1 / 51

KONTROL PLAK SECARA MEKANIS

KONTROL PLAK SECARA MEKANIS. Oleh: drg Ali Taqwim email: dentistalit@yahoo.co.id // weblog: www.dentosca.wordpress.com BLOK CHEM 2 ( Community Health & Environmental Medicine) Jurusan Kedokteran Gigi Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto-Jawa Tengah

stew
Download Presentation

KONTROL PLAK SECARA MEKANIS

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. KONTROL PLAK SECARA MEKANIS Oleh: drg Ali Taqwim email: dentistalit@yahoo.co.id // weblog: www.dentosca.wordpress.com BLOK CHEM 2 ( Community Health & Environmental Medicine) Jurusan Kedokteran Gigi Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto-Jawa Tengah website: www.dentistry.unsoed.ac.id

  2. Warming Up!! Ada yang tahu istilah ini ? Apa bedanya??  • Acquired Pellicle (pelikel) • Material Alba • Debris Makanan • Plak Gigi • Dental Stain • Kalkulus

  3. Warming Up!! (Host + Substrat + Bacteria) x Time = CARIES 2-4 hari 24 jam 7 hari

  4. Ideal requisites : • Should decrease plaque & gingivitis • Prevent pathogenic growth • Should prevent development of resistant bacteria • Should be biocompatible • Should not stain teeth or alter taste • Should have good retentive properties • Should be economic PLAQUE CONTROL “It is the removal of microbial plaque and the prevention of its accumulation on the teeth and adjacent gingival tissues. It also deals with the prevention of calculus formation.”

  5. Usaha mencegah dan mengontrol pembentukan plak : Mengatur pola makan Tindakan secara kimiawi Tindakan secara mekanis

  6. 1. ALAT DAN BAHAN KONTROL PLAK SECARA MEKANIS

  7. SIKAT GIGI Sejarah Penemuan • Orang-orang Cina dipercaya menggunakan sikat gigi untuk pertama kalinya pada tahun 1400-an. • Penemu sikat gigi modern adalah William Addis (1780 A.D), dipatenkan pertama kali oleh H.N Wadsworth pada tahun 1852  di Amerika. • Sikat gigi berbulu nilon diproduksi pertamakalinya oleh sebuah perusahaan Amerika bernama Du Pont tahun 1938 drg Ali Taqwim

  8. Evolusi Sikat Gigi drg Ali Taqwim

  9. Macam Variasi Sikat Gigi (Dewi, 2003) • Berdasarkan cara menggerakkannya: • (1) sikat gigi manual; • (2) sikat gigi elektrik. • Berdasarkan fungsinya: • (1) sikat gigi untuk pemeliharaan kesehatan gigi sehari-hari; • (2) sikat gigi pemakai piranti ortodonti cekat; • (3) sikat gigi pemakai gigi tiruan sebagian/ jembatan; dan • (4) sikat gigi untuk perawatan periodonsia.

  10. Syarat Desain Sikat Gigi Ideal : (Dewi, 2003; Putri et al., 2010) Tangkai  nyaman dipegang dan stabil, pegangan sikat cukup lebar dan cukup tebal. Kepala sikat  jangan terlalu besar, untuk dewasa maksimal (25-29 mm x 10 mm); anak-anak (15-24 mm x 8 mm); dan balita (18 mm x 7 mm). Tekstur bulu sikat gigi  tidak merusak jaringan lunak dan jaringan keras rongga mulut. Kekakuan bergantung diameter dan panjang filamen serta elastisitasnya  Hard/Medium/Soft

  11. Jenis bulu sikat : (1) alami, misalnya bulu babi  lunak, elastisitas cepat hilang; (2) serat artifisial (nilon); dan (3) PBT (polybutilene terephthalate) • Terdiri dari 1600 bulu, panjang 11 mm, diameter 0,008 mm tersusun menjadi 40 rangkaian bulu dlm 3 atau 4 deretan. • Diameter bulu sikat : • 0,2 mm (soft brushes) • 0,3 mm (medium brushes) • 0,4 mm (hard brushes) Desain Bulu Sikat Gigi

  12. Permukaan bulu sikat gigi • Bentuk datar, cekung, cembung dan zig-zag, berujung rucing, bentuk V, saling silang (exceed) dan progressive. • Rumpun bulu sikat gigi (tufted) • Rumpun tunggal (sigle tufted) • Rumpun banyak (multiple tufted)

  13. Bentuk kepala sikat gigi ada 4: (1) segi empat; (2) oval; (3) segitiga; dan (4) trapesium. • Varendra Darakh menganjurkan bentuk kepala sikat gigi yang baik adalah yang berbentuk segiempat dan bulat. • Bulat  memberikan kenyaman dan kemudahan menjangkau gigi posterior. • Keempat bentuk kepala sikat gigi sama baiknya, belum dibuktikan ada yang lebih baik . Desain Kepala Sikat Gigi

  14. Desain Pegangan Sikat Gigi Tangkai lurus Tangkai sedikit membengkok  meningkatkan akses ke posterior. 3. Tangkai 2 sudut pd leher sikat  efektif menghilangkan plak pada permukaan bukal & lingual gigi posterior.

  15. Sikat gigi anak-anak dan dewasa berbeda, jadi dianjurkan untuk tiap individu memiliki sikat gigi masing-masing. • Sikat gigi perlu diganti scr periodik  ± 3 bln sekali. Sikat gigi yang perlu diganti adalah sikat gigi yang bulunya sudah tidak teratur lagi.

  16. Sikat Gigi Elektrik • Sikat gigi elektrik dg gerakan menyerupai teknik menyikat maju-mundur ditemukan pd th 1939. • Model selanjutnya menggunakan gerakan sirkular atau elips, dan kombinasi. • Saat ini terdapat gerakan osilasi dan rotasi, serta sikat gigi berfrekuensi rendah  utk meningkatkan kemampuan membersihkan. • Getaran sikat  mengganggu ikatan bakteri pd permukaan oral. • Kekuatan gesekan hidrodinamik  menghancurkan plak gigi. • Direkomendasikan bagi : 1. anak-anak maupun org dewasa 2. anak2 dg keterbatasan fisik & gangguan mental 3. pasien rawat inap (terutama manula) 4. pasien orthodonti

  17. Interdental Cleaning Aids • Sikat gigi maupun metode menyikat tdk dpt menghilangkan plak interdental gigi scr menyeluruh. • Bbrpalattersediautkmembersihkan area interproksimal: 1. dental floss 2. interdental cleaners (wooden or rubber tips & sikat interdental) • Penggunaandisesuaikan dg : • Arsitektur interdental, mis ukuran ruang interdental • Adanya furkasi • Susunan gigi • Penggunaan alat ortodonsi atau gigi tiruan cekat

  18. DENTAL FLOSS Dental floss paling sering direkomendasikan utk menghilangkan plak pd permukaan proksimal gigi Floss tersedia : berupa benang nilon monofilamen maupun multifilamen. Faktor yg mempengaruhi pemilihan floss : 1. kerapatan kontak gigi 2. kekasaran permukaan proksimal 3. ketrampilan pasien

  19. Teknik : floss harus menyentuh area proksimal dr line angle mesio/disto bukal ke line angle mesio/disto lingual.

  20. Sikat Interdental Sikat interdental khususnya digunakan utk membersihkan permukaan gigi yg luas, irregular, & konkaf dg ruang interdental lebar. Teknik : dimasukkan pd ruang interdental dan digerakkan maju-mundur pendek.

  21. Toothpicks Bahan : kayu, karet, & plastik Wooden & plastic tips  tdk dpt mencapai area posterior atau lingual dg baik Rubber tips >> adaptif thd permukaan lingual  gerakan sirkular Dapat digunakan dengan atau tanpa pegangan  akses dr bukal

  22. Teknik : gerakan berulang keluar-masuk embrasur

  23. DENTIFRICES • Dentifrices membantu cleaning&polishing permukaan gigi • Bentuk : pasta, serbuk, gel • Kandungan pasta gigi: a. Bahan abrasif f. Bahan pewarna/ perasa b. Pelembab g. Bahan terapeutik c. Bahan pengikat (Fluoride) d. Deterjen i. Bahan desensitasi e. Bahan pengawet j. Bahan antiplak dst ...

  24. a. Bahan abrasif  Natrium bikarbonat, Kalsium sulfat, Partikel silica b. Pelembab  Gliserin, sorbitol, Air c. Bahan pengikat  Selulose, selulose gum d. Deterjen  Natrium lauryl sulfat (SLS) e. Bahan pengawet  Alkohol, formalin, natrium benzoat f. Bahan pewarna/ perasa  Pepermint, menthol, eucalyptus, sakharin h. Bahan terapeutik  natrium monoflurofosfate, natrium fluoride i. Bahan desensitasi  Strontium kloride, Strontium asetat, kalium nitrat, kalium sitrat j. Bahan antiplak  Triklosan

  25. DICLOSING AGENT • Zat atau bahan yang dapat memperlihatkan plak agar lebih jelas terlihat oleh mata. • Syarat bahan disklosing: • warnanya kontras, tidak mudah hilang, rasanya cukup enak (atau tidak berasa), tidak menimbulkan alergi. • Bentuk sediaan : tablet, larutan • Fuchsin, larutan yodium, merkurohrom, eritrosin, Na-fluoresensi, disclosing agent 3 D

  26. Penggunaan Disclosing Agent

  27. 2. TEKNIK DAN METODE MENYIKAT GIGI

  28. Berdasarkan macam gerakan, tehnik menyikat dibagi menjadi : • Teknik Vertikal (Leonard technic) •  Gerakan ke atas dan ke bawah (vertikal) pada gigi geligi RA-RB posisi gigi edge to edge (rahang tertutup). • Teknik Horizontal (Scrub technic) •  Permukaan oklusal maju mundur (scrub brush technic) , permukaan bukal/ lingual gerakan ke depan dan ke belakang. Paling simpel & umum, direkomendasikan bagi anak-anak (usia s.d. 9 th). • Tehnik Roll (Stillman modification/ ADA-roll technic) •  Ujung sikat mengarah ke apeks, sangat dianjurkan karena sederhana dan efisien, pemijatan gusi dan pembersihan sisa makanan di interproksimal.

  29. Teknik Vibratori (Bass, Stillman-Mc Call, Charter) •  Metode bass untuk penyikatan sehari-hari tanpa kelainan periodontal, Metode Stillman untuk pembersihan pada daerah resesi gingiva parah, Metode Charter pada pasien penyembuhan post bedah periodontal. • Teknik Sirkuler (Fones technic) •  Bulu sikat tegak lurus pada pemukaan bukal dan labilal dengan gigi dlm keadaan oklusi, digerakkan scr sirkular/ melingkar luas pada gigi-geligi RA -RB yg dikatupkan. • Dianjurkan untuk anak kecil karena mudah. • Teknik Fisiologik •  Menggunakan bulu yang lunak, tangkai dipegang horizontal dan bulu sikat tegak lurus dgn permukaan gigi, seperti fisiologi jalannya makanan (gerakan dari mahkota ke arah gusi).

  30. Sistematika urutan menyikat gigi Rateitschak et al., 1985.

  31. BASS method Start at the most distal tooth in the arch and use a vibrating, back-and-forth motion to brush. Place the toothbrush so that the bristles are angled approximately 45°from the tooth surfaces, which could permit slight subgingival penetration of the bristle tips. (Newman et al., 2010) drg Ali Taqwim

  32. BASS method The correct palatal position on molars and premolars is with the bristle tips at the gingival margin. Adjusting the palatal position of thetoothbrush on incisors. (Newman et al., 2010)

  33. Stillman Mc-Call method Requires placement of the sides of the bristles against the teeth and gingiva while moving the brush with short, back-and-forth strokes in a coronal direction. This brush position on occlusal surfaces of the teeth is used with any technique, including the Bass, Stillman, or Charters method (Newman et al., 2010)

  34. Metode Stillman Modifikasi Para ahli telah memodifikasi metode Stillman yaitu ditambah gerakan ke oklusal dari ujung-ujung bulu sikat, tetap mengarah ke apikal. Dengan demikian setiap gerakan berakhir di bawah insisal/ oklusal dari mahkota, sedangkan pada metode yang asli, penyikatan hanya terbatas pada daerah servikal gigi dan gusi. Putri et al., 2010. Rateitschak et al., 1985.

  35. CHARTERS method The Charters method requires that the bristles be pressed against the sides of the teeth and gingiva. The brush is moved with short circular or back-and-forth strokes. (Newman et al., 2010)

  36. There are several different acceptable tooth brushing methods because each patient has different needs. • Not one method is perfect for all patients. Some patients may use more than one method. • The important thing is to brush thoroughly for at least two minutes each time and two times a day.

  37. 3. KONTROL PLAK PADA ANAK-ANAK

  38. Usia 0-1 tahun • Teknik : • Membalut sebatang kayu berbentuk persegi atau lonjong dengan kain yang dibasahi dengan air hangat. • Selain itu dapat pula dengan menggunakan jari telunjuk yang dibalut kain atau handuk basah (yang dibasahi dengan air hangat), kemudian digosokkan pada gigi yang sedang erupsi dan secara lembut melakukan pemijatan gusi. (Riyanti, 2005)

  39. Usia 1-3 tahun • Ukuran sikat gigi disesuaikan dengan ukuran mulut anak. Sikat gigi yang dapat digunakan adalah sikat gigi manual maupun elektrik. • Bagi anak di bawah usia tiga tahun hendaknya penyikatan gigi masih dilakukan oleh orang tua. • Anak di atas usia dua tahun sudah dapat diajarkan cara menyikat gigi. • Pada tahap pertama hendaknya orang tua memberikan contoh pada anak cara melakukan penyikatan setelah itu anak diminta untuk mengikuti. • Pemakaian pasta gigi sudah dapat dimulai pada usia dua tahun. (Riyanti, 2005)

  40. Cara berkumur yang benar : Pengenalan pasta gigi dapat dilakukan tetapi harus diawasi dan si kecil sudah dapat berkumur dengan baik. Teknik : Cara berkumur, yaitu menggerakan kumuran dengan keras dan mengeluarkannya dengan keras pula, tidak hanya sekedar dikeluarkan dari mulut. Tindakan berkumur-kumur dalam keadaan tertutup (gigi beroklusi), selama waktu yang cukup (sekitar 30 detik).

  41. Usia 1-3 tahun • Posisi yang mudah untuk melakukan penyikatan gigi pada usia ini adalah posisi lap to lap. Pada posisi ini dua orang duduk saling berhadapan dengan lutut saling bertemu. Anak diletakkan di atasnya dengan posisi menghadap ke atas. • Gerakan tangan dan tubuh ditahan oleh tangan orang yang memangku, sementara orang yang satu lagi melakukan penyikatan gigi. (Riyanti, 2005)

  42. Cara melakukan penyikatan gigi yang mudah dan dapat dilakukan sendiri oleh anak adalah metode Fones. Penyikatan gigi dilakukan dengan gerakan memutar pada gigi anterior maupun posterior. • Teknik : • Posisi yang mudah saat mengajarkan cara menyikat gigi yaitu orang tua berdiri saling berdampingan di depan cermin. • Kepala anak disandarkan pada tangan orang tua. Dagu anak ditarik ke bawah dengan menggunakan tangan tempat bersandarnya kepala anak. • Sedangkan tangan orang tua yang satu lagi memandu tangan anak untuk melakukan penyikatan gigi. Usia 3-6 tahun (Riyanti, 2005)

  43. Usia 3-6 tahun • Posisi lain yang juga dapat dilakukan adalah orang tua dan anak berdiri salingberhadapan. Kemudian tangan orang tua memandu tangan anak untuk melakukan penyikatan gigi. • Kerugian posisi ini adalah kurangnya pengendalian gerakan terhadap posisi anak (Riyanti, 2005)

  44. Usia 6-12 tahun • Teknik penyikatan gigi yang dapat diterapkan pada anak usia ini adalah teknik roll. • Bantuan orang tua dibutuhkan apabila anak mendapatkan kesulitan saat melakukan penyikatan pada posisi gigi yang sulit, misal bagian bukal rahang atas dan rahang bawah. MOI for kids, GABA International, 2009

  45. REFERENSI • Dewi, O. 2003. Pemilihan Sikat Gigi Individual. Dentika Dental Journal. 8(1): 54-60. • Newman MG., Takei HH., Carranza FA. 2010. Carranza’s Clinical Periodontology. 10th Ed. Philadelphia: WB. Saunders Co. • Putri MH., Herijulianti E., Nurjannah N. 2010. Ilmu Pencegahan Penyakit Jaringan Keras dan Jaringan Pendukung Gigi. Editor Lilian Juwono. Jakarta: EGC. • Rateitschak EM., Wolf HF., Hassel TM. 1985. Color Atlas of Periodontology. New York: Thieme Inc. • Riyanti, E. 2005. Pengenalan dan Perawatan Kesehatan Gigi Anak Sejak Dini. Seminar Sehari Kesehatan-Psikologi Anak. Bandung. drg Ali Taqwim

  46. REVIEW • 2 • 1 • 3 • 4

More Related