1 / 51

LATAR BELAKANG

LATAR BELAKANG. Perencanaan pembangunan ekonomi suatu negara atau daerah , memerlukan bermacam macam data statistik untuk dasar penentuan strategi dan kebijaksanaan , agar sasaran pembangunan dapat dicapai dengan tepat .

marcie
Download Presentation

LATAR BELAKANG

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. LATAR BELAKANG • Perencanaanpembangunanekonomisuatunegaraataudaerah, memerlukanbermacammacam data statistikuntukdasarpenentuanstrategidankebijaksanaan, agar sasaranpembangunandapatdicapaidengantepat. • Berbagai data statistikyang merupakanukurankuantitasmutlakdiperlukanuntukmemberikangambarantentangkeadaanpadamasayang laludanmasakini, sertasasaran-sasaranyang akandicapaipadamasayang akandatang.

  2. LATAR BELAKANG • Padahakekatnya, pembangunanekonomiadalahserangkaianusahadankebijaksanaanyang bertujuanuntukmeningkatkantarafhidupmasyarakat, memperluaslapangankerja, memeratakanpembagianpendapatanmasyarakat, meningkatkanhubunganekonomi regional danmengusahakanpergeserankegiatanekonomidarisektor primer kesektorsekunderdantersier.

  3. LATAR BELAKANG • Untukmengetahuitingkatdanpertumbuhanpendapatanmasyarakat, perludisajikanstatistikPendapatanNasional/Regional secaraberkala, untukdigunakansebagaibahanperencanaanpembangunannasionalatau regional khususnyadi bidangekonomi.

  4. KONSEP DAN DEFINISI • ProdukDomestikadalahsemuabarangdanjasasebagaihasildarikegiatanekonomiyang beroperasi di wilayahdomestik, tanpamemperhatikanapakahfaktorproduksinyaberasaldariataudimilikiolehpendudukdaerahtersebut. Pendapatanyang timbulolehkarenaadanyakegiatanproduksitersebutmerupakanPendapatandomestik.

  5. KONSEP DAN DEFINISI SEKTORAL • Wilayah Domestiksuatudaerahadalahmeliputidaratandanlautanyang beradadalambatas–batasgeografisdaerahtersebut. Wilayah administratifsuatupemerintahan Tingkat I dan Tingkat II merupakanwilayahdomestikpropinsidanKabupaten/Kota. • Produk Regional adalahprodukdomestikditambahdenganpendapatanyang diterimadariluardaerah/negeridikurangidenganpendapatanyang dibayarkankeluardaerah/negeritersebut.

  6. KONSEP DAN DEFINISI SEKTORAL • Penduduksuatudaerahadalahindividu–individuatauanggotarumahtanggayang bertempattinggaltetap di wilayahdomestikdaerahtersebutatau orang–orang yang biasanyabertempattinggal di negaraataudaerahtersebut.

  7. KONSEP DAN DEFINISI SEKTORAL Kecuali: • Wisatawanmancanegara (wisman) danwisatawannusantara (wisnus) daerah lain yang tinggal di wilayahdomestic daerahtersebutkurangdari 6 bulanyang bertujuanuntukbertamasyaatauberlibur, berobat, beribadah, kunjungankeluarga, pertandinganolehraganasional/ internasionaldankonferensi–konferensiataupertemuanlainnya, dankunjungandalamrangkabelajarataumelakukanpenelitian. • Awakkapallautdanpesawatudaraluarnegeri/luardaerahyang kapalnyasedangmasukdokatausinggah di daerahtersebut.

  8. KONSEP DAN DEFINISI SEKTORAL • Pengusahaasingdanpengusahadaerah lain yang berbeda di daerahtersebutkurangdari 6 bulan; pegawaiperusahaanasingdanpegawaiperusahaandaerahlainnya yang berada di wilayahdomestikdaerahtersebutkurangdari 6 bulan, misalnyauntuktujuanmemasangjembatanatauperalatanyang dibelidarimereka. • Pekerjamusimanyang bekerjadanberada di wilayahdomestikdaerahtersebut, yang bertujuansebagaipegawaimusimansaja. • Anggotakorsdiplomatik, konsulat, yang ditempatkan di wilayahdomestikdaerahtersebut. • Pegawaibadaninternasional/nasionalyang bukanpendudukdaerahtersebutyang melakukanmisikurangdari 6 bulan.

  9. KONSEP DAN DEFINISI SEKTORAL • ProdukDomestik Regional Bruto ( PDRB ) AtasDasarHargaPasar • ProdukDomestik Regional Brutoatasdasarhargapasaradalahjumlahnilaitambahbruto (gross value added) yang timbuldariseluruhsektorperekonomian di suatuwilayahdomestik. • ProdukDomestik Regional Neto ( PDRN ) AtasDasarHargaPasar • Perbedaanantarakonsepnetodankonsepbrutoberkaitandenganpenyusutan.

  10. KONSEP DAN DEFINISI SEKTORAL ProdukDomestik Regional Neto (PDRN) AtasDasarBiayaFaktor • Perbedaanantarakonsepbiayafaktordankonsephargapasardikarenakanadanyapajaktidaklangsungyang dipungutpemerintahdansubsidiyang diberikanolehpemerintahkepadaunit.unitproduksi. PendapatanRegional • ProdukDomestik Regional NetoatasdasarbiayafaktordikurangidenganpendapatannetodariluarnegerimerupakanProduk Regional NetoatauPendapatan Regional. • Pendapatan Regional Perkapita • BilaPendapatan Regional inidibagidenganjumlahpendudukyang tinggal di daerahitu, makaakandihasilkansuatuPendapatanperkapita.

  11. KONSEP DAN DEFINISI SEKTORAL • RingkasanAgregat PDRB • ProdukDomestikBruto (PDB) danProdukDomestik Regional Bruto (PDRB) AtasDasarHargaPasar minus penyusutan, akansamadengan: • ProdukDomestikNeto (PDN) danProdukDomestik Regional Neto (PDRN) atasdasarhargapasar minus pajaktidaklangsungnetoakansamadengan: • ProdukDomestikNeto (PDN) danProdukDomestik Regional Neto (PDRN) atasdasarbiayafaktor minus pendapatannetoyang mengalirkedaerah lain/luarnegeri, akansamadengan: • ProdukNasionalNeto (PendapatanNasional) danPendapatan Regional Neto (Pendapatan Regional) • Pendapatan per kapitadiperolehdengancaramembagiPendapatanNasionaldanPendapatan Regional denganjumlahpendudukpertengahantahun.

  12. KONSEP DAN DEFINISI SEKTORAL • BarangdanJasa • Barangadalahproduksiberbentukfisikyang dapatdirabadandilihat, sedangjasaadalahproduksiyang tidakdapatdirabadandilihat. Barangdanjasamenurutpenggunaanyadibedakanatas: • Barangdanjasauntukmemenuhipermintaanantara, yaitubarangdanjasayang digunakansebagaibiayaantaradalam proses produksi; • Barangdanjasauntukmemenuhipermintaanakhir, yaitubarangdanjasayang digunakanolehkonsumenakhir. Barangdanjasainidigunakansebagaialat di dalam proses produksi, dandikategorikansebagaibarang modal.

  13. KONSEP DAN DEFINISI SEKTORAL Barangdanjasamenuruteksistensinyadibedakanatas: • Produkutama, yaitubarangdanjasyang dihasilkandarisuatu proses produksidengannilaiyang paling tinggi, atau volume fisiknyaatauwaktupengerjaanlebihbesar. • Produksekunder, adalahbarangdanjasayang dihasikanselaindariprodukutama. Produksekunderterdiridari: • Produkikutan, adalahbarangdanjasayang dihasilkanbersama-samadenganprodukutamaataspenggunaanteknologitunggal. Contohnya, berasadalahprodukutamadandedakadalahprodukikutan. • Produksampingan, adalahbarangdanjasayang dihasilkansejalandenganprodukutamatapipenggunaanteknologiyang berbeda. Comtohnya, semen adalahprodukutamadankantong semen adalahproduksampingan.

  14. KONSEP DAN DEFINISI SEKTORAL ProdusenBarangdanJasadibedakanmenurut: • Perusahaan yang bergerakdiberbagailapanganusahayang kegiatannyadibelanjaiolehhasilpenjualanbarangdanjasayang dihasilkan. Perusahaan di sinimencakupsemuaperusahaanbaikyang berbadanhukokummaupuntidakberbadanhukum. • Produsenjasapemerintahyang menyediakanjasabiasanyatidakdiproduksioleh unit lain, dantujuannyamengaturdanmelaksanakankebijaksanaanumum di bidangekonomidansosial. Sebagianbesardarijasayang diproduksidigunakanuntukkonsumsiakhirpemerintahsendiri. • Lembagaswastayang tidakmencariuntung (nirlaba) adalahprodusenyang menyediakanjasakepadarumahtanggaatasdasartidakmencarikeuntungandantidaksepenuhnyadibiayaiataudikontrololehpemerintah.

  15. KONSEP DAN DEFINISI SEKTORAL PemakaiBarangdanJasa • Pemakaibarangdanjasaterdiriperusahaan, pemerintah, lembagaswastanirlaba, luarnegeridanrumahtangga. Barangdanjasadigunakanuntukkonsumsiantaradankonsumsiakhir. Perusahaan, pemerintah, lembagaswastayang tidakmencariuntungdanpemakailuarnegerimenggunakanbarangdanjasauntukkonsumsiantaradankonsumsiakhir. Sedangkanrumahtanggahanyamemakaibarangdanjasauntukkonsumsiakhir.

  16. KONSEP DAN DEFINISI SEKTORAL Penilaian • Barangdanjasayang dihasilkandari proses produksidinilaiatasdasarhargaprodusen. Hargaprodusenadalahsuatutingkathargayang diterimaolehprodusenyang terjadipadatransaksipertama. Hargainimeliputisemuabiaya yang dikeluarkanolehprodusenuntukmemproduksibarangdanjasatermasukkeuntungan normal danpajaktidaklangsungneto. Hargaprodusentidaktermasuk margin perdagangandanbiayapengangkutankarena margin perdaganganmerupakan output darikegiatanperdaganganpenyaluran, danbiayapengangkutanmerupakan output kegiatanpengangkutanyang menghubungkanprodusendengankonsumen. • Dalamhalproduksiyang berbentukjasa, hargaprodusensamadenganhargapembelikarenajasadiprodusirdanlangsungdikonsumsipadasaatyang sama.

  17. KONSEP DAN DEFINISI SEKTORAL Cakupan Output Output Perusahaan • Output perusahaanadalahnilaibarangdanjasayang dihasilkandalamsuatuperiodetertentumeliputibaikproduksiutama, produksiikutanmaupunproduksisampingan. Padaumumnyamerupakanhasilperkalianantarakuantitasproduksidengan unit harganya. • Barangdanjasayang diproduksiselamaperiodewaktutertentusebagianbesarbiasanyadijualpadaperiodeyang sama, jugatermasukbarangdanjasayang dibuatuntukdiberikankepadapegawainyasendiri. Sisanyamerupakanstokprodusendalambentukbarangjadiatausetengahjadi. Barangsetengahjadimeliputibarangyang masihdalam proses pembuatanatauperakitan. • Barangsetengahjadisektorkonstruksitermasukdalam output barangjadisektortersebutdanmerupakanpembentukan modal tetapbruto. Pertambahannilaidarikayudantanamanyang masihtumbuhtidaktermasukdalamperhitungan output, karenabelumdianggapkomoditi. Output lapanganusahayang memproduksibaranguntuktujuandipasarkanselamasuatuperiodetertentu, biasanyatidaksamadenganpenerimaanpenjualanpadaperiodetersebut. Barangyang dijualpadasuatuperiodesebagiandiperolehdaristokproduksiperiodeyang laludansebaliknyaproduksiperiodesekarangtidakseluruhnyaterjualpadaperiodeyang sama, akantetapisebagianmerupakanstokuntukdijualpadaperiodeselanjutnya.

  18. KONSEP DAN DEFINISI SEKTORAL Output perusahaanmencakupjuga: • Barangsisa. yang dimaksudbarangsisaadalahbarangyang sekaligusdihasilkanbersama-samadenganprodukutamanyamisalnyasisa-sisaguntingankaleng, plastic dansebagainya. • Margin penjualanbarangbekas. yang dimaksuddenganbarangbekasadalahbarangyang sudahpernahdigunakansebagaikonsumsi di wilayahdomestik. Untukpenjualanbarang modal bekas, nilaiyang dimasukkankedalam output perhitunganadalahselisihnilaipenjualandengannilaibukubarangtersebut. yang dimaksudnilaibukuadalahnilaibarangtersebutsetelahdisusutkan. • Margin perdagangandanbiayalainnyadalampemindahanhakatastanah, hakusaha, haksewa, hak paten dansebagainya. • Bungayang termasukdidalamnilaipenjualansecarakredit, apabilatidakbisadipisahkan. • Imputasibiayaataspelayananbank danlembagakeuanganlainnya. Imputasibiayapelayanan(imputed service charges) bank merupakanselisihbungayang diterimadikurangidenganbungayang dibayar. • Imputasisewauntukbangunantempattinggalmiliksendiri. Sewatanahpertaniandantanahuntukpenggunaanlainnya, tidaktermasukdalam output akantetapidipisahkansebagaipendapatanataskepemilikan (property income). Bilamansulituntukmemisahkansewatanahdengansewabangunandimanadalamhalpembayarannyatergabung, makaditentukansebagaisewayang mempunyaiproporsi paling besar. • Barangdanjasayang diproduksiuntukdigunakansendiri. Barangdanjasainimeliputibarangdanjasayang diprodusiruntukdigunakansendiribaikuntukkonsumsimaupunpembentukan modal.

  19. KONSEP DAN DEFINISI SEKTORAL Output Pemerintah • Output dariprodusenjasapemerintahadalahsamadengan total pengeluaranuntukmenghasilkanjasatersebutyaitumerupakanjumlahdaribelanjabarangdanjasa (biayaantara), upahdangajipegawaisertapenyusutanbarang modal pemerintah. Hampirseluruh output pemerintahdikonsumsiolehpemerintahsendiri. Output Lembagaswastayang tidakmencariuntung • Output darilembagaswastanirlabayang melayanirumahtanggaadalahsamadenganjumlahpengeluaranuntukmenghasilkanjasatersebutyaituterdiridaribiayaantara, pembayaranupahdangaji, penyusutansertapajaktaklangsung (kalauada). Sebagaianterbesar output darilembagainidikonsumsiolehlembagaitusendiri.

  20. KONSEP DAN DEFINISI SEKTORAL WaktuPencatatan Output • Pencatatanoutput komoditi, padadasarnyadilakukanpadawaktubarangdanjasatersebutdiproduksi. Dalamhalperdaganganpenyalurandicatatpadawaktubarang-barangdijualdanuntukjasadicatatpadawaktudigunakan. Penilaian Output Output yang di Pasarkan • Output komoditidinilaiatasdasarhargaprodusen.

  21. KONSEP DAN DEFINISI SEKTORAL Output yang tidakdipasarkan Output darikomoditiyang diproduksiuntukkonsumsisendiri, sejauhmungkindinilaiatasdasarhargaprodusenuntukkomoditiyang sejenisdipasarkan. Bilamanaprodusenmenjualsebagiandarikomoditiyang dihasilkandansebagianlagidikonsumsisendiri, hargaprodusendaripenjualankomoditi di pasarmungkintermasukbiayatransport,jasadistribusiyang dilakukanolehperusahaanyang memproduksibarangtersebut. Padaprinsipnyaunsur-unsurtersebutharusdikeluarkandarinilaibarangyang dikomsumsisendiri, tetapi di dalampraktekhaltersebuttidakmungkindapatdilakukan. Apabilaprodusensamasekalitidakmenjualproduksinyamakahargayang digunakanadalahhargayang berlaku di daerahtersebutuntukjenisbarangyang sama. Biasanyahargayang tersediaadalahhargaeceran, sehingga margin perdagangandanbiayatransport harusdikeluarkan. Imputasisewarumahmiliksendiripadadasarnyadisamakandengansewarumahyang sejenisatasdasarharga di pasar. Bilainformasisewarumahatashargapasarantidaktersedia, imputasisewaharusdiperkirakanatasdasarbiayapemeliharaandanperbaikan, bungahipotekyang dibayar, penyusutandanimputasibungaatas modal sendiriyang ditanamuntukrumahtersebut. Barang modal yang diproduksiuntukdikonsumsisendiriseharusnyadinilaiatasdasarhargaprodusendaribarangyang sejenisnya yang dijual di pasar. Akan tetapidijumpaikesukaranuntukmendapatkanhargapasarbagibarangyang sama. Dalamhalpembangunanyang dilakukansecaragotongroyong, misalnyapembuatanjalan, jembatandan lain-lain penilaiannyaatasdasarbiayabahan-bahandanimputasiupahdaritenagayang digunakan.

  22. KONSEP DAN DEFINISI SEKTORAL BiayaAntara • Biayaantaraterdiridaribarangtidaktahan lama danjasayang digunakan di dalam proses produksi. Barangtidaktahan lama adalahbarangyang mempunyaisuatuperkiraanumurpenggunaankurangdarisatutahun. Dalampraktekseringtimbulmasalah di dalammembedakanbiayaantaradisatupihak, denganbalasjasapegawai, pengeluarankonsumsirumahtanggaataupembentukan modal tetapbruto di lain pihak. Sebagaicontoh, suatuperusahaanseringmencatatbarangdanjasayang diberikankepadapegawai, sebagaibiayaantara. Seharusnya, pengeluaraninidimasukkan di dalambalasjasapegawai. • Pengeluaranuntukbarangdanjasasebagaisuatukewajibanberdasarkanperjanjian, diperlakukansebagaibiayaantara. Sebagaicontoh, pembelianperalatankerjaburuh-buruhtambangsepertilampudanbahanpeledakatauperalatankerjaburuhtaniatasdasarsuatukontrak, diperlakukansebagaibiayaantara. • Pengeluaranpegawaikedandaritempatbekerjadimasukkansebagaipengeluarankonsumsirumahtangga. Perlakuaninidipakaikarenapengeluarantersebutsepenuhnyamerupakankeputusanyang dilakukanolehpegawai. Penggantianuangperjalanan, makandansejenisnya yang diadakanolehpegawaidalamhubungannyauntukmelaksanakantugas, diperlakukansebagaibiayaantara. Pengeluaranperusahaanuntukjasakesehatan, obat-obatandanrekreasiuntukpegawainyapadaumumnyadiperlakukansebagaibiayaantara, karenapengeluaraniniadalahuntukkepentinganperusahaandanbukankepentinganpegawaisecaraindividu. • Kesulitanlain dalampraktekmungkinditemukandalammembedakanantaraperbaikankecilyang dimasukkansebagaibiayaantara, denganperbaikanbesaryang dimasukkansebagaipembentukanbarang modal tetap. Sebagaisuatupedomanumum, perbaikankecilmencakuppekerjaanyang dilakukanuntukmemperbaikikerusakandanpenggantiansukucadangbarang modal tetapyang sudahaus, sedangperbaikanbesarmencakuppekerjaanyang menambahumurpenggunaansuatubarang modal tetapataumeningkatkanproduktivitasnya. Sebagaicontoh, penggantiansuatusistemsaluran air darisuatubangunantempattinggaladalahmerupakanperbaikanbesar, sedangpenggantiangentengadalahsebagaiperbaikankecil.

  23. KONSEP DAN DEFINISI SEKTORAL • Pengeluaranatasperbaikankecildanpemeliharaanbangunantempattinggalyang disewadimasukkansebagaibiayaantarabiladibayarolehpemilik, dansebagaipengeluarankonsumsirumahtanggabiladibayarolehpenyewa. PenggunaanbangunantempattinggalolehpembelinyadianggapmenjadisuatulapanganusahasebagaibagiandarisektorSewaRumah. Pengeluaranuntukperbaikankecildanpemeliharaanbangunantempattinggaltesebutdimasukkansebagaibiayaantara. Perbaikanbesarmaupunperbaikankecilmobilyang digunakanbukanuntuktujuanusahadimasukkan di dalampengeluarankonsumsirumahtangga. Bilamobiltersebutdigunakanuntuktujuanusahadanjugauntukkonsumsirumahtangga, pengeluaranatasperbaikankecildanpemeliharaanharusdialokasikansebagaibiayaantaradanpengeluarankonsumsirumahtangga. • Seluruhpengeluaranrutinpengusahaanperkebunan, kehutanandanpertambanganharusdimasukkansebagaibiayaantara. Akan tetapi, pengeluaranuntukpembukaantanah, pekerjaanirigasi, perluasantempatdanpenggalianpertambangan, penanamandanpengusahaanbarudaritanamankeras, dimasukkansebagaipembentukan modal tetap. • Pengeluaranuntukriset, pengembangandaneksplorasiuntuktujuankhususperusahaan, sepertipencarianbarang-barangtambang, pengembangankomoditi-komoditibaruataumeningkatkan proses produksi, atauuntuktujuanakhiryang lebihumumsepertirisetdasarilmiah, dimasukkansebagaibiayaantarawalaupunpengeluaraninimerupakanpembentukan modal dalamperusahaan. Alasannyaadalahbahwapengeluarantersebutbelumpastimemberikanmanfaat di masayang akandatangdandikhawatirkanakantimbulmasalahpenilaiandanpenyusutanbilapengeluarantersebutdimasukkansebagaipembentukan modal tetap. Pengeluaranuntukiklan, risetpemasarandanhubunganmasyarakat, jugadiperlakukansebagaibiayaantaradanbukansebagaipembentukan modal. • Penilaiandanwaktupencatatankomoditiyang digunakansebagaibiayaantara, padaprinsipnyaadalahatasdasarhargapembeli, padasaatbarangtersebutdigunakan.

  24. KONSEP DAN DEFINISI SEKTORAL NilaiTambahBruto • Nilaitambahbrutoadalahmerupakanprodukdari proses produksi, yang terdiridarikomponen (a) pendapatanfaktor, (b) penyusutanbarang modal tetap, (c) pajaktaklangsungnetto, sedangkanjikapenyusutandikeluarkandarinilaitambahbrutomakaakandiperolehnilaitambahbruto. PendapatanFaktor • Pendapatanfaktoradalahmerupakannilaitambahprodusenataspenggunaanfaktor-faktorproduksidalam proses produksi, yang terdiridariunsur-unsur: • Upahdangajisebagaibalasjasapegawai • Sewatanahsebagaibalasjasatanah • Bungasebagaibalasjasa modal • Keuntungansebagaibalasjasakewiraswastaan. • Faktorpendapatanyang ditimbulkanolehprodusenkomoditimeliputiseluruhunsur-unsurpendapatanfaktortersebut, sedangyang ditimbulkanolehprodusenbarangdanjasalainnyahanyaterdiridariunsurupahdangaji. • Dalamhalprodusenkomoditi, untukperusahaanberbadanhukumunsur-unsurpendapatanfaktortersebutdapatdipisahkan; sedanguntukperusahaanyang tidakberbadanhukumunsur-unsurpendapatanfaktortersebutsulitdipisahkankarenapadaumumnyafaktor-faktorproduksiyang digunakandimilikisendiri. Dengandemikian, makaunsur-unsurpendapatandiperincimenjadi: • Balasjasapegawai • Pendapatandariperusahaantidakberbadanhukum • Pendapatansewatanahdankepemilikan • Bunganeto • Keuntunganperusahaanberbadanhukum • Unsur-unsurpendapatanfaktorselaindaribalasjasapegawaibiasanyadikelompokkansebagai surplus usaha.

  25. KONSEP DAN DEFINISI SEKTORAL BalasJasaPegawai • Pegawaiadalahsemua orang yang ikutsertadalamkegiatanperusahaanberbadanhukumbaikswastamaupunpemerintah, dansemua orang yang dibayardalamkegiatanperusahaantidakberbadanhukum. • Definisiiniberbedadengandefinisiyang digunakan ILO (International LabourOrganizaton) dimanapekerjakeluargayang tidakdibayarjugatermasuksebagaipegawai. • Pekerjayang jugasebagipemiliksegalajenisusaha,apakahprofesionalataubukan, tidakdiperlakukansebagaipegawai. Pendapatandaripekerjapemilikdimasukkansebagai surplus usahadariperusahaannya. Pekerjakoperasidiperlakukansebagaipekerjapemilikdanbukansebagaipegawaibilaupahdangajinyatergantungatashasilusahadarikoperasitersebut. Masalahbatasaninimungkintimbuldalampengelompokkan orang yang bekerjasebagianatasdasarkontrakdansebagianlagiatasdasarupahdangaji, mungkinjugainitimbuldalamhalanggotakoperasiyang sebagiandibayartetapdansebagianatasdasarpembagiankeuntungan. Bilamanaupahdangajimerupakanbagiandaripenerimaanpendapatannya, orang tersebutharusdiperlakukansebagaipegawaibilasebaliknyamakadiperlakukansebagaipekerjapemilik. Pekerjaperwakilanperusahaanyang menerimasebagianbesarpendapatannyadalambentukupahdangajiharusdimasukkansebagaipegawai.

  26. KONSEP DAN DEFINISI SEKTORAL Balasjasapegawaiterdiridari: • Upahdangajidalambentukuangmaupunbarang • Iurandanajaminansosialdandanakesejahteraanpegawai • Iurandanapensiun, tunjangankeluarga, asuransikesehatankecelakaandanlainnya, asuransijiwadansejenisnyauntukkeperluanpegawai. • Upahdangajimerupakanunsurutamadaribalasjasapegawai. Seluruhpembayaran yang diterimapegawaisecaralangsungsehubungandenganpekerjaannya, baikdalambentukuangmaupunbarang, dimasukkansebagaiupahdangaji, sebelumdipotongiuranjaminansosialdansejenisnya, pajakupahdansebagainya. Komisiagenyang merupakanpegawaiperusahaan, tip untukpelayandansopir, bonus, danabiayahidupdantunjangankerugiandankemahalan, pembayaranselamacuti, berlibur, sakitatau lain-lain, biladibayarlangsungolehperusahaan, dimasukkansebagaiupahdangaji. Juga honorarium anggotadewankomisarisdimasukkansebagaiupahdangaji. • Upahdangajidalambentukbarangmencakupnilaibarangdanjasayang diberikanpadapegawaidengancuma-cumaataudenganhargarendahsecaranyatamemeberikanmanfaatuntukpegawai. Tidaktermasukpemberianyang tidakadahubungannyadenganpekerjaan, sepertisumbangankebakaran, kebanjirandansebagainya.

  27. KONSEP DAN DEFINISI SEKTORAL • Dalamhalmakananyang disediakanuntukpegawaidenganhargarendah, makahargatersebutpadaprinsipnyadimasukkandalamupahdangajinyadalambentukbarang, jugasamahalnyauntukpenyediaanrumahtempattinggalbagipegawaidimasukkansebagaiupahdangajipegawaidalambentukbarang. • Pakaiankerjayang diberikansecaracuma-cumakepadapegawaitidakdimasukkansebagaiupahdangajidalambentukbarang, kecualipakaianyang umumdipakai di luar jam kerja. Upahdangajidalambentukbarangbiasanyapentingdalamkasus di negarasedangberkembang. Misalnyapetaniseringkalimembayarpekerja-pekerjanyasebagaibagianupahdangajidalambentukhasilpertanian, perkebunandansebagainya, menyediakanperumahansecara gratis, subsidipenyediaandanbarang-baranguntukkebutuhanpegawainya. Demikianjugahalnyauntukkegiatanpenggalian. • Padaumumnyapengusahamembayarkaniuranpensiunatauiurantunjangankesejahteraanatasnamapegawainyapadasuataulembagakesejahteraanatauyayasandanapensiundansebagianya, yang dikelolaoleh unit yang terpisahdarikegiatanperusahaan. yayasanataulembagainiakanmembayarpensiun,tunjangankesejahteraandansebagainyaapabilaterjadiklaim.Apabilaperusahaanmembayarpensiun, tunjangankeluargadansebagainyalangsungkepadapegawainya, makabesarnyaiurantersebutperludiimputasi. Besarnyaimputasiinidiperkirakansamadenganbesarnyapembayaranpensiunatautunjangankesejahteraanyang benar-benardibayarkanpadawaktusekarangkepadapegawaiyang sudahpensiun, (denganasumsuibahwajumlahdankomposisipegawaiyang dicakupdalamdanapensiun/kesejahteraandanperbandinganantaraskalaupahdangajidanbesarnyapensiunrelatiftetaptidakberubah).

  28. KONSEP DAN DEFINISI SEKTORAL • Surplus Usaha • Surplus usahaadalahsamadenganselisihnilaitambahbrutodenganbalasjasapegawai, penyusutanbarang modal tetapdanpajaktidaklangsungneto. Surplus usahameliputipengeluaranatassewatanah, bunga modal dankeuntungan. Sewatanah • Dimaksudkan di sinipengeluaranperusahaanuntuksewatanahkarenaikutsertanyafaktorprduksitanahdalam proses produksi. Sewadibayaruntuktanahpertanianataupuntanahlainnya yang digunakandalamkegiatanusaha. Dalamsewatermasukjugaroyalty yaitupembayaranuntukhak paten, hakcipta, merkdagang, hakpengusahaanhutandansebagainya. Bunga Modal • Bunga modal adalahpengeluaranperusahaanuntukmembayarbungadari modal yang dipinjamyang digunakandalamkegiatanusaha. KeuntunganPerusahaan • Keuntunganperusahaanadalahkeuntungansebelumdipotongpajakperusahaandanpajaklangsunglainnyadansebelumdibagikansebagaidividen. Keutunganperusahaan di sinimerupakanselisihantara surplus usahadengansewatanahdanbunga modal. Jadimasih pula termasukberbagaipengeluaran transfer yang mungkindilakukanolehperusahaan.

  29. KONSEP DAN DEFINISI SEKTORAL Pajaktaklangsung • Pajaktidaklangsungyang dibayarolehperusahaanterdiridariiuranwajibkepemerintahyang diperlakukansebagaibiayauntukkegiatanproduksi. Pajaktidaklangsunginitermasuksegalajenispajakyang dikenakanataskegiatanproduksi, penjualan, pembelianataupenggunaanbarangdanjasaolehperusahaan/usaha. Suatuperusahaan/usahadapatmembayarpajaktidaklangsungkepadapemerintahdaerahmaupunkepemerintahpusat. • Pajaktidaklangsungdibagikedalampajakkomoditidanpajaktidaklangsunglainnya. Pajakkomoditimencakupseluruhpajaktidaklangsungyang bervariasisesuaidengankuantitasataunilaidarikomoditiyang diimpor, diproduksiataudijual. Contohdaripajakkomoditiadalahpajakimpor, pajakekspor, beamasuk, pajakpenjualan, pajakhiburandanpajakjudi. Pajaktidaklangsunglainnyameliputilisensiusaha, pajak real estate danpajakataspenggunaanhartauntukusaha. Pajakkomoditidikurangisubsidinya, menghasilkanpajakkomoditineto. • Beberapaperusahaanpemerintahdiberihakmonopoliuntukmemproduksidan/ataumenjualkomodititertentu. Perusahaan yang diberihakmonopoliinibiasanyamemproduksiataumenjualsatujeniskomoditisaja, sepertijasaangkutankeretaapi, jasatelekomunikasidansebagainya. Padaprinsipnyaselisihantara surplus usahadengankeuntungan normal diperlakukansabagaipajakkomoditi. Dalampraktek total surplus usahadiperlakukansebagaipajakkomoditi, karenatidakadadasaruntukmemperkirakansecaratepatkeuntungannormalnya. Kadang-kadangperusahaanpemerintahjugamenganut semi monopoli, yang memproduksikomoditiyang samadenganyang diproduksiolehperusahaanswasta. Surplus usahadariperusahaanpemerintahinidikurangibilamungkindengankeuntungan normal yang dapatdiukurberdasarkankeuntungan normal perusahaanswastayang memproduksikomoditisejenis. Selisihkeuntungan normal inidiperlakukansebagaipajakkomoditibila surplus usahatersebutcukupbesardandirencanakanuntukmenambahpenerimaanpemerintah.

  30. KONSEP DAN DEFINISI SEKTORAL • Permasalahanbisatimbul di dalammemutuskanapakahpembayarantertentuolehperusahaankepadapemerintahadalahsebagaipajaktidaklangsungatausebagaipembayaranatasbarangdanjasapemerintah. Jikaantarapengeluarandanperolehanterhadapbarangdanjasapemerintahmenunjukkansuatumanfaatyang jelasdanpembayarannyasecarasukarela, makapengeluarantersebutdiperlakukansebagaisuatupemabayaranuntukbarangdanjasapemerintah. Pembayaranbarangdanjasapemerintahsecarawajibdimasukkansebagaipajaktidaklangsungapabiladibayarolehperusahaan, misalnyapengeluaranwajibujikendaraandanizinmengemudi, paspor, jasapengadilandanpajakpelabuhan. Apabilayang membayaradalahrumahtanggamakadiperlakukansebagaipajaklangsung. • Pajak real estate dantanahdimasukkansebagaipajaktidaklangsungkecualidalamhaldimanapajaktersebutdipertimbangkansebagaisuatuproseduradministratifuntuktaksirandanpengumpulanpajaklangsung. Di dalamhalbangunanyang disewakan, pajak real estate secarakeseluruhantermasukdalambiayasewa, olehsebabituditetapkansebagaipajaktidaklangsung. Hal demikianjugabanyakterjadidalamkasuspajakatastanahdankekayaanlainnyamerupakanbagiandaripajaklangsungataskekayaan.

  31. KONSEP DAN DEFINISI SEKTORAL Subsidi • Subsidiadalahdanabantuanyang diberikankepadaperusahaandaripemerintah. Bantuanpemerintahkepadaperusahaanuntuktujuaninvestasiataumenutupikerugianakibatbencanadiperlakukansebagai transfer modal bukansebagaisubsidi. • Bantuankepadaperusahaanolehpemerintahyang dimasukkansebagaisubsidididasarkanataspenilaiankomoditiyang diproduksi, di eksporataudikonsumsi, buruhatautanahyang diikutsertakandalam proses produksiataucarabagaimanaproduksidiorganisirdandiadakan. Subsidiyang dihubungkanterhadapnilaikomoditikhususyang diproduksi, dieksporataudikonsumsiadalahsubsidikomoditi. Contohdarisubsidikomoditiadalahbantuandanaterhadapprodusenberas, pupukdankomoditilainnyaagar harganyarendah, atauhargaeksporkomodititertentuturun. Beberapajenisbantuanpemerintahkeprodusenyang tidakadakaitannyadengankegiatanproduksi, tetapimempunyaipengaruhdenganjumlahpembeliankonsumen, sepertibantuan-bantuansosialdiperlakukansebagai transfer bukansebagaisubsidi.

  32. KONSEP DAN DEFINISI SEKTORAL • Seluruhbantuanyang diberikanolehpemerintahkepadaperusahaanmisalnyauntukmenggantikerugianoperasional, danmempertahankanhargapadatingkattertentu, dimasukkansebagaisubsidi. Transfer yang diberikankepadaperusahaanpemerintahyang bersaingdenganperusahaanswastauntukmenutupikerugianbesarselamabeberapatahuntersebutdiperlakukansebagaisubsidi. Kerugianperusahaanniagapemerintahyang disebabkanolehkebijaksanaanpemerintah di manahargapenjualankomoditilebihrendahdarihargapembelian, diperlakukansebagaisubsidi. Karenapengoperasianperusahaanpemerintahyang tidakmendapatpenggantianberupasubsidi, diperlakukansebagai surplus usahayang negatif. • Subsididicatatpadawaktuterjadinyapembayaran. Waktupencatatan di perusahaanakanberbedadengan di pemerintah, sehinggauntukmemperkirakanbesarnyasubsididilakukanpenyesuaianterlebihdahuluterhadapperbedaantersebut. Besarnyasubsidiyang diberikanpadaperusahaandagangdiperkirakanatasperbedaanhargabelidanhargajualyang diperhitungkandandicatatsaatmanabarangtersebutmerupakanstok di dalamperusahaantersebut.

  33. KONSEP DAN DEFINISI SEKTORAL KlasifikasiSektor • Kegiatanekonomiyang terjadi di suatu Negara/ daerahberanekaragamsifatdanjenisnya. Berbagaikegiatanyang bercorakragaminiperludikelompokkansesuaidenganjeniskegiatanyang sama, sehinggadengandemikiandapatditentukanapakahsuatukegiatantermasukdalamkelompokkegiatanyang sama, sehinggadengandemikiandapatditentukanapakahsuatukegiatantermasukdalamkelompokkegiatanekonomitertentusepertimisalnyapertanian, industri, jasa- jasadansebagainya. Pengelompokankegiatanekonomisering pula disebutKlasifikasiSektorLapangan Usaha. • Pembagiankegiatanekonomikedalamsektordidasarkanpadakesamaandankebiasaansatuanekonomidalamcaraberproduksi, sifatdanjenisbarangdanjasayang dihasilkanolehmasing- masing sector danpenggunaanbarangdanjasabersangkutan. yang dimaksuddengancaraberporduksidalampenyusunanklasifikasiadalahyang berkaitandengan proses, teknologidanorganisasidalammenghasilkanbarangdanjasatersebut. • Keseragamankonsep/defenisidanklasifikasidiperlukandalamrangkaketerbandinganantara data yang dihasilkan, sehinggagambaranmengenaiperkembangandanperbedaanantarwilayah, antarwaktuatauantarkarakteristiktertentudapatdilakukan.

  34. KONSEP DAN DEFINISI SEKTORAL • Dalamupayamemperolehketerbandingandtayang dihasilkanolehberbagainegara, PBB menerbitkanpublikasimengenaiKlasifikasiLapangan Usaha yang berjudul: International Standard Industrial Classification of All Economic Activities (ISIC). Publikasiinitelahdirevisibeberapa kali, sesuaidenganperkembanganyang terjadi. Revisipertamaditerbitkanpadatahun 1958, revisikeduaditerbitkantahun 1968 danrevisiketigatahun 1990. Dalamklasifikasilapanganusahasecarainternasional, lapanganusahadibagidalamsepuluhsektorsebagaiberikut: • Pertanian. Mencakuptanamanbahanmakanan, perkebunanpeternakan, kehutanandanperikanan • PertambangandanPenggalian • IndustriPengolahan • Listrik, Gas dan Air • Konstruksi • Perdaganganbesardaneceran, RestorandanPerhotelan • PengangkutandanKomunikasi • LembagaKeuangan, Usaha PersewaanBangunandanJasa Perusahaan • PemerintahandanJasaSwasta (JasaSosial, HiburandanPerorangan) • Kegiatanyang belumjelasbatasannya

  35. KONSEP DAN DEFINISI SEKTORAL • Untukpengumpulan data secaranasional, biasanyaterhadapklasifikasiyansgditerbitkanoleh PBB inidilakukanpenyesuaiansesuaidengankondisiyang berlaku di setiap Negara. Demikianjugahalnyadengan Indonesia, BPS menerbitkanKlasifikasiLapanganUsahan Indonesia (KLUI) yang menjadipeganganbagipengumpulanstatistik di Indonesia. • Dalampenyusunanpendapatannasionalataupunpendapatan regional, klasifikasisektoryang dipakaiterdiridari 9 sektorsebagaiberikut: • Pertanian • PertambangandanPenggalian • Industripengolahan • Listrik, Gas danAir • Konstruksi • Perdagangan, Restoran, danPerhotelan • PengangkutandanKomunikasi • Keuangan, PersewaanBangunandanJasaPerusahaan • Jasa- jasa

  36. METODOLOGI PENGHITUNGAN MetodePenghitungan PDRB AtasdasarHargaBerlaku • PendapatanNasionaldanPendapatan Regional atasdasarhargaberlakudapatdihitungmelaluiduametodeyaitumetodelangsungdanmetodetidaklangsung. • Metodelangsungdapatdilakukandenganmenggunakan 3 macampendekatanyaitu: • Pendekatanproduksi • PendekatanPendapatan • Pendekatanpengeluaran

  37. METODOLOGI PENGHITUNGAN MetodeTidakLangsung (MetodeAlokasi) yang dimaksuddenganmetodealokasipendapatan regional propinsiadalahmenghitungpendapatan regional kabupaten/kotadengancaramengalokirangkapendapatan regional propinsiuntuktiap-tiapKabupaten/Kota denganmenggunakanalokatortertentu. • Alokatoryang dapatdipergunakandapatdidasarkanatas: • Nilaiproduksibrutoatauneto • Jumlahproduksipisik • Tenagakerja • Penduduk, dan • Alokatorlainnya yang dianggapcocokuntukdaerahtersebut. Denganmenggunakansalahsatuataukombinasidarialokatortersebutdapatdiperhitungkanpersentasebagianmasing-masingKabupaten/Kota terhadapnilaitambahsetiapsektoratausubsektor.

  38. METODOLOGI PENGHITUNGAN UrutansederhanadaricaraalokasiuntukKabupaten/Kota dapatdiuraikansebagaiberikut: • Melaluiinventarisasi data sekunder, kumpulkanlahsebanyakmungkin data/informasiuntuksemuakabupaten/kota. Data yang dikumpulkanmeliputi data produksi, indikatorproduksi, tarif, hargadanlainnya, masing- -masing per kabupaten/kota. • Sebaiknyapenghitungandengancaraalokasi, dilihatdarisegipengumpulan data dan proses penghitungan, dilakukanbersamaandenganpenghitunganpropoinsi. • Hitunglahnilaiproduksiuntuksektor/kegiatanyang memangdimungkinkandihitung. Perhitungannyaadalah : • Kwantumproduksiy Harga (masing-masingkabupaten/kota) • JumlahindikatorproduksiY Tarif (masing-masingkabupaten/kota)

  39. METODOLOGI PENGHITUNGAN • Hitunglahnilaitambahuntukmasing-masingsektor/kegiatanuntuksemuakabupaten/kotasebagaiberikut: • Untuksektoryang tersedianilaiproduksinyaNTBi= , dimana: NTBi = NilaiTambahuntukkabupaten/kota i. Oi = NilaiproduksiuntukKabupaten/kota i. ∑ Oi = Jumlahnilaiproduksiuntuk n kabupaten/kota n = Banyaknyakabupaten/kota di propinsi NTB = NilaiTambahBrutosuatusektor di propinsi Perludiingatbahwa ∑ Oitidakselalusamadengan output propinsiuntukperhitunganpropinsiyang dilakukansecaraterpisah. • Untuksektoryang tidaktersedianilaiproduksinya Dimana: Yi= jumlahindikatorproduksiuntukkabupaten/kota i. ΣYi= jumlahindikatorproduksiuntuk n kabupaten/kota. PilihlahsecaratepatindikatorproduksiYang dipakaisebagaialokator, denganpertimbanganindikatortersebutdapatmenggambarkansebaikmungkinproduksiYang sebenarnya.

  40. METODOLOGI PENGHITUNGAN MetodePenghitungan PDRB AtasDasarHargaKonstan • Perkembanganprodukdomestik regional brutoatasdasarhargaberlakudaritahunketahunmenggambarkanperkembanganyang disebabkanolehadanyaperubahandalam volume produksibarangdanjasayang dihasilkandanperubahandalamtingkatharganya. Olehkarenanyauntukdapatmengukurperubahan volume produksiatauperkembanganproduktivitassecaranyata, faktorpengaruhatasperubahanhargaperludihilangkandengancaramenghitung PDB dan PDRB atasdasarhargakonstan. • Penghitunganatasdasarhargakonstaninibergunaantara lain dalamperencanaanekonomi, proyeksidanuntukmenilaipertumbuhanekonomisecarakeseluruhanmaupunsektoral. ProdukDomestikBrutomenurutlapanganusahaatasdasarhargakonstanapabiladikaitkandengan data mengenaitenagakerjadanbarang modal yang dipakaidalam proses produksidapatmemberikangambarantentangtingkatproduktivitasdankapasitasproduksidarimasing-masinglapanganusahatersebut.

  41. METODOLOGI PENGHITUNGAN • Secarakonsepnilaiatasdasarhargakonstandapatjugamencerminkankuantumproduksipadatahunyang berjalanyang dinilaiatasdasarhargapadatahundasar. Dari segimetodestatistik, suatunilaiatasdasarhargakonstandapatdiperolehdengancara: • Revaluasiataskuantumpadatahunberjalandenganhargapadatahundasar. Cara iniadalahmengalikankuantumpadatahunyang berjalandenganhargatahundasar. Hasilnyaadalahnilaiatasdasarhargakonstan. 2. Ekstrapolasiatasnilaitahundasardengansuatuindekskuantum. Cara iniadalahmengalikannilaitahundasardengansuatuindekskuantumdibagi100. 3. Deflasiatassuatunilaipadatahunberjalandengansuatuindeksharga. Cara iniadalahmembaginilaitahunberjalandengansuatuindekshargadibagi 100.

  42. METODOLOGI PENGHITUNGAN • Pendekatanuntukmenghitungnilaitambahsektoralatasdasarhargakonstan • Nilaitambahbrutosektoralatasdasarhargakonstandapatdihitungdengancaramenggunakanduateknikyaitu i) teknikindikatorganda ii) teknikindikatortunggal. TeknikIndikatorGanda • Teknikinibiasanyadisebutjugasebagaiteknikdeflasiganda. Padacaraini, perkiraanatasdasarhargakonstanuntukmasing-masingnilaiproduksidanbiayaantaradibuatsecaraterpisah. Penghitunganatasdasarhargakonstanbagimasing-masingnilaiproduksiataupunbiayaantaradapatdilakukandengancararevaluasi,ataucaraekstrapolasi, ataudengancaradeflasi. Setelahperkiraanatasdasarhargakonstandiperoleh, makanilai output atasdasarhargakonstandikurangidengannilaibiayaantaraatasdasarhargakonstanakanmenghasilkannilaitambahatasdasarhargakonstan (Catatan: pengertiandeflasigandayang murniadalahuntukmendapatkannilaitambahatasdasarhargakonstanmasing-masing output danbiayaantaraatasdasarhargakonstandihitungdengancaradeflasi). Ataudenganrumus: Dimana: NTBk= nilaitambahbrutoatasdasarhargakonstan NPk = nilaiproduksiatasdasarhargakonstan NBAk= nilaibiayaantaraatasdasarhargakonstan

  43. METODOLOGI PENGHITUNGAN TeknikIndikator Tunggal • Padateknikindikatortunggal, makaperkiraannilaitambahatasdasarhargakonstandiperolehsecaralangsungdengancaramenggunakanmetodedeflasihargaterhadapnilaitambahatasdasarhargayang berlakuataudenganmetodeekstrapolasikuantumterhadapnilaitambahpadatahundasar. Jelasnyadenganmetodedeflasi, nilaitambahbrutoatasdasarhargakonstandiperolehdengancaramembaginilaitambahbrutotahunyang berjalandenganindekshargapadamasing-masingtahundibagi 100. Dimana: = nilaitambahbrutoatasdasarhargakonstantahun T. = nilaitambahbrutoatasdasarhargaberlakutahun T. = indekshargatahun T. Indekshargayang dipakaidapatberupaindekshargayang berkaitandenganproduksiataubiayaantara.

  44. METODOLOGI PENGHITUNGAN • Denganmetodeekstrapolasi, nilaitambahbrutoatasdasarhargakonstandiperolehdengancaramengalikannilaitambahbrutopadatahundasardenganindekskuantummasing-masingtahundibagi 100. Dimana: NTB0 = nilaitambahbrutotahundasar IKT = indekskuantumtahun T. Indikatorkuantumatau volume yang dipakaidapatberupaindikatorproduksi, biayaantaraatauindikator lain yang eratkaitannyadenganproduktivitassepertitenagakerja. Kapasitasproduksi (mesin, kendaraan) dansebagainya. PemilihanantaracaraTeknikDeflasiGandadanTeknikIndikator Tunggal tergantungantara lain padaperkembanganharga output danharga input yang terjadipadasuatusektor. Apabilaperkembangankeduajenishargatersebutberbedasatudenganyang lainnya, makaTeknikDeflasiGandayang dipilih. Demikian pula halnyaapabilarasio input-output nyaselaluberubah-ubahsetiaptahun. Jikahal-haltersebut di atastidakterjadimakaTeknikIndikator Tunggal dapatdipakai. Kemungkinan lain dalammenghitung NTB atasdasarkonstandapat pula dilakukandenganmengestimasinlaiproduksidengancararevaluasi, ekstrapolasikuantumataudeflasiharga, kemudianuntukmemperolehestimasibiayaantaradigunakanrasio input-output yang diperolehdarisuatusurvey tahundasar. Cara inihanyadibenarkan, apabilahubunganantara input dan output dalambentukfisiktetaptidakberubahsepanjangwaktu.

  45. METODOLOGI PENGHITUNGAN PendekatanuntukMenghitungPenggunaanAtasDasarHargaKonstan • Dalamhal PDRB menurutpenggunaan, perkiraanatasdasarhargakonstanbiasanyadiperolehdengancaramendeflasinilaiatasdasarhargaberlakudariberbagaikomponenpengeluarandenganindekshargayang sesuai. Misalnyaindekshargayang sesuaiuntukmasing-masingkomponentersebutadalahindekshargakonsumenuntukkonsumsirumahtangga, indekshargaperdaganganbesaruntukkonsumsipemerintahdanperdaganganantardaerah, danindekshargaperdaganganbesarbarang-baranginvestasiuntukpembentukan modal bruto.

  46. PENYAJIAN PDB/PDRB TABEL 1. PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) KABUPATEN/KOTA MENURUT LAPANGAN USAHA, ATAS DASAR HARGA BERLAKU TAHUN 2000-2003 (… RUPIAH)

  47. PENYAJIAN PDB/PDRBTABEL 2. PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) KABUPATEN/KOTA MENURUT LAPANGAN USAHA, ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2000 TAHUN 2000-2003 (… RUPIAH)

  48. PENYAJIAN PDB/PDRB TABEL 3. LAJU PERTUMBUHAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN/KOTA ……………. MENURUT LAPANGAN USAHA, TAHUN 2000-2003 .

  49. PENYAJIAN PDB/PDRB TABEL 4. INDEKS HARGA IMPLISIT PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN/KOTA … MENURUT LAPANGAN USAHA,TAHUN 1993-1996

  50. RINGKASAN PDB/PDRB MP GROSS FC DOMESTIK MP NET PDB/PDRB FC MP GROSS FC NASIONAL MP NET FC

More Related