1 / 12

SAINS & TEKNOLOGI INFORMASI DALAM KONTEKS PENDIDIKAN SEJARAH

SAINS & TEKNOLOGI INFORMASI DALAM KONTEKS PENDIDIKAN SEJARAH. Hansiswany Kamarga. Posisi Informasi dalam KBM. Guru. Siswa. Informasi. A. Guru. Siswa. B. Informasi. Konsep Belajar. Pendidikan

quasar
Download Presentation

SAINS & TEKNOLOGI INFORMASI DALAM KONTEKS PENDIDIKAN SEJARAH

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. SAINS & TEKNOLOGI INFORMASI DALAM KONTEKS PENDIDIKAN SEJARAH Hansiswany Kamarga

  2. Posisi Informasi dalam KBM Guru Siswa Informasi A Guru Siswa B Informasi

  3. Konsep Belajar Pendidikan • adalah proses dinamis yang melibatkan individu dan kelompoknya dalam merefleksikan kehidupan dan masyarakat di sekitar tempat tinggalnya. • Proses ini dibentuk oleh masa lalu, tujuan individu untuk masa depannya, dan konteks kehidupannya sekarang. Belajar • merupakan bagian dari pendidikan; dalam pengertian belajar terkandung suatu proses memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai sehingga terjadi perubahan dalam diri siswa ke arah positif • comprehensible output yakni material pendukung proses harus dipahami dan diasimilasi oleh siswa sehingga dapat digunakan secara efektif dalam berbagai situasi yang berbeda. • “..materials presently available in the classroom, fall significantly short of that goal”.

  4. Bagan Klasifikasi Belajar Konvensional Synchronous Tutorial Computer-based Belajar Synchronous E-training Instructor-Led Training Jarak Jauh Audio/Tele Conference Correspondence Course Distributed Learning Asynchronous Web-based Training E-learning

  5. Konsep Belajar Konvensional • bentuk kegiatan belajar  terjadinya interaksi antara guru, siswa, dan bahan belajar dalam suatu lingkungan tertentu. • Aspek ruang dan waktu menjadi amat penting, sebab terjadinya interaksi dalam bentuk tatap muka tersebut selalu berada dalam ruang dan waktu tertentu secara bersamaan  SYNCHRONOUS

  6. Konsep Belajar Jarak Jauh “physical separation of instructor and student and the use of some technological delivery system” (Hyatt, 1998) SYNCHRONOUS ASYNCHRONOUS

  7. Belajar jarak jauh melalui internet Belajar jarak jauh melalui internet dapat berbentuk synchronous maupun asynchronous. Model belajar jarak jauh ini lebih ditekankan pada penggunaan internet di dalam sistem penyampaiannya. Fasilitas yang digunakan : Synchronous  newsgroup, chatting, netmeeting Asynchronous  email, www, mailing list

  8. Belajar jarak jauh synchronous Belajar jarak jauh dengan bentuk synchronous adalah bentuk belajar yang terpisah jarak antara guru dan siswa, tetapi dilakukan secara bersamaan. Dengan demikian, aspek jarak diabaikan, tetapi aspek waktu masih dipertahankan. Berkembangnya cara belajar yang demikian diakibatkan terjadinya kemajuan teknologi komunikasi yang menyebabkan sistem penyampaian dapat dilakukan tanpa harus saling bertatap muka antara guru dengan siswa.

  9. Model belajar jarak jauh synchronous Tutorial,  guru/instruktur mengirimkan bahan belajar yang akan dipelajari oleh siswa dalam bentuk modul-modul belajar, dan secara berkala dilakukan pertemuan (tutorial) antara guru/instruktur dan siswa Computer Based, yakni cara belajar interaktif dengan menggunakan komputer. Pengembangan dari model ini adalah Instructional Multimedia Audio/Tele Conference  Berkembangnya teknologi internet menyebabkan bentuk belajar jarak jauh synchronous berkembang dalam bentuk Audio/Tele Conference. Antara guru/instruktur terpisah jarak, tetapi dapat melakukan komunikasi langsung melalui internet yang tersambung dengan camera. Karena dilakukan komunikasi dua arah, maka faktor waktu menjadi amat penting.

  10. Belajar jarak jauh asynchronous Belajar jarak jauh dengan bentuk asynchronous adalah model belajar terpisah jarak antara guru/instruktur dan dilakukan tidak dalam waktu bersamaan sehingga siswa dapat mengatur sendiri kecepatan waktu belajarnya. Siswa mengatur sendiri kebutuhan bahan belajarnya dan mengatur sendiri kecepatan belajarnya. Dengan demikian, baik materi belajar maupun kecepatan belajar sepenuhnya menjadi keputusan/pilihan siswa (DeSantis, 1998 : 1).

  11. Model belajar jarak jauh asynchronous Distributed Learning, model belajar melalui korespondensi tetapi distribusi bahan belajar tidak hanya dikirimkan melalui surat menyurat, melainkan memanfaatkan berbagai teknologi informasi seperti video, CD ROM, cassette, dan teknologi internet. Web-based Training, merupakan paket pelatihan yang didistribusikan melalui jaringan internet. Lokasi tempat tinggal siswa maupun kecepatan waktu mengikuti pelatihan tidak menjadi kepedulian, yang terpenting adalah siswa dapat melewati tes dengan baik. E-learning, adalah model belajar memperkaya pengetahuan melalui berbagai situs yang terdapat dalam jaringan internet. Belajar tidak dibatasi dalam suatu paket seperti pada web-based training, tetapi siswa bebas memilih situs yang diharapkan akan berisikan bahan belajar yang dibutuhkannya. Jumlah bahan belajar amat tergantung pada kebutuhan siswa, dan waktu mengakses internet pun tidak dibatasi. Model belajar ini dititikberatkan pada perluasan dan pendalaman serta pembaharuan (updates) pengetahuan.

  12. Karakteristik belajar jarak jauh • Terpisahnya pendidik dan peserta didik • Ada pengaruh organisasi pendidikan dalam penyiapan bahan ajar & bantuan belajar. • Sangat tergantung pada bahan belajar & beragam media untuk mempertemukan pendidik & peserta didik. • Komunikasi dua arah dimediasi oleh teknologi • Keterlibatan bentuk industri pendidikan

More Related