1 / 35

Program Literasi Informasi di Indonesia

Program Literasi Informasi di Indonesia. Lucya Dhamayanti. Literasi. Literasi dari bhs Inggris Literacy dalam bahasa Indonesia keberaksaraan, melek huruf, melek aksara . Kemampuan membaca dan menulis dalam kelompok usia tertentu.

javan
Download Presentation

Program Literasi Informasi di Indonesia

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Program LiterasiInformasidi Indonesia Lucya Dhamayanti

  2. Literasi • Literasi dari bhs Inggris Literacy dalam bahasa Indonesia keberaksaraan, melek huruf, melek aksara . • Kemampuan membaca dan menulis dalam kelompok usia tertentu

  3. Melekhurufmerupakanhakasasimanusia, alatpeningkatankualitassumberdayamanusiadansaranapengembangansosial. • Keberaksaraanmerupakanjantungdaridasarpendidikanuntuksemua (PUS) danmerupakandasar yang pentingbagipenurunanangkakemiskinan, mengurangitingkatkematianbayi, memperlambatpertumbuhanpenduduk, pencapaianpersamaanjender, jaminanperkembangan, perdamaiandandemokrasi yang berlanjut. Literasimerupakanalasan yang tepatmengapamenjadipokokdaripendidikanuntuksemua (Education For All/EFA)

  4. Tingkat keberaksaraan/literasi Indonesia dibandingkan neg. Asia lainnya (sumber CIA world fact book Januari 2009)

  5. Minat Baca • Minat baca merupakan kecenderungan jiwa yang mendorong seseorang berbuat sesuatu dengan membaca. Minat baca ditunjukkan dengan keinginan yang kuat untuk membaca

  6. Membaca dalam arti yang sangat sederhana adalah melakukan berbagai kegiatan yang dapat memperkaya pengetahuan serta memperluas wawasan untuk dapat membentuk watak dan sikap yang menyebabkan pengetahuan seseorang bertambah.

  7. Tujuan • Umum: orang membaca adalah untuk mendapatkan informasi baru • Khusus yaitu: Membaca untuk tujuan kesenangan. Termasuk dalam kategori ini adalah membaca novel, surat kabar, majalah, dan komik.

  8. MINAT BACA DI INDONESIA(Pemetaandi 3 provinsiSulsel, Riau danKalsel thn.2007.Responden: pegawai, dosen, TNI/polri, buruh, tani/nelayan, pedagang, guru, siswa, mahasiswa) • Masyarakatmengisiwaktuluangdenganmembaca, menonton, mendengarkan radio danrekreasi (frekuensimembacadanmenontonhampirseimbang). • Padaumumnyawaktuygdigunakanolehrespondenuntukmenontonlebih lama (lebihdari 3 jam sehari) dibandingkandenganwaktu yang digunakanuntukmembaca. • Padaumumnyaminatbacadapatdikategorikanrendah. • Berdasarkanperhitungan rata ratauntuk 3 indikatorminatbaca (durasimembaca, frekuensimembaca, dankorbananuntukmembelibahanbacaan), makaskoruntukmasyarakatditigakotaadalah 3,2 padaskala 1 sampai 7.

  9. Semakin tua usia, semakin pendek durasi membacanya. • Semakin tua umur semakin jarang datang ke perpustakaan. • Semakin tua umur semakin besar biaya yang dikorbankan untuk membeli buku. • Semakin tua umur semakin banyak buku yang dimiliki.

  10. Semakintinggipendidikanseseorangsemakin , semakinbanyakkorbananwaktu yang diberikanuntukmembaca. • Semakintinggipendidikanseseorang, saminjarangjarangberkunjungkeperpustakaan. • Jenisbacaan yang digemarikoran, majalah, bukudankomik. • Topikbacaan yang yang paling digemaripengetahuanumum, ilmupengetahuan, agama, sastra

  11. Usaha yang DilakukanuntukMeningkatkanMinat Baca diMasyarakat • Gerakan Makasar Gemar Membaca • Pendirian Taman-taman Bacaan Masyarakat • Gerakan Riau Membaca • Gerakan Hibah Sejuta Buku • Pendirian Sudut-sudut Baca

  12. Salahsatu program dariPendidikanuntukSemua PeningkatanPrestasiBelajar • Tujuanmeningkatkanprestasibelajaradalahuntukmemantauberapabanyakfasilitaspendidikandapattercermindalamprestasibelajarsiswa. Berbagaipendekatandilakukanuntukmengukurprestasibelajardanpendidikankeluarandanhasil. Beberapanegaramengukurprestasibelajarmelaluitesuntukmelihatpenguasaankurikulum. Negara-negara lain mengukurmelaluipembelajaranpentingtesstandarkompetensiatauketerampilandasar. MengukurPrestasiBelajar Program (MLAP) menekankanprestasibelajarsiswadikelasempatataulebihkarenamerekadiasumsikanuntukmenguasaibeberapaketerampilansepertipembelajaranbahasadanaritmatika. Yang MLAP jugadigunakanuntukmengukurkompetensianak-anak yang tidakdisekolah. Kompetensidiujimencakup 4 pilarbelajar yang diperkenalkanolehKomisiInternasionaltentangPendidikanuntuk Abad ke-, dipimpinoleh Jacques Delors: belajaruntuktahu, belajarmelakukan, belajarmenjadidanbelajaruntukhidupbersama, untukhidupdenganorang lain. (http://www2.unesco.org/wef/countryreports/indonesia/contents.html, diunduh 20 Januari 2010)

  13. Keempat pilar belajar tersebut, yaitu • belajar untuk tahu, belajar melakukan, belajar menjadi dan belajar untuk hidup bersama, untuk hidup dengan orang lain. Dapat diwujudkan dengan meningkatkan literasi informasi seseorang.

  14. Dalampedomanperpustakaansekolah IFLA/Unescodisebutkanbahwa: • Di dalam program pengembangankurikulumdanpendidikannasional, perpustakaansekolahhendaknyadipandangsebagaibagianpentinggunamemenuhiberbagaitujuan yang berkaitandenganhalberikut:  • literasiinformasiuntuksemua, dikembangkandanditerimasecarabertahapmelaluisistemsekolah • ketersediaansumberdayainformasibagimuridpadasemuatingkatpendidikan • membukapenyebaraninformasidanpengetahuanbagisemuakelompokmuridsebagaipelaksanaanhakdemokrasidanasasimanusia

  15. LiterasiInformasi • "Literasiinformasimengarahkanpengetahuanakankesadarandankebutuhaninformasiseseorang, dankemampuanuntukmengidentifikasi, menemukan, mengevaluasi, mengorganisasidansecaraefektifmenciptakan, menggunakan, mengomunikasikaninformasiuntukmencarisolusiatasmasalah yang dihadapi; jugamerupakanpersyaratanuntukberpartisipasidalammasyarakatinformasi, danmerupakanhakasasimanusiauntukbelajarsepanjanghayat. (US National Commission on Library and Information Science, 2003)

  16. LiterasiInformasi Literasi informasi merupakan kemampuan seseorang dalam: • mengenali kebutuhan pribadi akan informasi untuk memecahkan masalah • mengembangkan strategi penelusuran • menemukan informasi yang berhubungan dengan topik • mengelompokkan, mengorganisasi, menganalisa dan mengevalusi informasi yang telah ditemukan • mengumpulkan dan menyatukan informasi yang didapat dalam bentuk tulisan untuk disampaikan kepada orang lain.

  17. Kedudukanliterasiinformasidiantaraliterasi lain • Agar seseorangmempunyaikemampuanliterasiinformasi, makaia : • HarusMelekhurufdanmempunyaiminatbaca • Sebaiknya : Memilikiliterasikomputer (kemampuanuntukmemahami hardware, sofware, internet, penelusuraninformasi, jaringankomunikasidankomputer, data daninformasi, sisteminformasi, aplikasisofware, etikaygberkaitandenganprivasiinformasidankeamanankomputer) • Literasi media keterampilanuntukmemahamisifatkomunikasikhususnyadalamhubungandengantelekomunikasidan media massa

  18. PelaksanaanLiterasiInformasidi Indonesia • Kondisiperpustakaansekolah: • Harusdiakuibahwabelumsemuasekolahdi Indonesia memilikiperpustakaan yang memadaiuntukmulaimelaksanakan program literasiinformasi. Dari beberapasurvei yang pernahdilakukanditemukangambaranbahwauntuktingkatkabupatenataukotaprosentaseSekolahDasar (SD) yang memilikiperpustakaantertinggidicapaiolehKabupatenKotawaringin Barat yang 91,57% dari SD yang adatelahmemilikiperpustakaan. Di sisi lain prosentaseterendahadalahKabupaten Halmahera Selatan dengan 0.40% dari SD yang adamemilikiperpustakaan. Untuktingkatprovinsi, grafikberikutmemberikangambaranbetapamasihminimnya SD yang memilikiperpustakaan.

  19. Untuk tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP), provinsi dengan jumlah SMP yang memiliki perpustakaan terbanyak adalah Daerah Istimewa Yogyakarta yaitu 2286 perpustakaan. Sedang provinsi yang memiliki paling sedikit perpustakaan adalah Maluku Utara dengan jumlah 26 perpustakaan. Grafik berikut menggambarkan keadaaan untuk tingkat provinsi di Indonesia.

  20. Di tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) saja belum semua SMA memiliki perpustakaan yang baik. Keadaan ini ditunjukkan dalam grafik berikut yang menyatakan prosentasi SMA yang memiliki pepustakaan pada lima daerah yang diamati.

  21. SumberDayaManusia • Perpustakaan Sekolah Dasar Negeri di DKI Jakarta tidak satupun memiliki petugas berpendidikan formal dalam bidang perpustakaan (Perpustakaan Nasional RI, Kajian Perpustakaan Sekolah Dasar Negeri di DKI Jakarta tahun 2001). Di sebagian besar (65%) perpustakaan Sekolah Menengah Pertama Swasta di DKI Jakarta, hanya memiliki satu orang petugas perpustakaan. Mereka tidak memiliki keterampilan dan pengetahuan yang memadai dalam mengelola perpustakaan. Namun 50% dari tenaga perpustakaan di SMP swasta di DKI Jakarta, pekerjaan utamanya adalah di perpustakaan sekolah. Mereka hanya dibebani sedikit jam mengajar (Perpustakaan Nasional RI, Kajian Perpustakaan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Swasta di Wilayah DKI Jakarta, tahun 2003). Tenagaperpustakaan SMA/K negeridi DKI Jakarta sebagianbesarhanyaberbekaldiklatPerpustakaanantara 1 – 2 minggu. Dan sebagiankecillainnyapernahmengikutidiklatPenyetaraan (628 jam lat). Koordinatorperpustakaannyasebagianbesardijabatolehpetugas TU (55%), sebagiankecildijabatoleh guru (21%) dansisanyaadalahpetugashonorer (KajianPerpustakaan SMU dan SMK Negeridi Wilayah DKI Jakarta tahun 2002). • Sedangkan data yang berasaldaripangkalan data NomorPokokPerpustakaan 2004 menggambarkanbahwasebagianbesar (90%) perpustakaan SD di Indonesia tidakmemilikipetugasperpustakaan yang tetap, perpustakaan SMP 70% danperpustakaan SMA/K 50% (KajianPerpustakaan SMU dan SMK Negeridi Wilayah DKI Jakarta tahun 2002).

  22. Koleksi • Sebagianbesar (99%) koleksiperpustakaan SD Negeridi DKI Jakarta berasaldarisumbanganpemerintah. Jeniskoleksi yang dimilikinyasebagianbesarberupabukudanhanya 3 % yang mempunyaikoleksi audio visual (PerpustakaanNasional, KajianPerpustakaanSekolahDasarNegeridi DKI Jakarta tahun 2001). Sebagianbesarperpustakaansekolah SD dan SMP hanyamemilikikoleksidibawah 500 buku. Koleksi fiksi merupakan koleksi yang paling besar prosentasenya di perpustakaan. PengembanganKoleksi yang dilakukanmasihmengandalkanhadiahdanhibah. Sedangkandiperpustakaan SMA Negeridiwilayah DKI Jakarta meskipunjumlahkoleksinyabervariasiantara 1000 sampaidengan 10.000 masihdirasakurangkarenatidakmencapai 1 pesertadidik : 14 buku (KajianPerpustakaan SMU dan SMK Negeridiwilayah DKI Jakarta tahun 2002).

  23. LayananPerpustakaan • Perpustakaan SD diwilayah DKI Jakarta, selainmenyelenggarakanlayananpeminjaman/sirkulasi, untukmenarikanakdatangkeperpustakaanjugamengadakan program bercerita, kegiatanmengarang, meringkasbuku, membuatkliping, mengadakanlombamembacadanmengadakancerdascermat. Sebagianbesarperpustakaan SMP diwilayah DKI Jakarta hanyamenyediakanlayananpeminjaman/sirkulasidengandurasi jam bukaperpustakaanlebihdari 3 jam perhari. Di Perpustakaan SMA/K negeri, layananperpustakaantidakhanyaberupalayananpeminjaman/sirkulasimelainkanjuga program lain sepertiOrientasiPerpustakaansertalayanan Audio Visual. Sebagianbesarperpustakaan jam bukanyaberkisarantara 2- 3 jam per hari.

  24. RuangPerpustakaan • Hanya 30% perpustakaan SD diwilayah DKI Jakarta yang memilikiruang yang dibangunkhususuntukperpustakaandiantaranyaberukuranlebihdari 200 m², selebihnyamenggunakanruangkelas, ruangserbagunadanbahkanada yang menggunakangudang. Di perpustakaan SMP Swastadiwilyah DKI Jakarta sebanyak 44,2% memilikiruangkhususuntukperpustakaan yang luasnyaberkisarantara 11m² – 50m², selebihnyamenggunakanruangkelas, tatausaha, laboratoriumdan OSIS. Sebagianbesarperpustakaan SMA/K negeridiwilayah DKI Jakrtamenempatiruangan yang ukurannyakebihdari 51m². Ruangandiperpustakaan SD, SMP maupun SMA/K dilengkapidengansaranadanprasaranaperpustakaanseperti, rakbuku, mejadankursibaca, papanpengumuman, rakkatalogdanmejadankursikerja.

  25. AplikasiLiterasiInformasidiPerpustakaanSekolah

  26. * PembinaanPenalarandanMinat Baca (masukdalamkurikulum) • Standarkompetensi • Mengembangkankemampuandiria.lmeningkatkanmotivasidanketerampilanbelajar • Mengembangkanpenalaran: • Meningkatkankemampuananalisis • Meningkatkanketerampilan problem solving • Menumbuhankemampuanberfikirdivergen • Menajamkankemampuanberpikirlogis • Mengasahkemampuanberpikirsintetisdanevaluatif

  27. 3. Membudayakankebiasaandanminatbaca • Membentukminatbaca • Memahamiteksbuku • Memilikikemampuanreproduktif (mengungkapkakembalihasilbacadalambentuklisandantulisan) • Memiliki stamina membaca • Memilkikemampuanreflektif • Memahamijenisbuku • Menguasaiteknikmebacadankutipan • Memilikkemampuanmenggunakanbukusebagaireferensi • Memilikiketertarikanuntukmengkoleksibuku • Memilikiminatkunjungankeperpustakaan

  28. Hampir sama dengan perpustakaan sekolah, perpustakaan perguruan tinggi di Indonesia baru sebagian kecil melaksanakan program keterampilan literasi informasi. Contoh di UI sudah memiliki modul yang di gunakan sebagai salah satu modul pada program keterampilan belajar mahasiswa baru.

  29. Kegiatan yang sudahdilakukandalamrangkapengembanganliterasiinformasi • Sosialisasi melalui: seminar, workshop, penyusunan dan distribusi pedoman. • Standard Kompetensi Tenaga Perpustakaan Sekolah • Standar (manajemen) perpustakaan sekolah

  30. LembagaPenggerakLiterasiInformasi (kerjasamadenganPerpusnas) • Forum PerpustakaanPerguruanTinggi (seminar danlokakaryadiberbagaidaerah) • Forum PerpustakaanSekolah (seminar) • AsosiasiPekerjaInformasiSekolah/APISI (workshop diberbagaikota, diantaranyabekerjasamadgn IFLA/ALP) • AsosiasiTenagaPerpustakaanSekolah Indonesia (seminar internasional yang mengawalipendirian ATPUSI) • BeberapainstitusisptlembagapendidikandibawahUrsulin, YayasanSekolahPenabur, IAIN, Atmajaya. • Dll

  31. Program KegiatanPerpustakaanNasional 2010-2014 • Program LiterasiInformasiPerpustakaanSekolah • Survey perpustakaansekolah (*) • Pembentukansatuankerja • Kajiankebutuhan information literacy nasional • Perumusanaplikasi information literacy padakurikulum • Perumusanbersama model standar information literacy • Perumusan & penyusunan proposal program pembinaan information literacy • Penyusunanpedoman information literacy disekolah • Pembangunan SitusPendidikan Gratis Nasional • Seminar Nasional Information Literacy • Bantuanpengembangan program information literacy diperpustakaansekolah • Pelatihan & Sertifikasi Information Literacy Guru • Pelatihan & Sertifikasi Information Literacy Perpustakaan Daerah • Koordinasiantarlembaga • Koordinasidaerah • Pembentukan forum bersama information literacy • Sosialisasi Information Literacy (brosur & manual, dll.) • Supervisi program • KerjasamaInternasional • Evaluasi program • Kajianlanjutan program

  32. Program LiterasiPerpustakaanPerguruanTinggi • Survey perpustakaanperguruantinggi • Pembentukankerjabersama • Kajiankebutuhan information literacy tingkattingginasional • Perumusanbersama model akuisisi information literacy tingkattinggi • Perumusan & penyusunan proposal program information literacy tkttinggi • Pembangunan Situs • Seminar Nasional Information Literacy tingkattinggi • Koordinasiantarlembaga • Koordinasidaerah • Pembentukan forum • Kerjasama Regional • Evaluasi program • Kajianlanjutan program

  33. Kesimpulan • PengembanganLiterasiInformasitidakbisadikerjakanolehsatulembagasajamelainkanharusmerupakankegiatan yang bersifatsinergisdiantarapihakpihak yang berkepentingandalampeningkatanketerampilanhidupmasyarakat, sepertiPerpustakaanNasional, Depdiknas, Asosiasiprofesikepustakawanan • Harusadarencanaindukpengembanganliterasiinformasi yang menjadigerakannasional yang terpadudanterarahditingakatpusatdandaerah. • Dukungan infra struktur, saranaprasaranadan SDM yang memadaikompetensinyauntukpengembanganLitrasiInformasi.

  34. TERIMA KASIH

More Related