1 / 44

MANAJEMEN OPERASI LANJUTAN

MANAJEMEN OPERASI LANJUTAN. OLEH IR. INDRAWANI SINOEM, MS. Manajemen rantai pasokan. - Supply Chain - Supply Chain Management. Rantai Pasokan ( Supply chain).

Download Presentation

MANAJEMEN OPERASI LANJUTAN

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. MANAJEMEN OPERASI LANJUTAN OLEH IR. INDRAWANI SINOEM, MS Indrawani Sinoem/2013

  2. Manajemen rantai pasokan - Supply Chain - Supply Chain Management Indrawani Sinoem/2013

  3. Rantai Pasokan (Supply chain) Sebuah rangkaian atau jaringan perusahaan-perusahaan yang bekerja secara bersama-sama untuk membuat dan menyalurkan produk atau jasa kepada konsumen akhir. Rangkaian atau jaringan ini terbentang dari penambang bahan mentah (di bagian hulu) sampai retailer / toko (pada bagian hilir). Indrawani Sinoem/2013

  4. Rantai Pasokan untuk Roti Bakar Indrawani Sinoem/2013

  5. Supply chain Ada 3 macam hal yang harus dikelola dalam supply chain yaitu : Pertama, aliran barang dari hulu ke hilir. contohnya bahan baku yang dikirim dari supplier ke pabrik, setelah produksi selesai dikirim ke distributor, pengecer, kemudian ke pemakai akhir. Kedua, aliran uang dan sejenisnya yang mengalir dari hilir ke hulu dan Ketiga adalah aliran informasi yang bisa terjadi dari hulu ke hilir atau sebaliknya. Indrawani Sinoem/2013

  6. Indrawani Sinoem/2013

  7. Supply chain Indrawani Sinoem/2013

  8. Supply chain Dalam kondisi nyata tidak sesederhana sebagaimana diatas, contoh sebuah produk sederhana yaitu biskuit kaleng. Pihak yang terlibat dalam supply chain biskuit kaleng tersebut adalah : Indrawani Sinoem/2013

  9. Supply chain Skema hubungan yang bisa dibentuk adalah sebagai berikut : 1 5 11 10 11 2 6 9 3 7 11 10 11 4 8 Indrawani Sinoem/2013

  10. Supply chain Kalau supply chain adalah jaringan fisiknya, yakni perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam memasok bahan baku, memproduksi barang maupun mengirimkannya ke pemakai akhir, SCM adalah metode, alat atau pendekatan pengelolaannya. Indrawani Sinoem/2013

  11. Supply chain Pendekatan yang ditekankan dalam SCM adalah terintegrasi dengan semangat kolaborasi. Supply chain management tidak hanya berorientasi pada urusan internal melainkan juga eksternal perusahaan yang menyangkut hubungan dengan perusahaan-perusahaan partner. Indrawani Sinoem/2013

  12. Manajemen Rantai Pasokan (Supply chain management) Definisi oleh the Council of Logistics Management : Supply Chain Management adalah koordinasi yang sistematis dan strategis dari fungsi bisnis tradisional dalam suatu perusahaan dan lintas bisnis dalam supply chain untuk keperluan meningkatkan kinerja jangka panjang dari perusahaan dan supply chain secara keseluruhan. Indrawani Sinoem/2013

  13. Heizer dan Render : SCM adalah integrasi aktivitas pengadaan bahan dan pelayan-an, pengubahan menjadi barang setengah jadi dan produk akhir, serta pengiriman ke pelanggan. • Cakupan aktivitas : 1. Aktivitas pembelian dan pengalihdaya- an (outsourcing) 2. Fungsi lain yang penting bagi hubungan antara pemasok dengan distributor. Indrawani Sinoem/2013

  14. Seperti : a. Penyedia transportasi b. Transfer uang secara kredit dan tunai c. Para pemasok d. Distributor e. Utang piutang usaha f. Pergudangan dan persediaan g. Pemenuhan pesanan h. Informasi pelanggan, prediksi, dan produksi Indrawani Sinoem/2013

  15. Supply Chain Management Perusahaan yang berada dalam supply chain pada intinya ingin memuaskan konsumen dengan bekerja sama membuat produk yang murah, mengirimkan tepat waktu dan dengan kualitas yang bagus. Indrawani Sinoem/2013

  16. Lingkup SCM Apabila mengacu pada sebuah perusahaan manufaktur, kegiatan-kegiatan utama yang masuk dalam klasifikasi SCM adalah : kegiatan merancang produk baru (product development) kegiatan mendapatkan bahan baku (procurement) kegiatan merencanakan produksi dan persediaan (planning and control) kegiatan melakukan produksi (production) kegiatan melakukan pengiriman (distribution) Indrawani Sinoem/2013

  17. Lingkup SCM Indrawani Sinoem/2013

  18. Pengembangan Produk Sangat penting terutama bagi industri inovatif seperti industri garmen, komputer, elektronik, packaging, dsb. Hal ini dikarenakan product life cycle-nya pendek. Menghasilkan sebuah rancangan produk bisa memakan waktu dan biaya yang sangat besar, padahal disisi lain perusahaan dituntut untuk bisa menghasilkan rancangan dalam waktu cepat dan biaya yang murah. Indrawani Sinoem/2013

  19. Pengembangan Produk Dalam merancang perusahaan harus mempertimbangkan beberapa hal : Pertama, aspirasi atau keinginan pelanggan, oleh karena itu dibutuhkan riset pasar yang memadai. Kedua, produk yang dirancang harus mencerminkan ketersediaan dan sifat-sifat bahan baku. Dalam praktek SCM modern, melibatkan supplier adalah kunci dalam proses perancangan produk baru. Indrawani Sinoem/2013

  20. Pengembangan Produk Ketiga, fasilitas produksi yang akan dimiliki atau dibangun, jadi aspek manufacturability perlu dipertimbangkan. Keempat, produk yang dirancang harus sedemikian rupa sehinga kegiatan pengiriman mudah dilakukan dan tidak menimbulkan biaya-biaya persediaan yang berlebihan disepanjang suppply chain. Kelima, aspek lingkungan, dituntut rancangan yang ramah lingkungan dan mudah didaur ulang. Indrawani Sinoem/2013

  21. Permasalahan Supply Chain Global • Ketika perusahaan memasuki pasar global yang berkembang seperti Eropa Timur, Cina, Amerika Selatan, bahkan Meksiko, usaha memperluas SC menjadi sebuah tantangan yang strategis. • Permasalahan : 1. Produksi yang bermutu 2. Sistem distribusi yang dapat diandalkan 3. Tingkat persediaan yang lebih tinggi 4. Kuota dan tarif 5. Resiko politis dan mata uang Indrawani Sinoem/2013

  22. SC pada lingkungan global harus mampu : a. Menanggapi perubahan mendadak dlm hal ketersediaan komponen, saluran distribusi atau pengiriman, bea impor, dan nilai mata uang. b. Menggunakan teknologi transmisi dan komputer tercanggih untuk menjadwal- kan serta mengelola pengiriman kom- ponen dan produk jadi ke luar. Indrawani Sinoem/2013

  23. c. Memiliki karyawan lokal yang terampil dalam menangani tugas-tugas, perda- dagangan, pengiriman, imigrasi, dan permasalahan politis. Indrawani Sinoem/2013

  24. EKONOMI SUPPLY CHAIN • SC memperoleh perhatian yang cukup besar karena SC merupakan bagian integral dari strategi perusahaan dan merupakan aktivitas yang paling mahal pada hampir seluruh perusahaan. • Bagi industri manufaktur dan jasa, biaya SC sebagai persentase penjualan sering memiliki proporsi yang besar. Indrawani Sinoem/2013

  25. Karena porsi pendapatan untuk SC begitu besar, strategi yang efektif sangat penting. • SC memberi peluang besar untuk mengu-rangi biaya dan meningkatkan keuntungan. • Strateginya : a. Keputusan buat atau beli b. Pengalihdayaan (outsourcing), yaitu memindahkan sebagian dari biasanya merupakan sumberdaya dan aktivitas internal ke vendor (pemasok) di luar perusahaan Indrawani Sinoem/2013

  26. ETIKA DALAM SC • Keputusan etis penting untuk keberhasilan jangka panjang sebuah organisasi. • SC rentan terhadap perubahan etis karena kemungkinan untuk tindakan tidak etis sangat besar. Indrawani Sinoem/2013

  27. STRATEGI SC • Perusahaan harus memutuskan suatu strategi SC dalam rangka memperoleh barang dan jasa dari luar. • Strategi : - Bagi banyak pemasok : pendekatan bernegosiasi dan mengadu pemasok dengan pemasok yang lain. Indrawani Sinoem/2013

  28. Sedikit pemasok : mengembangkan kemitraan jangka panjang • Integrasi vertikal • Jaringan Keiretsu • Perusahaan maya Indrawani Sinoem/2013

  29. MENGELOLA SC • Seiring para manajer beralih ke integrasi SC, sangatlah mungkin mendapatkan inefisiensi yang besar. • Siklus bahan baku– ketika bahan baku bergerak ke pemasok, ke gudang, distribusi, pelanggan – berlangsung diantara organisasi terpisah dan kadang sangat mandiri sehingga muncul permasalahan manajemen penting yang dapat mengakibatkan pemborosan yang serius. Indrawani Sinoem/2013

  30. Untuk itu diperlukan pengelolaan SC yang meliputi : a. Kesepakatan atas tujuan bersama b. Kepercayaan c. Budaya organisasi yang sesuai Indrawani Sinoem/2013

  31. PERMASALAHAN DALAM SC YANG TERINTEGRASI • Optimasi lokal • Insentif (insentif penjualan, potongan karena kuantitas, kuota, dan promosi) • Lot besar • Efek bullwhip : meningkatnya fluktuasi dalam pemesanan yang sering terjadi saat pesanan bergerak melalui SC. Indrawani Sinoem/2013

  32. PELUANG DALAM SC YANG TERINTEGRASI Peluang untuk manajemen yang efektif dalam SC : • Data “tarikan” yang akurat • Pengurangan ukuran lot • Kontrol pengisian ulang satu tahap • Persediaan yang dikelola vendor • Blanket order • Standardisasi Indrawani Sinoem/2013

  33. Penangguhan • Drop Shipping dan Kemasan Khusus • Fasilitas pass through • Perakitan saluran Indrawani Sinoem/2013

  34. E-PROCUREMENT • E-procurement : pembelian yang difasili-tasi melalui internet. • Fungsinya : mempercepat pembelian, mengurangi biaya, dan mengintegrasikan SC sehingga meningkatkan keunggulan bersaing sebuah organisasi. Indrawani Sinoem/2013

  35. E-procurement meliputi : a. Pemesanan elektronik dan pemindahan data b. Katalog online c. Lelang d. Permintaan dan penawaran harga (RFQ) e. Pelacakan persediaan secara langsung Indrawani Sinoem/2013

  36. PEMILIHAN VENDOR • Langkah-langkah : a. Evaluasi vendor b. Pengembangan vendor c. Negosiasi : - Model harga berdasarkan biaya - Model harga berdasarkan pasar - Penawaran yang kompetitif Indrawani Sinoem/2013

  37. UKURAN KINERJA SC • Kinerja SC • Aset yang berbentuk persediaan Indrawani Sinoem/2013

  38. 1. Kinerja SC • Ukuran kinerja SC dapat dilihat dari waktu tunggu, waktu yang diperlukan untuk me-mesan, persentase keterlambatan pengi-riman, persentase bahan yang ditolak, dan jumlah kekurangan per tahun. • Perbedaan perusahaan yang biasa dan perusahan benchmark dapat ditunjukkan pada Tabel berikut : Indrawani Sinoem/2013

  39. Indrawani Sinoem/2013

  40. 2. Aset yang berbentuk persediaan a. Jumlah uang yang diinvestasikan pada persediaan yang dinyatakan dalam persentase aset. % yang diinvestasikan pada persediaan = Indrawani Sinoem/2013

  41. Contoh : Manajemen Home Depot melacak investa-sinya pada persediaan sebagai salah satu ukuran kinerjanya. Home Depot memiliki aset $11,4 milyar yang diinvestasikan pada persediaan dan aset sejumlah $44,4 milyar. Indrawani Sinoem/2013

  42. b. Perputaran persediaan per tahun : Contoh : Pepsi Co, produsen dan distributor minuman, makanan kudapan, dan quaker foods memberi-kan laporan tahunan tahun 2010 (dalam milyar $) yang ditunjukkan sbb : Indrawani Sinoem/2013

  43. Penghasilan bersih $32,5 Biaya barang yg dijual $14,2 Persediaan : Persediaan bahan mentah : $0,74 Persediaan proses kerja : $0,11 Persediaan bahan jadi : $0,84 Jumlah investasi persediaan $1,69 Indrawani Sinoem/2013

  44. c. Lama pasokan : mungkin lebih bermakna bagi sektor layanan pedagang grosir dan eceran dari pada bagi sektor manufaktur. Indrawani Sinoem/2013

More Related