1 / 37

KONSULTASI TERHADAP GANGGUAN KEPRIBADIAN ABNORMAL

KONSULTASI TERHADAP GANGGUAN KEPRIBADIAN ABNORMAL. Created by VI Group Arrni Pratiwi Raharja Al Hafiz Ega Meldawati Fauzi Harmi Oktarina Meilani Sawitri Nurdiana Juseni Dewi Rahmad Kariadi Tri Handayani. Pengertian. Konsultasi

miron
Download Presentation

KONSULTASI TERHADAP GANGGUAN KEPRIBADIAN ABNORMAL

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. KONSULTASI TERHADAP GANGGUAN KEPRIBADIAN ABNORMAL Created by VI Group ArrniPratiwiRaharja Al Hafiz EgaMeldawati Fauzi HarmiOktarina MeilaniSawitri NurdianaJuseniDewi RahmadKariadi Tri Handayani

  2. Pengertian • Konsultasi Definisikonsultasiseperti yang dikemukakanolehZins (1993), bahwakonsultasiialahsuatuproses yang biasanyadidasarkanpadakarakteristikhubungan yang sama yang ditandaidengansalingmempercayaidankomunikasi yang terbuka, bekerjasamadalammengidentifikasikanmasalah, menyatukansumber-sumberpribadiuntukmengenaldanmemilihstrategi yang mempunyaikemungkinandapatmemecahkanmasalah yang telahdiidentifikasi, danpembagiantanggungjawabdalampelaksanaandanevaluasi program ataustrategi yang telahdirencanakan.

  3. Konseling Konselingadalahbantuankepadaorang lain dalambentukwawancaraolehseorangahli yang profesionalkepadakliennya yang menuntutadanyakomunikasi, interaksi yang mendalamdanusahabersamaantarakonselordengankonseli( klien ) untukmencapaitujuankonseling yang dapatberupapemecahanmasalah, pemenuhankebutuhanataupunperubahantingkahlakuatausikap agar individutersebutberkembangpotensinyasecara optimal danmampumengatasimasalahnnya.

  4. KonsultasivsKonseling

  5. Model LayananKonsultasi • Model Caplanian. Peloporteoriiniadalah Gerald A.Caplan. Dalam model ini, konsultanmengassesmen, mendiskusikan, danmemberikan saran tentangkasustertentu. Model iniidentikdengantugasseorangdokterdanmenunjukkanadanyaaktivitaspemberdayaanbagikonsultee. • Model Cunsulcube. Pelopordari model iniadalah Blake dan Mouton, memberikancirikonsultansebagaicampurtangan yang bertujuanuntukmengubahsiklustingkahlakualamiahmanusia

  6. Model inimemberikankerangkadasarintervensi yang dilakukankonsultansebagaiberikut: • Penerimaan, yaituuntukmemberikanperasaanamankepadadirikonseli agar mampumengekpresikanmasalahnyatanpaada rasa takut. • Catalytic, yaitumembantukonselimengumpulkan data untukdiinterpretasikankembalikepadasuatumasalah. • Konfrontasi, yaitudirancanguntukmembantukonseli agar mengujinilai yang adadalamanggapannya.

  7. Preskripsi, yaitukonsultanmeyampaikanpadakonseliapa yang harusdikerjakannya. • Teori-teoriduaprinsip, yaitukonsultanmemberikanteorikepadakonseli agar merekameninjausituasi yang menjadisebab-akibathubungandanmengadakan diagnosis sertaperencanaansituasi yang ideal.

  8. ProsesLayananKonsultasi • MenurutKurpius (dalam Shetzer,1985), adasembilantahappelaksanaanproseskonsultasi. Tahap-tahaptersebutdiuraikansebagiberikut : • Pre Entry (sebelummasuk). Konsultanmenjelaskannilai-nilai, kebutuhan, anggapan, dantujuantentangindividu, kelompok, organisasisertamenilaikemampuandanketerampilankonsultansendiri. • Entry (masuk). Pernyataanmasalahdiungkapkan, dihubungkan, dirumuskandanmenetapkanlangkah-langkah yang perludiikuti. • Gathering Information (pengumpulaninformasi). Untukmenjelaskanmasalahdengancaramendengarkan, mengamati, memberipernyataan, pencatatan yang baku, interview danpertemuankelompok.

  9. Defining Problem (merumuskanmasalah). Penilaianinformasidigunakandalammenentukantujuanuntukperubahan. Laporanmasalahditerjemahkankedalamsuatulaporandandisetujuiolehkonsultandankonsulti. • Determining Problem Solution (menentukansolusimasalah). Informasidianalisisdandisintesisuntukmenemukanpemecahaanmasalah yang paling efektifterhadapmasalah yang dihadapikonsulti. Karakteristikdaritahapiniadalahpencurahanpikiran, memilih, danmenentukanprioritas. • TahapStating Objectives (menetapkansasaran). Hasil yang dicapaidiukurdalamsuatuperiodewaktu, kondisitertentu, danmendeskripsikanpemecahanmasalahdandidukungolehfaktor-faktor lain untuktercapainyatujuan yang telahditetapkan.

  10. Implementing The Plan (mengimplementasikanrencana). Intervensidiimplementasikandenganmengikutigarispedoman / langkah, dengancaramemberitahukansemuabagian yang harusdilakukan, kapan, bagaimana, siapa yang bertanggungjawabdanhasil-hasil yang diharapkan. • Evalution(evaluasi). Aktivitas-aktivitas yang sedangberjalandimonitor, proses, penaksiranhasil yang diperlukanuntukmengevaluasiaktivitaskonsultan. • Termination (pemberhentian). Kontaklangsungdengankonsultanberhenti, tetapipengaruhprosesdiharapkanberlanjut. Putusandibuatuntukmenundaperbuatan, perancangankembali, danmelaksanakankembali, sertamengakhirinyadengansempurna.

  11. SikapKonselorTerhadapKlien • DalamA Helping Hand, klienatauorang yang mempunyaikebutuhandigambarkansebagaipribadi yang memilikikehormatan, keunikan, pribadi yang unik, danbertanggungjawab. • Pribadi yang MemilikiKehormatan Sebagaipribadi yang memilikikehormatan, klienharusdiperlakukanpenuhhormatdanlayaksesuaidenganmartabatnya. Bersikapsopanmerupakansalahsatucaraterbaikuntukmelihatkanpenghargaankita.

  12. Pribadi yang Unik Memandangseseorangdenganpribadi yang unikberartisungguh- sungguhmengatakanpadanya, “ SayamelihatAndasebagaipribadi yang berbedadansayaakanberusahamenolongAndadengancara yang istimewa”. Setiaporangharusdiperlakukansebagaipribadiistimewa yang dengancaranyasendirimengatasimasalah- masalahhidup. Untukalasaninilah Milton Erickson seringkalimengatakanbahwasetiaporang yang berbedaharusditanganidenganpendekatan yang berbeda pula. • Pribadi yang Dinamis Memperlakukanseseorangsebagaipribadi yang dinamisberartiberkatakepadanyabahwaiamenjadisepertiinibukankarenaditentukansecaramutlakolehmasalampaunya, peristiwa- peristiwahidup, pengalaman- pengalamanmasakecil, lingkungansekitar, ataupunfaktor- faktorbawaan.

  13. Pribadi yang BertanggungJawab Melihatseseorang yang memilikipribadi yang bertanggungjawabberartimemiliki 3 implikasi lain, yang salahsatunyakitamemperlakukanmerekasebagaipribadi- pribadi yang mempunyaipengendalianatashidupmereka, situasi, danlingkungansekitarmereka.

  14. SasaranKonselor • Sasarankonselingseharusnyaadalahmembantukliendalammewujudkansatuperubahandalamcarapandangnyadanmendapatkankemampuanuntukmenguasaisituasi- situasiproblemalitasdalamhidup. Initidakberartibahwamasalah- masalahakanterpecahkandengansendirinya, tetapibahwakliendapatmembuatsuatukeputusan- keputusantentangapa yang merekainginlakukansendirinya.

  15. GangguanKepribadian Abnormal • Pengertian • MenurutKartiniKartono (2000: 25), psikologi abnormal adalahsalahsatucabangpsikologi yang menyelidikisegalabentukgangguan mental danabnormalitasjiwa. • SinggihDirgagunarsa (1999: 140) mendefinisikanpsikologi abnormal ataupsikopatologisebagailapanganpsikologi yang berhubungandengankelainanatauhambatankepribadian, yang menyangkutprosesdanisikejiwaan.

  16. Berkenaandengandefinisipsikologi abnormal, padaEnsiklopediaBebas Wikipedia (2009), dinyatakan “Abnormal psychology is an academic and applied subfield of psychology involving the scientific study of abnormal experience and behavior (as in neuroses, psychoses and mental retardation) or with certain incompletely understood states (as dreams and hypnosis) in order to understand and change abnormal patterns of functioning”.

  17. Definisipsikologi abnormal jugadapatdijumpaidiMerriem-Webster OnLine (2009). Padakamus online tersebutdinyatakan : “Abnornal psychology: a branch of psychology concerned with mental and emotional disorders (as neuroses, psychoses, and mental retardation) and with certain incompletely understood normal phenomena (as dreams and hypnosis)”.

  18. KonsultasiatauKonselingdanTerapiPenyembuhanPadaKlienGangguanKepribadianKonsultasiatauKonselingdanTerapiPenyembuhanPadaKlienGangguanKepribadian • Dalammelakukankonsultasiataukonseling, seorangahli yang professional melakukanserangkaianmetode- metodeassesmentdalampsikologisklinisuntukmemberikan data atauinformasi yang lengkapapa yang menjadimasalahkliendansangatmenganggukehidupanbaiksecarafisikataupun mental.

  19. AssesmentDalamPsikologiKlinis • Assessment dalampsikologisadalahpengumpulaninformasiuntukdigunakansebagaidasarbagikeputusan yang akandisampaikanolehpenilai ( Bernstein & Nietzel, 1980, hlm. 99 ).

  20. 1. WawancaraKlinis • Wawancaraklinisadalahsaranaatausuatubentuklayanan yang paling banyakdigunakan. Wawancarainibiasanyamerupakankontaktatapmukapertamaantarakliendenganklinisi ( psikiater). Awalnyaklinisiselalumemintakepadaklienuntukmengutarakanataumenyampaikan, sertamenguraikankeluhandengankata- katamerekasendiri.

  21. Contoh: • “ DapakahAndamenceritakankepadasayapermasalahan yang Andahadapibelakanganini ?” ( terapisataupsikiater, berusahauntuktidakmenanyakan, “ apa yang membawaAndakesini?” untukmenghindarijawaban, “mobil”, “bus”, atau “pekerjasosialsaya”.) • Apagunanyaseorangklienmenguraikanmasalahnyadengankata- katasendiri? Agar klinisitahudanmemahamimasalahkliendarisudutpandangmerekasendiribukanteori.

  22. Format proseswawancaralainnyameliputitopiksebagaiberikut: • Data Identifikasi, informasi mengenai karakteristik sosio - demografi klien: alamat dan nomor telefon, status perkawinan, umur, jenis kelamin, karakteristik ras/ etnik, agama, pekerjaan, susunan keluarga dan seterusnya. • Deskripsi Permasalahan yang Ada, bagaimana klien mempresepsikan masalah? Perilaku, perasaan, atau pikiran yang mengganggu? Bagaimana hal tersebut mempengaruhi klien? Kapan hal itu dimulai? • Riwayat Psikososial, informasi tentang riwayat perkembangan klien: bidang pendidikan, sosial, dan riwayat pekerjaan; hubungan keluarga pada masa kanak- kanak.

  23. Riwayat Medis/ Psikiater Serta Hopitalisasi: apakah permasalahan saat ini adalah suatu episod terulang dari masalah sebelumnya? Bagaimana ditangani pada masa lalu? Apakah pengobatan berhasil? Mengapa ya, mengapa tidak? • Problem- Problem Medis atau Pengobatan, deskripsi tentang problem medis yang ada sekarang, termasuk obat- obatnya. Klinisi waspada tentang kemungkinan pengaruh masalah medis terhadap masalah psikologis sekarang. Contoh, obat untuk kondisi medis tertentu dapat mempengaruhi mood dan level umum dari keterangsangan seseorang.

  24. Bentuk- BentukWawancara • Wawancara Tidak Terstruktur ( Unstructured Interview ). Klinisi mengadopsi gaya bertanya sendiri, tidak mengikuti bentuk standar. • Wawancara Semi- Terstruktur ( Semi- Structured Interview ). Mengikuti bentuk standar yang menjadi garis besar untuk mengumpulkan data atau informasi, tetapi bebas untuk bertanya dengan cara sendiri dan urutan pertanyaan apa saja dan pindah ke arah lain dalam rangka mengikuti informasi secara klinis. • Wawancara Terstruktur ( Structured Interview ). Wawancara yang mengikuti serangkaian prtanyaan yang di tetapkan lebih dulu dengan urutan tertentu.

  25. 2. PemberianTesDalamPemeriksaan • Tesinidigunakansebagaialat bantu utamauntukdapatlebihmengertikeadaanklienselainwawancaraklinis yang dilakukan. Tesbarubisaterlaksanajikasudahadakontakatausudahadahubunganbaik yang terjalinantarakliendanklinisi ( psikologataupsikiater ), lalucukupadanyainformasi yang terkumpuldari anamnesis, danadanyaketersediaanklienuntukdites.

  26. Tesintelegensiadalahtes yang diberikanuntukmengetahuikecerdasankliensaatsekaranguntukmembandingkandengankeadaansebelumsakit. MisaltesWeschler Bellevue ( WB ) dapatdihitungdeterioration rateuntukmelihatadatidaknyakemunduranintelegensi. • Tesproyeksiyang dilakukanuntukpemeriksaanklinisdengantujuanmengungkapkanhal- hal yang kurangatautidakdisadari. tesinimenggunakansistem scoring yang berasaldaritesRorschachsehinggadapatdiperolehgambaranstrukturkepribadian.

  27. Tesgrafismerupakantes yang sangatdigemariolehpsikologdi Indonesia karenatidakperlumenggunaknsistemskoringkuantitatif, laluwaktunyarelatifsingkatdankebanyakanmenggunakananalisiskuantitatif. Kelemahandaritesiniadalahpsikologseringterkecohdengankeindahangambaratauketerampilanmenggambarklientanpamemperhatikansegi – segi formal gambarseperti: ukurangambar, jenisgaris yang digunakan, tekanangaris, penempatangambar, dansebagainya.

  28. Terapi- TerapiPenanganan Abnormal • Terapiataupsikoterapidapatdigunakandalammenanganipasien yang mengalamigangguankepribadian abnormal. Karenapsikoterapiadalahsuatuinteraksisistematisantarakliendenganterapis yang menyertakanprinsip-prinsippsikologisuntukmelakukanperubahanpadaperilaku, pikiran, danperasaanklien, dengantujuanuntukmembantuklienmengatasiperilaku abnormal, memecahkanmasalahdalamkehidupan, atauperkembangansebagaiindividu.

  29. Adabeberapamacamterapi – terapi yang digunakandalammenanganiklien- klien yang mengalamigangguankepribadian. Terapi – terapitersebutdiantaranya: • TerapiPsikodinamika Terapi psikodinamika membantu idividu untuk memperoleh insight mengenaimasalahnya, dan mengatasi konflik bawah sadar yang dipercaya merupakan akar dari perilaku abnormal. Freud merangkum tujuan dari psikoanalisis dengan mengatakan dimana ada id, seharusnya disitu juga ada ego. Tujuannyalebih pada menggantikan perilaku defensive dengan perilaku adaptif. Dengan demikian, klien dapat menemukan kepuasan tanpa memperoleh hukuman sosial atau menghukum diri sendiri.

  30. Metodeutama yang digunakan Freud untukmencapaitujuanini • Analisis Bebas Analisisbebasmerupakanprosespengungkapantanpa sensor daripikiran-pikiranterlebihdahulusetelahpikiranmasukkebenakkita. Analisisbebasdipercayasecarabertahapakanmenghancurkanpertahanan yang menghambatkesadarantentangprosesbawahsadar. • Analisis Mimpi Selamatidur, pertahananegomelemahdanimpuls yang tidakdapatditerimamenemukanekspresinyadalammimpi. Karenapertahanantidakseluruhnyadihapuskan, impulsmengambilbentuk yang disamarkanataudisimbolisasikan. Meskipunmimpimemilikiartipsikologis, seperti yang diyakinioleh Freud, masihbelumadaacaraindependenuntukmenentukanartidarimimpi.

  31. Transference Prosesanalisisdanpenangananhubungantransferencedianggapkomponenpentingdalampsikoanaliss. Freud percayabahwahubungantransferencememberikanalatuntukmenghidupkankembalikonflik - konflikdenganorangtuapadamasakanak-kanak. Freud menyebutprosesinisebagaineurosis transference.  Neurosis iniharusdianalisisdanditanganidenganberhasil agar kliendapatberhasildalampsikoanalisis.

  32. Terapi Perilaku Terapiperilakusepertiterapilainnya, mencobamengembangkanhubunganterapeutik yang hangatdenganklien, tetapimerekapercayabahwakemampuankhususdariterapiperilakuberasaldariteknik-teknik yang berbasispembelajaran, bukandarisifathubunganterapeutik.

  33. Terapihumanistik Terapiiniberfokuspadapengalamanklien yang subjektifdandisadari. Sepertiterapiperilaku, terapihumanistikjugalebihberfokuspadaapa yang dialamiklienpadasaatini, disinidansekarang, daripadamasalalu. Bentukutamadariterapihumanistikadalahterapiterpusatpadaindividu yang dikembangkanolehpsikolog Carl Rogers.Terapimenggunakanrefleksi, pengulanganatauperumusankembalidariperasaan-perasaan yang diekspresikanklientanpamemberipenilaian. Cara inimendorongklienuntukmengeksplorasilebihjauhperasaannyadanberhubungandenganperasaan yang lebihdalambagiandaridiri yang tidakdiakuikarenakritikalsosial.

  34. TerapiKognitif • TerapiPerilakuRasional-Emotif Terapiperilakurasional-emotifjugamembantuklienuntukmenggantiperilakumenyerangdirisendiriataumaladaptifdenganperilaku interpersonal yang lebihefektif. • TerapiKognitif Beck Terapiskognitifmemintaklienuntukmerekampikiran-pikiran yang munculakibatkejadianmengecewakan yang merekaalamidanmemperhatikanhubunganantarapikirandenganresponsemosionalmereka. Hal itukemudianakanmembantumerekamembantahpikiran yang terdistorsidanmenggantikannyadenganalternatif yang rasional.

  35. TerapiKognitif-Behavioral Terapiiniberusahauntukmengintegrasikanteknik-teknikterapeutik yang berfokusuntukmembantuindividumelakukanperubahan, tidakhanyapadaperilakunyatatetapijugadalampikiran, keyakinan, dansikap yang mendasarinya. Tetapikognitif behavioral memilikiasumsibahwapolaberpikirdankeyakinanmempengaruhiperilaku, danperubahanpadakognisiinidapatmenghasilkanperubahanperilaku yang diharapkan.

  36. TerapiEklektis Eklektikteknik, pendekatanpragmatis yang mengambilteknik-teknikdarialiranterapiberbedatanpamerasaperlumenggunakanposisiteoretis yang diwakilialiran –aliranini, daneklektifintegratif, suatupendekatan yang mencobamempersatukandanmengintegrasikanpendekatanteoretisberbedadalamsuatu model terapiintegratif.

  37. Thanks for you attention

More Related