1 / 30

Pertumbuhan Molar Bacillus cereus

Pertumbuhan Molar Bacillus cereus. Kelompok 2 : Pradana Gilang 1040700 3 Heidy Dwiyanti Utami 10407007 Meillya Fitrianti 10407012 Ivanna 1040701 5 Desi Suryani 104070 24 Bastian Saputra 10407029 Waode Nur Zahra 104070 30. Hasil Pengamatan. TPC (Total Plate Count). 0 jam

shelly
Download Presentation

Pertumbuhan Molar Bacillus cereus

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Pertumbuhan Molar Bacillus cereus Kelompok 2 : Pradana Gilang 10407003 Heidy Dwiyanti Utami 10407007 Meillya Fitrianti 10407012 Ivanna 10407015 Desi Suryani 10407024 Bastian Saputra 10407029 Waode Nur Zahra 10407030

  2. Hasil Pengamatan

  3. TPC (Total Plate Count)

  4. 0 jam Pengenceran : 10-5 Deskripsi : Terdapat 1 koloni 4 jam Pengenceran : 10-6 Deskripsi : Terdapat 2 koloni 4 jam Pengenceran : 10-7 Deskripsi : Terdapat 6 koloni

  5. 6 jam Pengenceran : 10-8 Deskripsi : Terdapat 1 koloni 6 jam Pengenceran : 10-9 Deskripsi : Terdapat 6 koloni 8 jam Pengenceran : 10-9 Deskripsi : Terdapat 1 koloni

  6. 16 jam Pengenceran : 10-13 Deskripsi : Terdapat 3koloni 16 jam Pengenceran : 10-14 Deskripsi : Terdapat 2 koloni

  7. 18 jam Pengenceran : 10-14 Deskripsi : Terdapat 1 koloni 18 jam Pengenceran : 10-15 Deskripsi : Terdapat 1 koloni

  8. 20 jam Pengenceran : 10-14 Deskripsi : Terdapat 1 koloni 22 jam Pengenceran : 10-16 Deskripsi : Terdapat 5 koloni 24 jam Pengenceran : 10-17 Deskripsi : Terdapat 2 koloni

  9. Plating gagal • Dilakukan pengukuran OD untuk membuat kurva tumbuh • Menurut literatur (Rajkovic, 2005), untuk kultur Bacillus cereus di medium PDA, pada pengukuranOD (λ = 620 nm), OD 0,1 setara dengan 106 CFU.

  10. Penentuan Kadar Glukosa dengan Metode Somogyi Nelson

  11. T0 – T2 penurunan drastis T2 – T3  peningkatan drastis T3 – T5  penurunan

  12. Pengukuran pH

  13. PEMBAHASAN

  14. Total Plate Count (TPC) • Terdapat plate ditumbuhi oleh koloni bakteri Bacillus cereus dan yang tidak ditumbuhi pada T dan tingkat pengenceran tertentu • Tidak tumbuhnya koloni bakteri ini mungkin disebabkan : 1. kurangnya homogenisasi antara kultur dengan larutan NaCl (saat pengenceran) saat akan dispread 2. kurangnya pemeratan saat melakukan spread pada plate

  15. pH medium yang diukur mengalami penurunan seiring bertambahnya waktu. Bisa disimpulkan bahwa penurunan pH dikarenakan meningkatnya produksi metabolit dari bakteri yang bersifat asam, seiring dengan pertumbuhan bakteri. • Berdasarkan data OD yang diukur, terlihat peningkatan OD dari tiap titik yang diambil. Bisa disimpukan bahwa terjadi peningkatan jumlah bakteri dari waktu ke waktu. • Berdasarkan hasil perhitungan CFU (Colony Form Unit), terjadi peningkatan jumlah koloni dari T0 hingga T12.

  16. Penentuan Kadar Glukosa dengan Metode Somogyi Nelson • Reagent Somogyi / Fehling  alkaline, Tembaga Sulfat (CuSO4), Kalium Natrium Tartrat (KNaC4H4O6·4H2O). • Reagent Nelson  Ammonium Molibdat ((NH4)6Mo7O24), Natrium Arsenat (NaAsO2)

  17. Kompleks Tembaga Tartrat Tembaga Oksida (merah) Gula pereduksi Tembaga Oksida (merah) Kompleks arsenomolibdat Molidenum biru

  18. T0 – T2 penurunan drastis • konsumsi glukosa sangat tinggi,produksi glukosabelum dimulai, konsentrasi glukosa dari 0,849 ppm menjadi 0,548 ppm • Glukosa yang tersedia pada PDB dicerna lebih dahulu T2 – T3  peningkatan drastis • Jumlah sel meningkat, butuh tambahan glukosa baru • Hidrolisis pati dari sari kentang (PDB) menjadi glukosa secara maksimum, konsentrasi meningkat dari 0,545 ppm menjadi 0,976 ppm

  19. T3 – T5  penurunan • konsumsi glukosa untuk menghasilkan biomassanya, sesuai dengan kurva tumbuh dimana dari T4 ke T5 jumlah sel meningkat kembali • konsentrasi glukosa menurun dari 0,976 ppm menjadi 0,768 ppm T6 – T11  Statis • pertumbuhan bakteri sudah memsuki fase stasioner , konsumsi glukosa statis T11 – T12  penurunan • kadar glukosa turun lebih rendah dari T5 yaitu sebesar 0,765 ppm • Susbtrat menurun, jika diteruskan sel akan kehabisan nutrisi dan memasuki fase kematian.

  20. Sakarifikasi: pemecahan gulakompleks(pati dalam medium potato dextrose broth) dihidrolisis menjadi oligosakarida, disakarida dan akhirnya monosakarida (mis. Glukosa) oleh enzim amylase Glukosa  aldoheksosa  gula pereduksi karena memilki gugus aldosa Pengukuran kadar glukosa dalam medium PDB  aktivitas penggunaan substrat oleh bakteri jumlah sel hidup bakteri yang aktif Metode tidak langsung

  21. Pengukuran pH Awal pertumbuhan (t0) pH medium paling tinggi, belum ada fermentasi asam dari mikroba pH t1 naik 0,01 menyesuaikan terhadap medium pH t5  metabolisme aktif asam tinggi pH t6 stasioner pH t7  fase awal kematian pH t8  mikroba mati sebagai nutrisi Selanjutnya terus berulang fluktuasi pH

  22. # pada awal pertumbuhan jumlah glukosa tinggi dan turun substrat fermentasi pH turun drastis # substrat meningkat fermentasi asam tinggi  pH semakin rendah seiring dengan dengan berkurangnya substrat # kurva pertumbuhan bakteri meningkat  pH rendah # kurva tumbuh menurun  pH meningkat

  23. Data kurva tumbuh Bacillus cereus Mencari Umur Inokulum Optimum

  24. Kurva Lineweaver Burk nilai μmax dimasukan ke persamaan kurva baku μ terhadap waktu sehingga akan didapatkan umurinokulum yang optimum.

  25. Dari hasil perhitungan, maka didapatkan umur inokulum optimum adalah 24.51 jam.

  26. Kurva tumbuh Bacillus cereus (Chorin, 1996)

  27. KESIMPULAN

  28. Pertumbuhan Bacillus cereus, kandungan glukosa, dan pH saling berkaitan. Secara umum, semakin banyak sel, maka kandungan glukosa akan semakin berkurang dan pH akan ikut turun. • Umur inokulum optimum B. cereus pada percobaan ini adalah 24,51 jam.

  29. TERIMA KASIH

More Related