500 likes | 917 Views
PENDAHULUAN. Makula: penglihatan fokus / detail membaca, menyetir. CSCR / ICSC / CSR Idiopatik Laki – laki (10 / 100.000) Ras Asia dan Hispanik Usia produktif (20 – 55) Stres dan steroid.
E N D
PENDAHULUAN • Makula: penglihatan fokus / detail membaca, menyetir. • CSCR / ICSC / CSR • Idiopatik • Laki – laki (10 / 100.000) • Ras Asia dan Hispanik • Usia produktif (20 – 55) • Stres dan steroid • Kanski JJ. Clinical Ophtalmology: A Systematic Approach. 7th ed; Philadelphia: Saunders Elsevier. 2011. • Theng K, Roy H. Central Serous Chorioretionopathy. Available from: emedicine.medscape.com/article/1227025-overview#showall. Accessed March 26, 19.00 WIB.
IDENTITAS • Pasien baru • Poli Vitreoretina (A7): Senin, 25/3/13, 15:20 WIB • Nama : Tn. UJ • No. RM : 375-65-60 • Usia : 31 tahun • Agama : Islam • Alamat : Lampung • Pekerjaan : Buruh • Pembayaran : ASKES
Keluhan Utama • Mata tidak merah dengan penglihatan kedua mata buram perlahan sejak 1 tahun lalu. • Riwayat Penyakit Sekarang • Penglihatan kabur / tidak jelas saat membaca • Garis lurus terlihat bengkok (metamorfopsia +) • Bayangan hitam / skotoma (–) • Dalam 2 s/d 3 tahun terakhir mengonsumsi Dexamethasone dan Omeprazole, terakhir 2 bulan lalu. • Banyak hal yang dipikirkan / dicemaskan. • Suka menyendiri / curiga (-)
Riwayat trauma (-) • Riwayat mata nyeri, jalan menabrak, sering terjatuh, penglihatan lubang kunci (-) • Penglihatan berkabut, konsumsi alkohol, penglihatan membaik pada siang atau malam hari, paparan sinar matahari berlebihan pada mata (-) • Pemakaian kacamata atau penglihatan membaik dengan kacamata (-) • Sensasi benda melayang di mata, rasa terfoto dengan lampu blits kamera (-)
Riwayat Penyakit Dahulu • Hipertensi, DM, asma, alergi, penyakit jantung, penyakit paru, penyakit mata (-). • Riwayat Penyakit Keluarga • Hipertensi, DM, asma, alergi, penyakit jantung, penyakit paru, penyakit mata (-). • Riwayat Pekerjaan, Sosial, Ekonomi, Kejiwaan, Kebiasaan • Buruh pabrik di Lampung • Kebiasaan merokok 1 batang sehari • Pembiayaan kesehatan dengan ASKES.
PEMERIKSAAN FISIK • KeadaanUmum : Tampaksakitringan. • Kesadaran : Compos mentis. • Tanda Vital • Tekanandarah : 105/81 mmHg. • Frekuensinadi : 76 x/menitreguler. • Frekuensinapas : 18 x/ menitreguler. • Suhu: Afebris. • Pemeriksaan fisik lain dalam batas normal.
Daftar Masalah • Central Serous Retinopathy ODS. • Penatalaksanaan • Rencana diagnosis • Tes Amsler grid • Fluorescens Angiography • Rencana tatalaksana • Edukasi untuk menghindari stres. • Terminasi terapi Dexamethasone. • Fotokoagulasi laser
Prognosis • OD • Ad vitam : bonam. • Ad functionam : dubia ad bonam. • Ad sanactionam : dubia ad malam. • OS • Ad vitam : bonam. • Ad functionam : dubia ad bonam. • Ad sanactionam : dubia ad malam.
Anatomi dan Histologi • 2,5 mm lateral dari bintik buta makula • Pigmen RPE lebih banyak • Pigmen kuning (lutein & Zeaxanhtin) • Pusat: Fovea sentralis • Sirkulasi: • Arteri retina sentralis • Khoriokapiler • Jusuf AA. Diktat Kuliah; TinjauanHistologi Bola Mata, AlatKeseimbangandanPendengaran. Bagian Histologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; Jakarta: 2012. • Artini W, Hutauruk JA, Yudisianil. PemeriksaanDasar Mata. Edisipertama. Jakarta: BadanPenerbit FKUI; 2011.
Makula dan Fovea www.aashiwadeyecare.com.
Fisiologi • Fungsi makula • Penglihatan detail dan terfokus • Diskriminasi warna • Sawar darah retina • Sawar darah luar • Fenestrasi pada khoriokapiler • Taut ketat pada RPE • Sawar darah dalam • Taut ketat retina dan endotel kapiler • Jusuf AA. Diktat Kuliah; TinjauanHistologi Bola Mata, AlatKeseimbangandanPendengaran. Bagian Histologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; Jakarta: 2012. • Kanski JJ. Clinical Ophtalmology: A Systematic Approach. 7th ed; Philadelphia: Saunders Elsevier. 2011.
Central Serous Retinopathy • Definisi: • Elevasi s/d ablasi retina sensoris pada makula akibat cairan serosa • Patofisiologi: idiopatik • Gangguan pompa ionik dari RPE • Vaskulopati kebocoran khoriokapiler • Faktor risiko: • Usia, ras, jenis kelamin • Stres, kepribadian tipe A • Hipertensi, OSA, steroid, lupus, kehamilan • Kanski JJ. Clinical Ophtalmology: A Systematic Approach. 7th ed; Philadelphia: Saunders Elsevier. 2011. • Theng K, Roy H. Central Serous Chorioretionopathy. Available from: emedicine.medscape.com/article/1227025-overview#showall. Accessed March 26, 19.00 WIB. • Shah SP, Desai CK, Desai MK, Dikshit Rk. Steroid-induced Central Serous Retionpathy. Indian J Pharmacol. 2011 Sep-Oct; 43(5): 607-8.
Patogenesis • Kanski JJ. Clinical Ophtalmology: A Systematic Approach. 7th ed; Philadelphia: Saunders Elsevier. 2011. • Theng K, Roy H. Central Serous Chorioretionopathy. Available from: emedicine.medscape.com/article/1227025-overview#showall. Accessed March 26, 19.00 WIB. • Shah SP, Desai CK, Desai MK, Dikshit Rk. Steroid-induced Central Serous Retionpathy. Indian J Pharmacol. 2011 Sep-Oct; 43(5): 607-8 • Agarwal A. Fundus Fluorescein and Indocyanine Green Angiography. Thorofare: SLACK Inc; 2008.
Klasifikasi • Agarwal A. Fundus Fluorescein and Indocyanine Green Angiography. Thorofare: SLACK Inc; 2008.
Temuan Klinis • Kanski JJ. Clinical Ophtalmology: A Systematic Approach. 7th ed; Philadelphia: Saunders Elsevier. 2011. • Theng K, Roy H. Central Serous Chorioretionopathy. Available from: emedicine.medscape.com/article/1227025-overview#showall. Accessed March 26, 19.00 WIB. • Agarwal A. Fundus Fluorescein and Indocyanine Green Angiography. Thorofare: SLACK Inc; 2008.
Temuan Funduskopi • Kanski JJ. Clinical Ophtalmology: A Systematic Approach. 7th ed; Philadelphia: Saunders Elsevier. 2011.
Pemeriksaan Penunjang • Tes Amsler grid • Evaluasi fungsi makula. • Metamorfopsia, kelabu, kabur, skotoma. • OCT • Elevasi pars neurosensoris retina • Ablasi / defisit RPE. • Artini W, Hutauruk JA, Yudisianil. PemeriksaanDasar Mata. Edisipertama. Jakarta: BadanPenerbit FKUI; 2011. • Kanski JJ. Clinical Ophtalmology: A Systematic Approach. 7th ed; Philadelphia: Saunders Elsevier. 2011.
Pemeriksaan Penunjang • Fluorescein Angiography (FA) • Ink blot • Smokestack • Indo Cyanine Green Angiography (ICGA) • Fase arterial normal • Fase awal hipoflouresensi • Fase tengah dan akhir hiperfloresensi • Kanski JJ. Clinical Ophtalmology: A Systematic Approach. 7th ed; Philadelphia: Saunders Elsevier. 2011. • Agarwal A. Fundus Fluorescein and Indocyanine Green Angiography. Thorofare: SLACK Inc; 2008.
Tatalaksana • Observasi selama 3 – 6 bulan resolusi • Modifikasi faktor risiko: • Penggunaan steroid • Menghindari stres • Tatalaksana medikamentosa hanya bila terdapat neovaskularisasi: bevicizumab. • Kanski JJ. Clinical Ophtalmology: A Systematic Approach. 7th ed; Philadelphia: Saunders Elsevier. 2011. • Theng K, Roy H. Central Serous Chorioretionopathy. Available from: emedicine.medscape.com/article/1227025-overview#showall. Accessed March 26, 19.00 WIB. • Khurana AK. Comprehensive ophthalmology. 4th ed. New Delhi: New Age International; 2007.
Tatalaksana • Fotokoagulasi laser: • Persistensi CSR lebih dari 4 bulan. • Munculnya rekurensi. • Defek lapang pandang pada mata yang awalnya sehat. • Permintaan pasien karena tuntutan pekerjaan. • Photo Dynamic Therapy (PDT) • Kasus CSR kronik. • Percepatan resporpsi cairan. • Risiko iskemia makula. • Kanski JJ. Clinical Ophtalmology: A Systematic Approach. 7th ed; Philadelphia: Saunders Elsevier. 2011. • Theng K, Roy H. Central Serous Chorioretionopathy. Available from: emedicine.medscape.com/article/1227025-overview#showall. Accessed March 26, 19.00 WIB. • Khurana AK. Comprehensive ophthalmology. 4th ed. New Delhi: New Age International; 2007.
Prognosis • Resolusi spontan • 3 s/d 6 bulan • Perbaikan visus pada 80% pasien • Rekurensi • 50% kasus • Kasus kronik • Minoritas pasien • Pasien dengan usia tua • Kanski JJ. Clinical Ophtalmology: A Systematic Approach. 7th ed; Philadelphia: Saunders Elsevier. 2011.
Anamnesis dan PF • Keluhan utama: Mata tenang visus turun perlahan sejak 1 tahun SMRS. • Diagnosis banding: • Katarak. • Glaukoma kronik. • Kelainan refraksi. • Degenerasi makula. • CSR.
Keluhan penglihatan kabur saat membaca kegiatan yang butuh fokus / detail • Metamorfopsia kelainan makula • Dicari tanda kelainan makula lain: • Skotoma (-) belum sampai tahap lanjut meskipun berlangsung kronik. • Diskromatopsia (-) masih tersedia sel kerucut dalam jumlah cukup.
Katarak, disingkirkan karena: • Penglihatan berkabut, riwayat konsumsi alkohol, penglihatan membaik pada malam hari, paparan sinar matahari berlebih (-) • Hipertensi, diabetes melitus, dan riwayat penyakit mata pada keluarga (-) • Lensa jernih • Glaukoma, disingkirkan karena: • Mata terasa nyeri, defek lapang pandang perifer yang menyebabkannya menabrak saat berjalan, terjatuh, maupun kesulitan saat naik tangga (-) • TIO normal
Retinopati, disingkirkan karena: • Riwayat hipertensi / DM (-) • Retina pada funduskopi normal • Kelainan refraksi, disingkirkan karena: • Riwayat kacamata / penglihatan membaik dengan kacamata (-) • Visus tidak maju dengan pinhole • Degenerasi makula, disingkirkan karena: • Usia 31 tahun • Paparan sinar matahari berlebih (-) • Drusen pada funduskopi (-)
Data Tambahan Anamnesis dan PF • CSR: • Riwayat konsumsi steroid jangka panjang kadar cAMP naik gangguan pompa ionik RPE. • Stres psikis ketidakseimbangan kortisol dan epinefrin mengganggu autoregulasi sirkulasi koroid. • Faktor risiko lain (OSA, kepribadian tipe A, penyakit lain) tidak ditemukan. • Funduskopi: elevasi dan edema makula. • Kecurigaan ablasi fotopsia / floater (-), gambaran funduskopi tidak ditemukan. • > 4 bulan Tahap 3 (kronik).
Pemeriksaan Penunjang: • Foto fundus = funduskopi • OCT: • Edema dan elevasi akibat cairan serosa subretinal (tipe 1) • Belum terdapat komplikasi. • Rencana diagnosis: • Amsler Grid • Menentukan lokasi metamorfopsia • Deteksi kelainan lain. • FA • Melihat lokasi dan tipe kebocoran.
Rencana Tatalaksana: • Kronik (1 tahun) indikasi fotokoagulasi • Stres dan steroid faktor risiko modifikasi • Prognosis ODS: • Ad vitam: tidak mengancam nyawa bonam. • Ad fungsionam: visus belum begitu rendah dubia ad bonam risiko komplikasi fotokoagulasi. • Ad sanactionam: rekurensi tinggi dubia ad malam.
Pertanyaan • Wahyu • Perjalanan penyakit CSR ada beberapa tahap. Berapa lama tiap tahap berjalan dari penglihatan yang baik hingga menjadi tahap lanjut? • 4-6 bulan tahap 1 • Tahap 3 sudah > 4-6 bulan hingga tahunan • Komplikasi tahap 5-6, dapat mencapai 5-10 tahun
Pertanyaan • Kegagalan pompa RPE untuk mengembalikan cairan ke dalam lapisan koroid, tapi mengapa banyak terjadi di makula padahal RPE-nya tebal di makula? • Mekanisme belum sepenuhnya dipahami • ICSC idiopatik • Kenaikan kadar cAMP terfokus pada makula, tapi belum dipahami • Kebocoran kapiler terjadi pada semua tempat, tapi diperberat oleh pompa ionik, terutama di makula
Pertanyaan • Reiva • Visus pada CSCR dapat dikoreksi dengan lensa. Apakah ada penyakit lain yang memiliki tanda-tanda seperti ini untuk membantu menyingkirkan diagnosis banding lain? • Perbaikan dengan pinhole dan lensa sferis dapat bervariasi • Kecurigaan kelainan organik diperoleh terutama melalui anamnesis dan funduskopi makula
Pertanyaan • Reiva • Penggunaan metroteksat dan rifampisin untuk memperbaiki komplikasi, hanya clinical trial dan belum ada hubungan bermakna
Feedback • Perdefinisi: • CSR penumpukan cairan di subretinal space • Pada pasien ini, penumpukan cairan terjadi pada intraretinal (bandingkan hasil OCT pasien dengan tinjauan pustaka) • Gambaran funduskopi ada ‘halo’, sesuai gambaran CSR
Feedback • CSR mata tenang visus turun perlahan atau mendadak ? • Contoh perlahan katarak • Contoh mendadak perdarahan vitreus • Apa perbedaan perlahan dan mendadak? • Mendadak ditanya: penglihatan kabur, sejak ___ hari yang lalu. Pasien tahu persis kapan mulainya ! • Perlahan tidak jelas kapan mulainya
Feedback • Terutama bagi orang yang memperhatikan, onset kejadian penurunan visus akan diketahui. CSR termasuk mendadak karena pasien tahu persis kapan mulainya, termasuk optic neuropathy. • Bukan karena lama berarti “perlahan”, tapi bagaimana pasien tahu/tidak dengan pasti onsetnya
Feedback • Tugas: • tanyakan pada konsulen subspesialis retina, apakah kasus ini CSR atau bukan. Karena lebih ke arah CME (Cystoid macular edema), karena ada cairan intraretinal yang nyata • Apakah bisa terjadi progresi dari CSR ke CME, dengan faktor risiko: steroid • Rod and cones color vision, maka pada pasien ini tidak akan bagus
Feedback • Amsler grid untuk meyakinkan pemeriksa apakah metamorphosia yang dikeluhkan pasien benar-benar tergambar ada. Yang lebih sederhana: batang Maddock (?), suatu lensa merah dengan garis-garis vertikal/horizontal (tergantung posisi), kemudian disinari dengan senter bisa white atau red Maddock. • Ada metamoropsia, ketebalan garis tidak akan sama, ada distorsi
Feedback • Kegunaan: • meyakinkan pemeriksa • Yang terlihat hitam bukan bintik buka tapi titik fiksasi (cahaya jatuh ke fovea), kemudian diperintahkan untuk menggambarkan apakah ada kelainan penglihatan di sekitar titik fiksasi • Sensasi subjektif pasien dengan amsler grid atau Maddock lebih spesifik daripada hasil fundus di makula, jika ada rencanakan OCT
Feedback • FFA • Untuk mengetahui ada tidaknya kebocoran • Panduan untuk fotokoagulasi • Jika tidak perlu fotokoagulasi, tidak perlu FFA • Indikasi fotokoagulasi dari FFA
Yang panah hijau boleh laser Papilomakular bundle tidak boleh dilaser