1 / 15

KEBIJAKAN PENYUSUNAN PERDA TANAH ULAYAT

KEBIJAKAN PENYUSUNAN PERDA TANAH ULAYAT. Direktur Tata Ruang dan Pertanahan – BAPPENAS Jakarta, 16 Januari 2014. Kasus Pertanahan Indonesia.

Download Presentation

KEBIJAKAN PENYUSUNAN PERDA TANAH ULAYAT

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. KEBIJAKAN PENYUSUNAN PERDA TANAH ULAYAT Direktur Tata RuangdanPertanahan – BAPPENAS Jakarta, 16 Januari 2014

  2. KasusPertanahan Indonesia • Maraknyakasuspertanahan yang terjadipadatahun 2012, diantaranyamerupakankonflikpertanahanberskalabesar, data BPN padaTahun 2012 mencatatterdapat 7.196 kasuspertanahan, danbaru 4.291 kasus yang telahselesai. • Tahun 2013 BPN mencatatterdapat 4.223 kasuspertanahandi Indonesia dan 2.014 diantaranyatelahselesai, sisakasus yang belumterselesaikansebanyak 2.209. • Jumlahkasuspertanahan yang terjadipadatahun 2012 dan 2013 meningkattajamjikadibandingkandengankasuspertanahanpadatahun 2006 yaitu 2.810 kasus. • Kenaikanjumlahkasusmenunjukkansistempengelolaanpertanahan yang masihbelumcukupbaiksehinggaperludilakukan perbaikan sistem pengelolaan pertanahan nasional.

  3. KasusPertanahan Indonesia • Maraknya kasus-kasus dan sengketa pertanahan, antara laindisebabkanoleh: • Pendudukandanpenyerobotantanah-tanahperkebunan yang telahdilekatidenganHakGuna Usaha (HGU) baik yang masihberlakumaupun yang sudahberakhir; • Tumpang tindih penguasaan kawasanhutan; • Sengketa yang berkaitandengankawasanpertambangan; • Tumpangtindihatausengketabatas, tanahbekasHak Milik Adat; • Sengketa pemindahan hak; • Kasus yang berkaitan dengan pengadaan tanah.

  4. PermasahalandanIsuStrategisBidangPertanahan Permasalahan Tingginyakasuspertanahan Penyelesaiankasus yang berlarutlarut Rendahnyacakupanpetadasar Belumsemuanyatanahtersertipikat Ketimpanganproporsi SDM Pertanahan (juruukur) Ketersediaantanahuntukpembangunanbagikepentinganumum Ketimpanganpenguasaantanah Masalahadatulayat ISU STRATEGIS KepastianHukumHakAtas Tanah Ketimpanganpemilikan, penguasaan, penggunaan, danpemanfaatantanah (P4T) sertakesejahteraanmasyarakat Peningkatanpelayananpertanahan Penyediaanlahanbagipembangunanuntukkepentinganumum

  5. ArahKebijakanBidangPertanahan2015-2019 ArahKebijakan: Tercapainya Kepastian dan perlindungan hukum serta keadilan dan kemakmuran bagi seluruh rakyat Indonesia FokusPrioritas : Redistribusi Tanah dan Access Reform PerubahanSistemPublikasiPendaftaran Tanah PercepatanPenyelesaianKasusPertanahan KepastianHakAtas Tanah MasyarakatHukumAdat PeningkatanKualitasProporsi SDM BidangPertanahan Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan UntukKepentinganUmum

  6. KepastianHak Tanah MasyarakatHukumAdat • Program danKegiatan 2015-2019 dalamrangkamemberikankepastianhaktanahmasyarakathukumadat: • Inventarisasitanahmasyarakathukumadat • Pemetaantanahadatulayat • Advokasimasyarakatadat

  7. DasarHukumPengakuan Tanah Ulayat • Undang-UndangPokokAgrariaPasal 3 “pelaksanaanhak-ulayatdanhak-hak yang serupaitudarimasyarakat-masyarakathukumadat, sepanjangmenurutkenyataannyamasihada, harussedemikianrupasehinggasesuaidengankepentingannasionaldan Negara, yang berdasarkanataspersatuanbangsasertatidakbolehbertentangandenganundang-undangdanperaturan-peraturan lain yang lebihtinggi”.

  8. DefinisiHakUlayatMasyarakatHukumAdat “kewenangan yang menuruthukumadatdipunyaiolehmasyarakathukumadattertentuataswilayahtertentu yang merupakanlingkunganparawarganyauntukmengambilmanfaatdarisumberdayaalam, termasuktanah, dalamwilayahtersebut, bagikelangsunganhidupdankehidupannya, yang timbuldarihubungansecaralahiriahdanbatiniahturuntemurundantidakterputusantaramasyarakathukumadattersebutdenganwilayah yang bersangkutan”. (Permenag No. 5 Tahun 1999, Pasal 1)

  9. SyaratPengakuanHakUlayat Permenag No. 5 Tahun 1999, Pasal 2 • Masyarakat, terdapatsekelompokorang yang masihmerasaterikatolehtatananhukumadatnyasebagaiwargabersamasuatupersekutuanhukumtertentu, yang mengakuidanmenerapkanketentuan-ketentuanpersekutuantersebutdalamkehidupannyasehari-hari. • Tanah, terdapattanahulayattertentu yang menjadilingkunganhidupparawargapersekutuanhukumtersebutdantempatnyamengambilkeperluanhidupnyasehari-hari. • Aturan, terdapattatananhukumadatmengenaipengurusan, penguasaandanpenggunaantanahulayat yang berlakudanditaatiolehparawargapersekutuanhukumtersebut.

  10. PengecualianPengakuanHakUlayat Permenag No. 5 Tahun 1999, Pasal 2 • PengakuanHakUlayattidaklagidilakukanterhadapbidang-bidangtanah yang padasaatditetapkannyaPeraturan Daerah padakondisiberikut: • Bidangtanah yang sudahdipunyaiolehperseoranganataubadanhukumdengansesuatuhakatastanahmenurutUndang-undangPokokAgraria • Bidang-bidangtanah yang sudahdiperolehataudibebaskanolehinstansiPemerintah, badanhukumatauperseorangansesuaiketentuandantatacara yang berlaku.

  11. PenentuanKeberadaanHakUlayat Permenag No. 5 Tahun 1999, Pasal 2 • PenelitiandanpenentuanmasihadanyahakulayatdilakukanolehPemerintah Daerah denganmengikutsertakanparapakarhukumadat, masyarakathukumadat yang adadidaerah yang bersangkutan, LembagaSwadayamasyarakatdaninstansi-instansi yang mengelolasumberdayaalam. • Keberadaantanahulayatmasyarakathukumadat yang masihadadinyatakandalampetadasarpendaftarantanahdenganmembubuhkansuatutandakartografi, danapabilamemungkinkan, menggambarkanbatas-batasnyasertamencatatnyadalamdaftartanah.

  12. Permasalahan Tanah Ulayat • Tuntutanterhadaptanahulayat yang telahdikuasaidandiserahkanpadapemerintah. • Tuntutantanahulayat (seluruh/sebagian) olehlebihdarisatusuku, baik yang belummaupun yang sudahdiserahkankepadapihakke 3. • Tuntutanterhadaptanahulayat yang telahdiserahkanolehsatuataubeberapasukukepadasuatubadanhukumdenganpemberiangantikerugian, kemudiandilakukantuntutankerugianolehsuku lain. • Tuntutanuntukmengembalikan HGU yang telahberakhirkepadamasyarakatadattertentu Maria S Sumarjono (Tanah DalamPerspektifEkonomi, SosialdanBudaya)

  13. SinergiHukumPositifAgrariadenganHakUlayat • Pemahaman yang objektifterhadaptanahnegara, tanahulayatdantanahhakdalamkontekshukumadatdanhukumpositif. • Pelaksanaanpendekatanpersuasif – edukatif , bukanpendekatansecarasepihak. • Pendekatankulturalkeagamaanmelalui 3 unsurkepemimpinanyaitupimpinanadat, pimpinan agama danpimpinan formal yang mengetahuimasalahhukumadatdanhukumpositif (UUPA danpelaksanaannya) Maria S Sumarjono (Tanah DalamPerspektifEkonomi, SosialdanBudaya)

  14. TERIMAKASIH

  15. Perda Tanah Ulayat • PerdaKabupatenLebak No.32 Tahun 2001 tentangPerlindunganAtasHakUlayatMasyarakatBaduy • PerdaProv. Sumatera Barat No 16 Tahun 2008 tentang Tanah UlayatdanPemanfaatannya.

More Related