1 / 46

TERMINOLOGI 2

TERMINOLOGI 2. PATOLOGI SISTEM PERNAFASAN (TRACTUS RESPIRATORIUS) By: Sarah Suzanna,dr . Farida Gustini , drg. Sistem Pernafasan.

qiana
Download Presentation

TERMINOLOGI 2

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. TERMINOLOGI 2 PATOLOGI SISTEM PERNAFASAN (TRACTUS RESPIRATORIUS) By: Sarah Suzanna,dr. FaridaGustini, drg.

  2. Sistem Pernafasan • Respirasi pada manusia adalah proses keluar masuknya oksigen keparu-paru yang selanjutnya diteruskan keseluruh tubuh melalui darah.manusia memiliki alat respirasi yang berperan sebagai perantara antara lingkunagn luar (alam bebas) dengan lingkungan dalam (cairan interseluler). • Proses respirasi pada manusia dibagi 2: • 1.inspirasi:Proses masuknya oksigen dari hidung menuju keparu-paru yang selanjutnya diteruskan oleh darah keseluruh tubuh. • 2.Ekspirasi:Proses keluarnya karbodioksida dari tubuh melewati hidung.

  3. Macam-macam pernapasan Pernapasan dada pernapasan perut Otot perut berkontraksi sehingga diafragma melengkung,volume besar tekanan kecil udara dari luar masuk. • Tulang rusuk,otot tulang rusuk,dan tulang dada kontraksi sehingga mengakibatkan volume besar tekanan kecil udara luar masuk

  4. Alat-alat respirasi manusia Hidung Tekak/Tenggorok Merupakan rongga persimpangan antara saluran pencernaan, saluran pernapasan, dan saluran kerongga hidung.didalam tekak terdapat epiglotis yang berfungsi untuk menjaga agar makanan tidak masuk kesaluran pernapasan • Tempat dimana udara (oksigen) pertama kali masuk. dihidung terdapat rambut-rambut hidung yang berfungsi untuk menyaring debu atau kotoran, dan selaput lendir untuk mengatur suhu udara pernapasan

  5. Alat-alat respirasi manusia laring trakea Terdiri dari 3 lapisan epitel (bersilia dan berlendir) merupakan lapisan paling dalam, lapisan tulang rawan (berupa cincin tulang rawan) denagn otot polosnya, merupakan lapisan bagian tengahnya, dan lapisan terluarnya adalah jaringan ikat. • Pada bagian ini ditemukan pita suara yang berfungsi untuk memberi warna suara pada manusia

  6. Alat-alat respirasi manusia Bronchus bronkiolus Bronkiolus adalah cabang dari bronchus yang berujung pada saluran alveolus .saluran ini berada dikantung alveolus. • Bronchus merupakan percabangan 2 dari trakea yang nantinya juga bercabang menjadi bronkiolus. dibronchus tidak terdapat cincin tulang rawan tapi hanya ditemukan jaringan ikat dan otot polos.

  7. Alat-alat respirasi manusia alveolus Paru-paru Merupakan organ pernapasan utama, yang dibungkus oleh selaput pleura dan yang emnyelimuti paru-paru scara langsung disebut visceral pleura dan yang menyelimuti rongga dada disebut parietal pleura. Dan diantara k2 selaput tersebut terisi cairan yang berfungsi melindungi paru-paru dari gesekan ketika paru-paru kembang kempis • Alveolus terdapat didalam kantung alveolus yang mana dalam setiap kantong alveolus berisis banyak alveolus.dinding alveolus sangat tipis dan elastis, berbentuk bola, dan pada permukaannya banyak terdapat pembuluh kapiler sehingga proses pertukaran gas berlangsung disini.

  8. Istilah yang berhub. DenganStrukturdanfungsi organ pernafasan normal

  9. Cont’..

  10. Cont’..

  11. Cont’…

  12. Kelainan sistem respirasi Padamanusia

  13. ICD X – Pathology of Respiratory System

  14. Pembagian Saluran pernafasan

  15. Upper RT (Saluran pernafasan atas)

  16. Lower RT (Saluran pernafasan bawah)

  17. Pleural Cavity/Mediastinum

  18. OTHER/GENERAL • Respiratory failure • Influenza • SARS • Idiopathic pulmonary haemosiderosis • Pulmonary alveolar proteinosis

  19. Kelainan kongenital St. Pernafasan

  20. NEOPLASIA/TUMOR St. Pernafasan

  21. Kelainan sistem respirasi Influenza asma Merupakan suatu penyakit penyumbatan saluran pernapasan yang disebabkan alergi terhadap rambut, bulu, debu, atau tekanan psikologis. asma bersifat menurun. • Penyakit yang disebabkan oleh virus influenza. dengan gejala antara lain pilek, hidung tersumbat, bersin-bersin dan tenggorokan gatal.

  22. Kelainan sistem respirasi Tubercolosis Sinusitis Peradangan pada sinus yang yang didalamnya terkumpul nanah. • Penyakit paru-paru yang diakibatkan serangan bakteri mycobacterium tubercolosis. sehingga difusi oksigeb menjadi sulit dikarenakan adanya bintil-bintil atau peradangan pada dinding alveolus.

  23. Kelainan sistem respirasi Rinitis Wajah adenoid Pembengkakan kelenjar limfe pada sekitar tekak dan hidung yang mempersempit jalan nafas. penderita biasanya lebih suka bernapas lewat mulut. • Gangguan radang pada hidung akibat infeksi oleh virus tapim juga bisa dikarenakan reaksi alergi terhadap cuaca,serbuk sari,dan debu.

  24. Kelainan sistem respirasi Pleuritis Faringitis Radang pada faring akibat infeksi oleh bakteri streptococcus. • Merupakan radang pada selaput pembungkus paru-paru atau disebut pleura.

  25. Kelainan sistem respirasi Laringitis Bronkitis Radang pada cabang tenggorokan akibat infeksi • Radang pada laring yang disebabkan oleh infeksi,terlalu banyak merokok,minum alkohol, dan terlalu banyak serak.

  26. Polip Hidung • Polip hidung adalah benjolan patologis pd rongga hidung, lunak dan licin, berwarna bening atau pucat, kadang kekuningan, abu2 atau kemerahan.Polip hidung merupakan tumor jinak. • Gejala subjektif polip hidung antara lain: buntu hidung progresif, pilek kental, suara bindeng, pusing, fungsi penciuman terganggu. • Penyebab polip hidung antara lain: alergi, infeksi, dan gabungan antara alergi dan infeksi. • Faktor lain yg meningkatkan kemungkinan terkena polip hidung adalah sinusitis (radang sinus) yg menahun, iritasi, dan sumbatan hidung oleh karena kelainan anatomi hidung.

  27. Deviasi Septum • Deviasi septum ialah suatu keadaan dimana terjadi peralihan posisi dari septum nasi dari letaknya yang berada di garis medial tubuh. • Penyebab deviasi septum nasi antara lain trauma langsung, Birth Moulding Theory (posisi yang abnormal ketika dalam rahim), kelainan kongenital, trauma sesudah lahir, trauma waktu lahir, dan perbedaan pertumbuhan antara septum dan palatum. • Gejala yang sering timbul biasanya adalah sumbatan hidung yang unilateral atau juga bilateral. Keluhan lain ialah rasa nyeri di kepala dan di sekitar mata. Selain itu, penciuman juga bisa terganggu apabila terdapat deviasi pada bagian atas septum.

  28. Nasofaringitis akut (Common Cold) • Merupakan peradangan akibat infeksi virus di saluran pernafasan atas. Nama lain dari nasofaringitis akut antara lain rhinofaringitis akut, rhinitis simpleks, selesma, coryza atau orang awam lebih sering menyebut masuk angin/common cold (CC). • Penyebab CC ialah virus • Gejala dan tanda tersebut di antaranya rasa panas, kering, gatal di hidung, bersin berulang, hidung tersumbat, ingus encer, demam, sakit kepala, selaput hidung kemerahan, bengkak. Bila dibarengi oleh infeksi bakteri dapat menyebabkan ingus menjadi kental dan berwarna kuning kehijauan.

  29. Emfisema • Emfisema adalah jenis penyakit paru obstruktif kronik yang melibatkan kerusakan pada kantung udara (alveoli) di paru-paru. Akibatnya, tubuh tidak mendapatkan oksigen yang diperlukan. Emfisema membuat penderita sulit bernafas. Penderita mengalami batuk kronis dan sesak napas. Penyebab paling umum adalah merokok

  30. Epistaksis • Perdarahan melalui hidung = mimisan TONSILITIS • Inflamasi pada Tonsil (dibagi 3: e.c. Difteri, Akut dan Kronis) LARINGITIS • Peradangan yang terjadi pada pita suara karena terlalu banyak digunakan, iritasi atau infeksi (dibagi Laringitis akut dan Kronis)

  31. Asma • Asma adalah penyakit inflamasi (radang) kronik saluran napas menyebabkan peningkatan hiperesponsif jalan nafas yang menimbulkan gejala episodik berulang berupa mengi (nafas berbunyi ngik-ngik), sesak nafas, dada terasa berat dan batuk-batuk terutama malam menjelang dini hari. Gejala tersebut terjadi berhubungan dengan obstruksi jalan nafas yang luas, bervariasi dan seringkali bersifat reversible dengan atau tanpa pengobatan.

  32. Pneumonia • Pneumonia adalah penyakit radang pada paru-paru. Seringkali, ia digambarkan sebagai parenchyma paru-paru/ peradangan alveolar atau alveolar yang berisi cairan abnormal. • “akut” (kurang dari tiga minggu lamanya) dan “kronis” pneumonias. Pneumonia  kronis cenderung non-menular, dan disebabkan oleh mycobacterial, fungal, atau campuran yang disebabkan oleh infeksi bakteri di saluran pernafasan. • Orang dengan pneumonia sering memiliki gejala batuk yang mengeluarkan dahak berwarna kehijau-hijauan dan kuning, juga lendir dan demam tinggi yang disertai dengan tubuh menggigil. Sesak nafas juga umum terjadi pada pneumonia, seperti sakit pleuritic (selaput) dada  yang menusuk dan menusuk

  33. Kanker Paru • Kanker paru-paru adalah bentuk perkembangan sel yang sangat cepat (abnormal) di dalam jaringan paru yang disebabkan karena adanya perubahan bentuk jaringan sel atau ekspansi sel itu sendiri. • Sel kanker yang tidak terkendali dalam jaringan paru  melakukan reproduksi liar sehingga menyebabkan tumbuhnya tumor yang menghambat dan menghentikan fungsi paru-paru dapat menyebar ke organ lainnya baik yang dekat dengan paru-paru maupun yang jauh seperti tulang, hati, atau otak. • Gejala  batuk terus menerus dan berkepanjangan, infeksi dada yang tidak kunjung sembuh, napas pendek-pendek, suara parau, batuk berdahak dan berdarah, serta nyeri pada dada ketika batuk. Gejala lainnya adalah nyeri saat menarik napas dalam-dalam, kehilangan nafsu makan serta berat badan yang terus menurun

  34. Efusi Pleura • Efusi pleura adalah suatu keadaan dimana terdapat penumpukan cairan dalam pleura berupa transudat atau eksudat yang diakibatkan karena terjadinya ketidakseimbangan antara produksi dan absorpsi di kapiler dan pleura viseralis. Efusi pleura merupakan suatu gejala penyakit yang serius yang dapat mengancam jiwa penderita • Berdasarkan jenis cairan yang terbentuk, cairan pleura dibagi menjadi transudat, eksudat dan hemoragis • Kebanyakan efusi pleura bersifat asimptomatik, timbul gejala sesuai dengan penyakit yang mendasarinya. Pneumonia akan menyebabkan demam, menggigil, dan nyeri dada pleuritik. Ketika efusi sudah membesar dan menyebar kemungkinan timbul dispneu dan batuk

  35. PPOK • adalah penyakit paru dengan terjadinya sumbatan aliran udara pada paru yang berlangsung lama. Dalam istilah Inggrisnya dikenal sebagai Chronic Obstructive Pulmonary Disease [COPD].  • 3 gejala umum utama, yaitu : sesak napas, batuk menahun, dan batuk berdahak. Namun pada kasus yang ringan tidak menimbulkan gejala apapun. Beberapa ciri dari PPOK yaitu : biasanya dialami oleh perokok berat, gejala muncul pada usia 40-an, gejala semakin lama semakin bertambah buruk, gejala memburuk pada musim hujan/dingin, dan tidak ada hubungannya dengan alergi.

  36. Pneumotorak • Pneumotoraks adalah keadaan dimana terdapat udara atau gas dalam rongga pleura. Dalam keadaan normal rongga pleura tidak berisi udara, supaya paru-paru leluasa mengembang terhadap rongga thoraks • Gejala yang utama adalah berupa rasa sakit yang tiba-tiba dan bersifat unilateral serta diikuti sesak nafas • Masuknya udara ke dalam rongga pleura dibedakan atas: • Pneumotoraks spontan • Udara lingkungan luar masuk ke dalam rongga pleura melalui luka tusuk atau pneumotoraks disengaja (artificial) • udara melalui mediastinum yang biasanya disebabkan trauma pada trakea atau esophagus akibat tindakan pemeriksaan dengan alat-alat (endoskopi) atau benda asing tajam yang tertelan

  37. Emboli paru • Emboli Paru adalah penyumbatan arteri pulmonalis (arteri paru-paru) oleh suatu embolus, yang terjadi secara tiba-tiba. • Suatu emboli bisa merupakan gumpalan darah (trombus), tetapi bisa juga berupa lemak, cairan ketuban, sumsum tulang, pecahan tumor atau gelembung udara, yang akan mengikuti aliran darah sampai akhirnya menyumbat pembuluh darah

  38. Abses paru • Abses paru adalah suatu kavitas dalam jaringan paru yang berisi material purulent berisikan sel radang akibat proses nekrotik parenkim paru oleh proses terinfeksi . • Abses timbul karena aspirasi benda terinfeksi, penurunan mekanisme pertahanan tubuh atau virulensi kuman yang tinggi. Pada umumnya kasus Abses paru ini berhubungan dengan karies gigi, epilepsi tak terkontrol, kerusakan paru sebelumnya dan penyalahgunaan alkohol. • Gejala : Panas badan, batuk produktif (berdahak) dengan bau busuk (foetor ex ore),nyeri dalam dada, batuk darah, lelah, penurunan nafsu dan berat badan

  39. Kelainan sistem respirasi asifikasi asidosis Kenaikan kadar asam karbonat dan asam bikarbonat dalam darah,sehingga pernapasan terganggu. • Gangguan pernapasan pada waktu pengangkutan dan penggunaan oksigen yang disebabkan oleh tenggelam (akibat alveolus terisi air), pneunomia (alveolus terisi cairan lendir atau limfe), keracunan CO dan HCN, atau gangguan sistem sitokrom (enzim pernapasan).

  40. SEKIAN DULU SELAMAT BELAJAR SEMOGA SUKSES

More Related