0 likes | 13 Views
Exploring the format and challenges of implementing a Tahfiz program in a Madrasah setting to enhance Quran memorization and strengthen Islamic values. The program aims to develop students' faith, character, knowledge, and independence, aligning with the educational goals outlined in the Sisidiknas Law No. 20 of 2003. Despite facing obstacles and minimal targets, success lies in strong commitment, structured time allocation, suitable approaches, and thorough monitoring. Overcoming common pitfalls like lack of awareness and time constraints is crucial for program sustainability and impact.
E N D
KELAS KHUSUS AL KELAS KHUSUS AL- -QUR Mencari Format Program Tahfiz di Madrasah QUR’’AN DAN TAHFIDZ : AN DAN TAHFIDZ : Narasumber: Dr. Dr. Lalu Lalu Muhammad Muhammad Nurul Dosen FTK dan Pascasarjana UIN Mataram Nurul Wathoni Wathoni, , M M.Pd .Pd.I .I. . Kamis Kamis, , 27 27 Julii Julii 2023 2023 1
PROLOG B UU. Sisidiknas No. 20 Tahun 2003 Pasal 3 : Tujuan pendidikan yakni mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri serta menjadi warga negara yang demokratis juga bertanggung jawab INTEGRASI, Menolak DIKOTOMI : QS. Fussilat Ayat 53 َكِ بَرِب ِفْكَي ْمَلَوَأ ۗ ق ُهَّنَأ ْمُهَل َنَّيَبَتَي َٰىَّتَح َحْلٱ ْمِهِسُفنَأ ٓىِفَو ِقاَفاَءْلٱ ىِف اَنِتََٰياَء ْمِهيِرُنَس ديِهَش ٍءْىَش ِ لُك َٰىَلَع ۥُهَّنَأ • Orientasi Dunia – Akhirat : QS. Al-Qashash Ayat 77 ۖۖ اَيْن دلٱ َنِم َكَبيِصَن َسنَت َ لَ َو ۖ َةَرِخاَءْلٱ َراَّدلٱ َُّ للَّٱ َكَٰىَتاَء ٓاَميِف ِغَتْبٱَو • 3
Al-Qur’an Pemberi Syafaat اْوُؤَرْقِا َلاَق َمَّلَسَو ِهْيَلَع ُالله ىَّلَص ِالله َل ْوُسَر ُتْعِمَس َلاَق ُهْنَع ُالله َيِضَر َةَماَمُأ يِبَأ ْنَع ْصَِ لِ اًعْيِفَش ِةَماَيِقلا َمْوَي يِتْأَي ُهَّنِإَف َنآْرُقلا ِهِباَح . مِلْسُم ُهاَوَر : • Hadiah Kepada Orang Tua اوُبَجْوَت ْسا ْدَق ْمُه لُك ِه ِتْيَب ِلْهَأ ْنِم ٍةَرَشَع يِف ُهَعَّفَش َو َةَّنَجْلا َُّ للَّا ُهَلَخْدَأ ُهَظِفَحَو َنآْرُقْلا َأَرَق ْنَم • َراَّنلا Jal Daston selaku perdana menteri Inggris mengemukakan : "Selagi Al Qur`an masih di tangan umat Islam, Eropa tidak akan dapat mengusai negara-negara Timur." (Lihat buku "Rencana Penghapusan Islam dan Pembantaian Kaum Muslimin di Abad Modern" oleh Nabil Bin Abdurrahman Al Mahisy / 13).
MONOLOG B Mencari Mencari Format Program Format Program Tahfiz Tahfiz di Madrasah di Madrasah • Hafalan Alqur’an menguatkan brand madrasah sebagai sekolah umum berciri khas Islam… • Program Tahfidz Alqur’an meneguhkan komitmen keimanan komunitas madrasah pada kecintaan terhadap kitab suci, yang mudah dihafal dan mencerdaskan pikiran, hati serta jiwa… • Keunggulan Tahfidz Alqur’an adalah peluang besar bagi komunitas madrasah untuk mengungguli lembaga pendidikan umum lainnya, sekaligus menjadi nilai daya tarik bagi masyarakat untuk menjadikan madrasah sebagai pilihan utama… 5
Tantangan: • Lembaga-lembaga pendidikan Islam Terpadu telah lebih dahulu mengambil peluang ini secara lebih sigap, lebih bersungguh-sungguh, lebih efektif dan lebih berpengalaman… dengan melahirkan beragam metode (Ummi, Tilawati, Usmani, Qirati dll) • Secara umum komunitas madrasah terlihat masih gamang, ragu dan setengah hati dalam melaksanakan program tahfidz ini… • Meski telah ada regulasi tentang kewajiban menyelenggarakan program tahfidz, namun belum dilengkapi dengan Petunjuk Teknis dan Piloting…
Setengah Hati…? • Target yang sangat minimalis: hafal 1 juz untuk tiap jenjang madrasah, sehingga kalau pun berhasil masyarakat tidak melihatnya sebagai keunggulan yang berarti… • Belum ada keberanian melakukan terobosan besar berkait dengan peletakan program tahfidz dalam konfigurasi kurikulum pendidikan umum, sehingga alokasi waktu pelaksanaannya terasa masih sangat terbatas… • Hasilnya kurang dievaluasi, tidak ada imtihan, tidak masuk ke rapor…
• Menganggap sepele saat sehari tidak membaca Al- Quran. • Lemahnya wawasan ber Al- Quran sehingga tidak terdorong untuk membaca Al- Quran. • Tidak memiliki waktu wajib sehingga membaca Al- Qurannya hanya sesempatnya. • Terbawa lingkungan yang tidak cinta Al-Quran. Kendala Yang Harus Di waspadai
1. Sedikit berkah dalam hidupnya. 2. Memiliki jiwa yang hampa. 3. Tertundanya pertolongan Allah SWT. 4. diberikan kehidupan yang sempit. 5. Di akhirat menjadi orang buta.
Hipotesis Aspek Keberhasilan… 1. Komitmen yang kuat dari pengelola madrasah 2. Target yang menantang (dengan melihat para kompetitor dan ekspektasi masyarakat), dan mengikat… 3. Alokasi waktu terjadwal yang cukup, yang terdiri dari: (a) waktu terjadwal untuk menghafal, (b) waktu untuk muroja’ah, (c) waktu untuk evaluasi dan pengujian… 4. Pengkondisian suasana yang kental 5. Pemilihan pendekatan, metode dan mushhaf pegangan yang tepat 6. Pemantauan (monitoring) yang intensif & ketat 7. Sistem Evaluasi Hasil Belajar yang terprogram
Pendekatan Program… • Boarding (Pesantren Tahfidz) • Semi-Boarding (Madrasah + Rumah Tahfidz) • Reguler + Ekstra Tahfidz • Reguler + Kelas Tahfidz • Reguler + Program Tahfidz Terjadwal • Reguler + Setoran Tahfidz
Siswa Madrasah BUKAN Santri Pesantren Tahfidz • Santri Tahfidz memang berniat fokus menghafal AQ, siswa madrasah tidak (kurang…) • Santri Tahfidz siap menghafal AQ secara mandiri, siswa madrasah tidak (kurang…) • Lingkungan pesantren tahfidz kondusif untuk menghafal mandiri, madrasah tidak (kurang…) • Santri Tahfidz termotivasi untuk menghafal dengan target tinggi, siswa madrasah tidak (kurang…) • Target tahfidz bagi santri tahfidz dirasakan sebagai tantangan, bagi siswa madrasah dirasakan sebagai beban (umumnya…) Pengelola Program Tahfidz di madrasah harus CERDAS mencari format terobosan…
Pendekatan Pembelajaran… • Individual Siswa/Santri menghafal sendiri-sendiri, sesuai kemampuannya masing-masing, kemudian setoran. Waktu menghafalnya bisa terjadwal, bisa pula bebas. (Cocok untuk pesantren tahfidz) • Klasikal Siswa/Santri menghafal bersama-sama dengan kelompok santri yang lain secara terjadwal. Ayat yang dihafal otomatis sama. Keragaman bekal hafalan sementara diabaikan… (Lebih cocok untuk madrasah)
Metode… • Imam Al Bukhari: “Saya tidak menemukan cara menghafal lebih efektif selain dengan cara terus- menerus melihat tulisan dan mengulang-ulang bacaan, karena itulah sejatinya hafalan…” • Kesaksian Syekh Abu Umar Al Iraqiy: para santri tahfidz di Masjid Nabawi dan Haram Mekkah menghafal Alqur’an dengan mengulang-ulang bacaan sebanyak 40 kali pengulangan… • Metode pengulangan bacaan ini adalah metode paling tua dan paling populer di kalangan para huffadz. Secara teknis metode ini juga paling sederhana dan paling mudah dilaksanakan…
Teknis Menghafal Klasikal • Tahap I: Simak dan ulang Pembimbing memberi contoh (+ 3 kali), selanjutnya pembimbing mengajak santri membaca mushhaf & mengulang bersama-sama (+ 5 kali) • Tahap II: Repetisi (Mengulang-ulang) Santri membaca bersama berulang-ulang (30-50 kali), pembimbing menyimak • Tahap III: Henghafal Santri bersama-sama mengulang bacaan tanpa membaca • Tahap IV: Pengujian Individual (acak atau kelompok)
Manajemen Waktu… • Waktu terjadwal untuk Menghafal (Klasikal) • Waktu terjadwal untuk Muroja’ah (mengulang hafalan 1 halaman atau lebih, untuk memperkuat hafalan) • Waktu terjadwal untuk setoran individual (misalnya tiap hafalan 1 halaman) • Waktu terjadwal untuk imtihan (ujian) individual (misalnya tiap ¼ juz dan atau tiap akhir semester, sebagai dasar untuk nilai rapor dan pemberian syahadah/sertifikat) • Haflah Akhirussanah/Wisuda (Tentatif)
Contoh Pelaksanaan di Madrasah… • 3 kali jam menghafal terjadwal per minggu • Waktu terjadwal untuk Muroja’ah (mengulang hafalan 1 halaman atau lebih) dan sekaligus jam untuk setoran individual 1 jam pelajaran/minggu • Jadwal untuk imtihan (ujian) individual semesteran, dilaksanakan sesuai jadwal Evaluasi Akhir Semester (untuk nilai rapor) • Haflah Akhirussanah/Wisuda, di awal semester
Catatan… • Untuk siswa MI, diusahakan agar di akhir kelas I (selambat-lambatnya di kelas II) siswa telah menyelesaikan pembelajaran membaca dan tahsin Alqur’an • Untuk siswa kelas VII (MTs) dan X (MA/MAK), di awal tahun ajaran perlu dilakukan matrikulasi kemampuan membaca Alquran dan Pembelajaran Tahsin (misalnya 2 bulan intensif) • Untuk menguatkan motivasi dan menyempurnakan bacaan Alqur’an, bila ada kesempatan, sangat baik bila diselenggarakan Dauroh Tahsin wa Tahfidz Alqur’an. Misalnya selama 2-3 hari (Di sekolah atau di pesantren tertentu)
TIPS SUKSES MENGHAFAL AL QUR’AN (TAHFIDZ) • Tekad yang Kuat: Ikhlas karena Allah • Antusias: Yakin & Penuh Semangat • Hati yang Bersih • Fokus • Istiqomah: Sabar & Disiplin Diri • Doa: Tulus Memohon kepada Allah • Zuhud: Tak Berorientasi Duniawi, Hindari Maksiat
EPILOG C • PENETAPAN: Program Kelas Khusus Al-Qur’an Dan Tahfidz Sebagai branding MI Nurul Jannah NW Ampenan (Kelas Unggulan atau Masuk Kurikulum Madrasah); • IMPLEMENTASI: Tim Tahfiz (Ketersediaan SDM melalui TOT atau Mendatangkan Tim), Pendanaan dan Manajemen (Operasional Program), Penyeragaman dalam Perencanaan-Proses (Terstandarisasi, Pendekatan, Metode, Teknis, Waktu dan Target) dan Evaluasi (ujian dan haflah); • PRESTASI : Pengayaan dan evaluasi Program (Daurah, studi banding dan ikut berkompetisi/Lomba). 20
DIALOG D 21