190 likes | 784 Views
PROTOZOA JARINGAN Toxoplasma gondii. Oleh : DR. Nuzulia Irawati, MS. Toxoplasma gondii. Hospes : kucing (famili FELIDAE). Hospes perantara : mammalia, dan burung, juga manusia Penyakit : - toksoplasmosis kongenital - toksoplasmosis akuisita
E N D
PROTOZOA JARINGANToxoplasma gondii Oleh : DR. Nuzulia Irawati, MS
Toxoplasma gondii • Hospes : kucing (famili FELIDAE). • Hospes perantara : mammalia, dan burung, juga manusia • Penyakit : - toksoplasmosis kongenital - toksoplasmosis akuisita • Distribusi geografis : kosmopolit
Morfologi dan Daur hidup • Spesies dari Coccidia, mirip Isospora • Pada kucing berlangsung daur aseksual (skizogoni) dan seksual (sporogoni). • Ookista 2 sporokista @ 4sporozoit • Bila ookista tertelan oleh hospes peran-tara maka dibentuk kelompok trofozoit yg membelah aktif disebut takizoit
Takizoit pada manusia adalah parasit obli-gat intraseluler. • Berkembangbiak dalam sel secara endodio-geni. • Kista jaringan dibentuk dalam sel hospes bi-la takizoit yg membelah telah membentuk dinding. • Kista terutama di otak, otot jantung dan otot bergaris.
Cara infeksi • Toksoplasmosis kongenital, trans-misi ke janin in utero via plasenta dari ibu hamil dgn infeksi primer. • Toksoplasmosis akuisita : • Oral • Parenteral
Patologi dan gejala klinis • Kista dibentuk bila sudah ada kekebalan dan berlangsung seumur hidup. • Kerusakan yg timbul tergantung pada : • Umur : bayi lebih berat drpd org dewasa • Virulensi strain toxoplasma • Jumlah parasit • Organ yg diserang.
Toksoplasmosis akuisita • Biasanya asimtomatis • Ibu yg mendapat infeksi primer dapat mela-hirkan anak dgn toksoplasmosis kongenital. • Manifestasi klinis tersering berupa limfade-nopati, rasa lelah, demam dan sakit kepala, menyerupai mononukleosis infektiosa. • Pada penderita AIDS terdapat kelainan SSP.
Toksoplasmosis kongenital • Hamil muda abortus • Hamil trimester II stillbirth • Bila lahir hidup : • Eritroblastosis, hidrops fetalis dan • Trias klasik (hidrosefalus, retinokoroiditis dan perkapuran intra kranial) atau • Tetrade Sabin (triad + kelainan psikomo-tor)
Diagnosis • Menemukan parasit T. gondii dalam sediaan histologis. • Isolasi parasit dari bahan kel. limfe, kemudi-an inokulasi pada mencit. • Tes serologi : • Tes warna Sabin Feldman • Tidak langsung : IHA, IFA, ELISA. • Test TORCH pada ibu hamil setiap bulan selama kehamilan. • Deteksi DNA parasit dgn PCR.
Pengobatan • Pirimetamin dan sulfadiazin • Golongan macrolide : Spiramisin, klaritro-misin dan azitromisin, roxithromisin • Hidroksinaftokuinon (avotaquone) dikombi-nasi dgn sulfadiazin.
Prognosis • Toksoplasmosis akuisita biasanya tidak fa-tal. • Bayi yg dilahirkan dengan toksoplasmosis kongenital yg berat biasanya meninggal atau tetap hidup dengan infeksi menahun dan gejala sisa yg sewaktu-waktu dapat mengalami eksaserbasi akut. • Ibu yang melahirkan anak toksoplasmosis konge-nital, selanjutnya akan melahirkan anak normal.
EPIDEMIOLOGI • Di Indonesia prevalensi zat anti T. gondii yg positif pada manusia 2 % – 63%. • Prevalensi zat anti pada binatang : • Kucing 35 % - 73%, - Anjing 75% • Babi 11% -36%, - Ternak lain < 10% • Kambing 11%-61%
EPIDEMIOLOGI • Prevalensi zat anti yang (+) meningkat dgn usia. • Keadaan toksoplasmosis di suatu daerah dipenga-ruhi banyak faktor, a.l.: • Kebiasaan makan daging kurang matang, • Memelihara kucing • Adanya tikus dan burung • Adanya vektor : lipas atau lalat. • Cacing tanah.