1 / 19

Metode Simpleks Dengan Tabel

Metode Simpleks Dengan Tabel. Tabel metode simpleks Tabel metode simpleks bentuk standar. Pendahuluan. Pada pembahasan ini akan dibahas mekanisme metode simpleks yang diformulasikan dengan sebuah tabel .

parson
Download Presentation

Metode Simpleks Dengan Tabel

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Metode Simpleks Dengan Tabel Tabelmetodesimpleks Tabelmetodesimpleksbentukstandar

  2. Pendahuluan • Padapembahasaniniakandibahasmekanismemetodesimpleks yang diformulasikandengansebuahtabel. • Tabeltersebutakanmerepresentasikansetiapcorner pointdannilaifungsitujuan yang bersangkutan • Denganmenggunakantabel: • Dapatdiselesaikan program linier skalakeciltanpamenggunakanalat bantu komputer

  3. Algoritmametodesimpleks • Fasepertama (1) : tentukantitikintial yang merupakansebuahbasic feasible solution. • Jikaada, iterasidilanjutkan. • Jikatidakada, maka model program linier dikatakaninfeasibel. Iterasidihentikan. • Fasekedua (2): iterasisampaikeadaanuntukmenghentikaniterasiditemui (keadaan optimum tercapai) • 2.1: apakahsudah optimum? • Jikamasihterdapatentering basic variable, makakeadaanbelum optimum daniterasidilanjutkan. • Jikatidakadaentering basic variable, iterasidihentikandenganpenyelesaiandititikbasic feasible solutiontersebutsebagaititik optimum dengannilaifungsitujuandititiktersebutsebagainilaioptimumnya. • 2.2: Tentukanentering basic variable • Tentukannonbasic variable yang memberikanpengaruhterbesarpadaperubahanfungistujuan • 2.3: Tentukanleaving basic variable menggunakanminimum ratio test (MRT) • 2.4: Updatepersamaan-persamaan, untukberpindahkebasic feasibel solution yang baru. • 2.5: Kembalikelangkah2.1.

  4. Table Simpleks (1) 4 3 4 2 x1

  5. Table Simpleks (2) • Table diatasmerupakantabeluntukbasic feasible solution dititik origin, yaitu (0,0,2,3,4). • Kolombasic variable, berisibasic variable yang terjadibersesuaiandenganmasing-masingpersamaanfungsikendala. • Kolomkedua, No. Eq., merupakan label untukmasing-masingfungsikendala • Label 0 untukfungsitujuan, dan1 sampai 3 untukfungsi-fungsikendala. • Kolom RHS, berisinilai-nilai RHS untukmasing-masingfungsikendala. • Kolom MRT, diisidenganhasilperhitungan MRT danakandilakukanpadasaatmemuliametodesimpleks.

  6. Proper form table • Sebelumiterasimetodesimpleksdijalankan, tabel yang dihasilkanharusdalambentukproper table. • Proper tablememilikikarakteristik: • Memilikisebuahbasic variableuntuksetiappersamaan • Koefisienbasic variableadalah 1, dankoefisiendiatasdandibawahbasic variabledalamkolom yang samaadalah 0. • Fungsitujuan, Z, selaludianggapsebagaibasic variable (persamaan no. 0).

  7. Fungsi Proper form table • Jikatabeldalambentukproper table, nilaiuntuksemua variable dannilaifungsitujuandapatlangsungdibacadaritabeltersebut, • Hal inidisebabkankarenahanyaadasatubasic variable disetiapbarisdanmemilikikoefisien 1. • Variable-variable yang lain dalamsatubarismerupakannonbasic variable, • Dengandemikian, nilai-nilaisuatu variable dapatdibacapadakolom RHS.

  8. 2.1. Apakahsudah optimal? • Keadaan optimum tercapaijikatidakadalagientering basic variable, • Hal inidapatdiketahuidenganmemperhatikanbarisfungsitujuan. • Jikapadabarisfungsitujuantidakterdapatnilai yang negatif, makakeadaansudah optimum. • Jikapadabarisfungsitujuanmasihterdapatnilai yang negatif, makakeadaanbelum optimum danmetodesimpleksdilanjutkan.

  9. 2.2. Menentukanentering basic variable (1) • Entering basic variablemerupakannonbasic variable dibarisfungsitujuan (pers. No. 0) yang bernilaipaling negatif. • Pilihlah variable dibarisfungsitujuan yang paling negatifsebagaientering basic variable • Dalamcontoh model linier tersebut, x1memilikikoefisien -15 sedangkan x2memilikikoefisen -10. Dengandemikian, x1merupakan entering basic variable. • Kolomuntukentering basic variable disebutsebagaipivot column.

  10. 2.2. Menentukanentering basic variable (2)

  11. 2.3. Menentukanleaving basic variable (1) • Minimum ratio test digunakanuntukmenentukanleaving basic variable. • Nilai MRT ditentukandengancara: • (RHS)/(koefisienentering basic variable) • Terdapatduakeadaankhususuntuknilai MRT: • Jikakoefisienentering basic variableNOL, MRT diberinilaidenganno limit, • Jikakoefisienentering basic variable NEGATIF, MRT diberinilaidenganno limit. • Catatan: MRT tidakditerapkanpadafungsitujuan.

  12. 2.3. Menentukanleaving basic variable (2) • Leaving basic variableadalahpadabaris yang memiliki MRT paling kecil • Barisleaving basic variable disebutdenganpivot row.

  13. 2.4. Meng-udpate table (1) • Setelahentering danleaving basic variableditentukan, langkahselanjutnyaadalahmeng-update nilai-nilai yang adadidalamtabel, dengancara: • 2.4.1: padakolombasic variable, gantileaving basic variabledengansebagaipivot rowdenganentering basic variable. • 2.4.2: element table dimanapivot column danpivot rowberpotongandisebutdenganpivot element, • Nilaipivot element harussamadengan 1. • 2.4.3: semuaelemenpivot columndieleminasikecualipivot element. Hal inidilakukandenganoperasieleminiasi gauss, • (new row k)=(row k)-(pivot column coefficient in row k) x (pivot row)

  14. 2.4. Meng-udpate table (2) • Hasilprosesmeng-update table adalahsebagaiberikut: • Table diatasmenghasilkanbasic feasible solution kedua (atausebagaicorner pointjikadarisudutpandangsecaragrafik), yaitu: • Basic feasible solution yang baru: (2,0,0,3,2) • Dengannilai Z sebesar: 30

  15. Penyelesaian program linier (1) • Dari tabelterakhirdiatas, masihterdapatkoefisien yang negatifdibarisfungsitujuan (pers. No. 0), dengandemikiankeadaanbelum optimum. • Jadi, prosespenyelesaianmasihterusdilakukanuntukiterasiselanjutnya, sebagaiberikut: • Langkah 2.2: x2sebagaientering basic variable • Langkah 2.3: hasildari MRT diperoleh s3sebagaileaving basic variable • Langkah 2.4: meng-update table dalambentukproper form

  16. Penyelesaian program linier (2) • Entering basic variable: x2 • Leaving basic variable: s3

  17. Tabeldalamkeadaan optimum • Tidakterdapatkoefisiennegatifdibarisfungsitujuan • Penyelesaiaanyaadalah: • Di titik (2,2,0,1,0) • Dengannilai Z = 50

  18. Keadaankhususdalammanipulasi table (1) • Entering basic variablememilikinilai yang sama, • Contoh: Zmaks = 15x1+15x2 • Untukmenyelesaikanmasalahini, entering basic variabledipilihsecaraacak.

  19. Keadaankhususdalammanipulasi table (2) • Leaving basic variablememilikinilai MRT yang sama, • Pilihlahleaving basic variable secaraacak • Untuk MRT semuabernilaino limit, berartibahwapergerakanaentering basic variabletidakterbatas, • Dengandemikian, model program linier tersebutmerupakan model unbounded • Padakeadaan optimum, jikaterdapatnonbasicvariabelbernilai NOL dibarisfungsitujuan, maka: • Pemilihannonbasic variablesebagaientering basic variableakanmenghasilkankenaikannilai Z denganrate NOL. • Tidakadaefekkepadaperubahannilai Z, danmenghasilkannilai Z yang samapadabasic feasible solution yang berbeda.

More Related