1 / 30

KASUS WASTE MANAGEMENT INC. DAN PT GREAT RIVER INTERNATIONAL TBK

KASUS WASTE MANAGEMENT INC. DAN PT GREAT RIVER INTERNATIONAL TBK. Independen Tiara Ade Rahma 8335118315 Nurviani M 8335118325.

sani
Download Presentation

KASUS WASTE MANAGEMENT INC. DAN PT GREAT RIVER INTERNATIONAL TBK

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. KASUS WASTE MANAGEMENT INC. DAN PT GREAT RIVER INTERNATIONAL TBK Independen Tiara Ade Rahma 8335118315 Nurviani M 8335118325

  2. Waste management, Inc (WMI) didirikanolehduasepupu Dean Buntrockdan Wayne Huizenga padatahun 1968, perusahaan yang bermarkasdi City Tower di Houston, Texas. Perusahaan bergerakdalamindustripembuanganlimbahdanperusahaanjasalingkungandi AS. Waste menjadiperusahaanmanajemenlimbahterbesardi AS. Bisnisintidari Waste Management untukmanajemensampahdiAmerika Utara terdiridariproses-prosespentingsebagaiberikut, yaitumengumpulkan (collection), memindahkan (transfer) & membuang (disposal).

  3. KronologisKasus • Pada 1991, Waste Management menjadi bisnis pembersih sampah terbesar di dunia, dengan pendapatan lebih dari $7.5 milyar. • Padatahun 1992, auditor di Andersen menemukanbukti yang menunjukkanbahwaklienmerekasalahsajipadapajak, asuransi, danbiaya yang ditangguhkansebesar $93.5 juta. • Padatahun 1993, auditor mendokumentasikansalahsaji lain sebesar $128 juta. • Pada 1996, Dean Buntrock pensiun sebagai CEO, tapi melanjutkan untuk karirnya sebagai ketua dari Dewan Direksi. • Pada tahun 1997 ketika CEObaruperusahaan, Ronald T. Lemay, berhenti setelah tiga bulan menjabat. • SEC mulaimemeriksabuku WMI padabulan November 1997.

  4. Skemateruraipadapertengahantahun 1997. • Pada 1992-1997, CEO yang lama memanipulasilaporankeuanganuntukmencapai target laba. • Pada tahun 1998, WMI menyajikan kembali laporankeuanganperode1992-1997. • Sahamperusahaanturunhinggalebihdari 30% danpemegangsahamrugihingga $6 milyar dollar. • SEC menuduh Dean Buntrock, pendiriperusahaan, dan 5 pejabat top lainnyamelakukanpenipuanini. • SEC jugamenuduh Arthur Andersen, sebagai auditor Waste Management, terlibatdalampenipuanini. • Andersen menyelesaikanmasalahkepada SEC denganmembayardendasebesar $7 juta.

  5. WMI membayardendasebesar $677 jutadengankontribusidari Arthur Andersen sebesar $95 juta. • Tim manajemen puncak di WMI, termasuk chief financial officer dan petugas akuntansi kepala, dipaksa untuk mengundurkan diri.

  6. Pihak-Pihak yang TerlibatdalamSkandal Waste Managemnt Inc. • Pendiri, Chairman dan CEO: Dean L. Buntrock • ManajemenPuncak WMI (Eksekutif) • CFO: Philip B. Rooney • Chief Financial Officer (CFO): James E. Koenig • Chief Accounting Officer: Thomas C. Hau • Herbert Getz • Auditor: Arthur Andersen Company

  7. PenyebabTerjadinyaSkandal Waste Mangement Inc. • Tindakaninimenyangkutpenipuankeuanganbesar yang dimotivasiolehkeserakahandankeinginanuntukmempertahankan status profesionaldansosial. • Waste Management Inc. menyembunyikan kerugian, overstatement pendapatan, biayatersembunyiselama lima tahun, menyebabkansalahsajidalamlaporankeuangan audit yang diterbitkan. • WMI secaracurangmemanipulasihasilkeuanganperusahaan. • Menghindaribebanpenyusutantruksampahmerekadenganmenetapkannilaisisa yang tidakmendukungdanmeningkatsisanya, sertamemperpanjangmasamanfaattruksampah.

  8. DampakdanKeberlanjutanSkandal Waste Management Inc. • Skandal Waste Management Inc. merupakanperusahaan yang melakukanpenyajiankembaliterbesardalamsejarahperusahaan. • SEC telahmengeluarkanaturandalammelaksanakanketentuan SOX dalampengadaanpembatasanpadajasakonsultasi yang dapatditawarkanuntukmengauditpadaklien.

  9. Waste Management Inc. Sekarang • WMI menawarkanjasalingkunganmenjadihampir 27 jutaperumahan, industri, kotadanpelanggankomersialdiAmerikaSerikat, Kanada, dan Puerto Rico. • Dengan 21.000 pengumpulandanpemindahankendaraan, perusahaanmemiliki armada trukterbesardiindustrilimbah. Bersamadenganpesaing Republic Services, Inc, WMI menanganilebihdarisetengahdarisemuapengumpulansampahdiAmerikaSerikat.

  10. AnalisisKasus Kegagalan Pengendalian Internal dan Manajemen Risiko • Kurangadanyatatakelolaperusahaan yang bertanggungjawabdalamfungsimanajemenpemantauanuntukpenyajianwajarlaporankeuangansesuaidengan GAAP. • Tidakadanyafungsipengawasanolehkomite audit WMI, ditambahdengan monitoring yang tidakefektifkepadatimmanajemenpuncakolehdewandireksidanstrukturpengendalian internal yang tidakmemadaidantidakefektifdalammencegah, mendeteksi, danmemperbaikipenipuanlaporankeuangan, mungkintelahberkontribusisignifikanfaktorterhadapsalahsajidankegagalan audit.

  11. MasalahEtika Dalamhalini, apa yang paraeksekutif Waste Management Inc. telahmelakukanhal yang salah, denganmembuatkeputusan yang burukmelakukanpenipuankeuanganhanyauntukmencapai "target laba yang telahditentukan" mereka. Merekatelahmerugikanbanyakpihak, bukanhanyaparapemegangsahamsajanamunparakaryawanjugadirugikan. Initidakhanyamenyebabkankerusakanfinansial, tetapimenunjukkanbagaimana CEO perusahaantidakmemilikiintegritasdankomitmen.

  12. Prinsip GCG Para pelakupenipuantelahmelanggarprinsip-prinsip GCG sebagaiberikut: • Transparansi (transparency) • Akuntabilitas (accountability) • Responsibilitas (responsibility) • Independensi (independency) • Kesetaraan (fairness)

  13. Kasus Waste Management Inc. dilihatdarisudutpandang IFAC KerangkadasarKodeetik IFAC: • Kesadaranbahwakewajibanakuntanyaituuntukmelayanikepentinganpublik. • Memenuhi harapan profesionalisme, kinerja, dan kepentingan publik. • Kredibilitas, profesionalisme, kualitasjasatertinggi, dankerahasiaan. • Prinsip-prinsip perilaku fundamental: integritas, objektivitas, kompetensi profesional dan kehati-hatian, kerahasiaan, perilaku profesional, dan standar teknis. • independen dalam pikiran (independence in mind) maupun independen dalam penampilan (independence in appearance).

  14. Dalamkasus Waste dengandilihatdarisudutpandang IFAC yang merupakanstandarinternasionalpadaetika yang dibuatuntukdipatuhipadakasus Waste kenyataannyaterbalikdenganaturan yang ditetapkan. • Auditor yang mengaudit Waste Management, yaitu Arthur Andersen telahmelakukanpelanggaranterhadapkelimakerangkadasar IFAC.

  15. Prinsip-prinsip Fundamental Etika IFAC • Integritas. • Objektivitas. • Kompetensiprofesionaldankehati-hatian. • Kerahasiaan. • PerilakuProfesional.

  16. SejarahSingkatPT. Great River International Tbk Merupakanperusahaanpakaianjadiberkualitastinggidanterkemuka di Indonesia. DidirikanolehSukantaTanudjajadanSunjotoTanudjajapadatahun 1976 dengannama PT. Great River Garments Industries. Kemudianpadatahun 1996 Bergantinamamenjadi PT Great River International. Padaawalnya, mengalamiperkembangan yang sangatpesathaliniditandaidengandiperolehnyabeberapa kali penghargaandarimajalahAsiamoneydanberhasil lulus sertifikasi ISO 9002 untuk quality management. Namunmulaitahun 2002, mulaimengalamikesulitankeuangandenganmengajukanpermohonanPenundaanKewajibanPembayaranUtangkePengadilanNiaga.

  17. KronologiKasus PT. Great River International Tbk • Kasus Great River berawalpadasekitarbulanJulihingga September 2004. PT Bank Mandiritelahmembeliobligasi PT Great River International, Tbksebesar Rp50 miliardanmemberifasilitasKreditInvestasi;  Kredit Modal Kerja;  dan Non Cash Loan kepada PT. Great River Internasionalsenilailebihdari Rp265 milyar yang didugamengandungunsurmelawanhukumkarenaobligasitersebut default dankreditnyamacet. Obligasitersebutsaatiniberstatus default ataugagal, sedangkankreditnyamacet. Pembelianobligasidanpemberiankredititudidugakuatmelawanhukum.

  18. Pihak-PihakTerkaitKasus • PT Great River International Tbk Perusahaan garmen PT Great River International TbkmembukukanlababersihsebesarRp 1,023 trilyun per September 2002, melonjakdariperiode yang samatahunsebelumnya yang masihmembukukanrugibersihRp 11,298 milyar. DemikiandikemukakanDirut Great River SunjotoTanudjajadalamlaporankeuangankepada Bursa EfekJakarta.

  19. 2. Kantor AkuntanPublikJustinusAdityaSidharta, Aryanto, Amir Jusuf, MawardanRekan • Padatahun 2005, salahsatupemegangsaham PT. Great River International TbkmengajukandiadakannyaRapatUmumPemegangSahamLuarBiasauntukmenindaklanjutihasil audit investigasiAkuntanPublik Amir AbadiJusufdanMawar. Dalam RUPLSB tersebut, akandimintakanpersetujuanpelaksanaankuasireorganisasiterhadaphasil audit investigasiterhadapperseroan yang dilakukanoleh KAP Amir AbadiJusuf & Mawarpada November 2005. Selainitu, RUPLSB jugaakanmemintapersetujuansoalrestrukturisasiseluruhutangperseroanyaknimengkonversisebagianatauseluruhutangmenjadisahamperseroan. Termasuk pula persetujuansoalpenambahan modal sehubungandengankonversisebagianatauseluruhutangperseroanmenjadisahamperseroan.

  20. 3. BAPEPAM-LK dan BEI • BadanPengawasanPasar Modal merupakanlembagaatauotoritastertinggi di pasr modal yang melakukanpengawasandanpembinaanataspasar modal. Bapepam-LK sebagai regulator dalambidangpasar modal, berwenangmengadakanpemeriksaandanpenyidikanterhadapsetiapUndang-UndangPasar Modal danatauperaturanpelaksanaanya. • Bursa EfekIndonesia merupakanpusattransaksi capital market indonesia. BEI merupakan bursa hasilpenggabungandari Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Demi efektivitasoperasionaldantransaksi, Pemerintahmemutuskanuntukmenggabungkan Bursa Efek Jakarta sebagaipasarsahamdengan Bursa Efek Surabaya sebagaipasarobligasidanderivative

  21. Bukti-buktidanFakta PadabulanAgustus 2005 telahmenemukanadanya: • Overstatement atas penyajian akun penjualan dan piutang dalam Laporan Keuangan GRIV per 31 Desember 2003 • Penambahan aktiva tetap perseroan, khususnya yang terkait dengan penggunaan dana hasil emisi obligasi, yang tidak dapat dibuktikan kebenarannya. • Menemukan indikasi penggelembungan account penjualan, piutang dan asset hingga ratusan milyar rupiah pada laporan keuangan Great River yang mengakibatkan perusahaan tersebut akhirnya kesulitan arus kas dan gagal dalam membayar utang.

  22. PenyebabTerjadinyadalamSkandalManipulasiLaporanKeuangan • Penyalahgunaandanapenawaranumuminidisebabkankarenaadanyakelemahandalampengendalianinternan PT Great River. Akibatlemahnyapengendalian internal tersebutpihakmenajemenhanyamerealisasikansebagiankecildanahasilpenawaranumum, sedangkanselebihnyadidugadiselewengkanolehpihakmanajemen. • Selainitumanipulasilaporankeuanganjugadisebabkanolehpihak internal yang dengansengajamelakukanmanipulasigunamempercantikangka-angkadalamlaporankeuangan agar menarik investor yang akanmembelisaham PT Great River.

  23. DampakTerjadinyaKasus • Dampakdarikasusiniadalah Great River memilikikewajibanutang yang telahjatuh tempo kepadakaryawansebesarRp 34 miliardanpihaklainnya. Disebabkankarenatidakadanya modal kerja, selainitukaryawantidakdiberikanhak-hakkaryawansecarapenuhakibatpenghentiankegiatanoperasional.Great River jugaterbuktimemilikiutangkepada CV Duta GemilangsebesarRp 3,1 juta. Selainitu,Great River memilkiutangkepada PT JamsosteksebesarRp 32,5 miliar. • Kerugiannegara pun sebesarRp 315 miliarkarenakasus Great River ini. Kerugiannegarainiberasaldariakumulasidaripembelianobligasi PT Great River senilaiRp 50 miliardanpemberianfasilitaskredit modal kerjadankreditinvestasikepada PT Great River sebesarRp 265 miliar. Padaobligasioleh Bank Mandiridinyatakanberstatus default ataugagal, sedangkankreditnyamacet.

  24. AnalisisKasus Menurut National Committen on Governance (NCG, 2006) ada 5 prinsiptatakelola yang baikyaitu: • Transparansi(Transparency) • Akuntabilitas(Accountability) • Responsibilitas(Responsibility) • Independensi(Independency) • Keadilan(Fairness)

  25. Kesimpulandan Saran • Akuntanmerupakanprofesidimanasetiapprofesimemilikikodeetik yang harusdijunjungtinggikarenaitumenjadidasarutamauntukmelaksanakantugasdenganbaikdanbenarsertamemberimanfaatbagi orang lain. Dalamkasus PT Great River, AkuntanPublik yang bersangkutantelahmencelakaikodeetikakuntan, khusunyamengenaiindependensi, integritasdanobjektivitas. AkuntanPubliktersebuttelahmembiarkankesalahanyang ditemuinyadantidakadaupayauntukmemperbaikinya. Akibatkelalaiantersebutbanyakpihak yang dirugikankarenaadanyakesalahaninformasi yang di terimapublik. PelanggaranterhadapkodeetiksepertiinitidakhanyaberimbaspadaAkuntanPublik yang bersangkutansaja, namunjugaberimbaskepadaseluruhAkuntanPublik. • AkuntanPublikharusmampumenjagadanmelaksanakankodeetikprofesisebagaiakuntandalamkondisidansituasiapapun. AkuntanPubliksebagaipihakketiga yang independendalammemberikanopinitentanglaporankeuanganperusahaanharusmampumenjagakepercayaanpublikdenganmelakukanpekerjaanberdasatakanStandarProfesiAkuntanPubliksehinggaprofesiinitetapmenjadiprofesi yang penting di dalamperkonomiannegara.

More Related