1 / 33

DRAINASE JALAN RAYA

DRAINASE JALAN RAYA. Jenis Drainase Jalan. Drainase permukaan : ditujukan untuk menghilangkan air hujan dari permukaan jalan sehingga lalu lintas dapat melaju dengan aman dan efisien serta untuk meminimalkan penetrasi air hujan ke dalam struktur jalan.

Download Presentation

DRAINASE JALAN RAYA

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. DRAINASE JALAN RAYA

  2. Jenis Drainase Jalan • Drainase permukaan : ditujukan untuk menghilangkan air hujan dari permukaan jalan sehingga lalu lintas dapat melaju dengan aman dan efisien serta untuk meminimalkan penetrasi air hujan ke dalam struktur jalan. • Drainase bawah permukaan : berfungsi untuk mencegah masuknya air dalam struktur jalan dan/atau menangkap dan mengeluarkan air dari struktur jalan.

  3. DRAINASE PERMUKAAN • Fungsi utama: • Membawa air hujan dari permukaan jalan ke pembuangan air • Menampung air tanah (dari subdrain) dan air permukaan yang mengalir menuju jalan • Membawa air menyeberang alinemen jalan secara terkendali • Fungsi 1 & 2 dikendalikan oleh komponen drainase MEMANJANG, fungsi 3 memerlukan bangunan drainase MELINTANG.

  4. Drainase permukaan tepi jalan raya

  5. Periode Ulang Debit Rencana

  6. Drainase Memanjang • Permukaan jalan harus dibuat dengan kemiringan melintang yang cukup untuk membuang air hujan secepatnya, dan permukaan jalan harus berada di atas permukaan air tanah setempat. • Bangunan drainase memanjang : • Parit/selokan (ditch) • Talang (gutters) • Saluran menikung keluar (turnouts) • Saluran curam (chutes) • Parit intersepsi (intercepting ditch)

  7. Parit/selokan (ditch)

  8. Talang (gutters)

  9. Saluran menikung keluar (turnout)

  10. Saluran curam (chute)

  11. Drainase Melintang • Tipe drainase melintang : • Fords • Drifts • Gorong-gorong (culvert) • Jembatan

  12. Fords Fords

  13. Gorong-gorong (culvert)

  14. Drainase Bawah Permukaan Jalan Raya • Drainase bawah permukaan jalan raya terutama berfungsi untuk menampung dan membuang air yang masuk ke dalam struktur jalan sehingga tidak sampai menimbulkan kerusakan pada jalan.

  15. Cara Air Masuk • Air masuk ke dalam struktur perkerasan berupa penetrasi air hujan melalui retak-retak, sambungan, permukaan perkerasan, bahu jalan, hasil infiltrasi air tanah dari muka air tanah yang tinggi, akuifer yang terpotong, dan sumber air lokal.

  16. Pengaruh Air pada Perkerasan Jalan • Air menurunkan kekuatan material butiran lepas dan tanah subgrade. • Air menyebabkan penyedotan (pumping) pada perkerasan beton yang dapat menyebabkan retakan dan kerusakan bahu jalan. • Tekanan hidrodinamik yang tinggi akibat pergerakan kendaraan menyebabkan penyedotan material halus pada lapisan dasar perkerasan fleksibel yang mengakibatkan hilangnya daya dukung. • Kontak dengan air yang menerus dapat menyebabkan penelanjangan campuran aspal dan daya tahan keretakan beton. • Air menyebabkan perbedaan tekanan pada tanah yang bergelombang.

  17. Metode Pengendalian Air Pada Perkerasan • Mencegah air masuk ke dalam perkerasan • Menyediakan sistem drainase yang dapat membuang air secepatnya • Membangun perkerasan yang cukup kuat untuk bertahan terhadap kombinasi pengaruh beban dan air.

  18. 1. Pencegahan • Memerlukan penangkap air tanah (interceptor). • Memerlukan penutup permukaan perkerasan Untuk meminimalkan infiltrasi air permukaan ke dalam perkerasan, diperlukan sistem drainase permukaan yang bagus. Untuk melayani drainase permukaan, permukaan jalan ke arah melintang pada semua penampang dibuat miring ke arah luar, kecuali superelevasi pada tikungan yang mengarahkan semua air ke arah dalam.

  19. Kemiringan Melintang Jalan

  20. 2. Pembuangan Air Pada peristiwa masuknya air ke dalam struktur perkerasan melalui infiltrasi atau air tanah, air tersebut harus dibuang secepatnya sebelum menyebabkan kerusakan. Ada 3 jenis yang dapat diterapkan, secara individu atau kombinasi, yaitu : • Lapisan drainase atau blanket • Drainase memanjang • Drainase melintang

  21. Bahu Base course sbg drainage blanket Subbase sbg filter • Drainase memanjang dg pipa pengumpul (b) Drainage Blanket diperpanjang sampai sisi

  22. Lapisan drainase yang berfungsi menangkal infiltrasi permukaan dapat dikombinasikan dengan drainase memanjang dan pipa outlet (Gambar a). • Lapisan drainase dapat diperpanjang sampai ke sisi paling luar dari jalan (Gambar b). • Untuk mengurangi intrusi material lembut, semua material di sekeliling lapisan drainase dan drainase memanjang dilapisi filter.

  23. Perkerasan yang Kuat • Penggunaan HMA dan PCC yang tebal dapat mengurangi tekanan hidrodinamis dan pengaruh perusaknya secara signifikan. • Sangat dianjurkan untuk membuat perkerasan aspal untuk keseluruhan ketebalan. • Pergerakan uap dapat menjadi penyebab utama masuknya kelengasan dan menjenuhkan butiran dasar. • Jika tak dilengkapi lapisan drainase, perencanaan ketebalan harus berdasarkan tanah dasar jenuh. • HMA : Hot Mixed Asphalt PCC : Portland Cement Concrete

  24. Muka air tanah asli Tanah Asli Pemotongan lereng rencana Lengkung drawdown Lengkung drawdown dg 3 drainase Lengkung drawdown dg hanya 2 drainase tepi (bagian putus-putus memperlihatkan lokasi teoritis garis preatik) Batuan dasar

  25. Prosedur Perencanaan • Dua langkah utama : 1. Memperkirakan inflow 2. Menentukan kapasitas drainase

  26. 1. Memperkirakan Inflow • Sumber utama inflow adalah 1. Infiltrasi 2. Rembesan air tanah.

  27. Infiltrasi • Laju infiltrasi : Ic : laju infiltrasi retakan Nc : jumlah retak memanjang Wp : lebar perkerasan yang menyumbang infiltrasi Wc : panjang retakan atau sambungan (joint) Cs : jarak antar retakan atau sambungan Kp : laju infiltrasi melalui permukaan perkerasan yang tidak mengalami retak-retak yang besarnya sama dengan koefisien permeabilitas HMA atau PCC

  28. Asumsi (menurut Ridgeway, 1982) • Nc = N + 1 • Wc = Wp • Kp = 0 • Laju infiltrasi = 0,01 • q : debit (m3/jam/m) • Cs : jarak sambungan perkerasan beton, untuk perkerasan aspal Cs = 12,2 m.

  29. Contoh hitungan • Perkerasan jalan dua jalur mempunyai lebar 7,5 m dan jarak antar sambungan 5,0 m. Hitung infiltrasi permukaan q. • Penyelesaian : N = 2 Wp = 7,5 m Cs = 5,0 m = 0,006 m3/jam/m2 ≈ 6 mm/jam

  30. Rembesan Air Tanah • Dibedakan menjadi 2 : 1. aliran di atas dasar lapisan drainase, q1 2. aliran di bawah lapisan drainase, q2 q2 dicari dari grafik.

  31. Drainase merupakan salah satu faktor terpenting dalam perencanaan jalan raya • Faktor drainase jalan belum mendapatkan perhatian yang cukup dari para ahli jalan.

More Related