1 / 32

Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi pada Perguruan Tinggi

Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi pada Perguruan Tinggi. Paulina Pannen, Ida Malati Sadjati, Dina Mustafa Universitas Terbuka 2008. KURIKULUM : SOFTWARE INPUT. SOFTWARE INPUT. HARDTWARE INPUT. INPUT MAHASISWA. PROSES BM. OUTPUT LULUSAN. EXTERNAL INPUT.

Download Presentation

Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi pada Perguruan Tinggi

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi pada Perguruan Tinggi Paulina Pannen, Ida Malati Sadjati, Dina Mustafa Universitas Terbuka 2008

  2. KURIKULUM : SOFTWARE INPUT SOFTWARE INPUT HARDTWARE INPUT INPUT MAHASISWA PROSES BM OUTPUT LULUSAN EXTERNAL INPUT PENDIDIKAN SEBAGAI SISTEM

  3. PENGERTIAN KURIKULUM MENURUT : SK MENDIKNAS NO 232/U/2000. • KURIKULUM PENDIDIKAN TINGGI ADALAH : • SEPERANGKAT RENCANA DAN PENGATURAN MENGENAI ISI MAUPUN BAHAN KAJIAN DAN PELAJARAN SERTA CARA PENYAMPAIAN DAN PENILAIANNYA YANG DIGUNAKAN SEBAGAI PEDOMANPENYELENGGARAAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DI PERGURUAN TINGGI.

  4. Perubahan Sistem Pendidikan Nasional • Desentralisasi dan otonomi pendidikan • Kepmendiknas 232/2000 – diperbaharui oleh Kepmendiknas 045/2002 • UU No. 20/2003 Sistem Pendidikan Nasional (Penjelasan UU No. 20/2003 Pengembangan dan pelaksanaan kurikulum adalah berbasis kompetensi) • KBK versus Kurikulum 1994 – top down, kurnas, 40% mulok • PP Standar Nasional Pendidikan 19/2005 (Permen KTSP) • HELTS 2003-2010 • Kebijakan Pembangunan Lima Tahun Diknas: Insan Indonesia Cerdas dan Kompetitif 2025

  5. Latar Belakang: Perlunya Perubahan Kurikulum • Merespons perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi • Merespon perubahan sosial-ekonomi-budaya masyarakat • Memenuhi kebutuhan dan harapan stakeholder : masyarakat & mahasiswa • Merespons perubahan sistem pendidikan nasional & internasional

  6. Landasan Dasar Pengembangan Kurikulum • Perubahan dalam kurikulum akan selalu terjadi dan tidak dapat dihindari • Kurikulum merupakan produk dari masanya • Perubahan kurikulum merupakan evolusi daripada revolusi (phase-in – phase-out) • Perubahan kurikulum hanya dapat terlaksana jika orang dan sistem juga berubah • Pengembangan kurikulum merupakan kegiatan yang sistematis dan kolaboratif

  7. Landasan Dasar Pengembangan Kurikulum • Pengembangan kurikulum pada dasarnya merupakan proses menentukan pilihan dari beragam alternatif • Pengembangan kurikulum tidak pernah akan berakhir • Pengembangan kurikulum perlu menyeluruh agar efektif • Pengembangan kurikulum harus sistematis agar efektif • Pengembangan kurikulum dimulai dari kurikulum yang sudah ada.

  8. Perubahan dalam Kurikulum • PARADIGMA PENDIDIKAN • ( MENGAJAR / MENDIDIK ) • ( TEACHING / LEARNING ) • ( AKADEMIK / PROFESIONAL ) • ( KEMAPANAN / PERUBAHAN ) • BENTUK PEMBELAJARAN • ( BENTUK DAN MACAM TUGAS ) • ( CARA MENILAI / ASSESSMENT ) • JUMLAH MATA KULIAH • BESARNYA SKS MATA KULIAH • ISI MATERI MATA KULIAH • SUSUNAN MATA KULIAH • NAMA DAN KODE MATA KULIAH • RUMUSAN TUJUAN PENDIDIKAN • SARANA PEMBELAJARAN

  9. Organisasi Kurikulum • Urutan (sequence) • Keberlanjutan (continuity) • Keterpaduan (integration)

  10. Pendekatan dalam Kurikulum Structure of subject matter Content-based approach Content transmission

  11. Pendekatan dalam Kurikulum • Lulusan harus menguasai subjek keilmuan, dengan asumsi akan menunjukkan kinerja yang lebih komprehensif setelah menguasai subjek ilmu • Berorientasi pada penguasaan bidang ilmu • Seringkali terjadi kesenjangan antara teori dan aplikasi praktek • Kurikulum disusun berdasarkan asumsi dasar disiplin ilmu bukan berdasarkan kebutuhan dan harapan masyarakat Content-based approach

  12. Active learning Integration Students/ professional needs Pendekatan Kompetensi dalam Kurikulum Competency-based approach Contextual

  13. Pendekatan dalam Kurikulum • Disusun berdasarkan tuntutan kompetensi lulusan yg dibutuhkan profesi dalam setting tertentu • Asumsi : kemampuan kinerja tertentu dapat dicapai jika kualitas intelektual dibangun dengan dukungan materi tertentu • Pendidikan : “eksperimen”, atau pengalaman belajar dalam setting (situasi dan kondisi) tertentu untuk mencapai kompetensi yang diharapkan. Competency-based approach

  14. LANDASAN TEORI KBK • Pembelajaran kelompok / “masal” menuju ke pembelajaran individual • Belajar tuntas (mastery learning) atau belajar untuk menguasai (learning for mastery) • Tujuan pembelajaran dapat dicapai secara optimal jika diberikan waktu yang cukup

  15. CIRI-CIRI KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI • Menyatakan kompetensi secara jelas dari proses pembelajaran bidang studinya • Proses pembelajaran memberi bekal kepada tercapainya kompetensi dan berfokus pada mahasiswa; • Lebih mengutamakan kesatuan penguasaan ranah kognitif, psikomotorik, dan afektif ,secara utuh; • Proses penilaian hasil belajar lebih ditekankan pada kemampuan untuk mendemonstrasikan kognitif, psikomotorik dan afektif (evaluasi proses & hasil ).

  16. Langkah-langkah Pengembangan Kurikulum Analisis Kebutuhan Perumusan Kompetensi • Asesmen dan Evaluasi Pengembangan Kurikulum • Penyusunan RP Pengembangan Silabus

  17. Analisis Kebutuhan • Kebutuhan mahasiswa (calon mahasiswa) • Kebutuhan masyarakat (profesi) • Kebutuhan bidang ilmu Jenjang vs. Jenis

  18. Perumusan Kompetensi Kompetensi … seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggung jawab, yang dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas-tuugas di bidang pekerjaan tertentu (Kepmendiknas 045/2002)

  19. Kompetensi Ranah Kompetensi • Knowing what • Knowing why • Knowing how • Knowing when • Attitude and value • Knowledge • Understanding • Skills • Value • Attitude • Interest

  20. Rumpun Kompetensi 4 pilar belajar • Landasan kepribadian • Penguasaan Bidang Ilmu • Keahlian dalam berkarya • Perilaku dalam berkarya • Berkehidupan bermasyarakat • Learning to know • Learning to do • Learning to be • Learning to live together (Dellor, UNESCO, 2001)

  21. Jenis Kompetensi • Kompetensi Utama • Kompetensi Pendukung • Kompetensi Lain-lain

  22. SK. MENDIKNAS RI NO. 045/U/2002. TENTANG KURIKULUM INTI PENDIDIKAN TINGGI Kompetensi Utama ditetapkan oleh kalangan Perguruan Tinggi, masyarakat profesi dan pengguna lulusan. Kompetensi Pendukung dan Kompetensi lainnyaditetapkan oleh Institusi penyelenggara program studi

  23. Perumusan Kompetensi Matriks Kurikulum (rumpun/tataran) I

  24. Perumusan Kompetensi Profesi A Memiliki kemampuan untuk … Profesi B: Memiliki kemampuan untuk … Profesi C Memiliki kemampuan pengelolaan … secara profesiona Profesi D Memiliki kemampuan untuk menganalisis … Profesi E: Memiliki kemampuan untuk …

  25. Contoh analisis kompetensi Matriks Kurikulum Bidang Seni Tari Bidang Tari Penari/penyaji Koreografer Penata tari Manajer Produksi Tari Peneliti Guru Tari

  26. Perumusan Kompetensi Matriks Kurikulum (rumpun/tataran) I

  27. Perumusan Kompetensi Matriks Kurikulum (untuk setiap kompetensi dalam rumpun/tataran) II

  28. Perumusan Kompetensi Matriks Kurikulum (untuk setiap kompetensi dalam rumpun/tataran) III

  29. wholistic Asesmen & Evaluasi Unjuk kerja Konteks otentik Akademik Sikap rencana perkuliahan

  30. ASUMSI KBK • Tersedia pendidik yang profesional • Mengajar bukan sekedar menyajikan materi • Peserta didik bukan tabung kosong • Peserta didik berbeda-beda karakteristik • Pendidikan mengkodisikan pencapaian (pendidik ibarat petani) • Pencapaian melalui kompetensi

  31. Sistem Pendukung • SDM • Sarana dan Prasarana • Sertifikasi • Evaluasi Program • Quality Assurance

  32. Terima Kasih

More Related