1 / 15

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

MK. 6- SMP. TES DIAGNOSTIK. DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL. FUNGSI. PENGERTIAN. KARAK-TERISTIK. TES DIAGNOSTIK. PELAKSANAAN. POSISI. LANGKAH. PENGERTIAN TES DIAGNOSTIK.

mari
Download Presentation

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. MK. 6- SMP TES DIAGNOSTIK DEPARTEMENPENDIDIKAN NASIONAL

  2. FUNGSI PENGERTIAN KARAK-TERISTIK TES DIAGNOSTIK PELAKSANAAN POSISI LANGKAH

  3. PENGERTIAN TES DIAGNOSTIK Tes yang digunakan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan siswa sehingga hasil tersebut dapat digunakan sebagai dasar untuk memberikan tindak lanjut berupa perlakuan yang tepat dan sesuai dengan kelemahan/masalah yang dimiliki siswa.

  4. ANALOGI DOKTER DAN GURU DOKTER GURU TES DIAGNOS TIK DIAGNOSIS T INDAK LANJUT TERAPI

  5. Fungsi Tes Diagnostik • mengidentifikasi masalah atau kesulitan yang dialami siswa • merencanakan tindak lanjut berupa upaya-upaya pemecahan sesuai masalah atau kesulitan yang telah teridentifikasi

  6. KARAKTERISTIK TES DIAGNOSTIK • Dirancang untuk mendeteksi kesulitan belajar siswa, karena itu format dan respons yang dijaring harus memiliki fungsi diagnostik • Dikembangkan berdasar analisis terhadap sumber-sumber kesalahan atau kesulitan

  7. KARAKTERISTIK TES DIAGNOSTIK • Menggunakan soal-soal bentuk supply response sehingga mampu menangkap informasi secara lengkap • Bila mengunakan bentuk selected response harus disertakan penjelasan mengapa memilih jawaban tertentu sehingga dapat meminimalisir jawaban tebakan, dan dapat ditentukan “penyakit” dan cara “mengobatinya” • Disertai rancangan tindak lanjut (pengobatan) sesuai dengan kesulitan (penyakit) yang teridentifikasi.

  8. POSISI TES DIAGNOSTIK TES FORMATIF Untuk memantau kemajuan belajar Apakah siswa mencapai hasil belajar yang diharapkan? YA TIDAK TES DIAGNOSTIK TIPE B TES DIAGNOSTIK TIPE A MEMBERIKAN UMPAN BALIK Tindak lanjut Memberikan remedial secara individu maupun kelompok Melanjutkan pembelajaran ke kompetensi dasar berikutnya

  9. LANGKAH-LANGKAH PENGEMBANGAN TES DIAGNOSTIK • Mengidentifikasi kompetensi dasar yang belum tercapai ketuntasannya. • Menentukan kemungkinan sumber masalah • Menentukan bentuk dan jumlah soal yang sesuai • Menyusun kisi-kisi soal • Menulis soal • Mereviu soal • Menyusun kriteria penilaian

  10. Pelaksanaan Tes Diagnostik 2 3 1 • Tes Diagnostik 1 • Dilakukan untuk mengetahui apakah siswa telah mempunyai pengetahuan prasyarat . • Tes Diagnostik 2 • Dilakukan saat siswa sudah mulai masuk pada materi pelajaran tertentu. Dilakukan untuk mengetahui bagian mana dari kegiatan pembelajaran yang menimbulkan masalah bagi siswa • Tes Diagnostik 3 • Dilakukan saat siswa akan mengakhiri pelajaran tetapi masih tersedia waktu untuk memberikan perlakuan atau remidial seandainya ditemukan permasalahan atau kesulitan-kesulitan belajar.

  11. CONTOH KISI-KISI TES DIAGNOSTIK

  12. CONTOH SOAL TES DIAGNOSTIK • Soal • Dua buah benda A dan B dan C memiliki massa berbeda, benda A lebih berat dibandingkan benda B. B lebih berat dari pada C Bila ketiga benda tersebut dijatuhkan secara bersamaan dari ketinggian yang sama, maka: • a. benda A jatuh lebih dulu • b. benda B jatuh lebih dulu • c. benda C jatuh lebih dulu • d.benda A , B dan Cjatuh secara bersamaan • Alasan memilih jawaban di atas: • _______________________________________________ _______________________________________________ _______________________________________________

  13. INTERPRETASI • Ketidakmampuan menjawab soal ini dengan benar umumnya karena pemahaman siswa tentang gerak jatuh dipengaruhi oleh intuisi. Secara intuitif, semakin berat suatu benda semakin cepat mencapai tanah, sehingga siswa yang pemahamannya belum kokoh akan memilih option a) benda A jatuh lebih dulu. Padahal secara empiris dan analitis, untuk gerak jatuh bebas berlaku formula • Dari formula ini terlihat bahwa waktu jatuh (t) hanya dipengaruhi oleh ketinggian (h) dan percepatan gravitasi (g), tidak dipengaruhi oleh massa atau berat. Siswa yang tidak dapat menjawab soal ini berarti mengalami miskonsepsi.

  14. TINDAK LANJUT • Pengalaman empirik menunjukkan bahwa miskonsepsi seperti padasoal di atas tidak efektif bila diatasi hanya melalui pemberianinformasi atau penjelasan. Karena itu, ada dua hal yang bisa dilakukan: • Siswa yang mengalami miskonsepsi diajak melakukan pengamatan secara langsung melalui kegiatan eksperimen, misalnya menggunakan kelereng dan uang logam. • Dilatihkan soal-soal pemecahan masalah yang menerapkan persamaan . • Pelatihan lebih ditekankan pada pemahaman fisis bahwa waktu jatuh (t) hanya dipengaruhi oleh ketinggian (h) dan percepatan gravitasi (g).

  15. Selesai

More Related