1 / 41

KONSEP KURIKULUM 2013

KONSEP KURIKULUM 2013. Euis Siskaningrum 09 Juli 2013 Hotel Aman ambon. BIODATA. Nama : Euis Siskaningrum TTL :Bogor 7 Januari 1976 Pendidikan : Sastra Jerman UI 1995 PKLH PPS Pakuan 2010 2002-2005 SMKN 3 Bogor 2000- 2007 LinguaFranca Bogor

mikaia
Download Presentation

KONSEP KURIKULUM 2013

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. KONSEP KURIKULUM 2013 EuisSiskaningrum 09 Juli 2013 Hotel Amanambon

  2. BIODATA Nama: EuisSiskaningrum TTL :Bogor 7 Januari 1976 Pendidikan : SastraJerman UI 1995 PKLH PPS Pakuan 2010 2002-2005 SMKN 3 Bogor 2000- 2007 LinguaFranca Bogor 2005 –sekarang PPPPTK BisnisdanPariwisataSawangan Alamat: Jl. Raya Parung km 22-23 Bojongsari – Depok Email : euissiskaningrum2013@gmail.com HP: 081319303157

  3. Tujuan Peserta dapat: • memahami secara utuh rasionalKurikulum 2013; • memahami secara utuh elemen perubahan Kurikulum 2013; • memahami keterkaitan antara SKL, KI, dan KD pada Kurikulum 2013; dan • memahami secara utuh strategi implementasi Kurikulum 2013.

  4. Perkembangan Kurikulum di Indonesia 1975 Kurikulum Sekolah Dasar 2004 Rintisan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) 1947 Rencana Pelajaran → Dirinci dalam Rencana Pelajaran Terurai 1994 Kurikulum1994 1968 Kurikulum Sekolah Dasar 2013 ‘Kurikulum 2013’ 1985 1965 1945 1955 1975 1995 2005 2015 1984 Kurikulum 1984 2006 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 1973 Kurikulum Proyek Perintis Sekolah Pembangunan (PPSP) 1997 Revisi Kurikulum 1994 1964 Rencana Pendidikan Sekolah Dasar

  5. Rasional

  6. Tantangan Internal • Tuntutan pendidikan yang mengacu kepada 8 Standar Nasional Pendidikan yang meliputi Standar Pengelolaan, Standar Biaya, Standar Sarana Prasarana, Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Standar Isi, Standar Proses, Standar Penilaian, dan Standar Kompetensi Lulusan. • Tantangan internal lainnya terkait dengan faktor perkembangan penduduk Indonesia dilihat dari pertumbuhan penduduk usia produktif.

  7. Reformasi Pendidikan Mengacu Pada 8 Standar Kurikulum 2013 Sedang Dikerjakan Telah dan terus Dikerjakan • Peningkatan Kualifikasi & Sertifikasi • Pembayaran Tunjangan Sertifikasi • Uji Kompetensi dan Pengukuran Kinerja • Rehab Gedung Sekolah • Penyediaan Lab dan Perpustakaan • Penyediaan Buku • BOS • Bantuan Siswa Miskin • BOPTN/Bidik Misi (di PT) Manajemen Berbasis Sekolah

  8. Perkembangan Penduduk sebagai Modal SDM Usia Produktif (2020-2035) Melimpah • Kurikulum • PTK • Sarpras • Pendanaan • Pengelolaan Kompeten Modal Pembangunan Transformasi melalui Pendidikan Tidak Kompeten Beban Pembangunan

  9. Tantangan Eksternal

  10. Tantangan Eksternal

  11. Kerangka Kerja Pengembangan Kurikulum *tidak pernah berhenti belajar Psikologi Pedagogi Sosio-eko-kultural Pribadi beriman, bertakwa, berakhlak mulia Peserta Didik Lulusan yang Kompeten Pembelajaran Pembelajar yang Sukses Individu yang Percaya Diri WN yang Bertanggung Jawab Kontributor Peradaban yang Efektif Kesiapan: -Fisik -Emosional -Intelektual - Spiritual Kebutuhan: -Individu -Masyarakat, Bangsa, Negara, Dunia -Peradaban Kelayakan: -Materi -Metode Penyampaian -Metode Penilaian Manajemen dan Kepemimpinan Iklim Akademik dan Budaya Satdik Kurikulum (SKL, Struktur Kurikulum, Standar-standar: Isi, Proses, dan Penilaian) Buku Pegangan (Buku Babon) (Buku Pegangan Siswa, Buku Pegangan Guru) Rumusan Kompetensi Guru dan Penyiapan Guru

  12. Penyempurnaan Pola Pikir Perumusan Kurikulum

  13. Penyempurnaan Pola Pikir Menuju

  14. Penyempurnaan Pola Pikir (lanjutan) Menuju

  15. Pola Pikir Perumusan Kurikulum

  16. Langkah Penguatan Proses

  17. Langkah Penyesuaian Beban Guru dan Murid SD

  18. Keseimbangan antara Sikap, Keterampilan dan Pengetahuan untuk Membangun Soft Skills danHard Skills1 PT Skill Knowledge Attitude SMA/SMK SMP SD Sumber: Marzano (1985), Bruner (1960). 18

  19. ELEMEN PERUBAHAN KURIKULUM 2013

  20. PERUBAHAN KURIKULUM 2013 WUJUD PADA: MATERI PROSES KOMPETENSI LUUSAN PENILAIAN • Berorientasi pada karakteristik kompetensi: • Sikap (Krathwohl) : Menerima + Menjalankan + Menghargai + Menghayati + Mengamalkan • Keterampilan (Dyers) : Mengamati + Menanya + Mencoba + Menalar + Menyaji + Mencipta • Pengetahuan (Bloom & Anderson): Mengetahui + Memahami + Menerapkan + Menganalisa + Mengevaluasi +Mencipta • Menggunakan Pendekatan Saintifik, Karakteristik Kompetensi sesuai Jenjang (SD: Tematik Terpadu, SMP: Tematik Terpadu-IPA & IPS- dan Mapel, SMA : Tematik dan Mapel • Mengutamakan Discovery Learning dan Project Based Learning • Berbasis Tes dan Non Tes (porfolio) • Menilai Proses dan Output dengan menggunakan authentic assesment • Rapor memuat penilaian kuantitatif tentang pengetahuan dan deskripsi kualitatif tentang sikap dan keterampilan Kecukupan • Konstruski yang holistik • Didukung oleh Semua Materi atau Mapel • Terintegrasi secara Vertikal maupun Horizontal • Dikembangkan Berbasis Kompetensi sehingga Memenuhi Aspek Kesesuaian dan Kecukupan • Mengakomodasi Content Lokal, Nasional dan Internasional (antara lain TIMMS, PISA, PIRLS)

  21. Proses yang Mendukung Kreativitas PROSES PEMBELAJARAN Pendekatan Scientific dan Kontekstual • Kemampuan kreativitas diperoleh melalui: • Observing[mengamati]; • Questioning [menanya]; • Associating [menalar]; • Experimenting [mencoba]; dan • Networking [Membentuk jejaring]. PROSES PENILAIAN Penilaian Autentik • Penilaian berbasis portofolio. • Pertanyaan yang tidak memiliki jawaban tunggal. • Memberi nilai bagi jawaban nyeleneh. • Menilai proses pengerjaannya bukan hanya hasilnya. • Penilaian spontanitas/ekspresif.

  22. Proses Pembelajaran yang Mendukung Kreativitas • Dyers, J.H. et al [2011], Innovators DNA, Harvard Business Review: • 2/3 dari kemampuan kreativitas seseorang diperoleh melalui pendidikan, 1/3 sisanya berasal dari genetik. • Kebalikannya berlaku untuk kemampuan intelijensia yaitu: 1/3 dari pendidikan, 2/3 sisanya dari genetik. • Kemampuan kreativitas diperoleh melalui: • Observing [mengamati] • Questioning [menanya] • Associating [menalar] • Experimenting [mencoba] • Networking [Membentuk jejaring] Pembelajaran berbasis intelejensia tidak akan memberikan hasil siginifikan (hanya peningkatan 50%) dibandingkan yang berbasis kreativitas (sampai 200%) Personal Inter-personal Perlunya merumuskan kurikulum berbasis proses pembelajaran yang mengedepankan pengalaman personal melalui proses mengamati, menanya, menalar, dan mencoba [observation based learning] untuk meningkatkan kreativitas peserta didik. Disamping itu, dibiasakan bagi peserta didik untuk bekerja dalam jejaringan melalui collaborative learning

  23. Proses Penilaian yang Mendukung Kreativitas • Sharp, C. 2004. Developing young children’s creativity: what can we learn from research?: • Guru dapat membuat peserta didik berani berperilaku kreatif melalui: • tugas yang tidak hanya memiliki satu jawaban tertentu yang benar [banyak/semua jawaban benar], • mentolerir jawaban yang nyeleneh, • menekankan pada proses bukan hanya hasil saja, • memberanikan peserta didik untuk mencoba, untuk menentukan sendiri yang kurang jelas/lengkap informasinya, untuk memiliki interpretasi sendiri terkait dengan pengetahuan atau kejadian yang diamatinya • memberikan keseimbangan antara yang terstruktur dan yang spontan/ekspresif Perlunya merumuskan kurikulum yang mencakup proses penilaian yang menekankan pada proses dan hasil sehingga diperlukan penilaian berbasis portofolio (pertanyaan yang tidak memiliki jawaban tunggal, memberi nilai bagi jawaban nyeleneh, menilai proses pengerjaannya bukan hanya hasilnya, penilaian spontanitas/ekspresif, dll)

  24. Membentuk Kemampuan Pikir Order Tinggi Sejak Dini • Center on the Developing Child, Harvard University [2011]. Building the Brain ‘ATC’ System: How Early Experiences Shape the Development of Executive Function. • Arsitektur otak dibentuk berdasarkan lapisan-lapisan yang berisi jaringan-jaringan neuron yang terkait satu sama lain • Jejaringan tersebut terbentuk mulai masih anak-anak, walaupun masih berkembang sampai umur 30 tahun tetapi penambahannya tidak secepat pada saat anak-anak • Kompleksitas jaringan tersebut menentukan tingkat kemampuan berfikir seseorang [low order of thinking skills untukpekerjaan rutin sampai high order of thinking skills untuk pekerjaan pengambilan keputusan eksekutif ] • Untuk itu diperlukan sistem pembelajaran yang dapat membangun kemampuan high order thinking skill tersebut [melalui mencari tahu bukan diberi tahu] sejak dini melalui pemberian kebebasan untuk menentukan apa yang harus dilakukan Perlunya merumuskan kurikulum yang mengedepankan proses mengamati, menanya, menalar, menyimpulkan sampai memutuskan sehingga peserta didik sejak kecil sudah terlatih dalam berfikir tingkat tinggi yang nantinya diperlukan untuk pengambilan keputusan

  25. Ilmu Pengetahuan Alam

  26. Bahasa Indonesia/Inggris

  27. Ilmu Pengetahuan Sosial

  28. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaran

  29. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaran

  30. Skl , kidankd

  31. STRATEGI PENGEMBANGAN BUKU KURIKULUM 2013 BUKU TEKS PELAJARAN SKL PROSES BELAJAR MATERI AJAR KOMPETENSI INTI PENILAIAN KOMPETENSI DASAR

  32. StandarKompetensiLulusan SIKAP • Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap. • Orang yang beriman, berakhlak mulia, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam. • Serta dalam menempatkan dirinya sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. • Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret. • Terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah sesuaidenganbakat, minat, dankemampuannya. KETERAMPILAN • Memiliki Pengetahuan Prosedural dan Metakognitif dalamilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, humaniora, dengan wawasan kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban. • Terkait penyebab fenomena dan kejadian yang tampak mata yang mencakuppenyebab, alternatifsolusi, kendaladansolusiakhir. PENGETAHUAN

  33. SKL Elemen yg harus dicapai :

  34. Standar Kompetensi Lulusan Secara holistik

  35. SKL dan KI Sekolah Dasar Kelas I

  36. strategi

  37. NARA SUMBER NASIONAL, INSTRUKTUR NASIONAL, GURU INTI, DAN GURU SASARAN LPMP - PPPPTK JAKARTA JAKARTA 6 REGION GURU IN (Guru sasaran yang terpilih sebagai Instruktur Nasional) GURU INTI (Guru sasaran yang terpilih sebagai Guru Inti) MASTER TRAINING (Mengawasi, Memantau, MensupervisiKlinisdanMelaporkanProsesPelatihan GURU YANG MENGIMPLEMENTASIKAN KURIKULUM 2013

  38. RANCANGAN AKTIFITAS PELATIHAN Perubahan Sikap Rancangan Aktifitas (5 Hari) Kualitas Implementasi Kur ikulum2013 Kualitas Proses Kompetensi Keterampilan Guru • Kemauan Dan Kegigihan Melatih Diri Selama Pelatihan Tingkat Keberhasilan Guru • Recieving • Responding • Valuing • Merancang • Melaksanakan • Mengevaluasi • Organizing • Characthing

  39. SEGMENTASI KEGIATAN PELATIHAN : .....menghindari ceramah, tetapi mengandalkan diskusi, bekerja, mengevaluasi dan simulasi ........ MENILAI ATAU MENGEVALUASI HASIL YANG PERNAH DILAKUKAN SEBELUMNYA (termasuk menganalisis tayangan video dan materi ajar) SIMULASI ATAU MENYAJIKAN HASIL SESUAI HASIL DISKUSI BERDISKUSI ATAU MENGEMUKAKAN HASIL EVALUASI SERTA BEKERJA MENYUSUN YANG TERBAIK SESUAI HASIL DISKUSI Para Instruktur dan peserta secara voluntir dan atas penunjukan selalu berupaya melakukan simulasi (menunjukkan contoh dan bukan contoh) Pemaparan PP oleh Instruktur diintegrasikan pada saat diksui sesuai konteks dan kebutuhan. • Setiap peserta diklat wajib membawa : • Guru membawa beberapa RPP yang pernah disusun dan digunakan di sekolah • Pengawas dan Kepala sekolah membawa hasil supervisi akademik dan manajerial yang dilakukan selama ini

  40. TERIMA KASIH 

More Related