1 / 19

KEGUNAAN MEMAHAMI FILSAFAT BAGI GURU

KEGUNAAN MEMAHAMI FILSAFAT BAGI GURU. PERTEMUAN 4. Mengapa Guru Perlu Memiliki Wawasan Filsafat ?.

sonja
Download Presentation

KEGUNAAN MEMAHAMI FILSAFAT BAGI GURU

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. KEGUNAAN MEMAHAMI FILSAFAT BAGI GURU PERTEMUAN 4

  2. Mengapa Guru PerluMemilikiWawasanFilsafat? • Guru yang memilikiwawasanfilsafatdapatdikategorikan guru professional. Di dalamsubstansifilsafat (baca: fisafatpendidikan) terdiriatasapa yang diyakini guru mengenaipendidikan, merupakankumpulanprinsip yang membimbingtindakanprofesionalseseorang, berkaitandenganpenetapanhakekatdaritujuan, alatpendidikandanmemandumenerjemahkanprinsip-prinsipinikedalamkebijakan-kebijakanuntukmengimplementasikannya. Sehinggasetiap guru yang memahamifilsafatpendidikaniamemilikiseperangkatkeyakinanmengenaibagaimanamanusiabelajardantumbuhsertaapa yang manusiapelajari agar dapattinggaldalamkehidupan yang baik.

  3. Jadi, pemahamanfilsafatoleh guru sangatlahperlu, karenawawasanfilosofisdalamduniapendidikanberintikaninteraksiantaramanusia, terutamaantarapendidikdanterdidikuntukmencapaitujuanpendidikan.didalaminteraksitersebutterlibatisi yang diinteraksikansertaprosesbagaimanainteraksitersebutberlangsung.

  4. Apakah yang menjaditujuanpendidikan,siapapendidikdan yang terdidik,apaisipendidikandanbagaimanaprosespendidikantersebut, merupakanpertanyaan-pertanyaan yang membutuhkanjawaban yang mendasar, yang esensialyaitujawabanfilosofis. Karenasecaraharafiahfilosofis (filsafat) berarti “cintaakankebijakan” sehinggaorangbelajarberfilsafat agar iamenjadiorang yang mengertidanberbuatsecarabijak. Untukdapatmengertikebijakandanberbuatsecarabijakiaharustahuatauberpengetahuan.

  5. Pengetahuantersebutdiperolehmelaluiprosesberpikir, yaituberpikirsecarasistimatis, logisdanmendalam, pemikirandalamfilsafatseringdisebutsebagaipemikiranRadikal (berpikirsampaikeakar-akarnya) sehinggaseorang guru haruspahammengenaihaltersebut, karenasecaraakademikfilsafatberatiupayauntukmenggambarkandanmenyatakansuatupandangan yang sistimatisdankomprehensiftentangalamsemestadankedudukanmanusiadidalamnya. Dan jugaberfilsafatberartimenangkapsinopsisperitiwa-peristiwa yang simpangsiurdalampengalamanmanusia.

  6. SegiFilsafat yang PerluMenjadiWawasanGuru • Aliranfilsafat yang mempengaruhifilsafatpendidikan, yaituidealisme, realisme, neo thomisme, pragmatismedaneksistensialisme. Secaragarisbesarsubstansi yang berpengaruhsebagaiberikut: (a) Idealisme: sumber moral dan spiritual/jiwa. Kebenarannilaibersifat universal danmutlak. Pengetahuanadadalamjiwa, kita, tinggalmembawanyaketingkatkesadaran, sehinggamengetahuimengungkapkembalipikiran, (b) Realisme: realitasduniabersifatalami. Realitasduniabersifatapaadanya. (c) Neo Thomisme: dunia/manusiamerupakanciptaantuhan, sehinggamemahaminyadiperlukankeimanan. Tuhansumberkebenaranmutlak. (d) Pragmatisme: realitasbersifattidaktetap (berubah), sehinggadalammemahaminyadibutuhkanpengalaman. Yang dapatdiamatidan yang dialamiadalah yang benar-benarnyata/ kenyataanhakiki. (e) Eksistensialisme: masalahpokokmanusiaialahkemampuanmenanggulangieksistensinya. Manusiaharusmampubertanggungjawabatasapa yang dipilihnya.

  7. MenurutArbi, S.Z, (1988), filsafatpendidikandapatdianggapsebagaisejenissepupudariilmupendidikan. Selanjutnyabahwapentingnyafilsafatpendidikanbagi guru adalahmemperluas: (a) wawasan guru dalamrangkameningkatkanprofesionalismenya, (b) bahanberpikirdanbertindakdalamrangkapelaksanaantugas guru sehari-hari, (c) analisisfilosofisberkenaandenganisidanpraktek (praksis) pendidikan.

  8. Fungsiwawasanfilosofisbagi guru • Disadariatautidaksetiaporangmemilikifilsafathidupsendiriyaitusuatukeyakinannyamengenaijalanhidupdan yang dicita-citakannya. Demikian pula bilamenjadiseorangpendidikatau guru pastiakanmemilikifilsafathidupdanfilsafatpendidikan. Filsafathidup yang dipercayai guru memilikidampak yang positipterhadappenetapanfilsafatpendidikan yang dianutnya. • Menurut Ellis (1981): "Guru setiapharidihadapkanpadapersoalanpendidikan yang memerlukananalisissecarafilasafat". Pengalamanseseorangdalamsepanjanghidupnyadapatmembentuksikaphidupdanhalitueratkaitannyadenganfilsafatpendidikan yang dipilihnya. • Filsafathidupdanfilsafatpendidikanmendasarisegalahal yang berhubungandengan: (a) produksikapdanpemikirannya, bahkansubstansipengarahannyakepadaorang lain (siswa), (b) perilakukehidupansehari-hari, (c) segalahal yang dilakukan guru dikelas.

  9. Keduafilsafatyaitufilsafathidupdanfilsafatpendidikanbanyak, berhubungandengan media lain. Pengalamanseseorangpadalingkungankeluarga, dansekolah, guru memperolehnyadarilingkungansosio-kultural yang memberikanpenghargaankepadanya. Pengalamantersebutdiorganisasikanmenjadisuatukeyakinandiridanwawasan. Profesisebagai guru terlihatdariwawasanpengalamannya yang dijadikandasarpengembanganpengajarandisekolah.

  10. MenurutArbi, S.Z. (1988): “Baikfilsafatpendidikanmaupunpedagogikdapatsecaralangsungmenyumbangkepadaunsurkewibawaan”. • Unsur-unsurkewibawaan guru meliputiwawasan, komitmendantanggungjawabprofesionalnya. • Guru yang wawasannyaluas, komitmennyatinggidansangatbertanggungjawab, biasanyawibawanyasangatbesar. • Yang paling dominanmenopangprofesi guru ialahsepertikodeetik, organisasi, disiplinilmu, dan lain-lain. • Penopangpertamayaitukewibawaandan yang keduaialahkompetensi. • Filsafatsecaratidaklangsungmenyumbangkepadapeningkatankompetensi guru, yaitudengankompetensi guru memilikikepercayaandiri (Arbi, S.Z. 1988).

  11. Sumbangan/Kontribusi filsafat ilmu terhadap profesi guru • Filsafat pendidikan berhubungan dengan pengembangan aspek pengajaran. • Dengan menempatkan filsafat pendidikan pada tataran praktis, para guru dapat menemukan pemecahan permasalahan pendidikan.

  12. Filsafat pendidikan dapat memberi kontribusi pada pemecahan aspek: (a) Filsafat pendidikan terikat dengan peletakan suatu perencanaan, apa yang dianggap sebagai pendidikan terbaik secara mutlak. (b) Filsafat pendidikan berusaha memberikan arah dengan merujuk pada macam pendidikan yang terbaik dalam suatu konteks politik, sosial, dan ekonomi. c) Filsafat pendidikan dipenuhi dengan koreksi pelanggaran-pelanggaran prinsip dan kebijakan pendidikan. (d) Fisafat pendidikan memusatkan perhatian pada isu-isu dalam kebijakan dan praktik pendidikan yang mensyaratkan solusi, baik dengan peneltiian empiris ataupun pemeriksaan ulang rasional. (e) Filsafat pendidikan melaksanakan suatu inquiri dalam keseluruhan urusan pendidikan dengan suatu pandangan terhadap penilaian, pembenaran dan pembaharuan sekumpulan pengalaman yang penting untuk pembelajaran yang tinggi (Power, 1982, 15 – 16).

  13. Nilaitambah yang diperolehsetelahbelajarfilsafatadalah: mengetahuiluasdankedalamandariilmu yang pelajari, punyaarahdantujuanfilosofis yang jelasdalamproses PBM, dasarfilosofisuntukbersikapdanberpendiriansertasenantiasadipanduolehnormadanaturan, menghargaidantoleranterhadapperbedaanpendapat, terdoronguntukmempelajarisuatuilmusecaratuntassampaikeakar-akarnya, bijakdalammenggunakanilmudanteknologi, peduliterhadapalam, memilikidasarfilosofisdalammembuatberbagaimacamkeputusan.

  14. Dengankata lain, bahwafilsafatilmumemilikikontribusiterhadapprofesi guru terutamadalamhal: • wawasan guru menjadi professional, • guru benar-benarmenjalankantugasnyasertatindakandanpikirannya, • praktekpendidikanbenar –benardijalankansesuaidenganaturandankaidah yang ada, • inpirasidanekspresi model pendidikanbenar-benardijalankan, • preskripsiataupetunjukpraktekpendidikandijalankandenganbaik.

  15. Manfaat lain yang diperolehdaribelajarfilsafatilmu1. BagiIlmuPengetahuan • Tatkalafilsafatlahirdanmulaitumbuh, ilmupengetahuanmasihmerupakanbagian yang takterpisahkandarifilsafat. • Filsufmasaitubanyaksebagaiahlimatematika, astronomi, ilmubumi, danberbagaiilmupengetahuanlainnya. • Cara berpikirfilsafatitelahmendongkrakpintusertatembok‑temboktradisidankebiasaan, bahkantelahmenguakmitosdan mite sertameninggalkancaraberpikirmistis. • Saatituberkembangpula caraberpikirrasional (luasdanmendalam, teraturdanterang, integral dankoheren, metodisdansistematis, logis, kritis, dananalitis) sehinggailmupengetahuan pun semakinbertumbuhsubur, terusberkembang, danmenjadidewasa. • Ilmu yang telahmencapaitingkatkedewasaansatudemisatumeninggalkanfilsafat. • Karenaitu, filsafatdisebutsebagaimater scientiarumatauindukpengetahuan. Filsafatmenampakkankegunaannyamelaluimelahirkan, merawat, danmendewasakanberbagaiilmupengetahuan yang begitubejasabagikehidupanmanusia.

  16. Kemajuanilmupengetahuan yang amatmempesonakanitutelahmembuatsinisterhadapfilsafatdanmulaimeragukankegunaanfilsafat. • Menganggapfilsafatsudahmampu "melahirkan" suatuilmupenge­tahuanbaru. Filsafattidakbisamenghasilkansesuatuapa pun juga. Benarkahilmupengetahuantelahsanggupmerengkuhlangitdanmenguasaialamsemesta? Ternyataituhanyamerupakansuatuimpian yang harussegeradilepaskantatkalamenghadapikenyataansesungguhnya. • Faktamenunjukkanbahwahasil‑hasil yang dapatdiraiholehilmupengetahuanbersifatsementara, makasenantiasamembutuhkanperbaikandanpenyempurnaan. Senantiasaadabatas yang membatasiilmupengetahuan. Ilmupengetahuansenantiasadibatasiolehbidangpenelitian yang sesuaidengankekhususannya. Membuatilmupengetahuanhanyasanggupmenelitibagian‑bagiankecil (sesuaidenganbidangnya) dariseluruhrealitas.

  17. Ilmupengetahuantidakmempersoalkanasasdanhakikatrealitas. Padaumumnyailmupengetahuan, teristimewa yang diketengahkanolehpositivisme, cenderunglebihbersifatkuantitatifKarenaitu, tentusajapengetahuanitutaksanggupmengujikebenaranprinsip‑prinsip yang menjadilandasanilmupengetahuanitusendiri. Ilmupengetahuanmembutuhkanbantuandarisesuatu yang bersifattakterbatas yang sanggupmengujikebenaranprinsip‑prinsip yang melandasiilmupengetahuan. Hal ituhanyadapatdilakukanolehfilsafat, sang induksegalailmupengetahuan.

  18. Filsafatadalahilmusenantiasamengajukanpertanyaantentangseluruhkenyataan yang ada. Filsafatilmuselalumempersoalkanhakikat, prinsip, danasasmengenaiseluruhrealitas yang ada, bahkanapasaja yang dapatdipertanyakan. Filsafatbukanhanyabergunaselakupenghubungantardisiplinilmupengetahuan. Akantetapi, sanggupmemeriksa, mengevaluasi, mengoreksi, danlebihmenyempurnakanprinsip‑prisipdanasas‑asas yang melandasiilmupengetahuan.

  19. 2. DalamKehidupanPraktis • Filsafatmemangabstrak, namuntidakberartifilsafatsamasekalitidakbersangkutpautdengankehidupansehari‑hari yang konkret. Keabstrakanfilsafatbukantakmemilikihubunganapa pun jugadengankehidupannyatasetiaphari. Meskipuntidakmemberipetunjukpraktistentangbagaimanabangunan yang artistikdanelok, filsafatsanggupmembantumanusiadenganmemberikriteriatentangapaituartistikdanelokdalamkearsitekturansehingganilaikeindahan yang diperolehdarikriteriaakanmenjadipatokanutarnabagipekerjaanpembangunan.

More Related