1 / 3

Jurusan Teknik Spil

Jurusan Teknik Spil. Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Mercu Buana. 5. MODUL 5 STRUKTUR BAJA II (2 SKS) 5.1 TUJUAN INSTRUKSIONAL 5.1.2 Tujuan Instruksional Umum (TIU)  Memahami konsep perencanaan Load and Resistance Factor Design (LRFD) untuk

Download Presentation

Jurusan Teknik Spil

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Jurusan Teknik Spil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Mercu Buana 5 MODUL 5 STRUKTUR BAJA II (2 SKS) 5.1 TUJUAN INSTRUKSIONAL 5.1.2 Tujuan Instruksional Umum (TIU)  Memahami konsep perencanaan Load and Resistance Factor Design (LRFD) untuk Elemen Struktur yang memikul Gaya Tarik dan Tekan 5.1.2 Tujuan Instruksional Khusus (TIK)  Dapat menerapkan perencanaan LRFD pada desain struktur rangka batang, khususnya elemen batang dengan gaya tarik dan gaya batang tekan. 5.2 MATERI KULIAH  Nilai faktor overload, Gaya aksial akibat beban terfaktor dan Gaya Aksial Nominal  Nilai faktor reduksi kekuatan  Kondisi batas karena leleh bahan (material yielding) dan retak (fracture) 5.3 POKOK BAHASAN 5.3.1 Elemen Batang Tarik Komponen yang memikul gaya tarik (elemen struktur batang tarik) harus direncanakan sedemikian rupa sehingga selalu terpenuhi : dimana Nu adalah kuat tarik perlu, yaitu nilai gaya tarik akibat beban terfaktor, diambil nilai terbesar diantara berbagai kombinasi pembebanan yang diperhitungkan. Nn adalah kuat tarik nominal, yaitu gaya tarik pada kondisi batas yang diperhitungkan. Untuk komponen yang memikul gaya tarik, kondisi batas yang diperhitungkan adalah: · Kelelehan penampang (yielding), yaitu leleh pada seluruh penampang (bruto / kotor) (lihat Gambar a.) http://www.mercubuana.ac.id

  2. 4. Tekuk torsi (torsional buckling). Tekuk Lokal (Local Buckling) Tekuk lokal adalah peristiwa menekuknya elemen pelat penampang (sayap atau badan) akibat rasio lebar terhadap tebal yang terlalu besar. Tekuk lokal mungkin terjadi sebelum batang / kolom menekuk lentur. Oleh karena itu disyaratkan pula nilai maksimum bagi rasio lebar terhadap tebal pelat penampang batang tekan. Tekuk Lentur (Flexural Buckling) Tekuk lentur adalah peristiwa menekuknya batang tekan (pada arah sumbu Iemahnya) secara tiba-tiba ketika terjadi ketidakstabilan. Kuat tekan nominal Nn pada kondisi batas ini dirumuskan dengan formula yang telah dikenal : Tekuk Lentur Sepanjang Batang Tak Terkekang, Lk Tekuk Lokal pada Pelat Badan Tekuk Torsi Tekuk torsi terjadi terhadap sumbu batang sehingga menyebabkan penampang batang tekan terputar/terpuntir. Tekuk torsi umumnya terjadi pada konfigurasi elemen batang tertentu, seperti pada profil siku-ganda dan profil T. Kuat tekan nominal pada kondisi batas mi dirumuskan sebagai berikut : http://www.mercubuana.ac.id

  3. Catatan : 1 MPa. = 10 kg/cm2 , 1 inch = 2,54 cm, 1 inch2 = 6,4516 cm2, 1 pound = 0,4535924 kg 1 pound/inch2 (psi) = 6,8944 kPa, 1 pound/inch2 (psi) = 0,0068944 MPa ksi = kilo pounds per squared inch, kPa = kilo Pascal = 1000 Pascal Contoh Desain Batang Tarik dengan Metoda LRFD Pilihlah profil siku tunggal dan ganda suatu batang tarik dengan menggunakan baja A572 mutu 50. Gaya tarik yang bekerja pada batang tersebut adalah sbb.: Panjang batang tarik adalah 12 feet (ft.). Diameter bout pada sambungan batang tarik yang digunakan adalah 0,875 inch. Desainlah dengan Profil Siku Tunggal dan Dobel Jawab: Desain kekuatan batang tarik dengan LRFD: http://www.mercubuana.ac.id

More Related