1 / 1

70 dan dengan maksud agar dirinya terpelihara dari perbuatan haram serta tidak

70 dan dengan maksud agar dirinya terpelihara dari perbuatan haram serta tidak menjadikan pelampiasan nafsu seks sebagai tujuan utamanya (Shabuni, 2000). Menurut Shabuni (2000) dalam kaca mata Islam, perkawinan bukanlah

Download Presentation

70 dan dengan maksud agar dirinya terpelihara dari perbuatan haram serta tidak

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. 70 dan dengan maksud agar dirinya terpelihara dari perbuatan haram serta tidak menjadikan pelampiasan nafsu seks sebagai tujuan utamanya (Shabuni, 2000). Menurut Shabuni (2000) dalam kaca mata Islam, perkawinan bukanlah aib tapi justru merupakan keluhuran dan kesempurnaan diri. Dengan menikah, seseorang akan mampu membentengi dirinya dari godaan setan, menolak dorongan nafsu syahwat, menjaga pandangan mata dari yang haram, menjauhkan diri dari perbuatan zina, menentramkan dan menghibur jiwa dengan bercengkerama, mengobrol dan becanda ria bersama keluarga. Allah SWT juga telah menjadikan naluri seks dan nafsu syahwat sebagai faktor pendorong dan perangsang kepada terjadinya pernikahan. Serta agar terwujud kehendak-Nya mengenai kelangsungan hidup spesies manusia. Untuk menghindarkan godaan setan dan mengusir segala dorongan syahwat yang selalu memberontak dan tak terkendali, maka jalan satu-satunya adalah menikah seperti yang diserukan oleh agama yaitu menyegerakan pernikahan. Menurut Diane & Olds (Adhim, 2002) bahwa usia terbaik untuk menikah bagi perempuan adalah 19 tahun sampai 25 tahun. Menurut Maslow (Adhim, 2002) mengemukakan bahwa jika usia seseorang sudah menginjak 18 tahun sampai 20 tahun, maka saatnya individu tersebut berpikir tentang menikah dan membina rumah tangga, it's the time to think marriag. Menurut Sprinthall & Collins (1995) mengemukakan bahwa cakupan usia pada pernikahan dini atau muda adalah 20 tahun sampai 27 tahun. Usia antara 15 tahun sampai 30 tahun merupakan saat-saat ketika nafsu syahwat sedang hebat-hebatnya membara. Apabila remaja yang berjiwa bersih

More Related