280 likes | 510 Views
Week 5. Struktur Geologi dalam Hidrogeologi (Geological structure in hydrogeology) . Reference: Geological structures materials Weight & Sonderegger , 2007, Manual of Applied Field Hydrogeology, McGraw-Hill online books
E N D
Week 5 Struktur Geologi dalam Hidrogeologi (Geological structure in hydrogeology) Reference: Geological structures materials Weight & Sonderegger, 2007, Manual of Applied Field Hydrogeology, McGraw-Hill online books Mandel & Shiftan, 1981, Groundwater Resources: Investigation and Development, Academic Press
Couse note for ITB student. Permission for other uses to Prof. Deny Juanda Puradimaja Struktur Geologi • Struktur primer: struktur yang terbentuk pada saat batuan terbentuk: • struktur perlapisan • kekar pendinginan: kekar kolom • foliasi (khusus pada metamorf) • Struktur sekunder: struktur yang terbentuk setelah batuan terbentuk, karena proses tektonik: • Lipatan • Sesar • Kekar
Couse note for ITB student. Permission for other uses to Prof. Deny Juanda Puradimaja Beberapa studi kasus • Rekonstruksi aliran sungai bawah tanah Kali Bribin, Gunung Kidul (Puradimaja, D.J., Santoso, D., Lubis, R.F., 1993) • Pemetaan hidrogeologi gunungapi G. Ciremai, Kab. Kuningan (Puradimaja, D.J., Irawan, D.E, 2001) • Pemetaan hidrogeologi kawasan Padalarang (Puradimaja, D.J., tim asisten, 2003) • Relasi airtanah dan air Danau Aneuk Laot, Sabang (Puradimaja, D.J., Budidarma, D., 2004) • Analisis aliran airtanah multifase di Kawasan G. Kromong, Palimanan Puradimaja, D.J., Silaen, H., 2003) • Rekonstruksi aliran sungai bawah tanah di kawasan Buniayu, Kab. Sukabumi (Puradimaja, D.J., Priyono, I., 2005)
Rekonstruksi Jaringan Sungai Bawah Tanah Studi Kasus : Kawasan Karst Daerah Buniayu,Kabupaten SukabumiJawa Barat
Tujuan Penelitian • Merekonstruksi Jaringan Endokarst melalui pengukuran geofisika Metode Wenner – Schlumberger dan Metode mise A la masse • Memahami Sistem Akifer dan Aliran Airtanah pada akifer karst
Gua Kerek Gua Cipicung Gua Siluman Pintu Gua
Kolom Stratigrafi Daerah Penelitian (RAB Sukamto, 1975) Fokus Studi Penelitian
Gua Kerek Gua Siluman Gua Cipicung
Gua Siluman Gua Cipicung Gua Kerek
Gua Kerek Gua Siluman Gua Cipicung
Gua Kerek Gua Cipicung Gua Siluman
Contoh Hasil • Hasil pengukuran metoda langkah kompas, didapatkan dua buah jalur gua, yaitu jalur Gua Cipicung yang berarah N 30-40oE dan jalur Gua Siluman yang berarah N 320-330oE. Kedua jalur gua tersebut saling bertemu dan berakhir di Gua Kerek. • Hasil pengukuran metoda Wenner-Schlumberger yang dalam interpretasi menggunakan hasil tes laboratorium, dinyatakan dengan posisi dan diameter gua, yaitu : • Bentangan-1 (775 mapl, tidak terdeteksi adanya rongga), • Bentangan-2 (776 mapl, tidak terdeteksi adanya rongga), • Bentangan-3 (777 mapl, 20 m x 10 m), • Bentangan-4 (775 mapl, 42 m x 15 m), • Bentangan-5 (774 mapl, 55 m x 10 m), • Bentangan-6 (775 mapl, 25 m x 15 m), • Bentangan-7 (774 mapl, 6 m x 3 m), • Bentangan-8 (775 mapl, 50 m x 5 m).
Contoh Hasil • Hasil metoda mise A’la masse menghasilkan bahwa di dasar lorong Gua Cipicung (total 640 meter, seluruhnya berair), sedangkan di lorong Gua Siluman (total 600 meter, air mengalir hanya sepanjang 100 m dari mulut gua bagian Selatan). Pada bagian lainnya kering dan air menghilang masuk melalui rongga-rongga kecil dan rekahan di bagian dasar Gua Siluman.