1 / 33

oleh: Drs. H. Syafruddin Amir, M.M (Ketua Program studi Tarbiyah STAI Syamsul ‘Ulum

MEDIA PENGAJARAN. oleh: Drs. H. Syafruddin Amir, M.M (Ketua Program studi Tarbiyah STAI Syamsul ‘Ulum Dosen STAI Syamsul ‘Ulum). File dapat diunduh pada alamat: www.rumahpendidikan.wordpress.com. PENGERTIAN MEDIA PENDAHULUAN.

makala
Download Presentation

oleh: Drs. H. Syafruddin Amir, M.M (Ketua Program studi Tarbiyah STAI Syamsul ‘Ulum

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. MEDIA PENGAJARAN oleh: Drs. H. Syafruddin Amir, M.M (Ketua Program studi Tarbiyah STAI Syamsul ‘Ulum Dosen STAI Syamsul ‘Ulum) File dapat diunduh pada alamat: www.rumahpendidikan.wordpress.com

  2. PENGERTIAN MEDIA PENDAHULUAN Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar ini teijadi karena adanya interaksi antar individu dengan lingkungannya. Oleh karena adanya interaksi belajar dapat teijadi kapan dan dimana saja. Hal-hal yang menjadi ciri atau nilai-nilai bahwa seseorang telah belajar adalah adanya perubahan tingkah laku, sebab tingkat pemahaman pengetahuan dan keterampilan telah membentuk dan mempengaruhi terdahap sikapnya. Apabila proses belajar itu diselenggarakan secara formal di sekolah-sekolah, hal ini diharapkan untuk mengarahkan perubahan-perubahan pada seseorang siswa secara terencana, baik dari aspek pengetahuan, keterampilan, maupun sikap interaksi yang terjadi selama proses belajar tersebut yang dipengaruhi oleh lingkungannya, antara lain terdiri antar siswa, guru, bahan atau materi pembelajaran (buku, modul, diktat, selebaran, majalah, alat rekaman video atau audio dan yang sejenisnya), serta berbagai sumber dan fasilitas belajar (proyektor overhead, perekam pita audio dan video, radio, televisi, komputer, perpustakaan, laboratorium, dst.).

  3. Pemilikan pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media pengajaran meliputi: • Media sebagai alat komunikasi guna lebih mengefektifkan proses belajar mengajar • Fungsi media dalam upaya pencapaian tujuan pendidikan • Seluk beluk proses pembelajaran • Hubungan antar metode pendidikan dalam pengajaran • Pemilihan dan penggunaan media pembelajaran • Berbagai jenis alat dan teknik media pendidikan • Media pendidikan dalam setiap mata pelajaran • Upaya inovasi dalam media pendidikan. (Hamalik, 1994:6)

  4. KAJIAN TEORI Media berasal dari bahasa Latin medium berarti perantara atau pengantar yaitu perantara atau pengantar sumber pesan kepada penerima pesan.

  5. DEFINISI MEDIA PEMBELAJARAN MENURUT PARA AHLI Schramm (1977) mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Sementara, Briggs (1977) berpendapat bahwa media pembelajaran adalah sarana fisik untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti buku, film, video, dan sebagainya. Sedangkan, National Education Associaton (1969) mengungkapkan bahwa media pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang-dengar, termasuk teknologi perangkat keras. Berdasarkan kategori media, Paul dan David (1999) melalui Rishe (2007) berpendapat bahwa ada enam kategori, yaitu media yang tidak diproyeksikan, media yang diproyeksikan, media audio, media film dan video, multimedia, dan media berbasis komunikasi. Sementara, menurut Rudy Bretz (1971) dalam Harsja W. Bachtiar (1984) mengidentifikasikan media menjadi tiga unsur pokok yaitu media suara, visual, dan gerak. Schramm mengkategorikan media dari dua segi: segi kompleksitas dan besarnya biaya dan menurut kemampuan daya liputannya. Gagne menyebutkan tujuh macam pengelompokkan media, yaitu benda untuk didemostrasikan, komunikasi lisan, media cetak, gambar diam, gambar gerak, film bersuara, dan mesin belajar. Menurut Edling, ada enam macam media pembelajaran yaitu kodifikasi subjektif visual dan kodifikasi objektif audio kodifikasi subjektif audio dan kodifikasi objektif visual pengalaman langsung dengan orang dan pengalaman langsung dengan benda-benda.

  6. DEFINISI MEDIA PEMBELAJARAN MENURUT PARA AHLI Arsyad (2005) melalui Rishe (2007), media sebagai sarana pembentuk konstuksi pemahaman pembelajaran terhadap suatu materi, media sebagai alat bantu menciptakan suasana pembelajaran yang lebih efektif, dan media sebagai pendukung ketercapaian tujuan pembelajaran yang keberhasilanya ditentukan oleh pemilihan dan penggunaan media pembelajaran oleh para guru. Brown (1973) mengungkapkan bahwa media pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran dapat mempengaruhi terhadap efektivitas pembelajaran. Masih berkaitan dengan pengertian media, Bachtiar (1984) memberikan batasan bahwa media pembelajaran sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada diri siswa. Sementara, Arief S. Sadiman dkk, (1986) berpendapat bahwa media dapat mewakili guru menyampaikan informasi secara lebih teliti, jelas, dan menarik. Menurut Bovee (1997) media pembelajaran adalah sebuah alat yang berfungsi untuk menyampaikan pesan pembelajaran.

  7. DEFINISI MEDIA PEMBELAJARAN MENURUT PARA AHLI Pemerolehan pengetahuan dan keterampilan, perubahan-perubahan sikap dan perilaku dapat terjadi karena interaksi antara pengalaman baru dengan pengelaman yang pernah dialami sebelumnya. Menurut Bruner (1966:10-11) ada tiga tingkatan utama modus belajar, yaitu pengalaman langsung (enactive), pengalaman pikorial/gambar (iconis), dan pengalaman abstrak (symbolic). Tingkat pengalaman pemerolehan hasil belajar seperti itu digambarkan oleh Dale (1969) sebagai suatu proses komunikasi. Materi yang disampaikan dan diinginkan siswa dapat menguasainya disebut sebagai pesan. Guru sebagai sumber pesan menuangkan pesan ke dalam simbol-simbol tertentu (enconding) dan siswa sebagai penerima menafsirkan simbol tersebut sehingga dipahami sebagai pesan (decoding).

  8. Gambaran pengolahan pesan oleh guru dan murid

  9. Dale's Cone of Experience(Kerucut Pengalaman Dale) Dasar pengembangan kerucut diatas bukanlah tingkat kesulitan, melainkan tingkat keabstrakan - jumlah jenis indera yang turut serta selama penerimaan isi pengajaran atau pesan. Pengalaman langsung akan memberikan kesan paling utuh dan bermakna tentang informasi dan gagasan yang terkandung oleh karena ia melibatkan indera penglihatan, pendengaran, perasaan, penciuman, dan peraba. Ini dikenal dengan learning by doing.

  10. Pengetian Media Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti 'tengah \ 'perantara', atau 'pengantar'. Dalam bahasa Arab, media adalah perantara (وسا ئل) atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Banyak batasan yang diberikan orang tentang media. Beberapa ahli memberikan definisi tentang media pembelajaran. Arief S. Sadiman dkk, (1986) memberikan batasan, media berasal dari bahasa Latin merupakan bentuk jamak dari "Medium" yang secara harfiah berarti "Perantara" atau "Pengantar" yaitu perantara atau pengantar sumber pesan dengan penerima pesan. Sedangkan, National Education Associaton (1969) mengungkapkan bahwa media pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang-dengar, termasuk teknologi perangkat keras.

  11. Gegne (1970) dalam Arif S. Sudirman,1986:6, mengatakan bahwa media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnnya untuk belajar. Semetara Briggs (1970) berpendapat bahwa media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar. Brown (1973) mengungkapkan bahwa media pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran dapat mempengaruhi terhadap efektivitas pembelajaran. Tidak begitu beda, Arsyad (2005:5, melalui Rishe:132, dalam Gatra) berpendapat bahwa media pembelajaran merupakan bagian perencanaan pembelajaran yang mengarah pada ketercapaian kompetensi pembelajar. Istilah media bahkan sering dikaitkan atau dipergantikan dengan kata teknologi yang berasal dari kata latin tekne (bahasa Inggris art) dan logos (bahasa Indonesia ilmu). Menurut Webster (1983), art adalah keterampilan (skill) yang diperoleh lewat pengalaman, studi dan observasi. Dengan demikian, teknologi tidak lebih dari suatu ilmu yang membahas tentang keterampilan yang diperoleh lewat pengalaman, studi, dan observasi. Bila dihubungkan dengan pendidikan dan pengajaran, maka teknologi mempunyai pengertian sebagai; "perluasan konsep tentang media, dimana teknologi bukan sekedar benda, alat, bahan atau perkakas, tetapi tersimpul pula sikap, perbuatan, organisasi dan managemen yang berhubungan dengan penerima ilmu" (Achsin, 1986 : 10). Erat hubungannya dengan istilah teknologi, kita juga mengenal kata teknik. Teknik dalam bidang pengajaran bersipat apa yang sesungguhnya terjadi antara guru dan murid. Ia merupakan suatu trategi khusus Anthony, 1963-96). Bahkan Richard dan Rodgers (1982-184) menjelaskan pula bahwa teknik adalah prosedur dan praktek yang sesungguhnya dalam kelas.

  12. Ciri umum yang terkandung pada setiap batasan • Media pendidikan memiliki pengertian fisik yang dewasan ini dikenal sebagai hardware (perangkat keras) yaitu sesuatu benda yang dapat dilihat, dodengar atau diraba dengan pencaindera. • Media pendidikan memiliki pengertian non-fisik yang dikenal sebagai sotware (perangkat lunak), yaitu kandungan pesan yang terdapat dalam perangkat keras yang merupakan isi yang ingin disampaikan kepada siswa • Penekanan media pendidikan terdapat pada visual dan audio • Media pendidikan memiliki pengertian alat bantu pada proses belajar baik di dalam maupun di luar kelas • Media pendidikan digunakan dalam rangka komunikasi dan interaksi guru dan siswa dalam proses pembelajaran. • Media pendidikan dapat digunakan secara massa • Sikap, perbuatan, organisasi, strategi dan manajemen yang berhubungan dengan penerapan suatu ilmu.

  13. media pembelajaran adalah sebagai : • sarana pembelajaran berupa alat fisik (manusia, materi, peristiwa), • berisi pesan pembelajaran, • mampu menciptakan komunikasi efektif antara pembelajar dengan materi pembelajaran, dan • mampu mendukung ketercapaian tujuan pembelajaran.

  14. Fungsi Media Pengajaran • Secara umum media mempunyai kegunaan : • memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis. • mengatasi keterbatasan ruang, waktu tenaga dan daya indra. • menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara murid dengan sumber belajar. • memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual, auditori & kinestetiknya. • memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman & menimbulkan persepsi yang sama. • Selain itu, kontribusi media pembelajaran menurut Kemp and Dayton, 1985 : • Penyampaian pesan pembelajaran dapat lebih terstandar • Pembelajaran dapat lebih menarik • Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan menerapkan teori belajar • Waktu pelaksanaan pembelajaran dapat diperpendek • Kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan • Proses pembelajaran dapat berlangsung kapanpun dan dimanapun diperlukan • Sikap positif siswa terhadap materi pembelajaran serta proses pembelajaran dapat ditingkatkan • Peran guru berubahan kearah yang positif

  15. Media Pengajaran dan Proses PBM Dalam kegiatan belajar mengajar, sering pula pemakaian kata media pengajaran (لوسائل التعليمية) digantikan dengan istilah-istilah alat pandang-dengar, bahan pengajaran (instructional material), komunikasi pandang-dengar (audio visual communication), pedidikan alat peraga-pandang (visual education), teknologi pendidikan (education technology), alat peraga (وسائل الايصآح) dan media penjelas. Muhibbin Syah (2002) mengidentifikasi sebagai sejumlah langkah yang direkayasa sedemikian rupa untuk menepai tujuan pengajaran tertentu.

  16. Strategi ini mencakup beberapa tahapan antara lain : • Strategi perumusan sasaran proses belajar mengajar (PBM) yang berkaitan dengan strategi yang akan digunakan oleh pengajar dalam mementukan pola ajar untuk pencapaian sasaran. • Strategi perencanaan proses belajar mengajar, beriritan dengan langkah-langkah pelaksanaan mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Dalam tahap ono termasuk perencanaan tentang media ajar yang akan digunakan. • Strategi pelaksanaan proses belajar mengajar, berhubungan dengan pendekatan sistem pengajaran yang benar-benar sesuai dengan pokok bahasan materi ajar.

  17. Hambatan Ada beberapa factor yang menjadi penghambat atau penghalang proses komunikasi. Penghambat tersebut biasa dikenal dengan istilahbarriers,ataunoise.Dua jenis hambatan yang lain adalah hambatan cultural seperti misalnya perbedaan adat istiadat, norma-norma social, kepercayaan dan nilai-nilai panutan, dan hambatan lingkungan yaitu hambatan yang ditimbulkan situasi dan kondisi sekitar. Proses belajar mengajar yang tenah, sejuk dan nyaman tentu akan lain dengan proses yang dilakukan di kelas yang bising, panas dan berjubel. Perbedaan adart istiadat, norma social dan kepercayaan kadang bisa menjadi sumber salah paham.

  18. Media pendidikan sebagai salah satu sumber belajar yang dapat menyelurkan pesan dapat membantu mengatasi hal tersebut. Perbedaan gaya belajar, minat, intelegensi, keterbatasan daya indera, atau hambatan geografis dapat dibantu dengan pemanfaatan media pendidikan.

  19. Perkembangan Media Pendidikan Berdasarkan perkembangan teknologi tersebut, media pengajaran dapat dikelompokkan ke dalam empat kelompok yaitu: • media hasil teknologi cetak • media hasil teknologi audio-visual • media hasil teknologi yang berdasarkan computer • media hasil gabungan teknologi cetak dan computer.

  20. Macam-Macam Media Macam media pembelajaran sangatlah beragam. Banyak ahli mengkategorikan media pembelajaran secara berbeda-beda. Paul dan David (1999: 144-149, mengkategorikan media pembelajaran menjadi enam kategori, yaitu : • Media yang tidak diproyeksikan. Meliputi papan tulis, papan flip, grafik, peta, gambar, realia, model tiruan, papan pameran, dan diorama. • Media yang diproyeksikan. Meliputi: OHP, slide, dan proyektor. • Media audio. Meliputi: pita kaset, rekaman piringan, dan compact disc. • Media film dan video (audio-visual) Berupa kaset video (DVD dan sejenisnya) yang memuat pengkisahan (film). • Multimedia. Menyangkut koleksi berbagai tipe media yang terikat dalam satu topik tertentu. Misalnya, modul pembelajaran yang berupa teks berisi soal-soal dilengkapi dengan gambar dan program powerpoint.

  21. Klasifikasi Media • Media audio visual gerak. Media audio visual merupakan media yang paling lengkap yaitu menggunakan kemampuan visual dan gerak. • Media audio visual diam. Merupakan kedua dari segi kelengkapan kemampuannya karena ia memiliki semua kemampuan yang ada pada golongan sebelumnya kecuali penampilan gerak. • Media audio visual semi gerak. Memiliki kemampuan menampilkan suara serta linear jadi tidak dapat menampilkan gerak nyata secara utuh. • Media visual gerak. Memiliki kemampuan seperti golongan pertama kecuali penampilan suara. • Media visual diam. Memiliki kemampuan menyampaikan informasi secara visual tetapi tidak dapat menampilkansuara maupun gerak. • Media Audio. Media yang hanya memanipulasi kemampuan-kemampuan suara semata-mata. • Media cetak; merupakan media yang hanya mampu menampilkan informasi berupa huruf-angka (alphanumeric) dan simbol-simbol tertentu saja.

  22. Antara media rumit mahal (big media) dan media sederhana (little media). Schramm juga mengelompokkan media menurut kemampuan daya liputannya yaitu : • liputan luas dan serentak seperti televisi, radio, facsimile • liputan terabata pada tempat/ruang seperti film suara, film bisu, audio tape, piringan audio, foto, poster, papan tulis, dan radio vision • media untuk belajar individual (mandiri) seperti buku, modul, program belajar dengan komputer, dan telpon.

  23. Macam-macam media yang dipergunakan dalam proses belajar mengajar yaitu : • objek • model • suara langsung • rekaman audio • media cetak • pembelajaran terprogram • papan tulis • media transparansi • film rangkai • film bingkai • film televisi, dan • film gambar

  24. Edling; ada enam unsur pengalaman belajar yaitu : • dua untuk pengalaman audio, meliputi kodifikasi subjektif visual dan kodifikasi objektif audio • dua untuk pengalaman visual meliputi kodifikasi subjektif audio dan kodifikasi objektif visual • dua pengalaman belajar 3 dimensi yaitu pengalaman langsung dengan orang dan pengalam langsung dengan benda-benda.

  25. Klasifikasi media dilakukan dengan menggunakan tiga kriteria • Berdasarkan karakteristiknya. • Berdasarkan dimensi presentasinya. • Berdasarkan pemakaiannya.

  26. Berdasarkan karakteristiknya Menurut Rudy Bretz, media mempunyai lima karakteristik utama, yaitu suara, gerak, gambar, garis, dan tulisan. Selain itu, ada media yang memiliki karakteristik tunggal dan ada media yang memiliki karakteristik ganda. Media yang memiliki karakteristik tunggal adalah: • radio: memiliki karakteristik suara saja, • rekaman: memiliki karakteristik suara saja, • HP: memiliki karakteristik suara saja, • slide: memiliki karakteristik gambar saja, • reading book: memiliki karakteristik tukisan saja, dan • reading machine: memiliki karakteristik tukisan saja. Media yang memiliki karakteristik ganda: • film bisu: memiliki karakteristik gambar dan gerak, • film suara: memiliki karakteristik gambar, gerak, dan suara, • TV dan VTR: memiliki karakteristik suara, gambar, dan gerak (garis dan tulisan), • OHP: memiliki karakteristik suara, gambar, garis, dan tulisan, • slide: memiliki karakteristik gambar dan suara, dan • bermain peran, sosiodrama, dan psikodrama: memiliki karakteristik suara dan gerak.

  27. Berdasarkan dimensi presentasinya Berdasarkan dimensi presentasinya, media dapat dibedakan menurut lamanya presentasi dan sifat presentasi. • Lama presentasi. Berdasarkan lamanya presentasi, media dapat dibagi menjadi dua: • Presentasi sekilas: informasi yang disampaikan hanya sekilas berlalu saja. Media yang tergolong dalam kategori ini adalah radio, rekaman, film, TV, dan flash card. • Presentasi tak sekilas: informasi yang dikomunikasikan berlangsung secara relatif lama. Media yang tergolong kategori ini adalah slide, film strips, OHP, flow chart, kubus struktur, dan bumbung subsitusi. • Sifat presentasi: Berdasarkan sifat presentasi, media dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu: • Media dengan presentasi kontinyu: tidak boleh diputus-putus atau diselingi dengan program lain. Yang tergolong jenis ini adalah radio, TV, dan film. • Media dengan presentasi tidak kontinyu: dapat diputus-putus atau diselingi dengan program lain. Yang tergolong jenis ini adalah OHP, kubus struktur, bumbung substitusi, flow chart, dan slot board, epidiascope.

  28. Berdasarkan pemakaiannya. Berdasarkan jumlah pemakaiannya, media dapat dibedakan sebagai berikut. • Media untuk kelas besar. • Media untuk kelas kecil. • Media untuk belajar secara individual. Berdasarkan usia dan tingkat pendidikan pemakai, media dapat dibedakan sebagai berikut. • Media untuk murid TK. • Media untuk murid SD. • Media untuk siswa SMTP. • Media untuk siswa SMTA. • Media untuk siswa di perguruan tinggi.

  29. Pada hakikatnya, hampir semua media dapat dipakai pada semua tingkatan, asal materinya disesuaikan dengan tingkatan masing-masing. Terdapat berbagai jenis media belajar, diantaranya: • Media Visual: Grafik, diagram, chart, bagan, bahasa, dan sejenisnya; • Media Audial: radio, tape recorder, laboratorium bahasa, dan sejenisnya; • Projected still media: slide, over head projector (OHP), in focus dan sejenisnya; • Projected motion media: film, televisi, video (VCD, DVD, VTR), komputer dan sejenisnya.

  30. Menurut Soeparno (1988) derajat kemedian suatu alat adalah tingkat-tingkatan yang secara gradual (berangsur-angsur) yang memberikan ukuran sejauh mana suatu alat dapat diisi dengan suatu program. Berdasarkan derajat kemediaan suatu alat dapat dibagi menjadi empat kelompok: • alat yang derajat kemediaannya tinggi: VTR, TV, dan film; • alat yang derajat kemediaannya sedang:slide, OHP, radio, rekaman, film biru, film strips; • alat yang derajat kemediaannya rendah: papan tulis, papan tali, papan magnetis, papan flanel, papan selip, kubus struktur, bumbung subtitusi; dan • alat yang derajat kemediaannya nol yang berarti alat tersebut sama sekali tidak dapat diisi.

  31. PEMILIHAN MEDIA • Media Jadi dan Media Rancangan • Dasar Pertimbangan Pemilihan Media • Kriteria Pemilihan

More Related