1 / 18

RASIO KEUANGAN

RASIO KEUANGAN. Rasio keuangan: hasil perhitungan antara dua macam data keuangan bank yang digunakan untuk menjelaskan hubungan antara kedua data keuangan tersebut yang pada umumnya dinyatakan secara numerik, baik dalam persentase atau kali. 1. Rasio Profitabilitas Return on Equity (ROE)

raquel
Download Presentation

RASIO KEUANGAN

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. RASIO KEUANGAN

  2. Rasio keuangan: hasil perhitungan antara dua macam data keuangan bank yang digunakan untuk menjelaskan hubungan antara kedua data keuangan tersebut yang pada umumnya dinyatakan secara numerik, baik dalam persentase atau kali

  3. 1. Rasio Profitabilitas • Return on Equity (ROE) = Laba bersih x 100% Modal Inti • Return on Asset (ROA) = Laba bersih x 100% Total Asset

  4. 2. Cost Efficiency Ratio (CER) • Untuk mengetahui tingkat efisiensi kinerja suatu bank. Semakin rendah tingkat CER berarti semakin efisien manajemen bank dalam mengelola kegiatan bisnisnya CER = NIE (ex Biaya PPAP) x 100% NII + (II – IE) NIE = Non Interest Expense Ex Biaya PPAP = tidak termasuk biaya Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif NII = Non Interest Income II = Interest Income IE = Interest Expense

  5. Misal : Biaya Operasional Rp. 13.000 Biaya Bunga Rp. 9.000 Biaya PPAP Rp. 600 Non Interest Expenses (excluded PPAP) = Rp. 3.400 Pendapatan operasional Rp. 14.000 Pendapatan bunga Rp. 12.600 Non interest income Rp. 1.400 Pendapatan bunga Rp.12.600 Biaya bunga Rp.9.000 Interest income-interest expense = Rp. 3.600 CER= 3400 x 100% = 68% 1400 + 3600

  6. e 3. Net Interest Margin (NIM) NIM = II – IE x 100% AIEA II = Interest Income (pendapatan bunga) IE = Interest Expense (biaya bunga) AIEA = Average Interest Earning Asset (rata-rata aktiva produktif yang digunakan)

  7. 4. Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) • Semakin rendah tingkat rasio BOPO berarti semakin baik kinerja manajemen bank tersebut karena lebih efisien dalam menggunakan sumber daya yang ada di perusahaan. BOPO = Biaya Operasi x 100% Pendapatan Operasi

  8. 5. Rasio Perbaikan Aset • Non Performing Loan (NPL) Gross NPL Gross = Kredit yang diberikan dengan kolektibilitas 3-5 x 100% Total kredit yang diberikan • Non Performing Loan (NPL) Net NPL Net = (Kredit yg diberikan dg gol.3-5) – (PPAP gol 3-5) x 100% Total kredit yang diberikan

  9. 6. Rasio Kehati-hatian • Capital Adequacy Ratio (CAR) CAR = Modal x 100% ATMR ATMR: Aktiva Tertimbang Menurut Resiko ATMR = jumlah (bobot resiko x jml aktiva)

  10. Misal: Aktiva Bobot Resiko Jml (dalam juta Rp) Kas 0% 125.500 Giro pd BI 0% 401.500 Penempatan pd bank lain 20% 1.721.000 SBI 0% 3.050.000 SBPU 20% 1.101.500 Kredit Modal Kerja 20% 7.900.000 Kredit Ekspor 50% 2.200.000 Kredit Investasi 100% 1.724.000 Aktiva Tetap 100% 2.340.500 Modal Inti = Rp. 1.200.000.000.000 Modal Pelengkap = Rp. 1.000.000.000.000 Berapa CAR?

  11. Legal Lending Limit (LLL) atau Batas Maksimal Pemberian Kredit (BMPK) BMPK = Total Kredit (Perorangan/Grup) x 100% Modal Maksimal BMPK, maksimal penyediaan dana yang bisa diberikan kepada perorangan atau grup = 20% dari Modal Bank

  12. Misal: • Modal Inti Rp.300.000 • Modal Pelengkap Rp.200.000 Kredit yang diberikan: • PT ABC Rp.90.000 • PT BUMI Rp.50.000 • PT LANGIT Rp.60.000 BMPK PT ABC = 90.000 x 100% = 18% 500.000

  13. PT BUMI = 50.000 x 100% = 10% 500.000 PT LANGIT = 60.000 x 100% = 12% 500.000 Jika PT ABC, PT BUMI, dan PT LANGIT merupakan satu grup berarti BMPK = (18% + 10% + 12%) = 40% (melanggar BMPK)

  14. Loan Concentration per Industry Untuk mengetahui sektor industri mana yang paling banyak dibiayai dari kredit yang telah disalurkan perbankan Loan Concentration per Industry = Loan Concentration Sector x 100% Total Loan

  15. Misal Kredit yang diberikan: • Pertambangan Rp. 70.000 • Manufaktur Rp. 300.000 • Konstruksi Rp. 1.500.000 • Pertanian Rp. 2.000.000 • Total kredit Rp. 3.870.000 • Sektor pertambangan = 70.000 x 100% = 1,81% 3.870.000

  16. 7. Loan to Deposit Ratio (LDR) Menunjukkan tingkat kemampuan bank dalam menyalurkan dana pihak ketiga yang dihimpun bank yang bersangkutan LDR = Total Kredit yang Diberikan x 100% Total DPK Extended LDR = Total Kredit Yang Diberikan x 100% Total DPK+Obligasi yg diterbitkan + Mdl inti

  17. Misal: • Kredit yang diberikan Rp. 700.000 • Total DPK Rp. 980.000 • Kewajiban segera lain Rp. 20.000 • Obligasi yang diterbitkan Rp. 100.000 • Modal Inti Rp. 200.00 • Modal Pelengkap Rp. 150.000 LDR = 700.000 x 100% = 71,43% 980.000 Extended LDR = 700.000 x 100% = 53,85% (980.000+20.000+100.000+200.000)

  18. Soal: • Modal Inti Rp. 400.000 • Modal Pelengkap Rp. 300.000 • Total DPK Rp. 400.000 • Obligasi yang diterbitkan Rp.100.000 • Kredit yang diberikan: • PT ABC Rp. 50.000 • PT BAC Rp. 100.000 • PT CAB Rp. 150.000 • Hitung: • a. LDR • b. Extended LDR • c. Loan Concentration per industry • d. BMPK jika PT ABC dan PT BAC 1 grup

More Related