1 / 13

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA. PERAN SEKTOR KESEHATAN DALAM PENANGGULANGAN KRISIS KESEHATAN AKIBAT KEDARURATAN RADIOLOGI/NUKLIR. Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan. Kondisi Indonesia. Terdapat 3 reaktor nuklir di Serpong, Bandung dan Yogyakarta

Download Presentation

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA PERAN SEKTOR KESEHATAN DALAM PENANGGULANGAN KRISIS KESEHATAN AKIBAT KEDARURATAN RADIOLOGI/NUKLIR Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan

  2. Kondisi Indonesia • Terdapat 3 reaktor nuklir di Serpong, Bandung dan Yogyakarta • 13.824 fasilitas radiasi dan radioaktif tersebar di seluruh provinsi • 129 gunung api aktif  sumber radioaktif • Meningkatnya pertambangan  radioaktivitas alam • Puluhan satelit radioaktif di atmosfir Indonesia

  3. Krisis Kesehatan Akibat Radiologi/Nuklir • Dapat terjadi akibat : • Kecelakaan kerja/industri • Gempa dan tsunami • Letusan Gunung api • Jatuhnya satelit radioaktif • Terorisme

  4. Telah ada sejumlah kebijakan dan MoU perlu direview kembali • Kompetensi SDM masih sangat kurang • Sarana dan prasarana masih belum memadai Kondisi Sumber Daya untuk Menghadapi Krisis Kesehatan Akibat Radiologi/Nuklir

  5. Keputusan / Peraturan Menkes Terkait Upaya PKK Akibat Bahan Radiologi • Kepmenkes No. 410/2010 : Perubahan Atas Kepmenkes 1014/2008 tentang Standar Pelayanan Radiologi Diagnostik di Saryankes • Kepmenkes No. 8/2009 : Standar Kedokteran Nuklir • Permenkes No. 1249/2009 : Penyelenggaraan Pelayanan Kedokteran Nuklir • Kepmenkes No 1217 /2001 :PedomanPengamananDampakRadiasi

  6. Pertemuan Lintas Sektor • Rapat Executive Meeting “Evaluasi Latihan Penanggulangan Kedaruratan Nuklir/Radiologi Tahun 2007 – 2011”, Oktober 2012, Bapeten  menghasilkan sejumlah kesepakatan, antara lain Kemenkes agar menyiapkan 3 fasilitas RS rujukan. • Rapat Komnas Implementasi IHR 2005, Juli 2013, Sekjen Kemenkes  Program-program IHR 2005 agar dimasukkan ke dalam RPJMN Kemenkes tahun 2015 – 2019 (termasuk penanganan bahan berbahaya kimia dan radiologi)

  7. Pertemuan Lintas Sektor • Rapat Koordinasi Pencegahan dan Penanggulangan Bencana Nuklir di Daerah, September 2013, Kemendagri  menegaskan pentingnya daerah untuk siap siaga terhadap bencana nuklir. Kesiapsiagaan tidak hanya skala nasional tapi juga regional

  8. Peran Sektor Kesehatan yang Diharapkan • Mempersiapkan fasilitas pelayanan kesehatan mulai dari tingkat primer, sekunder hingga tersier serta pemberdayaan masyakarat. • Mempersiapkan sistem cegah tangkal masuknya penyakit dan masalah-masalah kesehatan (termasuk akibat kedaruratan nuklir) di mana dalam hal ini Kantor Kesehatan Pelabuhan sebagai ujung tombak terdepan. Contohnya pasca bocornya reaktor nuklir di Fukusima Jepang tahun 2011.

  9. Peran Sektor Kesehatan yang Diharapkan • Pengawasan terhadap pemanfaatan tenaga nuklir di RS baik untuk terapi maupun diagnosa. • Melibatkan media massa untuk menjelaskan pada masyarakat. • Berkomitmen untuk bekerja sama dengan Bapeten dalam rangka mengantisipasi kedaruratan nuklir.

  10. KOMITMEN BERSAMA (Executive Meeting, 2012) • Prioritas kesiapsiagaan terhadap kedaruratan nuklir dilakukan di 3 wilayah berisiko tinggi yaitu Prov. DKI Jakarta, Banten dan sekitarnya (reaktor nuklir di Serpong), Prov. Jawa Barat (reaktor nuklir di Bandung) serta Prov. DI Yogyakarta (reaktor nuklir di Yogyakarta). • Komitmenparapemangkukepentingan OTDNN (Organisasi Tanggap Darurat Nuklir Nasional) termasuk,, Kemenkes, untukmendukungpengembangansistemkesiapsiagaandantanggapdaruratnuklirtermasukpelaksanaangladi/latihansecaraberkala • PenyusunanRencanakontijensimasing-masingdaerahkhususnyauntukwilayahSerpong, Bandung, danYogya saat ini telah disusun Renkon di wilayah Serpong

  11. KOMITMEN BERSAMA (Executive Meeting, 2012) • Kemenkes menyiapkan RS rujukanuntukwilayah Prov. DKI Jakarta, Bantendansekitarnyayaitu RS. Fatmawati, wilayahJawa Barat yaitu RS. HasanSadikin serta wilayahJawa Tengah dan Yogyakarta yaitu RS. Sarjito • Setiapinstasi agar menyiapkan SOP masing-masingberdasarkanperandalam RENKON yang telahditetapkan • Peningkatankemampuan SDM Kesehatan (termasuk petugas KKP)untukdaruratmedisdalampengembangan RS Rujukanserta untuk darurat nuklir bidang pangan.

  12. Bahan Diskusi Langkah-langkah apa yang harus Kemenkes lakukan dalam rangka penyiapan RS rujukan untuk kedaruratan nuklir (RS Fatmawati, RSHS dan RS Sardjito) : • Penyiapan sumber daya manusia • Penyiapan sarana dan prasarana • Penyiapan sistem

  13. TERIMA KASIH

More Related