1 / 48

KESAKSIAN AHLI

KESAKSIAN AHLI. Dr. dr. YULI BUDININGSIH SpF DALAM MATERI ILMU KEDOKTERAN FORENSIK DI FHUI. SAKSI AHLI.

pisces
Download Presentation

KESAKSIAN AHLI

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. KESAKSIAN AHLI Dr. dr. YULI BUDININGSIH SpF DALAM MATERI ILMU KEDOKTERAN FORENSIK DI FHUI

  2. SAKSI AHLI “A person is qualified to testify as an expert if he has special knowledge, skill, experience, training, or education sufficient to qualify him as an expert on the subject to which his testimony relatives”

  3. Pasal 179 KUHAP • SETIAP ORANG YG DIMINTA PENDAPATNYA SBG AHLI KEDOKTERAN KEHAKIMAN ATAU DOKTER ATAU AHLI LAINNYA WAJIB MEMBERIKAN KETERANGAN AHLI DEMI KEADILAN.

  4. Kualifikasi ahli • Ditentukanoleh hakim • Tidakdiaturdalamundang-undang • Diperlukankompetensi: • Hasilpendidikan / pelatihan • Lamanyatidakditentukan • Kewenanganditentukanolehditunjuknyaoleh hakim

  5. Sikap saksi ahli • Jujur • Obyektif • Menyeluruh • Ilmiah • Imparsial • Rapi, Santun, Siap, Tegas & Yakin

  6. Bukti Ilmiah • Bukti Transient (sementara) • bau, suhu, imprints, bercak darah, dll • Buktipola • percikan darah, kebakaran, jejak ban • Buktikondisional • derajat kaku mayat, distribusi lebam • Buktiyangdipindahkan • sidik jari, DNA,

  7. Pembuktian ilmiah • Biasanyabuktisirkumstansial • Membuktikan : • Telahterjaditindakpidana: mis. sebab mati, bukti disetubuhi, bukti kekerasan, dll • Siapapelakutindakpidana : mis. sidik jari, sidik DNA, proyektil

  8. Proof • Bahwabenartelahterjaditindakpidana • Actusreus, Mensrea • Kausalitas • Bahwabenarterdakwaadalahpelakunya • Identifikasikorban • Identifikasipelaku • Dapatdipertanggungjawabkan

  9. Actus reus mens rea • Actusreus • Terjaditindakmelawanhukum • Kejahatan / Pelanggaran • Mensrea • Suasanakebatinanpelaku • Dapatkesengajaan (Dolus) • Dapatkelalaian (Culpa)

  10. Evidence vs ProofBukti vs Pembuktian Buktidiajukankepersidangandalambentukalatbukti yang sah

  11. Alat bukti sah Pasal 184 KUHAP : • Keterangansaksi • Keteranganahli • Surat • Petunjuk • Keteranganterdakwa Hal yg umum diketahui tak perlu dibuktikan

  12. Keterangan saksi(Pasal 185 KUHAP) • “ygsaksinyatakandisidang • Tentangygdialami, dilihat, didengarsendiri • Unus testis nullum testis • Satusaksi + ABS Lain = ABS • Pendapat / Rekaan : Takdibenarkan • Saksiharuskompeten • Saksitakdisumpah: Bukan ABS

  13. Ketentuan mengenai saksi:(Mahkamah Konstitusi RI) • 1. saksi : orang yg mengetahui peristiwa atau keadaan yg didengar, dilihat dan/atau dialaminya sendiri; • 2. keterangan saksi : ket. yg diberikan oleh seseorang dlm persidangan ttg suatu peristiwa atau keadaan yg didengar, dilihat, dan/atau dialaminya sendiri; • 3.saksi wajib dipanggil scr sah dan patut; • 4.jika saksi tdk hadir tanpa alasan yg sah meskipun sdh dipanggil scr patut mnrt hukum, mahkamah dpt meminta bantuan kepolisian utk menghadirkan saksi tsb scr paksa;

  14. Ketentuan mengenai saksi:(Mahkamah Konstitusi RI) • 5. saksi yg tlh dipanggil scr patut dan benar wajib hadir di persidangan yg tlh ditentukan; • 6. saksi yg akan diajukan dlm persidangan, terlebih dahulu hrs menyampaikan curriculum vitae kpd kepaniteraan mahkamah sblm pelaksanaan sidang; • 7. sblm memberikan ket saksi wajib mengangkat sumpah sesuai dgn agama atau kepercayaannya; • 8. saksi dpt diajukan oleh pemohon, presiden/pemerintah, DPR, DPD, pihak terkait atau dipanggil atas perintah mahkamah;

  15. Keterangan ahli(Pasal 186 KUHAP) • “ygahlinyatakandisidang” • Dapatdiberikanpadawaktupemeriksaanolehpenyidik/P.U dalambentuklaporandenganmengingatsumpah • (B.A.P. Saksiahli) • Dapatmemberikanpendapatsesuaikeahliannya, berdasarkan data yang benar

  16. Keterangan ahli ... • Penting : • Relevan / Materiel • Tidakadasanggahan (terhadapahliatauketerangannya) • Biladokumenharusotentik • Sahihdan reliable (ingatmetodologi) • Diperolehdengancara yang tidakmelanggarhukum

  17. Obyek penalaran saksi ahli: • Fakta: sudah diolah nalar yg menjadi unit yg utuh, objektif, self explained, sui generis; • Temuan: belum diolah sesuai nalar ilmiah, inkoheren; • Pengolahan sesuai prinsip ilmiah oleh ahli yg sah; • Penalaran= linear causality+ proximate causality

  18. Saksi a de charge • =saksi ahli banding • KUHAP ps 180 ayat 2: • Bila timbul keberatan dari terterdakwa/ penasehat hukum thd hasil ket ahli (ayat 1)- hakim memerintahkan penelitian ulang (ayat 3) • Yg dpt dilakukan oleh instansi semula dgn komposisi personil berbeda dan instansi lain • RI menganut inquisitorial bukan adversarial.

  19. Ciri saksi ahli banding • Untuk meringankan tersangka/ terdakwa via kebenaran medik • Meneguhkan yg sudah lurus, meluruskan yg partisan ( perbedaan iptekdok, pengalaman, penalaran) • Krn alat bukti sah (VeR/ surat) termasuk bagian kesimpulannya dianggap memberatkan ybs / tidak objektif .

  20. Cara kerja saksi ahli • 1. melalui fakta objektif (di bag pemberitaan VeR/ SKM) • Menyajikan / mendokumentasikan fakta2 baru hasil inferesial sebab (pelaku)- akibat(korban) dgn menggunakan tehnik terbaru yg diakui hukum • Melalui kesimpulanVeR/SKM ada unsur subjekto-objektif yg nalar inferensinya.

  21. Admissibility ... • Sesuaikah bidang keilmuan si ahli ? • Cukupkah kualifikasinya untuk membuat pendapat tersebut ? • Jenis informasi apa yang digunakan sebagai dasar membuat pendapat ? • Bagaimana konsensus masyarakat ilmuwan di bidangnya ? • Adakah limitasinya ?

  22. Daubert CiriIlmiah: • Dapatdiuji • Telahdibahasoleh peer/dipublikasikan • Memilikiangkakesalahan yang potensial • Tingkatpenerimaan yang cukupdikalanganmasyarakatilmiahterkait

  23. Surat(Pasal 187 KUHAP) • Dibuatberdasarkansumpahataudikuatkansumpah • Misal : • B.A. yang dibuatpejabatumum(Akte) • Surat yang dibuatberdasarkanprosedur yang berlaku (RekamMedis) • Keteranganahliataspermintaanresmi (mis. Visum et Repertum) • Surat-surat lain

  24. Petunjuk(Pasal 188 KUHAP) • Perbuatanataukejadianataukeadaan yang karenapersesuaiannya, baikantarasatudengan lain, ataudenganperkaranya, membuktikan… • Berasaldari : • Keterangansaksi • Surat • Keteranganterdakwa

  25. Keterangan terdakwa(Pasal 189 KUHAP) • Yang terdakwanyatakandisidang • Tentangperbuatan yang ialakukan, ketahuiataualami • Dapatmembenarkanataupunmengingkaridakwaan • Takbolehsaksimahkota • Hanyaket. Terdakwatakdapatmembuatputusan

  26. ILMU-ILMU FORENSIK • BASIC SCIENCES • TEKNIK, KOMPUTER • KIMIA, FARMASI, FISIKA, BIOLOGI • BEHAVIOURAL SCIENCES • PSIKOLOGI, PSIKO-SOSIAL • MEDICAL & APLLIED SCIENCES • KEDOKTERAN, KEDOKTERAN GIGI, • SIDIK JARI,

  27. TUGAS POKOK MEMBANTU PEMBUKTIAN MELALUI PEMBUKTIAN ILMIAH • DOKUMENTASI INFORMASI / PROSEDUR • DOKUMENTASI FAKTA • DOKUMENTASIKAN TEMUAN • ANALISIS DAN KESIMPULAN • PRESENTASI (sertifikasi) • Maka dalam aplikasi ilmu-ilmu forensik Dokter berperan sbg koordinator kriminalistik terkait korban manusia (manager), selain sbg ahli perorangan.

  28. Tugas Pokok • MASA PENYELIDIKAN / PENYIDIKAN • PEMERIKSAAN TKP • ANALISIS • MASA PENYIDIKAN : • VISUM ET REPERTUM • BAP SAKSI AHLI • MASA PERSIDANGAN : • KETERANGAN AHLI

  29. DI PERSIDANGAN • SEBAGAI SAKSI AHLI PEMERIKSA : • MENJELASKAN VISUM ET REPERTUM • MENJELASKAN KAITAN TEMUAN VER DENGAN TEMUAN ALAT BUKTI SAH LAIN • SEBAGAI AHLI : • MENJELASKAN SEGALA SESUATU YANG BELUM JELAS DARI SISI ILMIAH

  30. TIDAK HANYA MEDIS • AHLI KLINIK : • MEDIKALISASI • TERAPI • AHLI FORENSIK • BUKAN TERAPI, TAPI PEMBUKTIAN • KOMPREHENSIF : PSIKO-SOSIAL, YURIDIS • HASIL AKHIR : SERTIFIKASI

  31. TETAPI JUGA BUKAN HUKUM • TIDAK BOLEH MENGATAKAN: • PEMBUNUHAN • PERKOSAAN • SIAPA PELAKUNYA • BOLEH MENGATAKAN: • PETUNJUK CARA KEMATIAN / PIDANA • PETUNJUK SIAPA PELAKU

  32. Mis. KEKERASAN • KORBAN PELANGGARAN HAM? • KORBAN PENGANIAYAAN? • KORBAN SELF-INFLICTED? • PEMBUNUHAN, BUNUH DIRI ATAU KECELAKAAN? • ASPEK : HUKUM, SOSIAL, HAM

  33. KEMATIAN • CARA MATI : • ALAMI (SAKIT), PEMBUNUHAN, BUNUH DIRI, KECELAKAAN, TAK DIKETAHUI • SEBAB MATI : • KEADAAN YG MENGAWALI RANGKAIAN PATOFIS. HINGGA KE KEMATIAN • MEKANISME MATI: • KEADAAN PATOFIS. YG INCOMPATIBLE WITH LIFE

  34. SEBAB KEMATIAN : • DI KLINIK : • MEKANISME MATI ec SEBAB MATI • MIS : SYOK HEMORHAGIK ec LUKA TUSUK ABDOMEN • DI PATOLOGI FORENSIK : • SEBAB MATI BERAKIBAT MEKANISME MATI • MIS : LUKA TUSUK ABDOMEN YG MEROBEK AORTA MENGAKIBATKAN PERDARAHAN HINGGA SYOK

  35. DITUSUK, DITOLONG DOKTER, DIRAWAT, MATI KARENA PNEMONIA • DI KLINIK : • PNEMONIA ec ___(?) • PNEMONIA ec NOSOKOMIAL • PNEMONIA SEBAGAI KOMPLIKASI DARI LUKA TUSUK (?) • DI PATOLOGI FORENSIK : • LUKA TUSUK YANG MEROBEK ___ DENGAN PENYULIT PNEMONIA

  36. PERAN DAN KEWAJIBAN DOKTER • MEMBANTU PENYIDIK DALAM HAL PEMERIKSAAN KORBAN TINDAK PIDANA (UNTUK MEMBUAT TERANG SUATU PERKARA) • MEMBERIKAN KETERANGAN AHLI BILA DIPERLUKAN DI PERSIDANGAN

  37. CONTOH PERTANYAAN: • BERCAK BERWARNA MERAH PADA DINDING DAN LANTAI • BERCAK APAKAH ITU? APAKAH BERCAK DARAH? • BILA BENAR ADALAH BERCAK DARAH, DARAH APAKAH ITU? DARAH MANUSIA? • BILA BENAR DARAH MANUSIA, DARAH SIAPAKAH ITU? • SUDAH BERAPA LAMA DARAH ITU ADA DI SANA? • BERASAL DARI MANAKAH DARAH TERSEBUT?

  38. PERTANYAAN BERIKUTNYA: • APA PENYEBAB LUKA PADA KEPALA TERSEBUT? • APAKAH LUKA ITU ADALAH LUKA YANG MEMATIKAN? • BAGAIMANA SAMPAI LUKA TERSEBUT TIMBUL? • UPAYA PEMBUNUHAN? • UPAYA BUNUH DIRI? • KECELAKAAN?

  39. PERTANYAAN LANJUTAN • APAKAH LUKA TERJADI SEMASA YANG BERSANGKUTAN MASIH HIDUP? • KAPANKAH KORBAN MENINGGAL? • ADAKAH TEMUAN PENTING LAINNYA? • DAN SIAPAKAH KORBAN YAMG MALANG INI?

  40. JAWABAN ATAS BERBAGAI PERTANYAAN TADI DAPAT DIPEROLEH DARI SEORANG YANG AHLI TENTANG TUBUH MANUSIA: DOKTER • MENGGUNAKAN PENGETAHUAN KEDOKTERAN YANG DIMILIKINYA • DENGAN MENDALAMI ILMU KEDOKTERAN FORENSIK

  41. PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN • SETIAP DOKTER WAJIB MEMBERI BANTUANNYA BILA DIMINTA OLEH PENYIDIK DALAM HAL PEMERIKSAAN KORBAN TIDAK PIDANA • SANKSI PIDANA PENJARA SELAMA LAMANYA 9 BULAN BAGI YANG TIDAK MEMENUHI KEWAJIBAN TERSEBUT

  42. RUANG LINGKUP PEMERIKSAAN KEDOKTERAN FORENSIK • KORBAN TINDAK PIDANA DAPAT MENGALAMI PERLUKAAN ATAU PERACUNAN • TIDAK SEMUA KORBAN MENGALAMI KEMATIAN • OBJEK PEMERIKSAAN KEDOKTERAN FORENSIK MELIPUTI • KORBAN HIDUP • KORBAN MATI • BAGIAN TUBUH • BENDA YANG DIDUGA BERASAL DARI TUBUH

  43. CARA KEMATIAN • Cara timbulnya PENYEBAB KEMATIAN pada suatu kasus apakah kekerasan yang menimbulkan kematian tersebut timbul sebagai akibat Pembunuhan, Kecelakaan atau Bunuh Diri?

  44. Penentuancarakematian • Seringkali tidak dapat ditentukan hanya dari pemeriksaan tubuh korban saja • Perlu data tambahan tentang keadaan TKP • Didukung juga oleh keterangan tambahan lain, saksi mata, keadaan kejiwaan menjelang kematian dsb

  45. Pemeriksaan di TKP • Permintaan penyidik, sesuai KUHAP dan UUP Kepolisian THN 1961 NO. 13 PS 13, sesuai ketentuan psl 3 Kep Men Hankam/ Pangab no Kep/B/17/VI/1974. • Motto: to toch as little as possible and to displace nothing. • Foto, sketsa, • Setelah pem TKP selesai maka mengumpulkan trace evidence yg ada kaitannya dgn tubuh manusia mis bercak darah, air mani yg ada di sekitar korban.

  46. Ekshumasi • Penggalian mayat yang dilakukan atas perintah penyidik dengan tujuan untuk membuat terang dan jelas suatu perkara, khususnya perkara pidana. • Dasar psl 135 dan 136 KUHAP • Terbebas dari aturan pasal 179 dan 180 KUHP tentang mengeluarkan mayat dengan melawan hukum.

  47. Independensi SpF • Sikap imparsialitas dokter pemeriksa harus melekat pada berbagai tugasnya. • 1. yang dilibatkan pada TKP • 2. yang dilibatkan pada forum konsultasi/ koordinasi • 3. yang hanya menerima benda bukti/ bagian tubuh manusia resmi dari penyidik.

  48. Terima Kasih

More Related