1 / 32

SURVEILANS KETIKA BENCANA

SURVEILANS KETIKA BENCANA. Pertemuan 9 – MG Catur Yuantari. Pengertian Surveilans. Surveilans adalah kegiatan “ analisis ” yang sistematis dan berkesinambungan melalui kegiatan pengumpulan dan pengolahan data serta penyebar luasan informasi untuk

nchristian
Download Presentation

SURVEILANS KETIKA BENCANA

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. SURVEILANS KETIKA BENCANA Pertemuan 9 – MG Catur Yuantari

  2. Pengertian Surveilans Surveilansadalahkegiatan“analisis” yang sistematisdan berkesinambunganmelaluikegiatanpengumpulandan pengolahan data sertapenyebarluasaninformasiuntuk pengambilankeputusandantindakansegera.

  3. Melakukan Analisis • Orientasitidakcukuphanyapenyakit • Pertimbangkanfaktorresiko di luarsektorkesehatan • Ketajamananalisis • Pertimbangkanlintasbataswilayah, tidakcukuphanyapertimbanganwilayahadministrasipemerintahan

  4. SurveilansKejadianPenyakit : • Deteksidini • Mencermatikecenderunganpenyakit (secular trend) • Identifikasiperubahanfaktor agent dan host • Deteksiperubahanpenyelenggaraanpelayanankesehatan

  5. PeranSurveilans • Pengendalianpenyakitmenular KLB • Mempelajaririwayatalamiahpenyakit, gambaranklinis, danepidemiologisehinggadapatdisusun program pencegahandanpenanggulangannya • Mendapatkan data dasarpenyakitdanfaktorrisiko, sehinggadapatditelitikemungkinanpencegahandanpenanggulangan, dan program nantinyadapatdikembangkan

  6. Emergency(Situasi Bencana) A. Situasibencanadarisisisurveilans • Gempa • Tsunami • GunungMeletus • Banjir • Kebakaran • Anginribut • Kerusuhanmassal Ada Korban Langsung (meninggal, luka) Korban Tak Langsung (Pengungsian) Kondisi Rentan (Status Kesehatan)

  7. Emergency(Situasi Bencana) B. Situasi bencana dari sisi surveilans • Penyakit Menular • Potensial Wabah • / KLB Ada Korban Langsung (sakit / meninggal dlm waktu singkat)

  8. Emergency(Situasi Bencana) C. Situasibencanadarisisisurveilans • Pencemaran Bahan • Kimia : • - Udara • - Air • - Tanah Ada Korban Langsung (sakit, meninggal dlm jangka panjang)

  9. Emergency(Situasi Bencana) D. Situasi bencana dari sisi surveilans • Kejahatan Manusia • - Borak pd makanan • - Formalin pd makanan • - Pewarna bahaya Ada Korban Langsung (sakit, meninggal dlm jangka panjang)

  10. Bagaimana Membangun Sistem Surveilans Situasi Bencana • Sistemsangattergantungsituasibencana yang mana • Substansisangattergantungsituasibencana yang mana • Proses surveilansberlakuumum (pengumpulan, pengolahan, analisis, interpretasi, penyebarluasaninformasiuntukresponsecaradini)

  11. Prinsip Penyelenggaraan Surveilans untuk SKD & Pen. KLB PerbaikanKondisiRentan Antisipasi SKDKLB Kajian Epidemiologi Inisial Assessment TidakMenjadiMasaslahKesMas Respon Penang-gulang-an KLB Kesiapsiagaanmenghadapi KLB

  12. Tahapan Alamiah Situasi Bencana & Peranan Surveilans Dalam Situasi Bencana Ancaman Kedaruratan Kedaruratan terjadi Kembali Normal Situasi Normal Penyelidikan, Penanggulangan & Surveilans Intensif Respon Cepat & Surveilans Intensif Surveilans Rutin untuk SKD Surveilans Rutin untuk SKD • Menentukan arah respon/penanggulangan • Menilai keberhasilan respon/penanggulangan • Menilai situasi & kecenderungan situasi darurat

  13. Kegiatan Surveilans Intensifpada situasi bencana • Analisis Data Pelayanan Pengobatan • Analisis Data Faktor Risiko • Laporan Berkala Situasi Darurat • Laporan Berkala Upaya Penanggulangan • Laporan Masyarakat • Hasil Wawancara Kajian Terus Menerus Informasi Terus Menerus Pada Tim Penanggulangan

  14. Perkembangan Penyakit Potensial KLB Makanan & Gizi Imunisasi Air, Sanitasi, dan Musim Status Pelayanan Kesehatan Darurat, termasuk sistem surveilans yang ada Ekonomi, Sosial, Politik, Keamanan, Transportasi, Komunikasi Ancaman Penyakit Menular Pnemonia Gizi Pelayanan Kesehatan PrioritasKajianAwalStatus EpidemiologiPengungsiSebagaiBahanPenetapanSistemSurveilans

  15. Pengungsi Kelompok Rentan • BayidanAnakBalita • Orang Tua (sendiri) • Keluargadengan KK wanita • IbuHamildanMelahirkan

  16. Pengungsi Rentan • Padat • JumlahBesarSatuLokasi • Terisolir • Tanpainformasi • TanpaPengelola • Tipuan Data

  17. Langkah‐langkah surveilans penyakit di daerah bencana meliputi: Langkah‐langkah surveilans penyakit di daerah bencana meliputi:  • Pengumpulan Data a. Data kesakitan dan kematian b. Sumber data c. Jenis data Form BA‐3: register harian penyakit pada korban bencana Form BA‐4: rekapitulasi harian penyakit korban bencana Form BA‐5: laporan mingguan penyakit korban bencana Form BA‐6: register harian kematian korban bencana • Pengolahan dan Penyajian Data • Analisis dan Interpretasi • Penyebarluasan Informasi

  18. Form BA-3 Register Harian Penyakit pada Korban Bencana Poskes / PKM : ...................... Kecamatan : ...................... Kab/Kota : ...................... Tanggal : ...................... Bulan : ...................... No Nama Penderita Umur L / P Alamat Penyakit ............................., ......................... Koordinator Poskes (.......................................................)

  19. Pos Kesehatan  • Pos kesehatan di lokasi pengungsi adalah sarana kesehatan sementara yang diberi tanggungjawab menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar untuk masyarakat yang bertempat tinggal di lokasi pengungsi dan sekitarnya • Tujuannyauntuk memulihkan dan meningkatkan kesehatan masyarakat di lokasi pengungsi dan sekitarnya serta terselenggaranya pelayanan rawat jalan, pelayanan kesehatan ibu dan anak, kesehatan reproduksi lainnya termasuk KB, pelayanan kesehatan jiwa dan psikososial, pelayanan gizi, kesehatan lingkungan dan terselenggaranya pemantauan dan pencegahan penyakit menular di lokasi pengungsi

  20. Pengorganisasian pos kesehatan  • Penanggungjawab pos kesehatan di lokasi pengungsi adalah kepala puskesmas setempat; • Sasaran pos kesehatan di lokasi pengungsi adalah masyarakat yang berada di lokasi pengungsi dan masyarakat di sekitarnya; • Pelaksana pos kesehatan adalah puskesmas setempat, apabila puskesmas tidak mampu atau rusak karena bencana, pelaksana pos kesehatan di lokasi pengungsi adalah puskesmas yang diperbantukan, tim relawan, swasta dan LSM yang berminat dibawah koordinasi dinkes kabupaten/kota; • Sesuai dengan asas penyelenggaraan puskesmas, pos kesehatan yang dikelola oleh  swasta atau LSM, harus  sepengetahuan dan dibawah  koordinasi  puskesmas/dinas kesehatan kabupaten/kota setempat;

  21. Mekanisme kerja pos  kesehatan di  lokasi pengungsi mengikuti mekanisme kerja puskesmas; • Pos kesehatan harus melaporkan seluruh kegiatannya kepada puskesmas setempat (BA-3, BA-4, BA-5, BA-6, BA-7); • Pelayanan yang diselenggarakan meliputi pelayanan kesehatan dasar, yang untuk beberapa hal disesuaikan dengan kondisi dan situasi setempat; • Pelayanan tersebut mencakup promosi  kesehatan, pelayanan gizi, pelayanan  kesehatan  ibu  dan anak serta keluarga berencana, pencegahan dan pemberantasan penyakit menular: • Menyelenggarakan pelayanan imunisasi; • Menyelenggarakan kegiatan penemuan penderita penyakit menular; • Menyelenggarakan surveilans epidemiologi penanggulangan KLB; • Menyelenggarakan kegiatan pencegahan dan penanggulangan KLB; • Menyelenggarakan kegiatan penyehatan lingkungan.  • Disamping penyakit yang berpotensi KLB, penyakit tidak menular juga diamati seperti trauma dan luka-luka; • Apabila petugas kesehatan di pos kesehatan menemukan atau mencurigai kemungkinan adanya peningkatan  kasus‐kasus tersangka  penyakit  yang  ditularkan melalui makanan (foodborne  diseases)  ataupun  penyakit  lain yang jumlahnya meningkat  dalam  kurun  waktu  singkat, maka petugas yang bersangkutan  harus  melaporkan keadaan tersebut secepat mungkin ke puskesmas terdekat atau dinas kesehatan kabupaten/kota.

  22. Kegiatan surveilans yang dilakukan di Pos Kesehatan, antara lain • Pengumpulan data kesakitan penyakit yang diamati dan kematian melalui pencatatan harian kunjungan rawat jalan (form BA-3 dan BA-6); • Validasi data agar data menjadi sahih dan akurat, pengolahan data kesakitan menurut jenis penyakit dan golongan umur per minggu (form BA-4); • Pembuatan dan pengiriman laporan (form BA‐5 dan BA‐7).

  23. Kegiatan surveilans yang dilakukan di puskesmas • Pengumpulan data kesakitan penyakit-penyakit yang diamati dan data kematian melalui pencatatan harian kunjungan rawat jalan dan rawat inap Pos Kesehatan yang ada di wilayah kerja (form BA-3, BA-6); • Validasi data agar data menjadi sahih dan akurat; • Pengolahan data kesakitan menurut jenis penyakit, golongan usia dan tempat tinggal per minggu (form BA-4); • Pembuatan dan pengiriman laporan (form BA‐5 dan BA‐7). 

  24. Kegiatan surveilans yang dilakukan di rumah sakit • Pengumpulan data kesakitan penyakit yang diamati dan data kematian melalui pencatatan rujuka kasus harian kunjungan rawat jalan dan rawat inap dari para korban bencana(form BA‐3, BA‐6); • Validasi data agar data menjadi sahih dan akurat; • Pengolahan data kesakitan menurut jenis penyakit, golongan usia dan tempat tinggal per minggu (form BA-4); • Pembuatan dan pengiriman laporan (form BA‐5 dan BA‐7). 

  25. Kegiatan surveilans yang dilakukan di tingkat Kabupaten/Kota • Pengumpulan data berupa jenis bencana, lokasi bencana, keadaan bencana, kerusakan sarana kesehatan, angka kesakitan penyakit yang diamati dan angka kematian korban bencana yang berasal dari puskesmas, rumah sakit, atau poskes khusus (form BA‐1, BA‐2); • Surveilans aktif untuk penyakit tertentu (form BA‐3 dan BA‐6); • Validasi data agar data menjadi sahih dan akurat; • Pengolahan data kesakitan menurut jenis penyakit, golongan usia dan tempat tinggal per minggu (form BA-4); • Pertemuan tim epidemiologi kabupaten/kota untuk melakukan analisis data dan merumuskan rekomendasi rencana tindak lanjut, penyebarluasan informasi

  26. Kegiatan surveilans yang dilakukan di tingkat provinsi • Pengumpulan data kesakitan penyakit-penyakit yang diamati dan kematian korban bencana yang berasal dari dinas kesehatan kabupaten/kota (form BA‐1, BA‐2, BA-6 dan BA-7); • Surveilans aktif untuk penyakit-penyakit tertentu; • Validasi data agar data menjadi sahih dan akurat; • Pengolahan data kesakitan menurut jenis penyakit, golongan usia dan tempat tinggal per minggu (form BA-4); • Pertemuan tim epidemiologi provinsi untuk melakukan analisis data dan merumuskan rekomendasi rencana tindak lanjut, penyebarluasan informasi, pembuatan dan pengiriman laporan (form BA‐5 dan form BA‐7). 

  27. Tugas • Jelaskan apa yang dimaksud dengan surveilans ketika terjadi bencana? • Jelaskan tujuan dilakukannya kegiatan surveilans ketika terjadi bencana?  • Jelaskan langkah‐langkah surveilans penyakit di daerah bencana?  • Jelaskan kegiatan surveilans  yang  dilakukan  di  pos  kesehatan? • Pada pos kesehatan ditemukan kemungkinan adanya peningkatan  kasus‐kasus tersangka  penyakit  yang  ditularkan melalui makanan (foodborne  diseases). Sebagai petugas kesehatan, apa yang dapat Anda lakukan untuk menindaklanjuti kasus di atas?

  28. TERIMA KASIH

More Related