1 / 16

Kelompok IV

Kelompok IV. Hukum Acara Mahkamah Konstitusi Oleh : Muhammad Arif Riyan 8111409249 M Rizky Ilhami 8111409145 Pradita Winda Pertiwi 8111409101 Sri Raharti Ningsih 8111409108 Ardyansyah Herlambang 8111409043 Leonardo Bambang Wisanggeni 8111409143 Tommy Philiandrie 8111409120 `.

Download Presentation

Kelompok IV

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Kelompok IV Hukum Acara Mahkamah Konstitusi Oleh : Muhammad Arif Riyan 8111409249 M Rizky Ilhami 8111409145 Pradita Winda Pertiwi 8111409101 Sri Raharti Ningsih 8111409108 Ardyansyah Herlambang 8111409043 Leonardo Bambang Wisanggeni 8111409143 Tommy Philiandrie 8111409120 `

  2. Hukum Acara Pembubaran Parpol (Berdasarkan UU MK & Peraturan MK) FAKULTAS HUKUM UNNES “VIVA JUSTICIA“

  3. Partai Politik Sigmund Neumann: • Partai Politik adalah organisasi dari aktivis-aktivis Politik yang berusaha untuk menguasai kekuasan pemerintah serta merebut dukungan rakyat atas dasar persaingan melawan golongan-golongan lain yang tidak sepaham. Miriam Budiardjo: • Partai Politik adalah suatu kelompok yang terorganisir yang anggota-anggotanya mempunyai orientasi, nilai-nilai dan cita-cita yang sama dengan tujuan memperoleh kekuasaan politik dan merebut kedudukan politik (biasanya), dengan cara konstitusional guna melaksanakan kebijakan-kebijakan mereka.

  4. STRUKTUR LEMBAGA PARTAI

  5. Pembubaran Partai Politik • SESUAI dengan Undang-Undang Dasar 1945 hasil amandemen, salah satu wewenang Mahkamah Konstitusi adalah memutus pembubaran partai politik (Pasal 24 c Ayat 2). Kewenangan itu terasa berlebihan, tidak demokratis, dan akan berujung pada pengebirian kehidupan perpolitikan yang sedang dibangun. • Dalam Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2002 tentang Partai Politik tidak disebutkan mengenai syarat-syarat atau ketentuan umum pembubaran parpol. Pasal 20 hanya menyebutkan, partai politik bubar bila (1) membubarkan diri atas keputusan sendiri, (2) menggabungkan diri dengan partai politik lain, atau (3) dibubarkan oleh Mahkamah Konstitusi, serta harus diumumkan dalam Berita Negara oleh Departemen Kehakiman.

  6. PARPOL DAN DEMOKRASI RAKYAT PEMEGANG KEDAULATAN KEBEBASAN HATI NURANI DAN PIKIRAN HAK MENYATAKAN PENDAPAT HAK BERSERIKAT PARTAI POLITIK NEGARA DAN PEMERINTAHAN

  7. PEMBATASAN HAK DAN PEMBUBARAN PARPOL • Perlindungan Hak lain • Nilai-nilai Agama dan Moral • Ketertiban Umum dan Keamanan • Keberlanjutan Demokrasi KEBEBASAN BESERIKAT Pembatasan Hak Pembubaran Parpol Untuk Melindungi: Demokrasi Konstitusi Kedaulatan Negara Keamanan Nasional Ideologi • Melalui Putusan Pengadilan

  8. HUKUM ACARA PEMBUBARAN PARPOL

  9. HUKUM ACARA PEMBUBARAN PARPOL

  10. ALASAN PEMBUBARAN

  11. PERSIDANGAN • Harus Diputus dalam waktu 60 hari kerja; • Tahapan Persidangan: • Pemeriksaan Pendahuluan • Pemeriksaan Persidangan • Putusan • Pembuktian: • Dokumen • Fakta

  12. AMAR PUTUSAN MK MENGABULKAN

  13. AKIBAT HUKUM PEMBUBARAN

  14. PEMBUBARAN PARPOL DIDALAM NEGERI • Pembubaran Masyumi (Keppres No. 200 Tahun 1960) • Pembubaran PSI (Keppres No. 201 Tahun 1960) • Pembubaran PKI (Keppres No. 1/3/1966). DILUAR NEGERI • Partai Refah Turki • Socialist Reich Party dan Communist Party di Jerman • Thai Rak Thai Party di Thailand

  15. KASUS PEMBUBARAN PARPOL • YANG jelas, pengaturan tentang pembubaran parpol ini demikian sulit. Sebagaimana organisasi mana pun, pembubarannya hanya bisa dilakukan oleh anggota atas keinginan anggota. • Satu-satunya parpol yang dinyatakan bubar selama ini adalah Partai Komunis Indonesia (PKI) yang dilakukan Soeharto atas desakan mahasiswa dan pendukung Orde Baru awal yang kini banyak mengawaki lembaga-lembaga negara. Pembubaran PKI pun tidak melewati proses yang lazim, antara lain dengan menggelar peradilan parpol, lengkap dengan saksi, terdakwa, hakim, jaksa sampai pembelanya. • Yang selama ini terjadi hanya pengadilan tokoh-tokoh yang (dituduh dan didakwa) sebagai tokoh-tokoh PKI. Itu pun yang terkait, langsung maupun tidak langsung, atas peristiwa Gerakan 30 September, yakni pembunuhan atas sejumlah jenderal Angkatan Darat.

  16. Arigatougozaimasu

More Related