1 / 19

SHARING PENERAPAN DISC DI SPORTS & HEALTH MEDIA

SHARING PENERAPAN DISC DI SPORTS & HEALTH MEDIA. Jakarta, Juni 2009 OLEH: ANDREA LUSI ANARI Disajikan dalam sharing disc bersama bp. Adhi trisnanto. LATAR BELAKANG. Adanya permintaan dari Bagian Marketing untuk membantu meningkatkan performa unitnya, terutama terkait dengan performa SDM.

mervin
Download Presentation

SHARING PENERAPAN DISC DI SPORTS & HEALTH MEDIA

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. SHARING PENERAPAN DISC DISPORTS & HEALTH MEDIA Jakarta, Juni 2009 OLEH: ANDREA LUSI ANARI Disajikan dalam sharing disc bersama bp. Adhi trisnanto

  2. LATAR BELAKANG • Adanya permintaan dari Bagian Marketing untuk membantu meningkatkan performa unitnya, terutama terkait dengan performa SDM. • Adanya kebutuhan untuk memetakan kondisi SDM di Bagian Marketing. • Adanya kebutuhan untuk memetakan kondisi SDM di Bagian Bisnis, Supporting, Redaksi.

  3. LATAR BELAKANG PEMILIHAN ALAT TES • DISC menjadi alternatif alat tes yang digunakan karena adanya keterbatasan sumber daya untuk melaksanakan asesmen yang lebih kompleks dan komprehensif. • Administrasi tes DISC sangat sederhana dan tidak memakan waktu. • Berdasarkan pertimbangan dampak psikologis, DISC dipilih karena relatif tidak tampak sebagai “alat tes yang mengancam”. • DISC dapat digunakan untuk melihat work style behavior.

  4. SEKILAS TENTANG DISC • DISC merupakan akronim dari empat tipe kepribadian (Dominant – Influencing – Stable – Compliant) • Merupakan alat tes yang berupa Self Assessment Inventory. • Digunakan untuk melihat pola perilaku atau kecenderungan perilaku seseorang dalam situasi tertentu.

  5. SEKILAS TENTANG DISC • Orang dengan tipe kepribadian serupa biasanya cenderung menunjukkan karakteristik perilaku tertentu. • Setiap orang memiliki keempat unsur kepribadian tersebut dengan intensitas yang berbeda-beda. • DISC tidak mengukur inteligensi, keterampilan, maupun values.

  6. KEGUNAAN DISC • Mengungkapkan “kelebihan” dan “kekurangan” seseorang (baca: konsekuensi dari kecenderungan pola perilaku tertentu). • Menangani konflik dengan lebih efektif atau meminimalkan konflik dengan mengembangkan perilaku yang adaptif. • Meningkatkan teamwork. • Meningkatkan keterampilan komunikasi dengan mempelajari gaya komunikasi. • Meningkatkan keterampilan sales dan pemahaman tentang klien.

  7. W A R N I N G !!! • Tidak dipergunakan untuk MELABELseseorang, dipergunakan hanya sebagai salah satu alat untuk LEBIH MEMAHAMI orang lain. • Tidak ada pola perilaku atau profil tertentu yang lebih baik dari pola perilaku lainnya.

  8. TUJUAN PENERAPAN DISC DI SHM • Pada awalnya untuk memetakan Job Compatibility atau kesesuaian antara Job Profile (profil yang diharapkan dari suatu jabatan) dengan Person Profile (profil pemangku jabatan). • Berdasarkan hasil temuan di lapangan, tujuan pelaksanaan pada akhirnya lebih diarahkan untuk : - Meningkatkan komunikasi efektif, dengan lebih mengenali work style behavior diri sendiri, rekan kerja, atasan, bawahan maupun pelanggan - Team Building - Self Development

  9. TAHAPAN PELAKSANAAN • JOB PROFILE HR bersama-sama Manager dan Pimpinan yang lebih tinggi membuat Job Profile dengan menggunakan kuesioner Position Analysis System. • PERSON PROFILE HR melakukan administrasi dan skoring DISC kepada pemangku jabatan. • JOB COMPATIBILITY Job fitness dihitung berdasarkan hasil grafik Job Profile dan Person Profile.

  10. TAHAPAN PELAKSANAAN • REPORT & PRESENTASI HR membuat individual report yang berisi gambaran kecenderungan work stylebehavior dan saran pengembangan terkait profil yang dituntut dari jabatannya. HR mempresentasikan hasil pemetaan DISC kepada pimpinan unit terkait disertai dengan saran tindak lanjut.

  11. TAHAPAN PELAKSANAAN • INDIVIDUAL FEED BACK HR menyampaikan hasil pemetaan DISC kepada individu disertai dengan penjelasan mengenai apa itu DISC dan bagaimana memahaminya, dengan harapan pemahaman tersebut dapat dimanfaatkan oleh individu secara mandiri untuk pengembangan diri. • PENERAPAN DI UNIT KERJA Pimpinan Unit dapat menerapkan hasil DISC dalam kehidupan kerja sehari-hari di unitnya.

  12. TEKNIK PENERAPAN HASIL DISC • MODIFY Modifikasi perilaku membutuhkan waktu lebih lama untuk membentuk perilaku yang akan dikembangkan dan perlu reinforcement yang konstan untuk mempertahankan perilaku yang baru. Teknik ini mensyaratkan kesediaan individu untuk berubah dan harus dilakukan secara kontinyu.

  13. TEKNIK PENERAPAN HASIL DISC • CAPITALIZING Mengidentifikasi kekuatan pola perilaku tertentu dan menggunakannya secara optimal untuk tujuan yang positif. • AUGMENTING Biasanya digunakan untuk team building dengan cara memanfaatkan semua kekuatan pola perilaku untuk saling mengisi kekurangan rekan dalam satu tim.

  14. TEKNIK PENERAPAN HASIL DISC • BLENDING Teknik yang biasa digunakan dalam dunia sales, yakni berupa perubahan perilaku sesaat yang dilakukan untuk mengakomodasi atau memenuhi kebutuhan orang lain.

  15. TEMUAN DI LAPANGAN Beberapa hal penting yang ditemukan saat dilakukan penerapan DISC di Unit Sports & Health Media, antara lain: • Hasil pengukuran Job Compatibility tidak selalu sesuai dengan performa di lapangan. Bisa terjadi individu dengan job fitness rendah justru adalah individu yang memiliki kinerja atau prestasi baik, demikian juga sebaliknya. Hal ini kemungkinan bisa disebabkan beberapa hal, antara lain:

  16. TEMUAN DI LAPANGAN - DISC tidak mengukur aspek inteligensi, kematangan, dan keterampilan. - Individu tanpa disadari telah melakukan teknik blending. • Hasil skoring manual tidak selalu sama dengan skoring versi software. • Proses pembuatan Job Profile dapat membantu dalam memotret pelaksanaan jobdesc dan merumuskan kembali kualifikasi pemangku jabatannya.

  17. SARAN • Untuk keperluan placement dan recruitment, DISC tidak disarankan berdiri sendiri. Agar mendapatkan profil individu yang lebih komprehensif harus disertakan instrumen asesmen lainnya. • Perlu adanya standar norma untuk Job Profile. • DISC sangat bermanfaat jika digunakan untuk keperluan komunikasi efektif dan team building.

  18. SARAN • Lebih disarankan untuk menggunakan skoring dan interpretasi secara manual karena lebih kaya interpretasi. Misal: - dapat melihat indikasi adanya stres dan lokasi/ sumber stres - dapat menginterpretasikan transition pattern secara lebih spesifik sehingga dapat lebih memahami kondisi khusus seseorang.

  19. TERIMA KASIH

More Related