1 / 31

Kebijakan Debirokrasi dan Deregulasi Dalam Mewujudkan Good Governance

Program Pascasarjana Magister Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Indonesia. Mata Kuliah Birokrasi & Good Governance. Dosen Tri Hayati SH., MH. Kebijakan Debirokrasi dan Deregulasi Dalam Mewujudkan Good Governance. Grahat Nagara ( Absen 6 Reguler / NPM 1106030965)

raoul
Download Presentation

Kebijakan Debirokrasi dan Deregulasi Dalam Mewujudkan Good Governance

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Program Pascasarjana Magister IlmuHukum FakultasHukumUniversitas Indonesia Mata KuliahBirokrasi & Good Governance. Dosen Tri Hayati SH., MH. KebijakanDebirokrasidanDeregulasiDalamMewujudkanGood Governance GrahatNagara(Absen 6 Reguler/ NPM 1106030965) 14 Maret 2012

  2. Debirokratisasi ?? Semakinbanyaknyatugasataukebutuhan yang dijabarkanpadasemakinbanyaknyaorangmakaakandijawabdengansemakinbesarspesialisasi. Denganadanyaspesialisasitersebutdiharapkanadanyaprofesionalisme. Kecenderungannyamemangpemborosan, tapiinimendorongpadaspesialisasi. Melihatdarikeduamasalahtersebut, permasalahannyabukansoalpadamenggelembungnyatenaga. Tetapibagaimanatenagatersebutmaksimal. • Ketikabicaramasalahderegulasimakalarinyamasalahlegislatif. Tadidipaparkandilatarbelakangperlunyadebirokratisasidanderegulasi. Terkaitpermasalahandisinisebenarnyasimpelsaja, kriterianyaapa yang perludideregulasidanapa yang tidak?

  3. Tapimungkinpenekanankepadadebirokratisasidanderegulasitersebutkurang. Adanyakorelasidebirokratisasidanderegulasidengankinerja?

  4. Latarbelakang: Pernyataantentangbirokrasi • Penelitian World Bank padatahun 1983 menjelaskanbahwanegara-negara yang memilikitingkatregulasitinggitermasuk Indonesia, terjadiindeksdistorsiharga yang tinggidankinerjaprodukdomestikbruto yang rendah. • Berbagaipenelitianjugamenyebutkanbahwabirokrasidi Asia Tenggara terlalurumitdansangatmenghambatpembangunanekonomidanpenciptaandemokrasidankesejahteraanmasyarakat. • Jumlah PNS terlalubanyaksehinggatidakhanyamenimbulkansistembirokrasiyanterlalupanjangtetapijugamenyebabkanbiayaekonomitinggi. Komisi XI DPR RI, 28 Juni 2011. • Perluada moratorium dalampenerimaanpegawainegerisipilhinggaprosespenataanulangterhadapnomenklatur yang adaselesai. MarzukiAlie, 28 Juni 2011. • Hanya 5% pegawainegerisipil yang memilikikapasitas. MenteriPemberdayaanAparatur Negara, 29 Februari 2012. Birokrasidigambarkanbegitugemuksehinggajustrumenyebabkanberbagaimasalah.

  5. Latarbelakang: Pernyataantentangbirokrasi Inefisiensidanbebanekonomitinggi Pelaksanaan yang otoriter non partisipatif Regulasiterlalumenghambat (bottlenecking) Birokrasi yang koruptif Permasalahandalambirokrasimengerucutpadaberbagaiupayauntukmenyelesaikanmasalahtersebutmelaluidiantaranyaderegulasidandebirokratisasi. Deregulasi Privatisasi Debirokratisasi Depolitisasi PfefferdanSalancik (1978) berkomentarbahwa: “in climate of social values that stress participation and democracy, bureaucracy with their centralized structure of authority and control are anachronistic”

  6. Perumusanpermasalahan Apakahdebirokratisasidanderegulasimenyelesaikanmasalah-masalahdalambirokratisasidanmencapaigood governance (??) ? ?

  7. Kerangka • BirokrasiDalamTeoridanPraktik • DeregulasidanDebirokratisasidanTantangannya

  8. Pengantar More harm was done in the 20th century by faceless bureaucrats than tyrant dictators. Kutipandari Dennis Prager (Kolumnis) menggambarkanbagaimanabirokrat yang seharusnyamenjadiabdimasyarakatdalampelayananpublikjustrumerugikanmasyarakat.

  9. Weber danbirokrasimekanistik Pembagiankerja yang jelas, khususnya regulator (thinking) dan operator (doing) Impersonalitas Terkendalidandapatdipastikan "From a purely technical point of view, a bureaucracy is capable of attaining the highest degree of efficiency, and is in this sense formally the most rational known means of exercising authority over human beings.  It is superior to any other form in precision, in stability, in the stringency of its discipline, and in its reliability. It thus makes possible a particularly high degree of calculability of results for the heads of the organization and for those acting in relation to it.  It is finally superior both in intensive efficiency and in the scope of its operations and is formally capable of application to all kinds of administrative tasks”

  10. TeoriBirokrasiRasional-Legal, Weber Layananpublik yang rumitdanbegitubanyak Birokratisasi ideal Pelayananpublik yang menjaminkepastianhukumdanefisien Max Weber. Bureaucracy, dalam Richard J. Stillman II, 2000. Public Administration, Concepts and Cases. Houghton Mifflin Company TipeBirokrasi Ideal, Max Weber • Adahirarkikewenangandanjalurkarir yang jelas • Adaaturan yang jelastentangperilaku, otoritasdantanggung-jawabpegawai • Manajemenbirokrasidikelolamelaluiprinsipumum yang lebihstabildanmudahuntukdipelajaridandidasarkanfungsidanspesialisasi • Pegawaiditerimaatasdasar merit bukanikatankekrabatan (patrimonial) • Birokratbersifatimpersonal • Kegiatanbirokrasidilaksanakansecarateraturdanterusmenerusdenganefisien

  11. Birokrasidanpenguasaanoleh Negara Terlihatbahwadi Indonesia dimensiketerlibatanadministrasipublikbegituluas Tujuankonstitusional Sebesar-besarnyakemakmuranrakyat; Menjaminkeadilansosial; Melindungisegenaptumpahdarahbangsa; Mencerdaskankehidupanbangsa.

  12. Teorihukumbirokratisasi (Parkinson) Apa yang akanterjadi…. Birokratakanmenambahsubordinat Birokratakansalingmemberikantugas • Birokratakanterusmenambahsubordinat, sehinggajumlahbirokratakanterusbertambah. • Ketikabirokratbertambahterlalubanyaksehingga “inflasi” menyebabkanpengeluaran yang lebihbanyakketimbangpenerimaan yang didapatdariadanyapenambahanbirokrasi, makanilaidaribirokrattersebutakansemakinrendahdanterjadiinefisiensidalambirokrasi. • Birokratakanterussalingmemberikantugasdanfungsi. • Artinyasecaraalamiahpertumbuhanbirokratberartiakanterjadipertambahanbirokrasidanpanjangnyarentangadministrasi. • Penambahanrentangadministrasiberartipenambahanrentangkendali. Kelemahandalamrentangkendaliiniakanmenyebabkanterjadinyaasymmetric information yang dapatmendorongperilakukoruptifdiantaraparabirokrat. Sehinggamenyebabkanbiayaekonomidarijalannyapemerintahandanpelayananpubliksemakinmahaldanrumit.

  13. Runaway bureaucratization (Evers, 1987) Evers, Hans-Dieter. 1987. "The Bureaucratization of Southeast Asia." Comparative Studies in Society and History Menurut Evers terjadilonjakanbirokrasidibeberapanegaradi Asia Tenggara Meskipun Indonesia memilikirasio yang rendahdibandingkanpenduduknyanamunpertumbuhanbirokratmelonjak paling tinggi. Rasiobirokrat per 1000 penduduk Malaysia 40 19 Thailand Belanjabiayabirokrat Antaratahun 69-85 jumlahbirokratmeningkat, 80 kali lipat, sementarapenerimaannegarajugameningkat 90 kali lipat. Indonesia 37% 10 3,4 juta 515 ribu Sebesar 411 trilyunyaitu 37% dari total APBN tahun 2011 dihabiskanuntukmembiayaibiroraksi (belanjapegawai) 4,7 juta 303 ribu 1950 1970 1988 2012 Jumlah PNS daritahunketahun

  14. Teoriprincipal-agent-client (Lambsdorff, 2001) Self Interest AsymmetricInformation Delegasi Principal Lisensi Agent Kinerja Pajak&Iuran Client Johann Graf Lambsdorf, 2001. How Corruption in Government Affect Public Welfare. Center For Globalization and Europeanization of the Economy. Asymmetry information akanmemberikanpeluangbagiterjadinyarent seeking behaviourdiantaraparabirokrat. Sebagaimanateoriparkinsontersebut, bisajadipenambahanjumlahbirokrattadijustrumenambahstruktur.

  15. Birokrasidalamtataniagakayu AMDAL B. SETOR IIUPHHK IUPHHK-HA/HT/RE FAKB SKSKB Pendirian Perusahaan Pengurusan Izin Usaha Produksi Kayu Tata Usaha Kayu Perencanaan Pengelolaan AKTA PENDIRIAN RKU LHP TDP RKT B. SETOR PSDH/DR SIUP BAGAN KERJA Industri Pengolahan • Sebagaiilustrasidalamsektorkehutanan. Ketikasebuahbadanhukummelakukanprosesproduksiuntukmengusahakankayu, makaiaharusmelewatiprosesbirokrasi yang luarbiasarumit, danbahkancenderungtidakberjalansecaramaksimal. • Tidakhanyaterlalubirokratistetapitatausahakayuinijustrumengakibatkanprosesproduksijauhlebihtidakefisiendenganhasilpengawasan yang tetaptidakmaksimal.

  16. Kritik Herbert Simmons • AgusDwiyanto (2011) bahwakonsep Weber yang formalistikdanmekanistikinitidaktepatditerapkandalampadanegaratransitif, yang memerlukantipepemerintahan yang dinamisdandalamlingkungan yang penuhturbulensidanmembutuhkanrespons yang cepat. • Tidakmungkintercapaitipe ideal birokrasi yang didefinisikanoleh Weber. Hal inidikarenakanmanusiapadadasarnyatidakmungkinmencapairasionalitas yang sempurnabinersepertimesin. • Denganrasionalitasterbatas (bounded rationality) tidakmungkindihasilkantipebirokrasi yang ideal yang formalistikdanmekanistis.

  17. Outline • BirokrasiDalamTeoridanPraktik • DeregulasidanDebirokratisasidanTantangannya

  18. Pengantar Menurut Tacitus (AD 56 – AD 117), semakinkorupsebuahnegaramakaakansemakinbanyakperaturanperundang-undangan yang diterbitkan (Annals III: 27). Tacitus sendirimerupakanseorangsejarawandan senator RomawiKuno. Padasaatitu Tacitus mengkritikkewenanganKaisaruntukmenerbitkanbanyakaturan yang menurutnyatidakmemberikanmanfaatbagimasyarakat . corruptisimarepublicaplurimaeleges

  19. Dosisbirokrasi Weber dandampaknya (Widyanto, 2011) AgusDwiyanto, 2011. MengembalikanKepercayaanPublikMelaluiReformasiBirokrasi. Jakarta: GramediaPustakaUtama

  20. Birokratisasidankinerja: relasiparabolik (Caiden, 1994) Overbureaucratization Ideal bureacratization

  21. Overbirokrasidanopsipenyelesaian • Permasalahantersebutdiataskemudianmengarahkanpadaperlunyaadadebirokratisasidanderegulasi. Overbirokrasi Debirokratisasi Mekanismelayananpublikberbelit-beli Deregulasi Peluang terjadikorupsi Rendahnyapelayanananpublik

  22. Reinventing bureaucracy (Osborne danPlastrik) Mencapaiharapanmasyarakat Bentukorganisasi yang sesuaidengantujuan Pengelolaanbirokrasiberbasiskualitas Kewiraswastaandalamtatakelolapemerintah • DalamBanishing Bureaucracy, Osborne danPlastrikmemperkenalkanapa yang dinamakansebagaireinventing government (penciptaanulangpemerintahan), yaitu: “The fundamental transformation of public systems and organizations to create dramatic increases in their effectiveness, efficiency, adaptability, and capacity to innovate. This transformation is accomplished by changing their purpose, incentives, accountability, power structure, and culture.” • PrijonoTjiptoherijanto, menyatakanreinventing government tersebutdiarahkanpadaperubahanbirokrasi:

  23. Debirokratisasidanderegulasi Debirokratisasi Deregulasi Bagaimanamemperpendekjalurbirokrasidanmengembangkanpartisipasipublikdalambirokrasi. a.Prosedur yang berliku-likudibuatmenjaditidakberliku-liku; b.Prosedur yang memerlukanbiayatinggi, menjadiprosedur yang mantap, singkatsehinggabiayaringan; c. Prosedur yang seringmenimbulkankemacetan, diubahmenjadiprosedur yang melancarkan; d. Prosedur yang komunikasinyasempit, diubahmenjadikomunikasisampaikebawah (luas) Deregulasidiarahkanbagaimanamengurangiperaturan yang bersifatmenghambatataubottlenecking. Sehinggaderegulasidipahamisebagaipengaturankembali, penataankembaliperaturanperundang-undangan yang diakibatkanolehberbagaisebabataualasan. Namun, seringkalidipahamibahwaderegulasimerupakanusahauntukmengurangiataumenghapuskanberbagaiketentuandanintervensi yang berlebihandalamkegiatanatauaktivitasPemerintahan

  24. Good governance versi (UNDP dan KNKG) Pemerintah Masyarakatmadani Duniausaha • Soffian Effendi menyatakantigapilardalamgood governance:

  25. ContohkasusderegulasipercapatanpembangunanhutantanamanindustriContohkasusderegulasipercapatanpembangunanhutantanamanindustri Restrukturisasi Akselerasi • Berkaitandenganpeluangdivestasi, merger, akuisisidan rescheduling pinjaman DR 0% untukmemberikankepastianusahabagi HPHTI Patunganmaupun HPHTI MurnisesuaidenganKeputusanMenteriKehutanan No. SK.46/Menhut-II/2004 tanggal 23 Januari 2004 yang padaintinyamenjaminkelangsungandanatalanganperusahaanindukterhadapperusahaan HPHTI Patungan. Perusahaan izinusahapemanfaatanhasilhutankayupadahutantanaman/HPHTI Patungandapatmelakukanrestrukturisasisahamataurekomposisisahamataspinjaman yang berupadanatalangan. • KeputusanMenhut No. SK.45/Menhut-II/2004 tanggal 23 Januari 2004 berhubungandenganpenyederhanakanpenyusunanpenilaiandanpengesahan RKT UPHHKT-HT. KeputusanMenteriKehutanan No. SK.44/Menhut-II/2004 tanggal 23 Januari 2004 menyederhanakanpenyelesaian IUPHHK-HT yang telahmendapatpersetujuanprinsippermohonantanpapengesahan feasibility study (FS) olehDepartemenKehutanan

  26. ContohkasusderegulasipercapatanpembangunanhutantanamanindustriContohkasusderegulasipercapatanpembangunanhutantanamanindustri PeningkatanDayaTarikInvestasi • KeputusanMenteriKehutanan No. SK. 47/Menhut-II/2004 tanggal 23 Januari 2004, yang padaintinyamenjelaskanbahwaperusahaan IUPHHK padahutanalamdanatauhutantanaman yang berbentukperseroanterbatasdapatmelakukanpengambilalihanatauakuisisisahamsetelahmendapatpersetujuanMenteriKehutanan.

  27. Debirokrasidanpembagiankewenanganterkaitsektorkehutanan Penentuan Norma StandardanKriteria • Terjadidesentralisasikorupsidanpengawasanhutan yang tidakmaksimal. • Fungsipelayananpublikolehpemerintahansebagaiprasyaratpengelolaan yang baikjustrumelemah. PengendalianPerizinan PengendalianPerencanaan Usaha Pemerintah Daerah Pemerintah Pusat Pengawasan Tata Usaha Kayu PengelolaanPenerimaan Negara PrivatisasidanRepresentasi

  28. Debirokratisasidanderegulasi Mengembangkanekonomi informal (underground economy) Mendorongberkembangnyausahatanpamengorbankanpengawasandanpengendalian Tumpangtindihregulasi Menghasilkandesentralisasikorupsi Fungsiperlindunganhakpublikdanpengawasanolehpemerintahmelemah Menyederhanakanbirokrasitanpamenghilangkanperlunyapelayananpublik Pungutan liar danketidakpastianhubunganpusatdaerah Menguatkanperanmasyarakatdanswastadalamtatakelola Otonomidaerah, dekonsentrasi, dandesentralisasitatausahadanpengawasankayukehutanan Deregulasi Debirokratisasi

  29. Simpulan • Memangbirokrasi yang diharapkanoleh Weber, dengan 6 prinsipbirokrasitersebuttidakmudahdiwujudkan. Disampingkarenapelaksanaannyatidaksemudahmembalikkantelapaktangandisatusisisecarateoritikjugaadakelemahandalambirokrasisebagaimanateori yang diungkapkanoleh Parkinson maupun Herbert Simon. Untukmenyelesaikanhaltersebut, debirokrasidanderegulasisebagaiopsitidakdapatdilakukanbegitusajatanpamemperhatikandampakmaupuntujuandarikebijakantersebut. • Pelaksanaanderegulasidandebirokratisasisekalipunmemerlukanpencermatan yang mendalamterutamamemperhatikandampaknyaterhadapmasyarakatluas. Deregulasidandebirokratisasijangansampaijustrumenjadibumerang yang merugikan. Pentingolehkarenaitumenentukanukuranbatasan-batasankebijakandebirokratisasidanderegulasi yang akandikeluarkan. Secaraa contrariotesisolehCaidensebenarnyasudahmenjelaskanbahwaoptimalisasibirokrasimerupakanpersoalanmenentukandosis yang tepatdaribirokrasitersebut.

  30. Simpulan • Dalamkonteksderegulasisecarakhususharusdipastikanbahwaderegulasitersebut: Mengedepankankepentinganjangkapanjangdanuntukkemaslahatanumum. Dalamkonteksinikebijakanderegulasitersebutjustruhanyauntuktujuanmenguntungkankepentinganpihaktertentudantidakmemperhatikandampaknyaterhadapkerangkawaktujangkapanjang. Keduaharusdipastikanbahwaderegulasidandebirokrasi yang dilakukankemudiantidakmengorbankankeadilandankepastianhukum. Sepertihalnyakarakteristik yang impersonal, debirokrasidanderegulasitersebutjugaharusmenghasilkanbirokrasi yang tetapberpeganganpadaperaturanperundang-undangansecaraketatnamunsecaraseimbangjugadapatberubahsesuaidengantujuandaribirokrasiitusendiri. Namundemikianpembatasanruangdiskresitersebuttetapjugamemasukanelemenpartisipasipublikkedalamnyauntukmemberikansafeguardberikutnyayaitutranparansi.

  31. Terimakasihdanhaturnuhun

More Related