1 / 17

II. PEMELIHARAAN SAPI DARA induk dikemudian hari.

II. PEMELIHARAAN SAPI DARA induk dikemudian hari. berpengaruh sangat besar terhadap kemampuan memproduksi air susu pada masa dewasa Target pertambahan bobot ideal sekitar 600-700 gr/hari

sherry
Download Presentation

II. PEMELIHARAAN SAPI DARA induk dikemudian hari.

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. II. PEMELIHARAAN SAPI DARA • induk dikemudian hari. • berpengaruh sangat besar terhadap kemampuan memproduksi air susu pada masa dewasa • Target pertambahan bobot ideal sekitar 600-700 gr/hari • Target bobot kawin dan umur ideal untuk dikawinkan yang pertama yaitu sekitar bobot badan 250-300 kg yang diaper pada umur 14-18 bulan • Tingkat pertumbuhan jaringan ambing sangat dipengaruhi oleh status nutrisi sapi perah dara • Pertumbuhan ambingnya dapat dibedakan dalam 3 fase : 1.Sapi FH dari lahir sampai umur 3 bulan atau mencapai bobot 90 kg, ambing tumbuh pada tingkat yang hampir sama dengan tingkat pertumbuhan tubuh pada umumnya. 2.Antara umur 3 sampai 9-10 bulan atau bobot badan 90-220 kg 3. pertumbuhan ambing terlihat alometrik :3 kali lipat dari pada pertumbuhan tubuh. Pertumbuhan yang cepat ini mulai sebelum sapi mencapai puber yaitu pada sapi FH pada umur 10-12 bulan dengan bobot sekitar 275kg.

  2. PBB antara 600-700 gr/ hari pada umur 3 bulan sampai 9-10 bulan terbaik untuk perkembangan ambing. • umur beranak pertama sekitar 24 bulan

  3. GAMBARAN KONDISI SAPI PERAH DARA

  4. HUBUNGAN UMUR DENGAN BOBOT BADAN SAPI PERAH DARA

  5. III.PEMELIHARAAN INDUK • Beberapa pekerjaan rutin pada sapi perah induk yang sudah laktasi adalah: pemeliharaan kuku, pembersihan badan, pemerahan, pengawasan kesehatan dan pemberian pakan. • Pemeliharaan Kuku • Sapi yang dikandangkan secara terus-menerus gerakannya terbatas, apalagi ditunjang dengan lantai kandang yang terlalu basah/ lembab maka akan berakibat jari kuku bagian bawah (sole and heel) menjadi lunak. • Sapi yang dipelihara di padang rumput akan memiliki bentuk dan kualitas kuku yang lebih baik

  6. Kerugian akibat kuku yang sakit diantaranya menurunnya produksi atau kualitas susu bahkan terhentinya produksi susu, fertilitas menurun, berat badan merosot dan bahkan harus diafkir. • sebaiknya dilakukan pemotongan kuku dengan rutin dan teratur setiap enam bulan sekali. • Peralatan yang bisa digunakan: pahat kayu, palu dari kayu, pahat ukuran 4 inchi, sepasang pisau kuku, kikir, sikat dan batu asah .

  7. Pengaruh Bentuk Kuku Terhadap Posisi Berdiri Sapi

  8. Bentuk Kuku yang Baik dan Jelek

  9. 2.Pemeliharaan Badan Sapi • Pemeliharaan badan yaitu menjaga kebersihan badan sapi dengan memandikan secara rutin, menjaga bulu dan kulit agar tetap halus dengan cara menggosok dan mengerok • memperlancar evaporasi, terlebih di daerah tropis. • Dengan semakin lancarnya evaporasi, pembuangan panas badan dan akan memperlancar peredaran darah yang berperan mensuplai bahan-bahan penyusun susu.

  10. Pemerahan • suatu rangsangan untuk menimbulkan terjadinya serangkaian proses untuk sintesis dan sekresi air susu secara normal dan keluar dari ambing. • Pemerahan Secara Manual (Hand Milking) • Syarat Pemerah : • sehat dan kuat. Tidak menderita penyakit menular (TBC, Kudis, dan lain-lain). • Memiliki rasa sayang pada sapi. • Memiliki sifat menjaga kebersihan baik diri dan lingkungan. • Jujur dan disiplin dalam melaksanakan pemerahan • Cakap dan terampil dalam melakukan pemerahan.

  11. Kegiatan Pemerahan : • a. Fase Persiapan • Fase persiapan secara urut terdiri dari: • Pembersihan lingkungan kandang: Pengeluaran kotoran, rumput yang tercecer dan pembersihan lantai. • Mempersiapkan peralatan seperti: ember pemerah, penampung susu, bangku pemerah, kursi pemerah (JW:dingklik).,tempolong berisi vaselin atau minyak goring untuk pelican, kain lap pembersih. • Mempersiapkan sapi yang diperah. Setelah pemerah mempersiapkan semua peralatan tersebut dan membawanya mendekati sapi yang akan diperah menurut kebiasaan dari sebelah kiri atau sebelah kanan. • Pengikatan ekor. Ekor sebaiknya diikat pada kaki belakang di atas tumit untuk menghindarkan dari kotoran yang dikibas-kibaskan. • Pembersian ambing dan putting. Dengan kain lap yang lunak dan air hangat dan putting dicuci dan dilap lagi sampai kering. • Pemeriksaan susu dari masing-masing putting. Hal ini perlu dilakukan untuk mengetahui barangkali ada radang ambing dari tiap kwartir. • Massage pada ambing. Apabila susu belum terlihat turun (ambing nampak tidak begitu penuh) maka sebaiknya dilakukan massage terlebih dahulu.

  12. Fase Pemerahan : • Teknik Pemerahan : 1.Pemerahan dengan Seluruh Tangan (whole hand milking) : cara pemerahan manual yang terbaik. Caranya: tangan memegang putting sedemikian tingginya, sehingga jari kelingking menekan dari jari-jari lainnya berturut-turut dari atas ke bawah. Pemegangan yang betul ujung putting sebelah bawah muncul sedikit keluar pegangan jari kelingking. Dengan pijatan tiga jari berturut-turut pada waktu pangkal putting ditutup erat oleh ibu jari dan telunjuk itu, maka susu di dalam puting akan tertekan keluar melaui spincter

  13. cara Pemerahan Secara a) Whole Hand Milking. b)Ibu Jari diantara Keempat Jari

  14. 3.Fase Penyelesaian Setelah pemerahan selesai, pemerahan diulangi lagi sampai susu dalam ambing benar-benar bersih. Caranya: mula-mula ambing di massage lagi dengan dua tangan, perempatan ambing kanan kiri diraba dan dipijat-pijat dari pangkal ambing ke bawah. II.Pemerahan Dengan Mesin Pemerah (Machine Milking) 1.lebih efisien tenaga. waktu singkat. Sedangkan dengan tenaga manusia paling banyak sekali memerah hanya mampu sampai lima ekor. 2.produksi susu lebih banyak. Hal ini mengingat bahwa produksi susu dipacu oleh hormon prolaktin yang mana waktu aktifnya dalam darah sangat singkat, paling lama hanya 7 menit. 3.terhindar dari penularan penyakit mastitis. Bentuk/ konstruksi mesin pemerah susu ada tiga macamyaitu model : a)Bucket b)Milking Pipaline dan c) Recorder Machine.

  15. mesin pemerah susu dan bagian-bagianya

  16. Pengaturan Masa Laktasi dan Masa Kering Sapi Perah • masa kering seekor induk sapi perah sekitar dua bulan • Tujuan masa kering selain untuk: 1 mempertahankan produksi susu pada periode berikutnya, untuk perbaikan sel-sel sekretoris menyusun ambing. 2.Memberikan persiapan pada induk saat kelahiran agar memiliki stamina yang cukup 3.Mmenjaga pertumbuhan foetus

  17. Teknik Pengeringan : 1.Melakukan Pemerahan Berselang Yaitu hanya melakukan pemerahan sekali sehari pada hari-hari diawal pengeringan sampai produksi susu tinggal sekitar dua liter/hari. Selanjutnya pemerahan dihentikan. 2.Pengeringan Secara Tiba-tiba Cara ini baik dilakukan pada induk sapi sehat (tidak terserang mastitis). Adapun teknisnya adalah induk sapi langsung dihentikan pemerahannya sesuai dengan jadwal yang telah diprogram. Tetapi tiga hari sebelum pemerahan dihentikan, sapi tidak diberi pakan penguat dan pakan hijauan yang diberikan juga dikurangi sampai sepertiga dari jatah biasanya.

More Related