1 / 74

Investasi Teknologi Informasi Jenis Sistem Informasi

Investasi Teknologi Informasi Jenis Sistem Informasi. Bagaimana perusahaan A dapat mengalami masa sulit (hampir bangkrut)! Bagaiman Perusahaan bangkit dari keterpurukan! Apa peranan teknologi informasi dalam proses bangkitnya perusahaan tersebut!.

oro
Download Presentation

Investasi Teknologi Informasi Jenis Sistem Informasi

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. InvestasiTeknologiInformasi JenisSistemInformasi

  2. Bagaimana perusahaan A dapat mengalami masa sulit (hampir bangkrut)! • Bagaiman Perusahaan bangkit dari keterpurukan! • Apa peranan teknologi informasi dalam proses bangkitnya perusahaan tersebut!

  3. Perusahaan yang bisa survive dewasa ini tanpa melibatkan teknologi informasi/Sistem Informasi.

  4. Pendahuluan • Memunculkan 3 isubesarberkaitandengan TI yaitu: • Masalahkeamanantransaksi • Kesiapanperangkathukum (regulasi) • Perhtiungan Cost- Benefit investasi TI

  5. Isue ke tiga yaitu Cost-Benefit paling “krusial” bagi “stakeholder” • Di satu pihak, manajemen percaya pada nilai strategis yang di dapat perusahaan dengan mengalokasikan sumber daya keuangan untuk membangun TI • Di pihak lain, kenyataan berinvestasi dalam TI dan pengembangannya sangat besar

  6. Masalah “ krusial “ ini dilihat dari dua sisi • 1. Identifikasi Biaya (Cost) pada setiap inisiatif proyek TI • 2. Identifikasi Manfaat (Benefit) yang didapat dari hasil investasi proyek TI

  7. PrinsipPengembangan LibatkanPenggunaSistem GunakanPendekatanPemecahanMasalah Bentuklah Fase dan Aktivitas DokumentasikanSepanjangPengembangan Bentuklah Estándar KelolaProses dan Proyek MembenarkanSystemInformasisebagaiInvestasi Modal JanganTakutuntukMembatalkanatauMerevisiLingkup BagilahdanTakhlukkan DesainlahSistemuntukPertumbuhandanPerubahan System Development Proses Sistem yang ada Perencanaan Metode, Teknik, atau Tools (alat bantu ) Analisis Pemicu Perancangan Permasalahan Kesempatan Instruksi Implementasi Pelaku Pemeliharaan Produk Perangkat lunak Proses PengembanganPerangkatLunak Evolusi Validasi KeuntunganProdukPerangkatlunak Peningkatankeuntunganperusahaan Penguranganbiayabisnis Biaya dan keuntungansistem Peningkatanpangsa pasar Perbaikanrelasipelanggan Peningkatanefisiensi Perbaikanpembuatankeputusan Pemenuhanperaturanlebihbaik Kesalahanlebihsedikit Perbaikankeamanan Kapasitaslebih besar Memecahkanmasalahmeraihkesempatanmemenuhiinstruksi Sistem yang baru

  8. Identifikasi biaya dalam investasi TI, sulit: • Banyak komponen dan jenis biaya yang tidak terlihat (hidden cost) • Banyak biaya lain-lain muncul di kemudian hari seperti movement cost, switching cost, social cost, change management cost dan migration cost

  9. DefinisiInvestasiTeknologiInformasi • Marc J. Schniderians (2004) mendefinisikaninvestasiteknologiinformasiadalahsuatukeputusaninvestasidalammengalokasikanseluruhtipedarimanajemensisteminformasi, termasukdiantaranyamanusiadanuang. • Sedangkan Weil (1989) mendefinisikaninvestasiteknologiinformasisebagaibiaya-biaya yang dihubungkandenganperolehankomputer, komunikasi, software, jaringan, danpersonel yang mengaturdanmengoperasikansisteminformasimanajemen (SIM).

  10. Tujuan Investasi TI • Tujuan dilakukannya investasi dalam bidang teknologi informasi adalah sebagai berikut Richardus Eko Indrajit: • Adanya alasan kelangsungan hidup perusahaan atau bisnis itu sendiri dalam arti kata perusahaan melihat bahwa keberadaan teknologi informasi dalam bisnis terkait sifatnya adalah mutlak. • Untuk memperbaiki efisiensi dan efektifitas perusahaan. • Keinginan perusahaan untuk mendapatkan suatu loncatan keunggulan kompetitif agar dapat meninggalkan para pesaing bisnisnya dengan mengembangkan teknologi yang belum dimiliki perusahaan lain.

  11. Manfaat Investasi TI • Manfaat dilakukannya investasi dalam bidang teknologi informasi adalah sebagai berikut menurut Richardus Eko Indrajit (2004, p41): • Mereduksi biaya yang harus dikeluarkan (cost displacement) • Menghindari biaya yang harus dikeluarkan (cost avoidance) • Memperbaiki kualitas yang diambil (decision analysis) • Menghasilkan dampak positif yang diperoleh perusahaan (impact analysis).

  12. Investasi TI Gagal • Beberapa hal yang mengakibatkan investasi TI gagal memberikan benefit yang dijanjikan, antara lain: • Kurangnya kepemimpinan di bidang TI • Investasi TI tidak sesuai dengan kebutuhan bisnis • Manajemen Proyek TI tidak dikelola dengan baik • Kurangnya pengelolaan atas perubahan (Change Management) • Investasi TI hanya sebatas pengadaan TI

  13. Mengapa Investas Di dalam TeknologI informasi dilakukan? Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Grant Thornton LLP, alasan melakukan investasi dalam TI adalah untuk meningkatkan Produktivitaas (35%), komunikasi (15%), dan Kecerdasan (14%). (IIE Solution 1996)

  14. PRODUCTIVITY PARADOX • Investasi TI yang baik adalah penerapan IT dalam perusahaan dapat meningkatkan produktivitas perusahaan. • PRODUCTIVITY PARADOX adalah investasi Ti guna penerapan TI pada perusahaan TIDAK mendukung produktivitas perusahaan.

  15. Mengapa fenomena paradoks produktivitas terjadi ? • Permasalahan analisa dan representasi data tidak memperlihatkan terjadinya peningkatan produktivitas; • Manfaat yang diperoleh oleh teknologi informasi tidak terlihat karena adanya kerugian di area lain; dan • Peningkatan produktivitas tidak terlihat karena adanya kegagalan penerapan teknologi informasi atau tingginya alokasi biaya teknologi informasi. (Willcocks et al, 2000)

  16. Permasalahan analisa dan representasi data tidak memperlihatkan terjadinya peningkatan produktivitas • Para ekonom mendefinisikan ”produktivitas” dengan cukup mudah, yaitu jumlah keluaran (output) dibagi dengan jumlah masukan (input). Besaran output dihitung dengan cara mengalikan jumlah produk yang dihasilkan dengan nilai (value) rata-rata dari produk tersebut; sementara besaran input didapatkan dari jumlah jam kerja yang dibutuhkan untuk menghasilkan seluruh output tersebut. Angka rasio yang didapatkan dari hasil pembagian antara output dengan input di atas dikenal sebagai labor productivity. Jika sumber daya lain seperti misalnya besaran investasi dan kebutuhan material dimasukkan sebagai bagian dari input, maka angka rasio yang didapat dikenal sebagai multifactor productivity. • Ternyata di dalam dunia teknologi informasi, rumusan sederhana ini belum tentu secara ”kongkrit” memperlihatkan atau merepresentasikan terjadinya kenaikan atau penurunan produktivitas seperti yang umum dipergunakan pada aktivitas lain seperti proses manufaktur atau produksi. Hal ini disebabkan karena berbeda dan beragamnya asumsi terhadap variabel input maupun output yang dipergunakan. • Dari segi input, yang dalam hal ini terkait erat dengan alokasi sumber daya keuangan yang diinvestasikan untuk pengembangan teknologi informasi, terlihat bahwa ternyata pemakaian teknologi informasi di dalam sebuah perusahaan bersifat sistemik, dalam arti kata menyebar di seluruh proses inti dan aktivitas penunjang yang ada, sehingga sangat sulit untuk menentukan proporsi nilai investasi terhadap sebuah rangkaian proses tertentu atau sub‐sistem tertentu yang ingin dihitung produktivitasnya.

  17. Produktivitas = jumlah keluaran / jumlah masukan • Besaran output dihitung dengan cara mengalikan jumlah produk yang dihasilkan dengan nilai (value) rata-rata dari produk tersebut; • Besaran input didapatkan dari jumlah jam kerja yang dibutuhkan untuk menghasilkan seluruh output tersebut. • Untuk manufaktur / produksi rumus diatas cocok. Nmun tidak demikian ketika digunakan untuk menghitung produktivitas pada Teknologi informasi. • Hal ini disebabkan karena berbeda dan beragamnya asumsi terhadap variabel input maupun output yang dipergunakan

  18. Jual Manisan Pelem • Keluaran • Jumlah kemasan x harga satuan jual • Masukan • Pelem • Gula • Cabai • Garam • Plastik • Tenaga kerja • Total

  19. Sistem Informasi SIMPONI • Apakah penerapan SI Simponi dapat meningkatkan Produktivitas STMIK MDP dalam Proses Bisnisnya? • Produktivitas = Keluaran/masukan • Keluaran • Masukan • Biaya Pengembangan • Orang • Hardware • Software

  20. Manfaat yang diperoleh oleh teknologi informasi tidak terlihat karena adanya kerugian di area lain • Kita ambil contoh adalah penerapan electronic commerce yang memungkinkan seorang pelanggan untuk melakukan pemesanan produk melalui internet untuk dapat diantarkan langsung ke rumah (delivery) pada hari yang sama. Pada proses penjualan, jelas terjadi peningkatan produktivas dalam arti kata meningkatnya frekuensi pemesanan oleh pelanggan. Namun untuk dapat memenuhi delivery dalam kurun waktu 24 jam seperti yang diinginkan, terpaksa perusahaan harus memiliki armada ekspedisi atau kurir tambahan untuk melakukannya – yang jika dihitung‐hitung secara keseluruhan justru terkesan menurunkan produktivitas perusahaan. • Contoh di atas memperlihatkan bagaimana manfaat dari teknologi informasi di satu tempat ter‐offset dengan kerugian di tempat lain di dalam sebuah organisasi. Sehingga jika dilakukan perhitungan produktivitas secara menyeluruh, hampir tidak terlihat peningkatan yang signifikan. Bahkan tidak mustahil justru terjadi ”penurunan” dari hasil perhitungan produktivitas yang ada.

  21. Peningkatan produktivitas tidak terlihat karena adanya kegagalan penerapan teknologi informasi atau tingginya alokasi biaya teknologi informasi • Hasilkajianmemperlihatkanadanyaduapenyebabutamaterjadinyahalini.  Hal pertamaberasaldarigagalnyapenerapanteknologiinformasikarenaberbagaifaktorpenyebab internal maupuneksternal. Hal keduaterjadikarenatingginyabiayapemeliharaandanpengembanganteknologiinformasi yang harusditanggungperusahaan. Sehinggawalaupunsecarabisnistelahterjadipeningkatan output, membengkaknyabiaya overhead pemeliharaanmaupunpengembanganteknologiinformasitelahmenyebabkantingginyafaktor input yang dibutuhkan – sehinggasecaralangsungberdampakpadaperhitunganproduktivitas. • Denganmemahamidanmempelajarifenonemaparadokstersebut, terlihatbetapasulitdankompleksnyapermasalahan yang harusdihadapidalamrangkamencarirelasiantarabesaraninvestasi yang dialokasikandenganmanfaat yang diperoleholehperusahaanterkaitdenganpeningkatanproduktivitas. Sudahhampir 25 tahunparadoksinidiperbincangkan, danselamaitu pula perdebatanantarasejumlahkubu yang sepakatdanmenentangadanyaparadoksiniberlangsung. Sukaatautidaksuka, mautidakmau, padakenyataannyafilosofi ”business is business” yang akanmendominasimanajemenpengambilkeputusandalammenentukanapakahperusahaanperluuntukmengalokasikansejumlahsumberdayanyauntukmengembangkanteknologiinformasi. Padakenyataannyacukupbanyakmanajemen yang tidakperdulidenganadanyaparadoksinikarenamerekayakinbetulbahwatidakadaperusahaan yang bisa survive dewasainitanpamelibatkanteknologiinformasi.

  22. Klasifikasi sistem informasi • Klasifikasi yang umum dipakai didasarkan pada : • Level organisasi. • Area fungsional. • Dukungan yang diberikan. • Arsitektur sistem informasi.

  23. Sisteminformasimenurut level organisasi • Berdasarkan level organisasi, sistem informasi dikelompokkan menjadi : • Sistem informasi departemen, sistem informasi yang hanya digunakan dalam sebuah departemen. • Sistem informasi perusahaan, sistem terpadu yang dapat digunakan oleh sejumlah departemen secara bersama-sama. • Sistem informasi antarorganisasi, sistem informasi yang menghubungkan dua organisasi atau lebih.

  24. Sistem informasi fungsional

  25. Sistem informasi akuntansi SIM SI Pemasaran / Penjualan SIProduksi SI Akuntansi SIKeuangan SI SDM

  26. Lingkup sistem informasi akuntansi SPT Penjualan SPT Pengeluaran dan penerimaan kas Sistem pelaporan dan pemrosesan buku besar Pengolahan pesanan penjualan Penagihan Piutang dagang Penerimaan kas Buku besar Pelaporan keuangan Utang dagang Pengeluaran kas Analisis Penjualan SPT Pembelian SPT Penggajian Pembelian Pembayaran gaji Pemroses sediaan Pencatatan kehadiran

  27. Lingkupsisteminformasiakuntansi • Pemrosesan pesanan penjualan : subsistem yang menangani order dari pelanggan. • Pemrosesan sediaan : subsistem yang menangani perubahan dalam sediaan dan memberikan informasi pengiriman dan pemesanan kembali. • Buku besar : subsistem yang mengkonsolidasikan data dari sistem akuntansi yang lain dan menghasilkan pernyataan-pernyataan dan laporan bisnis yang bersifat periodik. • Piutang dagang : subsistem yang mencatat piutang pelanggan dan menghasilkan faktur, pernyataan pelanggan bulanan, serta laporan manajemen kredit.

  28. Lingkup sistem informasi akuntansi • Utang dagang : subsistem yang mencatat pembelian dan pembayaran utang kepada pemasok, dan menghasilkan laporan manajemen kas. • Pembayaran gaji : subsistem yang menangani penggajian, termasuk jam kerja dan bukti pembayaran, serta menghasilkan laporan yang terkait dengan penggajian.

  29. Sistem informasi keuangan • Sistem informasi keuangan digunakan untuk mendukung manajer keuangan dalam mengambil keputusan yang menyangkut persoalan keuangan perusahaan dan pengalokasian serta pengendalian sumber daya keuangan dalam perusahaan.

  30. Model sistem informasi keuangan Subsistem Intelijen Keuangan Subsistem Peramalan dan Perencanaan Keuangan Basis Data Subsistem Manajemen Dana Subsistem Audit Internal Subsistem Pengendalian Keuangan Subsistem Pemrosesan Transaksi

  31. Model sistem informasi keuangan • Subsistem intelijen keuangan berfungsi untuk mengidentifikasi sumber-sumber keuangan eksternal yang dapat menambah dana bagi perusahaan. • Subsistem audit internal berfungsi untuk menangani hasil-hasil audit secara internal. • Subsistem pemrosesan transaksi berupa sistem informasi akuntansi yang menghasilkan data-data keuangan.

  32. Model sistem informasi keuangan • Subsistem peramalan dan perencanaan keuangan berfungsi melakukan evaluasi terhadap kinerja keuangan saat ini dan terproyeksi dalam bisnis, membantu menentukan kebutuhan pendanaan dalam bisnis dan analisa metode-metode alternatif pendanaan. • Subsistem manajemen dana berguna untuk membantu pengelolaan aset. • Subsistem pengendalian keuangan berfungsi untuk melakukan evaluasi keuangan dan dampak keuangan terhadap pengeluaran modal yang diajukan.

  33. Sistem informasi manufaktur • Sistem ini digunakan untuk mendukung fungsi produksi yang meliputi seluruh kegiatan yang terkait dengan perencanaan dan pengendalian proses untuk memproduksi barang atau jasa.

  34. Lingkupsisteminformasimanufaktur • Sistem Perencanaan Manufaktur • Rencana produksi • Rencana tenaga kerja • Rencana kebutuhan bahan baku • Sistem pengendalian manufaktur Penjadwalan produksi Perencanaan kebutuhan bahan baku Perencanaan kebutuhan kapasitas Engineering Produktifitas tenaga kerja Produktivitas mesin Perawatan Pengendalian bengkel kerja Pengendalian kualitas Pengendalian proses Pengendalian mesin dan robotika Pelaporan bengkel kerja Inspeksi Pemrosesan perintah kerja

  35. Pendekatan manajemen produksi • CIM (Computer Integrated Manufacturing) : sistem yang menggabungkan berbagai teknik untuk menciptakan proses manufaktur yang luwes, cepat, dan menghasilkan produk yang berkualitas tinggi secara efisien.

  36. Cara mengimplementasikan CIM • Menyederhanakan proses produksi, perancangan produk, organisasi pabrik sebagai dasar yang penting untuk otomasi dan integrasi. • Otomasi proses-proses produksi dan fungsi-fungsi bisnis yang mendukungnya dengan komputer, mesin dan robot. • Mengintegrasikan seluruh proses produksi dan pendukungnya dengan memakai komputer, jaringan komunikasi, dan teknologi informasi yang lain.

  37. Model CIM Sistem Perencanaan Sumber Daya Manufaktur Sistem Pengendalian Manufaktur Sistem Keteknikan CAD / CAE CAM Simulasi dan Prototipe Produk CIM (Computer Integrated Manufacturing)

  38. Sistem dalam fungsi produksi

  39. Sistem informasi pemasaran • Sistem informasi pemasaran : sistem informasi yang menyediakan informasi yang dipakai oleh fungsi pemasaran.

  40. Model SI pemasaran Riset Pemasaran Marketing mix system Subsistem Produk Subsistem Tempat Subsistem Promosi Subsistem Harga Peramalan Penjualan Data prospek dan konsumen Basis data Informasi Pemasaran Data pesaing Data transaksi Subsistem Pemrosesan Transaksi

  41. Model SI pemasaran • Subsistem riset pemasaran merupakan subsistem yang berhubungan dengan pengumpulan, pencatatan, dan analisis semua data pelanggan dan calon pelanggan. • Subsistem informasi pemasaran merupakan subsistem yang berhubungan dengan pengumpulan, pencatatan, dan analisis semua data perusahaan pesaing yang memiliki hubungan dengan penjualan barang dan jasa kepada konsumen.

  42. Model SI pemasaran • Subsistem pemrosesan transaksi berupa sistem informasi akuntansi yang berhubungan dengan penjualan. • Subsistem produk berguna dalam membuat rencana produk baru. • Subsistem tempat berguna untuk mengambil keputusan dalam rangka menentukan tempat yang cocok dan waktu yang tepat. • Subsistem promosi berguna untuk melakukan analisis terhadap promosi yang harus dilakukan untuk meningkatkan penjualan.

  43. Model SI pemasaran • Subsistem harga digunakan untuk membantu penetapan harga suatu produk. • Subsistem peramalan penjualan berguna untuk melakukan peramalan penjualan.

  44. Model SI SDM Subsistem Penggajian Subsistem Perencanaan SDM Subsistem Perekrutan Subsistem Kompensasi dan Tunjangan Subsistem Tenaga Kerja Subsistem Pelaporan Lingkungan Basis data Subsistem Riset SDM Subsistem Intelijen SDM

  45. Model SI SDM • Subsistem penggajian : subsistem yang berkaitan dengan pembayaran gaji, upah, tunjangan, dll. • Subsistem riset SDM : menangani penelitian tentang suksesi, analisis dan evaluasi jabatan, serta keluhan dari pegawai. • Subsistem intelijen SDM : subsistem yang menggunakan informasi eksternal yang berhubungan dengan mitra kerja. • Subsistem perencanaan SDM : menangani identifikasi SDM dalam perusahaan untuk melaksanakan tujuan jangka panjang.

  46. Model SI SDM • Subsistem perekrutan menangani aktifitas yang berhubungan dengan seleksi calon pegawai. • Subsistem manajemen tenaga kerja : subsistem yang berhubungan dengan pengembangan SDM. • Subsistem pelaporan lingkungan : subsistem yang digunakan untuk menghasilkan laporan untuk lingkungan perusahaan.

  47. Sisteminformasiberdasarkandukungan yang tersedia • Sistem Pemrosesan Transaksi • Sistem Informasi Manajemen • Sistem Otomasi Perkantoran • Sistem Pendukung Keputusan • Sistem Informasi Eksekutif • Sistem Pendukung Kelompok • Sistem Pendukung Cerdas

  48. Gambaranberbagaisisteminformasimenurutdukungan yang diberikan

  49. Gambaran berbagai sistem informasi menurut dukungan yang diberikan • Sistem informasi yang mengandung karakteristik beberapa kategori disebut sebagai sistem hibrid. • Sistem informasi yang dirancang untuk menghasilkan informasi dan mendukung pengambilan keputusan untuk berbagai level menajemen dan fungsi-fungsi bisnis, dan sekaligus melakukan pemrosesan transaksi disebut sebagai sistem informasi lintas fungsi atau sistem informasi terintegrasi.

More Related