1 / 14

Sosiolinguistik 2 Kesantunan, Solidaritas dan Kekuasaan

Sosiolinguistik 2 Kesantunan, Solidaritas dan Kekuasaan. Oleh: Sailal Arimi, S.S., M.Hum. Cara pandang terhadap kajian bahasa dan masyarakat. Bahasa mempunyai fasilitas yang berbeda dalam memperlakukan masyarakat penggunanya.

mignon
Download Presentation

Sosiolinguistik 2 Kesantunan, Solidaritas dan Kekuasaan

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Sosiolinguistik 2Kesantunan, Solidaritas dan Kekuasaan Oleh: Sailal Arimi, S.S., M.Hum

  2. Cara pandang terhadap kajian bahasa dan masyarakat • Bahasa mempunyai fasilitas yang berbeda dalam memperlakukan masyarakat penggunanya. • Masyarakat pemakai bahasa memperlakukan anggota masyarakat lainnya secara berbeda dengan menggunakan bahasa.

  3. 1.Bahasa memperlakukan orang secara berbeda Jenis kelamin: variasi bhs laki2 Prp Usia ? Kelas sosial? Ltr pendidikan? Ltr agama? Ltr suku bangsa? …? …?

  4. Bhs dan identitas • Bahasa membentuk, membangun, menentukan, memberi kecenderungan pada satu identitas. • Leksikon dan gramatika suatu bahasa memberi penanda untuk membedakan identitas. • Leksikon dan gramatika itu membentuk variasi bahasa tertentu. • Dalam konteks ini, bahasa menjadi dominan dan alat penentu (identitas). • Orang harus tunduk pada bahasa.

  5. Dominasi bahasa pada pemakainya • Dominasi bahasa memunculkan relasi-relasi kesantunan, solidaritas, dan kekuasaan. • Secara eksplisit relasi ini terlihat dalam pemakaian sapaan.

  6. Hubungan T dan V • T  T Relasi solidaritas • V  V Relasi Kesantunan 3a. T  V Relasi Kekuasaan (subordinasi) b. T  V Relasi Kekuasaan (dominasi) 1 dan 2 = resiprokal 3a-b =nonresiprokal

  7. Bagan sistem sapaan bhs Inggris • Relasi solidaritas= hub kesetaraan rendah • Relasi kesantunan=hub kesetaraan tinggi • Relasi kekuasaan=hub dominasi dan subordinasi

  8. Contoh Kasus Konteks: Malam perpisahan mhs Inggris yang belajar bhs Indonesia di Yogya. Seorang mhs menyampaikan pidato ucapan terima kasih kepada Gubernur DIY. Mhs: Selamat Malam. Yang saya hormati Bapak Gubernur DIY dan hadirin sekalian. Sebagai rasa penghargaan kami, perkenanlah saya menyampaikan terima kasih yang sedalam-sedalamnya karena telah diberi kesempatan dan fasilitas untuk mempelajari bahasa dan budaya Indonesia di DIY ini. […]. Demikian, sekali lagi terima kasih atas kebaikanmu…..

  9. Bentuk Tuturan lain • Penutur juga dapat menunjukkan relasi solidaritas atau kesantunan dengan bentuk tuturan lain. Contoh: Imperatif T  T antara org yang akrab/dekat atau hub T  V “Tolong, ambilkan handuk!” atau Jon, ambilkan handuk! Contoh: Interogatif dan deklaratif V  V antarorang yang kurang akrab atau hub saling menghormati. “Ada handuk nggak di sana?” “Saya lupa nih bawa handuk.”

  10. Penelope Brown (1980) tentang Kesantunan Kesantunan: • Kesantunan positif =berorientasi solidaritas (nilai dan perilaku yang sama) • Kesantunan negatif =berorientasi penghormatan (nilai dan perilaku berbeda/diperbedakan) Cat: Menjadi santun menurut Penelope Brown adalah memberi perhatian dengan cara tidak melukai orang lain.

  11. Alasan Kesantunan

  12. 2. Orang membedakan orang lain lewat bahasa • Berkat kemampuan pemakainya, bahasa dapat digunakan untuk membedakan orang lain. • Bahasa menjadi instrumen saja, sebaliknya orang menjadi dominan dan sentral. • Bahasa tunduk pada si pemakai. • Contoh, pemilihan kode bahasa pada situasi diglosia.

  13. Situasi diglosia • Variasi bahasa dalam konteksnya dapat digradasikan ke dalam hub ragam T (Tinggi) dan R (Rendah). • Situasi diglosia adalah situasi yang menempatkan (variasi) bahasa tertentu dalam peran yang lebih tinggi daripada (variasi) bahasa yang lain. • Contoh: Bhs Ind T  Bhs Daerah R Bhs Ind dialek Kota (Jkt) T  Bhs Ind dialek Desa R

  14. Diglosia, Alih kode, Campur Kode dan Interferensi T  T (Gengsi) R  R (akrab) TR TR (campur kode, interferensi) T R R  T (alih kode)

More Related