1 / 28

KEGAWATDARURATAN MATA

KEGAWATDARURATAN MATA. Faradila Keiko Farah Asyuri Yasmin Deriyan Sukma W Muncieto Andreas. ILUSTRASI KASUS. Anamnesis Laki-laki, 40 tahun Kedua mata terkena percikan cairan pembersih lantai ± 1 jam SMRS. Penglihatan kedua mata kabur dan merah S ebelumnya penglihatan kedua mata baik.

nemo
Download Presentation

KEGAWATDARURATAN MATA

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Ophthalmology Clinical Practice Module Faculty of Medicine University of Indonesia 2013 Rotation E KEGAWATDARURATAN MATA Faradila Keiko Farah AsyuriYasmin DeriyanSukma W Muncieto Andreas

  2. ILUSTRASI KASUS • Anamnesis • Laki-laki, 40 tahun • Kedua mata terkena percikan cairan pembersih lantai ± 1 jam SMRS. • Penglihatan kedua mata kabur dan merah • Sebelumnya penglihatan kedua mata baik

  3. ILUSTRASI KASUS (2) • HasilPemeriksaanFisik : • KU : tidak tampak sakit • TD : 110/60 mmHg • N : 70 kali/menit • BB/TB : 68 kg/ 165 cm

  4. ILUSTRASI KASUS (3) • PemeriksaanOftalmologi • AVODS : 6/30 • Pemeriksaan mata pada pemeriksaan Hirschberg orthophoria • Gerak kedua bolamata baik kesegala arah • Segmen anterior ODS : konjungtiva tampak hiperemis, kornea agak keruh • Segmen posterior ODS : sukar dinilai

  5. Trauma Kimia??? • Anamnesis  Gejala : • Riwayatterpajan: tersiram /tersemprot /terpercikzatkimiawidanmasukkemata • Rasa nyerisetelahterpajan, rasa terbakar • Mata merah, fotofobia • Pandangankabur • Rasa mengganjaldimata/Foreign body sensation • Bengkakpadakelopak, tidakdapatmembukamata • Keluar air mataberlebihan

  6. Tanda-tanda yang perludiperhatikanbilaadakecurigaan trauma kimiamata: • Penurunantajampenglihatan • Defekepitelkornea • Kekeruhankornea • Perforasikornea • Reaksiinflamasibilikmatadepan • Peningkatantekananintraokular • Kerusakan / jaringanparutpadaadneksa • Inflamasikonjungtiva • Iskemiaperilimbus

  7. ETIOLOGI Basa/Alkali • NH3 (pupuk, cairanpembersih) • KOH (pasta gigi) • NaOH (pembersih saluran) • MgOH(petasan) • CaOH (kapur, semen) Asam • Sulfuric acid (accu), • Sulfurous acid (paling sering: bahan pemutih, pendingin) • Hydrofluoric acid (paling fatal : bahan pemoles/pembersih kaca) • Acetic acid (cuka) AgenIritan • Detergen • Pepper spray

  8. Diagnosis • Trauma kimiabasa ODS • Anamnesis : • Riwayatterpajanzatkimia (cairanpembersih basa) • Penglihatankabur • Mata merah • PemeriksaanOftalmologi: • Penurunantajampenglihatan (AVODS: 6/30) • Konjungtivahiperemis belumiskemik • Korneaagakkeruh Diagnosis Banding: • Trauma kimia (agen asam) ODS

  9. Klasifikasi Roper-Hall • Grade I : kornea jernih, tidak terdapat iskemia limbus • Grade II : kornea agakkeruhtetapi detail iris masih tampak, dengan iskemia limbus < 1/3 • Grade III :detail iris tidak terlihat, iskemia limbus antara • Grade IV : kornea opak, dengan iskemia limbus lebih dari setengah

  10. Klasifikasi Hughes • Derajat I Iskemia limbus yang minimal atau tidak ada • Derajat II Iskemia kurang dari 2 kuadran limbus • Derajat III Iskemia lebih dari 3 kuadran limbus • Derajat IV Iskemia pada seluruh limbus, seluruh permukaan epitel konjungtiva dan bilik mata depan

  11. Derajat Trauma Kimia BasaMenurutThoft : • Derajat 1 : hiperemi konjungtiva disertai dengan keratitis pungtata • Derajat 2 : hiperemi konjungtiva disertai dengan hilangnya epitel kornea • Derajat 3 : hiperemi disertai dengan nekrosis konjungtiva dan lepasnya epitel kornea • Derajat 4 :konjungtiva perilimal nekrosis sebanyak 50%

  12. Patogenesis Korneakeruh • perubahanstrukturkolagendan edema jaringan  opasifikasikornea AVODS 3/60 • Korneakeruh Konjungtivahiperemis • Iritasi pelepasan prostaglandin  vasodilatasikonjungtiva Schrage N, Burgher F, Blomet J, Bodson L, Gerard M, Hall AH, et al. Chemical ocular burns. Berlin: Springer-Verlag Berlin Heidelberg; 2011.

  13. Penetrasi Asam Alkali • Koagulasi protein  protective barrier • Disosiasidansaponifikasiasamlemakmembransel • Penarikan air darisel nekrosis • Alkali+lipid  soluble compound  softening dangelatinisation • Khurana AK. Comprehensive opthalmology. 4th ed. New Delhi: New Age International (P) Ltd., Publisher; 2007.

  14. Data Tambahan Yang Diperlukan • Ada atau tidaknya sisa-sisa agen pada kelopak mata, fisura palpebra, dan forniks dengan menggunakan penlight • Pemeriksaan slitlamp  menilai kerusakan segmen anterior (korneadapat menggunakan fluorescein staining; vaskularisasi limbus; ada atau tidaknya partikulat) • Pemeriksaan tekanan intra okular  apakah terdapat peningkatan atau tidak • Pemeriksaan pH pada forniks konjungtiva dengan menggunakan kertas lakmus Kuhn F. Ocular Traumatology. Birmingham: Springer; 2008. Randleman JB. Ophthalmologic Approach to Chemical Burns: Clinical Presentation [internet]. 2011. Available from http://emedicine.medscape.com/article/1215950-clinical.

  15. Tatalaksana • Emergency • Irigasi meminimalkandurasikontak, menormalkan pH • Anestesitopikal • Solusi buffer sterilseimbang: NS, RL 15-30 menit • Eversikelopakmataatas • Debridement  mendukungreepitelisasi, menghilangkanresidukimia

  16. Prognosis: Ropel-Hall System Grading • Grade 1: prognosis sangatbaik • Grade 2: prognosis baik • Grade 3: prognosis harusberhati-hati • Grade 4:  prognosis sangatburuk

  17. Kanski JJ, Bowling B. Clinical Opthtalmology. 7th ed. UK: Elsevier; 2011

  18. TatalaksanaMedis • Tujuan: mengurangiinflamasi, promosiregenerasiepitel, cegahulserasikornea • Grade 1 & 2: salepantibiotiktopikal 1 minggu + steroid topikal& sikloplegikbilaperlu • Grade 3 & 4: steroid, sikloplegi, antibiotik topikal, asam askorbat, asam sitrat, tetrasiklin, pencegahan symblepharon, monitor tekanan intraokular, jejas kulit periokular

  19. Operasi • Penjahitan limbus • Transplantasi stem stelllimbal • Cangkokmembran amnion • Pengeleman/keratoplasti

  20. TERIMA KASIH

  21. Pertanyaan • Lutfie: • Apakah mata memiliki rentang tertentu untuk pH? • Apakah terdapat batas toleransi waktu atau golden period untuk penanganan? • Tidak disebutkan pasti, tetapi agen basa dapat menyebabkan kerusakan sampai bilik mata depan dalam 7 detik. • Tergantung seberapa asam atau basa

  22. Herliani: • Anestesi lokal untuk irigasi  apa yang digunakan? Bagaimana penggunaannya? • Kansky lidocaine • Lidocaine dicampur dengan cairan untuk irigasi

  23. Wahyu: • Bagaimana klasifikasi derajat keparahan trauma yang menentukan apakah tata laksana bisa di rumah saja atau harus dibawa ke rumah sakit?

  24. Dita: • Irigasi seberapa banyak dan seberapa lama? • Irigasi berikan sebanyak-banyaknya • Sekitar 15-30 menit

  25. Evan: • Apakah ada posisi terbaik untuk irigasi? • Mata melihat ke arah kontralateral dan diberikan ke arah berseberangan dengan yang pasien lihat sehingga tidak berkedip atau menghindar

  26. Feedback • Presentasinya sebaiknya semuanya maju  sebagai metode belajar • Presentasi  lebih baik banyak gambar, warna huruf juga diperhatikan kontrasnya, jumlah huruf dalam 1 baris • Anestesi topikal  sediaannya bisa eyedrop atau vial, sediaan jangan dicampur dengan cairan irigasi, ada pantocain 2% (tapi jangan kebanyakan, nanti merusak epitel) • Pemberian anestesi supaya tidak spasme dan lebih rileks

  27. Feedback (2) • Irigasi • Berikan secepat mungkin, sebanyak mungkin • kepala miring ke arah temporal supaya tidak pindah ke mata sebelahnya. Posisi tiduran lebih mudah untuk irigasi • Kertas lakmus bisa untuk menentukan apakah pH sudah normal atau belum • Kelopak mata di-eversi untuk memaparkan konjungtiva tarsal  lengket dan bisa symblepharon

  28. pH agen  hati2 kalau basa atau asam kuat • Debridement jaringan nekrosis  nekrotomi  setelah itu apa yang dilakukan?  jika di limbus  graft limbus • Iskemia limbus  menentukan derajat  karena banyak pembuluh darah dan menyuplai kornea

More Related