1 / 33

PENINGKATAN LAYANAN PENDIDIKAN DASAR BERMUTU

Rembug Nasional. PENINGKATAN LAYANAN PENDIDIKAN DASAR BERMUTU. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR 27 FEBRUARI 2012. 1. 1. Sistematika Paparan. 1. BANTUAN SISWA MISKIN. 2. SISTEM PEMBELAJARAN.

lynley
Download Presentation

PENINGKATAN LAYANAN PENDIDIKAN DASAR BERMUTU

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. RembugNasional PENINGKATAN LAYANAN PENDIDIKAN DASAR BERMUTU KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR 27 FEBRUARI 2012 1 1

  2. SistematikaPaparan 1. BANTUAN SISWA MISKIN 2. SISTEM PEMBELAJARAN 3. PENUNTASAN REHABILITASI RUANG KELAS RUSAK DAN PENINGKATAN SARANA PRASARANA DI DAERAH 3T, PERBATASAN DAN KLASTER 4 4. PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KHUSUS DAN PENDIDIKAN LAYANAN KHUSUS 5. PERCEPATAN PEMBANGUNAN PENDIDIKAN DI PAPUA DAN PAPUA BARAT MELALUI UP4B

  3. PENGANTAR Penuntasan Pendidikan Dasar Sembilan TahunBermutu • Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya. (UUD 1945 pasal 31 ayat 2) • Pemerintah dan pemerintah daerah menjamin terselenggaranya wajib belajar minimal pada jenjang pendidikan dasar tanpa memungut biaya. (UU 20/2003 pasal 34 ayat 2) • Pengelolaan satuan pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah dilaksanakan berdasarkan standar pelayanan minimal dengan prinsip manajemen berbasis sekolah/madrasah. (UU 20/2003 pasal 51 ayat 4) PemenuhanAkses & DayaTampung • PenyediaanBantuan SiswaMiskin • RehabilitasiruangkelasSD-SDLB danSMP-SMPLB yang rusaksedangdanberat. • PenyediaanRKB dan USB terutamadidaerah 3T dannelayan (klaster 4). • Pembangunan boarding school di daerahperbatasandanterpencil SASARAN : ketersediaan • Semuaanak 7-15 tahun bisa sekolah keterjangkauan Penyediaan BOS untukmemenuhi 100% biayaoperasionalsekolah. • Pendidikan dasar tanpa dipungutbiaya. kesetaraan • Pemenuhan100% unit cost BOS (sekarangbarumemenuhi 70%) • Mendorong Pemda untukmenyediakan BOSDA kualitas • LayananpendidikandasarsesuaiSPM. Pemenuhan SPM padaSemuaSD-SDLB danSMP-SMPLB kepastian Percepatanpenuntasansaranaprasaranadenganoptimalisasi DAK Penyediaanbuku teksdanreferensi. Pemenuhanlaboratoriumdanalatperaga Peningkatankualifikasi, kompetensi, danefisiensi PTK.

  4. 1 BANTUAN SISWA MISKIN

  5. TUJUAN • Membantu siswa untuk memenuhi kebutuhan pribadi siswa selama duduk di bangku sekolah. • Mencegah siswa dari kemungkinan putus sekolah akibat kesulitan ekonomi. • Memberi peluang dan kesempatan yang lebih besar kepada siswa untuk terus bersekolah hingga menyelesaikan pendidikan . • Membantu kelancaran program sekolah. PERSYARATAN PENERIMA BSM • Persyaratan Siswa Penerima BSM • Penerima BSM daripemerintahpusatadalah siswa SD,SDLB,SMP,SMPLB,SMA,SMALB DAN SMK negeri dan swasta dari keluarga miskin yang: • Terancam putus sekolah karena kesulitan biaya. • Tidak sedang menerima beasiswa dari sumber lain. • Persyaratan Sekolah Peserta Program BSM • Sekolah yang dapatmenyalurkanbeasiswasiswamiskindaripemerintahpusatiniadalah: • Sekolah yang mempunyai siswa yang berasal dari keluarga miskin. • Sekolah yang memiliki surat ijin operasional/kelembagaan yang dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota setempatuntuk sekolah umum.

  6. RASIONALITAS: BANTUAN SISWA MISKIN • Setiapwarganegarawajibmengikutipendidikandasardanpemerintahwajibmembiayainya (UUD 1945). • Saatiniterdapat 1,08 jutasiswa (2,05%) putussekolahdan 3,03 jutalulusan SD sampai SM yang tidakbisamelanjutkankejenjangpendidikan yang lebihtinggikarenaalasanfaktorekonomi. • Dalam RKP 2011 direncanakanpemberianbeasiswabagi 6,18 jutasiswa (13,3% daripopulasisiswa), namun yang teralokasidalam APBN 2011 barumencapai 3,25 jutasiswa. • Dayatampungpendidikandari SMP sampai SM perluditingkatkansejalandenganpertumbuhanpendudukdan target peningkatanangkapartisipasi. • APBN Tahun 2012 diarahkanuntukmenyediakan beasiswabagi 4.324.905 siswadengananggaransebesarRp 1.806 Milyar • Pemberianbeasiswainiakanmempercepatpenurunanangkaputussekolahdanmeningkatkanangkapartisipasisiswauntukmemenuhisasaran RKP 2011.

  7. 2 SISTEM PEMBELAJARAN

  8. PERBAIKAN SISTEM PEMBELAJARANPADA TINGKAT PENDIDIKAN DASAR • Latar Belakang • Tujuan • Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) • Penggunaan Alat Peraga dan Media Pembelajaran • Penggunaan Laboratorium • Pembinaan dan Implementasi Program • Kebutuhan Mendatang

  9. B. Tujuan A. Latar Belakang Dalam proses pembelajaran, siswa akan lebih mudah mencerna isi materi pelajaran bila siswa dapat menggunakan berbagai metode pembelajaran dan berbagai alat bantu belajar, di antaranya melalui penglihatan (visual), pendengaran (auditori), atau gerak (psikomotorik). • Perancangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang sesuai dengan kondisi sekolah. • Mempromosikan penerapan metode pembelajaran CTL (Contextual Teaching and Learning) agar penguasaan guru dalam melaksanaan proses pembelajaran kontekstual dapat terlaksana secara efektif dan efisien, sehingga guru diharapkan mampu meningkatkan mutu pencapaian standar kelulusan siswa. • Untuk menunjang keberhasilan proses belajar di kelas, dan khususnya terkait dengan proses belajar mandiri individual di rumah. • Untuk melengkapi media pembelajaran agar proses belajar melalui penggunaan media belajar lebih berhasil, khususnya untuk mencapai ketuntasan belajar. • Pembuatan dan penggunaan alat peraga dalam kegiatan pembelajaran perlu dilandasi oleh jalan pikiran yang sistematis agar sarana/alat peraga itu dapat berperan yang digunakan terpadu dengan mata pelajaran lainnya yang dilakukan dalam proses belajar mengajar. • Untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitasnya agar laboratorium dikelola dan dimanfaatkan dengan baik.

  10. C. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) • KTSP meliputi kegiatan intra kurikuler dan ekstra kurikuler yang dikembangkan berdasarkan hasil mufakat antara guru, kepala sekolah, dan orang tua. • Arah pelaksanaan KTSP tidak mengikat sehingga mudah dikembangkan dengan melibatkan komponen lain di sekolah berdasarkan standar minimal yang ditetapkan pemerintah. • Pengembangan standar minimal yang termuat dalam KTSP merupakan kegiatan yang berorientasi kepada siswa. D. Penggunaan Alat Peraga dan Media Pembelajaran Fungsi Alat Peraga: Kegunaan Media Pembelajaran: • Pelajaran Lebih Mudah • Pelajaran Lebih Menarik • Imajinasi dan Kreasi • Memperjelas penyajian pesan • Mampu atasi keterbatasan ruang, waktu, daya indera • Menimbulkan gairah belajar siswa • Menimbulkan persepsi yang sama • Memudahkan penguasaan materi • Membantu penyaji untuk berkreasi

  11. E. Penggunaan Laboratorium Kegiatan di laboratorium/praktikum akan memberikan peran yang besar terutama dalam: • membangun pemahaman konsep; • verifikasi (pembuktian) kebenaran konsep; • menumbuhkan keterampilan proses (keterampilan dasar bekerja ilmiah) serta afektif siswa; • menumbuhkan “rasa suka” dan meningkatkan motivasi terhadap pelajaran yang dipelajari; • melatih kemampuan psikomotor. F. Pembinaan dan Implementasi Program • Pelaksanaan Pembelajaran dengan metode CTL (Contextual Teaching and Learning) • Workshop Pemantapan CTL bagi guru-guru yang berasal dari sekolah-sekolah dengan pencapaian Ujian Nasional (UN) rendah.

  12. G. Kebutuhan Mendatang BUKU TEKS BUKU REFERENSI MODUL BROSUR YANG SEJENIS MEDIA CETAK MEDIA MEDIA ELEKTRONIK -AUDIO -VIDEO -FILM MEDIA NON CETAK Media pembelajaran yang diperlukan di masa yang akan datang meliputi media pembelajaran interaktif dan penggunaan multimedia.

  13. 3 PENUNTASAN REHABILITASI RUANG KELAS RUSAK DAN PENINGKATAN SARANA PRASARANA DI DAERAH 3T, PERBATASAN DAN KLASTER 4

  14. Pembiayaan RehabilitasiRuang Kelas Rusak Berat SD – SMP TA 2011-2012 (Juta Rupiah) APBN-2012 Rp. 7,8 T DAK-2012 Rp. 8T APBN-2011 Rp. 0,7 T DAK-2011 Rp. 2,1 T *) Berdasarkan RKAK/L Kemdikbud 2012 yang disetujui oleh Komisi X DPR RI dan PMK Nomor 209/PMK.07/2011 Tentang Pedoman Umum dan Alokasi DAK Tahun Anggaran 2012

  15. PerkembanganKegiatanRehabilitasiTahun 2011(APBN) A. Sasaran dan Alokasi Dana (Rp. Juta) B. Perkembangan Penyaluran Dana (Rp. Juta)

  16. Perkembangan Fisik Rehabilitasi SD dan SMP 2011(Status: 12 Februari 2012) Kategori perkembangan fisik:

  17. Sasaran dan Pembiayaan Rehabilitasi Ruang Kelas/Ruang BelajarRusak Berat SDdan SMP2012 *) Berdasarkan hasil pertemuan koordinasi tanggal 13 – 15 Desember 2011 di Jakarta 17

  18. SebaranRuangKelasRusakBerat Per Provinsi, Tahun 2010/11 SD (negeridanswasta) SMP (negeri dan swasta) 16.9% 12.4% Total = 42.428 Total = 110.598

  19. StrategiPelaksanaanKegiatan RehabilitasiRuang Kelas/ Ruang Belajar SD dan SMP 2012 1 2 3 Kerjasama dgn TNI, dalam Pendampingan Pelaksanaan Program Rehabilitasi untuk Provinsi (1) NTT; (2) Papua; (3) Papua Barat; (4) Maluku; dan (5) Maluku Utara. Melanjutkan Kerjasama dengan BPKP dan Perguruan Tinggi dalam rangka quality assurance implementasi Program Rehabilitasi Nasional Ruang Kelas SD dan Ruang Belajar SMP Tahun 2011-2012 Kegiatan rehabilitasi dilaksanakan dengan mekanisme block grant kepada sekolah dengan melibatkan partisipasi masyarakat (swakelola)

  20. Rencana Distribusi Alokasi Sasaran*)Rehabilitasi Ruang Kelas SD Tahun 2012 * Berdasarkan data PDSP 2010 dan proses verifikasi masih berlangsung 20

  21. Rencana DistribusiAlokasiSasaran*) Rehabilitasi SMP Tahun 2012 * Berdasarkan data PDSP 2010 dan proses verifikasi masih berlangsung 21

  22. JadwalPelaksanaanRehabilitasiGedung SD dan SMP 2012 Permohonan dispensasi tentang mekanisme belanja barang agar dapat diberikan langsung ke satuan pendidikan Rehabilitasigedung SD dan SMP selesaidansiapdigunakan (Kemkeu) Penyalurandanarehabilitasikesekolahdanmulaikegiatanfisik Laporan Monitoring perkembanganrehabilitasi (tahap 2) Verifikasiakhir SD dan SMP yang akandirehabilitasi (sekolah) (Sekolah dan Dinas Kab/Kota) (Kemdikbud) (Dinas Kab/Kota) 13-17 Feb 13 Maret 2012 31 Juli Juli-Nop 20 Feb-Mei 30April 13-15 Des Feb-Apr mgu 2 -12 Monitoring, Supervisi dan Evaluasi (Mar-Des) Laporan Monitoring perkembanganrehabilitasi (tahap 1) (Sekolah dan Dinas Kab/Kota) (Kemdikbud, TNI dan BPKP) Pertemuankoordinasi DAK danRehabilitasi SD dan SMP 2012 Penandatangan MOU KemdikbuddenganKab/Kota : Selesai (Dikdas dan Kab/Kota) (Kemdikbud) : Dalam proses : Belum selesai : Milestone Desember 2011 (…….) : Penanggung Jawab Januari–Desember 2012

  23. 4 PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KHUSUS DAN PENDIDIKAN LAYANAN KHUSUS

  24. Kesetaraan Dalam Pendidikan “..setiap warga negara, tidak memandang ras, agama, suku, jender, keterbatasan fisik dan mental berhak memperoleh layanan pendidikan dan perlindungan dari diskriminasi.. ” umum KebutuhanKhusus (Cacat) - ---- Tunagrahita - Tuna Rungu - Tuna Netradll • KebutuhanKhusus • Cerdas Istimewa Bakat Istimewa (CIBI) • Gifted (Cerdas Istimewa) • Talented (Bakat Istimewa) khusus khusus selalu saja ada warga yang khusus… yang memerlukan perhatian sangat khusus… dengan layanan yang sangat khusus pula…

  25. 5 PERCEPATAN PEMBANGUNAN PENDIDIKAN DI PAPUA DAN PAPUA BARAT MELALUI UP4B

  26. Index Pembangunan Manusia (IPM) Tahun 2008 Nasional Papua Rata-rata Nasionaltahun 2008 =71,17 Rata-rata Nasionaltahun 2008 =71,17

  27. Index Pembangunan Manusia (IPM) Tahun 2008 Papua Barat Nasional Rata-rata Nasionaltahun 2008 =71,17 Rata-rata Nasionaltahun 2008 =71,17

  28. INTERVENSI PEMBANGUNAN PENDIDIKAN DASAR DI PAPUA TAHUN 2012

  29. INTERVENSI PEMBANGUNAN PENDIDIKAN DASAR DI PAPUA BARAT TAHUN 2012

  30. Terima Kasih Ditjen Pendidikan Dasar

More Related