1 / 38

SURVEI INDUSTRI MIKRO DAN KECIL (IMK)

SURVEI INDUSTRI MIKRO DAN KECIL (IMK). PENDAHULUAN (1). Pengumpulan data Statistik Industri Mikro dan Kecil (IMK) memiliki arti penting bagi pembangunan.

miriam
Download Presentation

SURVEI INDUSTRI MIKRO DAN KECIL (IMK)

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. SURVEI INDUSTRI MIKRO DAN KECIL (IMK)

  2. PENDAHULUAN (1) • Pengumpulan data Statistik Industri Mikro dan Kecil (IMK) memiliki arti penting bagi pembangunan. • Data Statistik IMK memberi andil terhadap kebijakan pemerintah yang difokuskan pada pemberdayaan ekonomi kerakyatan, khususnya usaha IMK. • Pada awalnya pengumpulan data IMK hanya dilakukan secara periodik melalui sensus atau survei.

  3. PENDAHALUAN (2) • Dimulai dari sensus industri tahun 1974/1975. • Kemudian survei Industri Kecil dan Kerajinan Rumahtangga (IKKR) tahun 1982 • Sensus Ekonomi tahun 1986 (SE’ 86), kemudian survei IKKR di tahun 1991,1993, 1994, 1995, • Sensus Ekonomi tahun 1996 (SE’96), • Tahun 1998-2005 data IMK dikumpulkanmelaluiSurvei Usaha Terintegrasi (SUSI), • Sedangkan datatahun 2006 dikumpulkanmelalui Sensus Ekonomi tahun 2006 (SE’06). Mulai tahun 2009 Survei IMK dilakukan secara rutin setiap tahun

  4. PENDAHULUAN (3) 7. Pada tahun 2011, Survei Industri Mikro dan Kecil 2011 (VIMK11) diselenggarakan secara triwulanan. 1. Triwulan I periode Januari-Maret, 2. Triwulan II periode April-Juni, 3. Triwulan III periode Juli-September, 4. Triwulan IV periode Oktober-Desember. VIMK11diselenggarakanuntukmendatakeberadaan, penyebaran, aktivitas, dankarakteristikkegiatan IMK. Pendekatanpencacahan VIMK11 dilakukanmelaluipendekatanperusahaan/usaha.

  5. LANDASAN HUKUM • Undang-Undang No. 16 Tahun 1997 tentangStatistik. • PP. RI No. 51 Tahun 1999 tentangPenyelenggaraanStatistik. • PeraturanPresiden RI No. 86 Tahun2007 tentangBadanPusatStatistik

  6. SASARAN SasaranpencacahanIMK adalah perusahaan/ usahaberskalamikrodankecil. Dari hasil kegiatan ini diharapkan dapat diperoleh: • datamengenai pertumbuhan produksi IMK secara triwulanan, • strukturpendapatan dan pengelu- aranserta berbagai karakteristik usaha lainnya

  7. TUJUAN (1) • UntukmengetahuiprofilIndustri Mikro dan Kecil (IMK ) daerahpotensi di Indonesia yang dapatdigunakansebagaibahanperencanaankegiatanekonomisecaramakro. • Untukmenyajikan data tentangkegiatanperusahaan/usahaberskalamikrodankecilyang rincidanmutakhirmenurutKlasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) padatingkatnasional

  8. TUJUAN (2) • Secarakhusustujuansurveiiniadalahuntuk mengetahui pertumbuhan produksi IMK, selain itu juga untuk mendapatkaninformasidasartentangberbagaiinformasimengenaikegiatanekonomimenurut 2 digit KBLI berupa persentase/rata-rata proporsi,seperti: banyaknyausaha, banyaknyatenagakerja,pengeluaranuntuktenagakerja, strukturinput danoutput, kendaladanprospekusaha,keteranganlain yang berkaitandenganusaha IMK

  9. RUANG LINGKUP DAN CAKUPAN • Surveiinidilaksanakan di beberapakabupaten/kotadaerahpotensiseluruhprovinsi di Indonesia denganjumlahbloksensusterpilihsebanyak2.683 bloksensus. • Blok Sensus VIMK11 merupakan subsampel blok sensus VIMK10 dan mencakup18.000 perusahaan/usahamikro dan kecil untuk setiap triwulan. • Sasaranpencacahanmeliputiperusahaan/ usahaindustrimikrodenganbanyaknyatenagakerja 1-4 orang dan industrikecildenganbanyaknyatenagakerja 5-19 orangtermasukpengusaha/pemilik

  10. METODOLOGI (1) • Kerangkasampelbloksensus yang digunakanpadakegiatanSurveiIndustriMikrodan Kecil 2011 (VIMK11) adalahDaftar Blok SensusterpilihpadaSurveiIndustriMikrodan Kecil 2010 (DBS-VIMK10). Dengandemikiansampelbloksensus VIMK2011 adalahmerupakan sub sampelbloksensusVIMK2010. • DBS-VIMK10adalahdaftarbloksensusterpilihpadaSurveiIndustriMikrodan Kecil 2010 yang dilengkapidenganmuatanjumlahusahaindustrimikrodankecilhasilpengolahanDaftar VIMK10-L. • Walaupunpadasaatpelaksanaan IMK2010 bloksensusnyasudahdistratakan, namununtukproses updating, sebelumdigunakanperludilakukan proses re-stratifikasilagiberdasarkan data hasil listing dansurveisampel VIMK 2010.

  11. METODOLOGI (2) • Re-stratifikasiditujukanuntukmengelompokkan unit-unit area (bloksensus) menurutkomposisijumlahrelatifusahaIndustriMikrodan Kecil (IMK) menurutjenisKlasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI). • Untuksetiapjenis KBLI, strata konsentrasi yang bersesuaiandenganjenisusahaadalahmerupakansekelompokbloksensusdengankomposisijenisusaha yang dominan (menonjol). • Mengingatjumlahalokasisampelbloksensus per-Propinsirelatiftidakbanyakmaka, stratifikasidilakukanpada level Propinsi.

  12. RANCANGAN PENARIKAN SAMPEL (1) • Rancanganpenarikansampel yang digunakanyaiturancanganpenarikansampelduatahapterstratifikasi. • Tahappertama, adalahmemilihsejumlahbloksensuspadasetiap strata secara PPS (Probability Proportional to Size) dengan size banyaknya IMK hasil listing Survei IMK 2010. Penarikansampelbloksensusantar strata dilakukansecara independent. • Kerangkasampel yang digunakanyaitudaftarbloksensushasil re-stratifikasidalamsatupropinsi.

  13. RANCANGAN PENARIKAN SAMPEL (2) • Tahapkedua, adalahmengambilseluruhindustrikecil (kecualijikaadaPropinsidenganjumlahIndustriKecilnyamelebihijumlah target sampelmakadilakukanpemilihansampel) danmemilihsejumlahindustrimikrodarihasil listing secarasistematik linier untuksetiapjenisusahasesuai KBLI padabloksensusterpilih. • Perusahaan/usaha yang terpilihdisalinkeDaftar VIMK11-DS danselanjutnyapetugasmelakukanpencacahanpadaperusahaan/usahatersebut.

  14. RANCANGAN PENARIKAN SAMPEL (3) • Pengalokasian target pencacahanuntukindustrimikrodanindustrikecildilakukanberdasarkanhasil listing. • Khususuntukindustrikecil, seluruhusahadalamtiapbloksensusterpilihdilakukanpencacahanlengkap (take all)kecualijumlahnyamelebihi target sampelatauindustrinyahomogendilakukanpemilihansampel, sedangkanindustrimikrodilakukanpencacahanhanyapadausahaterpilih.

  15. RANCANGAN PENARIKAN SAMPEL (4) • AlokasijumlahusahaIndustriMikrodan Kecil (IMK) dilakukanoleh BPS Propinsiberdasarkanrekapitulasijumlah IMK hasil listing per kabupaten/kota. • AlokasiIndustrimikro (IM) per kabupaten/kotadilakukansetelahsebelumnyamengurangi target sampel IMK propinsidenganjumlahindustrikecil (IK)untukseluruhkabupaten/kota di propinsitersebut. • Alokasi IM dilakukansecarasquare root proporsionalterhadapjumlah square root IM di masing-masingkabupaten/kota. Hasilalokasi IM perkabupaten/kotadikembalikankemasing-masingkabupaten/kotauntukselanjutnyadilakukanalokasimenurut KBLI.

  16. RANCANGAN PENARIKAN SAMPEL (5) • Alokasisampelindustrimikromenurut KBLIpadasetiapbloksensusterpilihmemperhatikanjumlah IMK hasil listing. • Pengalokasiansampelindustrimikromenurut KBLI per bloksensusdilakukan di BPS Kabupaten/Kota.

  17. Tugas BPS Kabupaten/Kota • 1. Seluruh kegiatan yang berhubungan dengan pelaksanaan dikoordinir oleh kepala BPS Kabupaten/Kota. • 2. Merekrut calon petugas PMS/PCS survei IMK yang berasal dari staf BPS Kabupaten/Kota. • 3. Melakukan pengawasan lapangan secara langsung pada waktu petugas melakukan pencacahan perusahaan/usaha, dan memeriksa secara sampel hasil pencacahan perusahaan/usaha tersebut. • 4. Pemilihan sampel usaha dilakukan oleh pengawas di setiap BPS Kabupaten/Kota dengan dikoordinir oleh kasie produksi. • 5. Pertemuan secara berkala dengan para pelaksana survei harus dilakukan untuk mengevaluasi pelaksanaan kegiatan dan pemecahan masalah lapangan. • 6. Pelaksanaan administrasi dan pengolahan keuangan di BPS Kabupaten/Kota harus sesuai prosedur yang telah ditetapkan. • 7. Pembuatan laporan akuntabilitas tentang penyelengaraan survei harus dibuat oleh setiap BPS Kabupaten/Kota dan dikirim ke BPS Provinsi. • 8. Pengiriman dokumen hasil pencacahan yang telah diperiksa harus sesuai dengan jadual yang telah ditentukan.

  18. Tugas Pengawas • 1. Menyiapkan sketsa peta blok sensus hasil scanning, Daftar VIMK11-L, VIMK11-S untuk diteruskan kepada pencacah yang menjadi tanggung jawabnya, serta Daftar VIMK11- DSBS, VIMK11-DS dan VIMK11-RB. • 2. Bersama-sama pencacah yang menjadi tanggung jawabnya, melakukan pengamatan dan penelitian lapangan terhadap ketepatan sasaran wilayah pencacahan dan mengenali batas- batas blok sensus yang menjadi tanggung jawab setiap pencacah, dengan berpedoman Daftar VIMK11-DSBS. • 3. Mendampingi dan membimbing pencacah pada awal pencacahan, sehingga pencacah mampu melaksanakan pencacahan dengan benar. • 4. Memantau aktivitas pencacah di lapangan, untuk menjamin pekerjaan pencacah dapat selesai tepat waktu dan membantu memecahkan masalah jika pencacah menghadapi kesulitan di lapangan. • 5. Melakukan pertemuan dengan pencacah yang menjadi tanggung jawabnya secara periodik, untuk mengidentifikasi berbagai masalah yang mungkin dijumpai di lapangan dan mencari jalan keluar untuk mengatasi permasalahan tersebut.

  19. 6. Melakukan pemeriksaan terhadap kelengkapan, kebenaran dan konsistensi isian Daftar VIMK11-L, dan menanyakan kepada pencacah apabila ditemui isian yang meragukan untuk dilakukan pembetulan dan pendaftaran ulang ke lapangan, kalau perlu bersama-sama dengan pencacah. • 7. Apabila setiap pencacah telah selesai melakukan pendaftaran bangunan/rumah tangga, maka pengawas harus segera memeriksa tanda cek (√) Daftar VIMK11-L Blok III untuk usaha industri mikro pada kolom (17) dan tanda cek (√) pada salah satu kolom (19) s.d kolom (42) sesuai jenis produksi utama kode 2 digit kolom (16). • 8. Selanjutnya pengawas memeriksa Daftar VIMK11-L Blok III banyaknya usaha ke dalam baris jumlah dari halaman 1 s.d halaman terakhir.

  20. 9. Mengisi Daftar VIMK11-L Blok II Ringkasan. • 10. MengisirekapitulasijumlahIndustriMikrodan Kecil per Blok Sensus (VIMK11-RB ) dari VIMK11-L Blok II rincian 2 populasiindustri, yaitu: 2a (industrimikro) dan 2b (industrikecil). • 11. Berdasarkan target sampelusahadari BPS Kabupaten/Kota, selanjutnyapengawasbertugasuntukmelakukanpemilihansampeldenganmenggunakanDaftar VIMK11-L Blok IV • KeteranganPenarikanSampelUtamamenurutmasing-masingkategorilapanganusaha. • 13. PengawasharussegeramenyalinsampelusahadarihasillistingkedalamDaftar VIMK11-DS di setiapbloksensusterpilih.

  21. Tugas Pencacah • 1. Mengamati wilayah kerjanya sebelum melakukan pencacahan dengan acuan sketsa peta blok sensus terpilih hasil scanning. Hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi lewat cacah atau ganda cacah. • 2. Memberitahukan dan minta ijin aparat desa/lurah, RW dan RT sebelum melakukan pencacahan pada wilayah tersebut. • 3. Melakukan pendaftaran setiap bangunan sensus dan rumah tangga dalam blok sensus terpilih yang menjadi wilayah kerjanya dengan Daftar VIMK11-L, dan menggambar bangunan pada sketsa peta blok sensus terpilih hasil scanning sesuai dengan letaknya, dan memberi nomor urut bangunan fisik pada simbol bangunan tersebut sesuai dengan nomor urut yang dicatat pada Daftar VIMK11-L.

  22. 4.Melakukan pencacahan usaha terpilih dengan Daftar VIMK11-S yang berpedoman pada Daftar VIMK11-DS (Daftar Sampel). 5. Mengikuti pertemuan dengan pengawas untuk membahas berbagai temuan/masalah yang ditemukan di lapangan, dan cara mengatasinya. 6.Melakukan pencacahan ulang responden yang bermasalah dengan disertai pengawas. 7. Menyerahkan dokumen yang telah selesai kepada pengawas. 8.Menepati jadual pelaksanaan lapangan sesuai dengan jadual yang telah ditentukan.

  23. KONSEP DAN DEFINISI (1) • IndustriManufaktur: Kegiatanproduksi yang mengubahbarangdasar (bahanmentah) menjadibarangjadi/setengahjadi dan ataudaribarang yang kurangnilainyamenjadibarang yang lebihtingginilainya. Termasukkedalamkategoriiniadalahkegiatanjasaindustripengolahan (makloon). • Perusahaan/UsahaIndustriManufaktur: Unitkegiatanekonomi yang melakukan/ mengusahakanindustrimanufaktur; terletak pada suatubangunan/lokasitertentusertaadaseorangataulebih yang bertanggungjawab atas usahatersebut. • Contoh: a. Usahapembuatanpisanggoreng. b. Perusahaan pembuatan sepatu dari kulit. c. Usahapembuatanukir-ukirandarikayu.

  24. KONSEP DAN DEFINISI (2) • Perusahaan/Usaha Jasa IndustriManufaktur (makloon) : Unitkegiatandarisuatuindustri yang melayanikeperluanpihaklain. • Pada kegiataninibahanbakudisediakanolehpihak yang dilayani dan pihakperusahaan/usahamelaksanakanprosespengolahannyadenganmemperolehpembayaransebagai balas jasanya (nilaiupahmakloon).

  25. KONSEP DAN DEFINISI (3) • KlasifikasiBakuLapanganUsaha Indonesia (KBLI) merupakanklasifikasibakustatistikmengenaikegiatanekonomi yang terdapat di Indonesia. • KBLI hanyamengelompokkanunitproduksimenurutkegiatanekonomi, tidakmembedakanunitproduksimenurutkepemilikan, jenisbadanhukum, formal atau informal. KBLI 2009 menggunakankodeangka 5 digit yang menunjukkanstrukturklasifikasi.

  26. TerimaKasih

More Related