1 / 25

Materi Bimas Buddha

materi pada kegaiatn bimas buddha

Download Presentation

Materi Bimas Buddha

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. KepalaBagian Tata Usaha Kantor Wilayah Kementerian Agama Prop. Banten Membangun Potensi Dalam Diri Siswa untuk Siap Berkompetisi Lukmanul Hakim TANGGUNG JAWAB KETELADANAN I N O V A S I PROFESIONALITAS INTEGRITAS

  2. Pendahuluan TANGGUNG JAWAB KETELADANAN I N O V A S I PROFESIONALITAS INTEGRITAS

  3. Sebagai mahluk sosial, manusia dituntut untuk hidup berdampingan dengan manusia lainnya. Dalam hubungan antar manusia tersebut seringkali timbul kompetisi. Kehidupan manusia tidak bisa terlepas dari kompetisi karena dari sebuah kompetisi manusia berusaha menunjukkan keunggulannya. Kompetisi atau persaingan adalah proses sosial di mana individu atau kelompok-kelompok manusia bersaing mencari keuntungan melalui bidang-bidang kehidupan yang pada suatu masa tertentu menjadi pusat perhatian umum tanpa menggunakan ancaman atau kekerasan. TANGGUNG JAWAB KETELADANAN I N O V A S I PROFESIONALITAS INTEGRITAS

  4. Lanjutan.............. • Seseorang dikatakan siap berkompetisi bila ia siap menerima kemenangan atau kekalahan. Sikap inilah yang diartikan sebagai sikap yang sportif. Menurut KBBI ( Kamus Besar Bahasa Indonesia) sportivitas adalah sikap adil (jujur) terhadap lawan, sikap bersedia mengakui keunggulan (kekuatan, kebenaran) lawan dan mengakui kekalahan (kelemahan, kesalahan) sendiri. Salah satu ciri bahwa ada sikap sportif dalam diri kita adalah mengakui prestasi orang lain. Sekalipun orang lain itu adalah lawan dalam pertandingan. TANGGUNG JAWAB KETELADANAN I N O V A S I PROFESIONALITAS INTEGRITAS

  5. Lanjutan.............. • Tindakan sportif akan selalu dibenarkan di mana saja. Sikap mental ini perlu terus dipupuk dan dikembangkan dalam rangka mencetak generasi muda masa depan yang benar-benar bisa diunggulkan. Unggul dalam arti berimplikasi pada pembentukan motivasi diri yang kuat untuk belajar dari keberhasilan orang lain. Upaya yang bias dilakukan untuk membangun sikap sportif adalah : TANGGUNG JAWAB KETELADANAN I N O V A S I PROFESIONALITAS INTEGRITAS

  6. 1. Menanamkan sikap jujur Ketika seseorang bersikap jujur dalam sebuah kompetisi artinya ia optimis dan percaya bahwa dirinya memiliki kemampuan yang cukup untuk memnangkan kompetisi. Tetapi ketika seseorang tidak jujur dalam kompetisi itu artinya ia pesimis dan tidak percaya diri dengan kemampuan yang dimilikinya. TANGGUNG JAWAB KETELADANAN I N O V A S I PROFESIONALITAS INTEGRITAS

  7. 2. Menanamkan sikap jujur Dengan tidak menyalahkan kegagalan kepada lingkungan atau orang lain artinya seseorang telah mau mengakui kesalahan dan menerima kekalahan. Dengan begitu, setiap mengalami kegagalan seseorang akan selalu mengoreksi diri lalu memperbaiki kesalahannya. Dari proses tersebut dapat menumbuhkan kemampuan yang terus meningkat sehingga suatu saat pasti bisa menjadi pemenang. TANGGUNG JAWAB KETELADANAN I N O V A S I PROFESIONALITAS INTEGRITAS

  8. Sikap sportif adalah kemauan untuk mengakui kenyataan, jujur, ksatria, dan bagian dari keadilan sosial. Mudah dan sederhana, namun seringkali dikatakan sulit dan rumit, oleh orang-orang yang enggan dan pengecut. Dalam suatu komunitas, sikap sportif sangat bermanfaat dan penting untuk bergerak maju. Untuk menyongsong masa depan bersama. Dengan mengakui semua yang terjadi secara adil, dan meminta maaf jika berupa kesalahan. Dengan begitu perjalanan ke masa depan akan lebih lancar, karena tak ada lagi yang mengganjal. TANGGUNG JAWAB KETELADANAN I N O V A S I PROFESIONALITAS INTEGRITAS

  9. Membagun jiwa sportifitas harus ditanamkan sejak dini. Menurut Wendy Middlemiss, PhD, lektor kepala psikologi pendidikan di University of North Texas, Denton, “Bagi anak umur 3 atau 4 tahun, mereka cenderung berpikir jika bermain untuk menang maka mereka harus menang. Sulit bagi mereka memahami kekalahan.” Lalu bagaimana mengenalkan, mengajarkan, dan menumbuhkan jiwa sportif pada balita? TANGGUNG JAWAB KETELADANAN I N O V A S I PROFESIONALITAS INTEGRITAS

  10. 1 Konsep menang dan kalah Jelaskan pada anak bahwa setiap ia melakukan permainan yang bersifat kompetisi, akan ada yang menang dan kalah. Ia akan merasakan keduanya secara bergantian, dan hal ini sangatlah wajar. Pastinya ia butuh waktu sehingga Anda jangan bosan untuk mengingatkan konsep menang dan kalah setiap ia hendak ‘bertanding’ TANGGUNG JAWAB KETELADANAN I N O V A S I PROFESIONALITAS INTEGRITAS

  11. 2 Jika menang… Tidak jarang muncul rasa sombong ketika seseorang mengalami kemenangan. Hal ini yang perlu dihindari terjadi pada anak. Berikan pujian pada proses yang dijalani anak untuk meraih kemenangan. Seperti bagaimana ia berlatih dengan rajin, berlomba dengan ulet, tidak menyerah dan tidak curang. Dengan melakukan hal tersebut, anak dapat belajar bahwa untuk meraih suatu keberhasilan dibutuhkan proses dan kerja keras. TANGGUNG JAWAB KETELADANAN I N O V A S I PROFESIONALITAS INTEGRITAS

  12. 3 Jika kalah… Ketika anak kalah, sebaiknya Anda tidak menunjukkan rasa sedih, kecewa, atau marah. Jika anak sedih atau kesal, biarkan saja karena itu adalah bentuk ekspresinya. Namun, jangan biarkan hal tersebut terjadi berlarut-larut. Ajak anak untuk mengevaluasi apa yang sudah ia lakukan saat mengikuti lomba. Jangan lupa untuk mengajarkan ia memberikan selamat dan menghargai perjuangan tim lawan TANGGUNG JAWAB KETELADANAN I N O V A S I PROFESIONALITAS INTEGRITAS

  13. 4 Jadi contoh yang baik Sebaiknya jangan mengajarkan anak untuk terobsesi dengan kemenangan semata dan hadiah. Ajarkan ia untuk tetap fokus pada permainan atau pertandingan yang adil. Jika anak terbiasa fokus pada kemenangan dan hadiah, kelak ia akan memakai segala cara untuk memperoleh apapun yang ia mau tanpa melihat dampak buruk dan baiknya TANGGUNG JAWAB KETELADANAN I N O V A S I PROFESIONALITAS INTEGRITAS

  14. 5 Tidak fokus pada hadiah Saat Anda sedang menonton sebuah pertandingan, jangan pernah sekali-kali menghina atau menjelekkan lawan. Tentu saja hal ini tidak bijak dilakukan, apalagi dihadapan anak. Cara ini mengajarkan bahwa menghina dan menjelekkan orang lain adalah hal yang wajar. Sebaliknya, Anda bisa memberikan tanggapan positif tentang tim lawan TANGGUNG JAWAB KETELADANAN I N O V A S I PROFESIONALITAS INTEGRITAS

  15. Dalam suatu kompetisi, pasti ada kemenangan dan kekalahan. Untuk sebagian anak-anak, banyak belum bisa menerima kekalahan dengan cara yang bijak dan lapang dada. Tak sedikit yang merespon kekalahan dengan tangisan, mengamuk, dan sebagainya TANGGUNG JAWAB KETELADANAN I N O V A S I PROFESIONALITAS INTEGRITAS

  16. Di sinilah tugas orangtua untuk mengajarkan dan memberikan pengertian soal jiwa sportivitas pada sang buah hati TANGGUNG JAWAB KETELADANAN I N O V A S I PROFESIONALITAS INTEGRITAS

  17. Berikan contoh yang baik Ketika menonton sebuah pertandingan, jangan pernah menghina tim lawan. Cara ini mengajarkan anak bahwa menghina dan menyudutkan orang lain adalah hal yang lumrah. Sebaliknya, berikan tanggapan positif tentang tim lawan di depan anak Anda TANGGUNG JAWAB KETELADANAN I N O V A S I PROFESIONALITAS INTEGRITAS

  18. Berikan aturan dasar sportivitas • Orang yang paling bertanggung jawab untuk mengajarkan anak tentang sportivitas dan berjiwa lapang dada adalah orangtua TANGGUNG JAWAB KETELADANAN I N O V A S I PROFESIONALITAS INTEGRITAS

  19. Lanjutan........ • Biarkan anak Anda tahu ekspektasi Anda mengenai cara memperlakukan lawan. Yakinkan anak Anda untuk tidak mengikuti teman-temannya yang mengejek tim lawan yang kalah. TANGGUNG JAWAB KETELADANAN I N O V A S I PROFESIONALITAS INTEGRITAS

  20. Fokus pada pertandingan, bukan pada hasil • Ajarkan anak untuk fokus kepada pertandingan yang adil dan kerjasama tim. Jangan ajarkan anak untuk terobsesi dengan kemenangan semata. TANGGUNG JAWAB KETELADANAN I N O V A S I PROFESIONALITAS INTEGRITAS

  21. Lanjutan........ • Jika Anda mengajarkan anak untuk fokus pada hasil, maka saat dewasa dia akan memakai segala cara untuk memperoleh apapun yang mereka mau, tanpa mempertimbangkan dampak buruk dan baik. TANGGUNG JAWAB KETELADANAN I N O V A S I PROFESIONALITAS INTEGRITAS

  22. Berikan anak pengertian kalah • Ketika anak kalah, jangan kelihatan bersedih, kecewa atau marah. Berikan dia dukungan dan semangat serta pengertian tentang kalah yang terhormat. TANGGUNG JAWAB KETELADANAN I N O V A S I PROFESIONALITAS INTEGRITAS

  23. Lanjutan........ • Ajarkan anak untuk memberikan selamat dan menghargai perjuangan tim lawan. Kemudian, bantu anak mengevaluasi pertandingan dengan mempelajari kesalahannya dan kekurangan si kecil. TANGGUNG JAWAB KETELADANAN I N O V A S I PROFESIONALITAS INTEGRITAS

  24. Lanjutan........ • Tularkan pengertian pada anak bahwa kalah adalah sebuah kondisi wajar dalam kehidupan. Sebab, berangkat dari kesalahan seseorang akan termotivasi dan menghargai sebuah kemenangan. TANGGUNG JAWAB KETELADANAN I N O V A S I PROFESIONALITAS INTEGRITAS

  25. & Sekian TERIMA KASIH TANGGUNG JAWAB KETELADANAN I N O V A S I PROFESIONALITAS INTEGRITAS

More Related