1 / 16

PEMIKIRAN HENRY GIROUX TENTANG PENDIDIKAN DAN RELEVANSINYA UNTUK INDONESIA

PEMIKIRAN HENRY GIROUX TENTANG PENDIDIKAN DAN RELEVANSINYA UNTUK INDONESIA. Dina Tri Susilowati 18110241002 Muhammad Indra W 18110241007 Chaidar Ma’ruf Haryaldi 18110241025 Yoga Asadi Unggul W. 18110244001 Ari Fitriana 18110244012. ?. ?. MAU BICARA APA KITA. ?.

marvinm
Download Presentation

PEMIKIRAN HENRY GIROUX TENTANG PENDIDIKAN DAN RELEVANSINYA UNTUK INDONESIA

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PEMIKIRAN HENRY GIROUX TENTANG PENDIDIKAN DAN RELEVANSINYA UNTUKINDONESIA Dina Tri Susilowati 18110241002 Muhammad Indra W 18110241007 Chaidar Ma’ruf Haryaldi 18110241025 Yoga Asadi Unggul W. 18110244001 Ari Fitriana 18110244012

  2. ? ? MAU BICARA APA KITA ? • Siapa itu Henry Giroux • Apa yang Henry Giroux kritisi • Giroux dan Pedagogy kritis • Bagaimana Pandangan Henry Giroux terhadap pendidikan

  3. HENRY GIROUX • Henry A. Giroux lahir pada 18 September 1943 di Rhode Island, Amerika Serikat. Anak dari imigran kelas pekerjaasalKanada Alice dan ArmandGiroux, pada 1977 mendapat gelar Doctor dari Universitas Carnegie Mellon, Pittsburgh Amerika Serikat. • Sebelumnya ia pernah menjadi guru sekolah menengah di Barrington, Rhole Island selamaenam tahun dari 1968-1975. • Sepanjang karirnya ia pernah menempati beberapa posisi dibeberapa Universitas; Universitas Boston, Universitas Miami, dan Universitas Penn State.

  4. Pada tahun 2005 Giroux mulai menjabat sebagai ketua Jaringan TV Global dalam Studi Bahasa Inggris dan Budaya Universitas McMaster di Hamilton, Ontario. • Giroux telah menerbitkan menerbitkan lebih dari 60 buku dan 400 artiker, yang diterbitkan secara luas di seluruh literature studi pendidikan dan budaya. • Dari sekian banyak karyanya, menurut penulis terdapat beberapa karya pentingseperti buku yang ia tulis pada tahun2011 On Critical Pedagogy, 1991 PostmodernEducation: Politics, culture, and SocialCriticism, dan 1998 Teachers as Intellectual:Toward a Critical Pedagogy Learning, bukubuku inilah yang memperlihatkan bagaimana pemikiran Giroux mengenai Critical Pedagogy dalam pendidikan.

  5. Apa yang Giroux kritisi? • Pendidikan postmodern • Salah satu masalah yang dilihat oleh Giroux dalam makalahnya yang berjudul “Border youth, difference, and postmodern education” (1999) adalah adanya ketimpangan asumsi dasar yang dianut oleh lembaga pendidikan dan peserta didik. Lembaga pendidikan memakai asumsi dasar pemikiran modern sedangkan peserta didik adalah generasi postmodern yang mempunyai asumsi dasar pemikiran yang berbeda.

  6. Pendidikan neoliberalism • neoliberalisme adalah versi ekstrem dari fundamentalisme pasar, dimana segala bentuk peraturan yang menata kehidupan ekonomi dihilangkan, sehingga hukum rimba ekonomi bisnis bisa berjalan tanpa halangan. Ilusi yang diharapkan adalah, bahwa kemakmuran bisa tercipta dari proses ini (Wibowo, 2001). • Authority Culture dalam Pendidikan • Giroux juga berpendapatbahwabudayakekuasaantelahmerasukkedalamkurikulumdankehidupanpersekolahanmaka guru dansiswaharusmencaricelahdalamtatanan yang sudahberakarkuatiniuntukmerebutkembalidayaagensimereka.

  7. Henry Giroux danPedagogy Kritis • Giroux berpendapat “Sayamengenalsejakawal, bahwapedagogikritissebagaipraktek moral danpolitismelakukanlebihdarisekedarpenekananterhadapanalisiskritisdanpenilaian moral” • pedagogikritisbisamenjadialatuntukmembangunkesadarandanmendorongperubahansosialsecaraluas. Iaadalahsebentuktindakanteoritissekaliguspolitisuntukmemahamisertamengubahmasyarakat. • Giroux, padadasarnya, hendakmenantangsemuabentukpendidikan yang melihatpedagogisematasebagaicaradanalatdidik, gunamemberikanketerampilantertentu. • Pendidikanbagi Giroux bukanhanyamembantupesertadidikuntukmenemukankerja, tetapi juga terlibat di dalam proses pembentukanmasyarakatdemokratissecaramenyeluruh. • Pedagogikritis juga menyentuhpersoalanidentitas, terutamaidentitaspesertadidiksebagaimanusia yang mamputerlibat di dalampembentukanstruktursosial yang melingkupikehidupannya (Giroux, 2011).

  8. PandanganHenry Giroux TerhadapPendidikan • Dalam On Critical Pedagogy, Giroux (2011: 75) melihatbahwaPendidikan (secarainstitusi) bukanlahlembaga yang otonom, Giroux, sebagaimanadalam critical pedagogy-nyamelihatpendidikansebagai; “education is a form of political intervention in the world and is capable of creating the possibilities for social transformation.” • Dalampandangan Giroux. pendidikanmerupakansebuahbentukintervensipolitis di dunia yang sanggupmenciptakankemungkinan-kemungkinanperubahansosial. • Culture studies sebagaipisauanalisadaripemikiran Giroux mengenaipendidikandalammengembangkan critical pedagogy-nyamembuat Giroux (2011: 9) dalampandangannyadalampendidikansebagai; “education is central to politics in that it provides the formative culture that produces engaged citizens and makes social action and democracy possible.”

  9. Konsep perbedaan pendiikan

  10. Menurut Giroux, secara global, konsepreformasipendidikanbiasanyajustrudiajukanuntukmengubahpendidikanmenjadisemakintidakkritis (Giroux, 2011). Pedagogikritis, sebagaimanadirumuskanoleh Giroux, hendakmelawankecenderungansemacamitu. Di dalampandanganini, pendidikandilihatsebagaisesuatu yang amatpenting di dalampengembangandemokrasi. • Pendidikanbagi Giroux bukanhanyamembantupesertadidikuntukmenemukankerja, tetapi juga terlibat di dalam proses pembentukanmasyarakatdemokratissecaramenyeluruh. • Pedagogikritis, menurut Giroux, melihatsekolahsebagaitepatperjuangandanpemicuperubahansosial. Iabergerak di antaraduatitik, yaknikritik (critique) terhadapkeadaanmasyarakat, sekaligusharapan (hope) untukperubahankearah yang lebihbaik. Menurut Giroux, pedagogikritishendakmelakukankritikterhadapsegalabentukpenindasan yang terjadi di dalammasyarakat, baikdalambentukpenindasanekonomi, politik, pendidikanmaupunbudaya dengan model pendidikan demokratis.

  11. Pembentukan Demokrasi dalam pendidikan

  12. Padaakhirnya, menurut Giroux, pendidikanharuslahmenyadarkanpesertadidiktentangidentitasnya. Dalamartiini, identitasbukanlahsesuatu yang langsungselesai, melainkanselaludalam proses pembentukan yang berkelanjutan, Di dalam proses ini, pemahaman yang mendalamtentanghubunganantaradiridanlingkungansekitarmenjadiamatpenting. • Sikappekaterhadapkeadaansekitar, danupayauntukterlibataktif di dalamperubahansosial, menjadibagiandari proses pembentukanidentitas. • Pedagogikritis juga bukanlahupayauntukmenemukankebenarandanmembentukpengetahuansemata. Iabergeraklebihjauhuntukmendorong orang menjadipekadankritisterhadapkeadaansekitarnya, danterlibat di dalamupayauntukmendorongterciptanyakebaikanbersama. Dalamartiini, pedagogikritismerupakansebuahtindakan moral sekaligustindakanpolitik.

  13. Pendidikan sebagaimana kutip oleh Giroux dari Gramsci, merupakan bagian yang besar dari ensemble(rangkaian) hubungan yang dipimpin dan digerakan oleh otoritas dan kekuasaan (kelas dominan), karenanya perjuangan selama masa sekolah tidak dapat dipisahkan keterkaitannya dengan perjuangan melawan kekuasaan Negara yang kejam. Ini merupakan bagian yang dianggap penting oleh Giroux untuk menciptakan pelajar sebagai intelektual organik, bahwa tidak ada dikotomis antara kaumintelektual dan rakyat.

  14. KESIMPULAN • Pendidikan menurut Henry Giroux pada hakikatnya adalah sebagai wahana mengasah sikap kritis dan politis untuk menciptakan demokrasi yang sesungguhnya, bukan demokrasi semu dalam masyarakat kapitalis-elitis. Pendidikan berperan untuk mengubah masyarakat menuju keadaan yang setara dan berkeadilan. Sekolah sebagai lembaga pendidikan lebih dimaknai sebagai ruang publik yang demokratis yang di dalamnya peran guru sebagai intelektual transformatif sangat penting. • Sekolah yang dikelola dengan manajemen dan kontrol administrator yang terukur secara kuantitatif tidak akan menghasilkan siswa pembelajar yang sesungguhnya. Guru sebagai intelektual transformatif diartikan bahwa guru bertindak sebagai perancang kondisi kelas dan pembimbing bagi siswa untuk terlibat dalam dialog kritis yang menyadarkan siswa akan perannya di masa kini dan masa depan dalam masyarakat demokratis. Guru dapat berperan sebagai intelektual ketika sistem persekolahan memberi peluang guru untuk berbeda, berinovasi dengan berbasis pada multikultur pengetahuan.

  15. TERIMAKASIH

  16. Ibnu (4006) Bagaimanacara guru dansekolahuntukmenumbuhkan critical thinking danmenumbuhkansuatukulturdemokrasi?(pengelolaan, manajemen, layout, danaspek lain) • Mengatur layout kelas yang sekiranya membantu dalam upaya menumbuhkan critical thinking dan budaya demokrasi. Posisi penataan bangku yang dikeilingkan sehingga dapat berjalannya diskusi dan pemikiran-pemikiran kritis. • Sedang cara guru, guru dapat menumbuhkan pemikiran kritis dengan memberi • soal yang menarik untuk dikritisi peserta didik dan memberi kesempatan/ kebebasan untuk memberikan pendapat. • Adinda (1014) Tokoh2 pendidikankritismenyindirkualitassistempendidikan, lalukenapapemerintahmasihdiamsaja? Apakahpemerintahsudahmelakukan? - Menurut kelompok kami, hal tersebut masih terjadi karena pendidikan di Indonesia masih terhegemoni oleh partai ( DPRD membuat suatu kebijakan dan setiap DPRD berasal dari berbagai partai yang bermacam-macam Pemikiraan dan kepentingan), Negara lain( Indonesia meratifikasi perjanjian GATS/WTO tetapi belum mampu menyesuaikan sehingga terjadi stagnan • Rumpun (1013) Dijelaskanbahwapedagogikritissangatpentingapakah di Indonesia sudahapa, sepertiapacontohnyaapa, bagaimanasupayainibisaterwujud? • Mengatur layout kelas yang sekiranya membantu dalam upaya menumbuhkan critical thinking dan budaya demokrasi. Posisi penataan bangku yang dikeilingkan sehingga dapat berjalannya diskusi dan pemikiran-pemikiran kritis. • Sedang cara guru, guru dapat menumbuhkan pemikiran kritis dengan memberi • soal yang menarik untuk dikritisi peserta didik dan memberi kesempatan/ kebebasan untuk memberikan pendapat. • Contohnya, seperti pendidikan karakter dan nilai • Ittasaqa (4008) Menembuscelah yang sepertiapa yang di maksudpada authority culture? Spesifiknyatatanansepertiapa yang ditujupada authority culture? Contohmengambilalihsebagaiagensi? - Menembus celah adalah dapat memanfaatkan segala peluang untuk mengambil alih suatu budaya penguasa yang mencekam. Spesifikasinya budaya pendidikan kolonial yang menitik beratkan pada otoritas penguasa. Dengan mengambil alih budaya otoriter tersebut, guru dan siswa mampu menjadi agensi pendidikan yang dapat meraih pendidikan yang sebenarnya.

More Related