1 / 18

D I A Z E P A M

D I A Z E P A M. FARMAKOKINETIK. KELOMPOK I. JULIANA REAN N111043.. RAHMAWATI N11105309 DIANA TARUKAN N111053.. ICHSAN WIRYANDI N11106302 ASNIAR PASCAYANTRI N11106322 JUMRIANI GUNAWAN N11106336 WA ODE SYARIAH N11106344 NOVANITA CISILIA L. N11106375.

neola
Download Presentation

D I A Z E P A M

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. D I A Z E P A M FARMAKOKINETIK

  2. KELOMPOK I • JULIANA REAN N111043.. • RAHMAWATI N11105309 • DIANA TARUKAN N111053.. • ICHSAN WIRYANDI N11106302 • ASNIAR PASCAYANTRI N11106322 • JUMRIANI GUNAWAN N11106336 • WA ODE SYARIAH N11106344 • NOVANITA CISILIA L. N11106375

  3. D I A Z E P A M

  4. DIAZEPAM • Obat Penenang, golongan Benzodiazepin, digunakan sebagai ansiolitik agen antipanik, sedatif, relaksan otot rangka, antikonvulsan dan dalam penatalaksanaan gejala-gejala akibat penghentian pemakaian alkohol. • Benzodiazepin merupakan obat penenang, dengan dosis yang menyangkut susunan saraf pusat. • Bermanfaat juga untuk pengobatan kecanduan, susah tidur, gangguan pernafasan dan kejang otot. • Juga digunakan untuk perawatan peradangan, gemetaran, dan halusinasi sebagai hasil dari kerja alkohol.

  5. MekanismeKerja • Bekerja pada sistem GABA, yaitu dengan memperkuat fungsi hambatan neuron GABA. • Reseptor Benzodiazepin dalam seluruh sistem saraf pusat, terdapat dengan kerapatan yang tinggi terutama dalam korteks otak frontal dan oksipital, di hipokampus dan dalam otak kecil. • Pada reseptor ini, benzodiazepin akan bekerja sebagai agonis. • Terdapat korelasi tinggi antara aktivitas farmakologi berbagai benzodiazepin dengan afinitasnya pada tempat ikatan.

  6. Mekanismekerja • Denganadanyainteraksibenzodiazepin, afinitas GABA terhadapreseptornyaakanmeningkat, dandenganinikerja GABA akanmeningkat. • Denganaktifnyareseptor GABA, saluran ion kloridaakanterbukasehingga ion kloridaakanlebihbanyak yang mengalirmasukkedalam sel. • Meningkatnyajumlah ion kloridamenyebabkanhiperpolarisasiselbersangkutandansebagaiakibatnya, kemampuanseluntukdirangsangakanberkurang.

  7. BentukSediaan DIAZEPAM

  8. Indikasi • Diazepam digunakan untuk memperpendek mengatasi gejala yang timbul seperti gelisah yang berlebihan, diazepam juga dapat diinginkan untuk gemetaran, kegilaan dan dapat menyerang secara tiba-tiba. Halusinasi sebagai akibat mengkonsumsi alkohol. diazepam juga dapat digunakan untuk kejang otot, kejang otot merupakan penyakit neurologi. dizepam digunakan sebagai obat penenang dan dapat juga dikombinasikan dengan obat lain.

  9. Kontraindikasi • Penderita yang hipersensitifterhadap diazepam & benzodiazepin lain. • Bayidibawah 6 bulan. • Penderitamiastenia gravis, insufisiensirespiratori, insufisiensihepardansindrom sleep apnoea. • Penderita glaucoma narrow-angle akut. • Pasienkoma • Nyeriberat yang tidakterkendali • Intoleranterhadapalkohol & propilenglikol (u/ injeksi)

  10. PERHATIAN • Hindarkan penggunaan pada pasien dengan depresi CNS atau koma, depresi pernafasan, insufisiensi pulmonari akut,, miastenia gravis, dan sleep apnoea. • Hati-hati penggunaan pada pasien dengan kelemahan otot serta penderita gangguan hati atau ginjal, pasien lanjut usia dan lemah. • Diazepam tidak sesuai untuk pengobatan psikosis kronik atau obsesional states. • Ibu hamil dan menyusui. • Penderita yang menggunakan diazepam agar tidak menyetir atau mengoperasikan mesin.

  11. EfekSamping • Yang paling sering : sedasi, kelelahan & ataksia. • Yang jarang, reaksi paradoksal dengan eksitabilitas, kejang otot, kurang tidur & kemarahan. • Kebingungan, depresi, gangguan bicara, serta gangguan pengelihatan, juga merupakan efek samping yang jarang terjadi. • Cenderung menyebabkan ketagihan (adiksi) pada penggunaan dosis tinggi & dalam waktu yang cukup lama.

  12. ProfilFarmakokinetik • t½ : Diazepam 20-40 jam, DMDZ 40-100 jam. Tergantung pada variasi subyek. t½ meningkat pada mereka yang lanjut usia dan bayi neonatus serta penderita gangguan liver. Perbedaan jenis kelamin juga harus dipertimbangkan. • Volume Distribusi : Diazepam dan DMDZ 0,3-0,5 mL/menit/Kg. Juga meningkat pada mereka yang lanjut usia.

  13. ProfilFarmakokinetik • Waktu untuk mencapai plasma puncak : 0,5 - 2 jam. • Distribusi dalam Darah : Plasma (perbandingan dalam darah) Diazepam 1,8 dan DMDZ 1,7. • Ikatan Protein : Diazepam 98 - 99% dan DMDZ 97%. • Jalur metabolisme : Oksidasi • Metabolit klinis yang signifikan : DMDZ , temazepam & oksazepam.

  14. INTERAKSI OBAT

  15. daftarpustaka • Laurent C. Galichet, 2005, Clarke’s Analysis of Drugs and Poisons 3rd Edition (Electronic Version), Pharmaceutical Press, London. • Sean C. Sweetman, et.all., 2007, Martindale : The Complete Drugs Reference 35th Edition (Electronic Version), Pharmaceutical Press, London. • Barbara G. Wells, et.all., 2006, Pharmacotherapy Handbook 6th Edition (Electronic Version), Mc Graw-Hill Book Company, New York. • Diazepam, www.rarerosalina.blogspot.com, diakses 30 Desember 2008.

  16. Ernst Mutschler, 1986, DinamikaObat ; FarmakologidanToksikologi (terjemahan), ITB, Bandung. • Diazepam - oral Index, www.MediciNet.com, diakses 21 Desember 2008. • Diazepam, www.mentalhealth.com, diakses 21 Desember 2008. • Valium, www.rxlist.com, diakses 29 Desember 2008. • Alfred Goodman Gilman, 2006, Goodman & Gilman’s The Pharmacological Basis of Therapeutics 11th Edition (electronic Version), Mc-Graw Hill Medical Publishing Division, New York.

  17. S E K I A N TERIMA KASIH

More Related