1 / 19

PROVIDING BALANCED VIEWPOINTS

PROVIDING BALANCED VIEWPOINTS. SURYANDRIZAL 23403056. TUJUAN.

lovie
Download Presentation

PROVIDING BALANCED VIEWPOINTS

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PROVIDING BALANCED VIEWPOINTS SURYANDRIZAL 23403056

  2. TUJUAN Menjelaskan sebuah prosedur yang dinamakan Multiple perspective, yang membantu pengambil keputusan memperluas pandangan mereka dalam mengatasi bias – bias dan memberikan cara untuk menentukan aspek – aspek kunci dari keputusan dengan menggunakan beberapa perspektiv.

  3. Multiple Perspective • Linstone (1984) mengutip Allison’s Work, Menamakannya Multiple perspective untuk digunakan dalam buku ini sebagai tough decision • Perspektiv yang digunakan adalah: Technical, personal, dan organizational • Perspectiv ini memberikan sebuah alat untuk mengukur keputusan dari sudut pandang yang berbeda, yaitu menjelaskan pandangan yang berbeda dari sebuah keputusan. • Step – step sebuah keputusan yang didalamnya multiple perspective digunakan dijelaskan gambar berikut :

  4. The Decision Process Stage 1 EXPLORING Steps Core problems Aims Alternatives New Alternatives Stage 2 ASSESSING Steps Future conditions Criteria Reduced List Of Alternatives Objectives and Boundaries with Alternatives Stage 3 TESTING Steps Senstivity analysis Assessment of Actors and Experts Assessment of Alternatives Stage 4 LEARNING Steps Outcome determination Missed opportunities Action Recommendation Corrective Action and Revision of Norms (Applied to New Decisions) Gambar 1

  5. 3 PERSPECTIV • The Technical Perspective (T Perspective) • Menekankan aspek realita kondisi ekonomi suatu keputusan. • Pertanyaan - pertanyaan ditujukan dan dijawab dalam istilah – istilah perbandingan statistik, ukuran – ukuran kuantitativ, dan atribut –atribut yang bisa dihitung seperti proyeksi keuntungan dan level kualitas yang dicapai. • The Personal Perspective (P Perspective) • Pengambil keputusan berusaha melihat suatu keputusan melalui sudut pandang dari orang – orang yang dipengaruhi. • Linstone dan lainnya (1981) menamakannya “hidden movers ” . • A hidden movers bisa diartikan sebagai sebuah kekuatan dalam sebuah organisasi, kekuatan yang bisa mengizinkan,memperlambat, atau bahkan melarang sebuah keputusan menjadi kenyataan.

  6. P Perspectiv memberikan bentuk - bentuk pandangannya (Linstone and others, 1981) : • Aktivitas politik bisa di prediksi dari motiv individu – individu pemainnya dan kegiatan mereka • Aspek – aspek dari perspektiv organisasi bisa diperjelas melalui motiv – motiv kekuasaaan. Motiv ini bisanya tidak timbul ke permukaaan dari suatu group. • Pihak – pihak kunci bisa membuat perbedaan. Berkonsultasi ke mereka bisa memberikan seorang pengambil keputusan akan ide – ide dan memberikan suatu alat untuk dapat diimplementasikan. • Persoalan pribadi dan masalah – masalah yang komplek timbul melalui perspektiv individu yang bisa diselesaikan melalui perspektiv organisasi.

  7. The Organizational Perspective (O Perspective) • O perspektiv menjelaskan bahwa sebuah keputusan merupakan penyebab dari kecendrungan sebuah entiti untuk melawan sebuah gabungan pusat kekuasaan dimana pemimpin–pemimpinnya diseimbangkan oleh perlawanan kompetitor dan manuver – manuver angota staff untuk menuntut kredit (piutang). • Menurut Linstone and others(1981), O perspectiv memberikan pandangan padangan pada sebuah proses keputusan : • Menemukan kantong – kantong dukungan dan perlawanan dan tindakan – tindakan atau kepentingan – kepentingan mereka . • Menetapkan bagaimana untuk menyerap perubahan guna dilaksanakan. • Memahami bagaimana mendapatkan dukungan dari kunci pusat kekuasaaan • Mengacak pengaruh – pengaruh kuat yang melekat dalam O view, seperti biaya organisasi yang ditunjukan sebagai keterlambatan dan turnover.

  8. Using the Perspectives Konsep Multiple perspectives telah secara efektif digunakan pada bermacam keputusan didalam bisnis dan pemerintahan, dan penggunaaan teknologi di sistem yang komplek. Contoh Kasus : Keputusan angkatan bersenjata untuk memperkenalkan perbaikan senjata perang. Tentara lebih menyukai senapan M – 16 karna lebih kecil, kecepatan Peluru, dan menggunakan bahan plastik yang mengurangi beratnya. T Perspektiv Menyoroti pada test lapangan terhadap kondisi senjata. Test mennjukan bahwa mayoritas tembakan dari tentara mengenai target sejauh 300 yard atau lebih dekat lagi, Tembakan tersebut memberikan kesan bahwa kecepatan peluru adalah lebih penting dibandingkan ukuran kemampuan tenatara . Sebagai tambahan , M – 16 memiliki sifat tahan lama dan mudah dalam perawatan dan bisa diproduksi pada biaya yang rendah dibandingkan dengan pendahulunya M – 14.

  9. O Perspektiv • Menyoroti penetangan yang keras atas M-16, yang dipelopori dari ahli tembak bersenjata tradisional. Dalam kompetisi, jenis tembakan yang berat (peluru) dibutuhkan untuk mengurangi pengaruh perlawanan angin. • The P Perspectiv • Melibatkan pandangan dari Sekretaris pertahanan U.S, Robert McNamara, Menekankan pada kefektifan biaya bagi pengadaaan atas pembangunan militer ( Senjata baru). • Hasil Keputusan : • M 16 dibeli, dikarenakan persetujuan andatara P dan T Perspektiv. • Meskipun begitu, M-16 dimodifikasi, mengurangi keefektivan sebagai senjata perang dan menaikan biaya (penekanannya pada keinginan ahli senjata tembak tradisional) • Ukuran kemampuan ditingkatkan,tembakan digunakan untuk meningkatkan keakuratan, peluru dimodifikasi .

  10. Penggunaaam Multiple Perspektiv • pada keputusan yang sulit (tough Decision) • Ada 3 Kasus yang masing – masing melibatkan dominasi masing – masing • perspektiv, yaitu : • Dominasi O Perspektiv. • Dapat dijelaskan pada gambar 2 : • T Perspectiv • Menyoroti keuntungan Mutual yang jatuh dan merasakan kebutuhan untukmemperoleh teknologi dan pelayanan yang bisa diberikan sebuah institusi besar. • O Perspectiv • Menyangkut cadangan dana dari Mutual sebagai entiti.Dewan pengurus berfikiran perlu lebih manajemen yang agresiv dalam menggunakan cadangan, memberikan pengaturan staff yang lebih baik, dan mengembangkan pelayanan kepada masyarakat untuk memperbaiki market share • P Perspectiv • Ditunjukan oleh pihak-pihak kunci. Presiden Mutual menentang secara terang – terangan dari proses merger, mengantisipasi kehilangan prestise (posisinya). • Redefenisi kewenagan diantisipasi • Ketakutakan kehilangan pekerjaan, dibuat perjanjian akan jaminannya.

  11. Gambar 2 Sebelum S&L diijinkan membayar seperempat persen lebih bunga penyimpanan dari kesanggupan yang dimilki bank bank mengggunakan tingkat struktur bunga yang sama dengan S&L Deregulasi Industri perbangkan tahun 1980 Dibentuk insitusi kecil penyimpanan dan peminjaman (dinamakan Mutual) menyebabkan banyak Institusi penyimpanan dan peminjaman (S&L) kehilangan posisi kompetitiv mereka Menyebabkan Mutual membayar tingkat bunga Yang lebih tinggi dari penjualan hipotik. Mutual butuh dana yang kuat guna menghindari defisit Dan Dewan Pengurus memutuskan mencari S&L terbesar untuk mengaabungkan diri. memberikan tingkat bunga tinggi yang disetuijui oleh hukum, yang setingkat dengan nilai kompetitiv hipotik.

  12. Kesimpulan : Kasus ini menunjukan dominasi O perspektiv, dimana Dewan pengurus Mutual mengambil tindakan untuk memastikan keberlansungan Bank dan menemukan persepsi untuk mencari institusi. 2. Dominasi T Perspektiv Dijelaskan pada Gambar 3. T Perspectiv Nilai Positif : mengurangi biaya dan mempertahankan kualitas Nilai Negatif : Tidak Ada O Perspektiv Nilai Positif : Tidak Ada Niali Negatif : Potensial untuk kehilangan prestise dan kredibilitas P Perspektiv Nilai Positif : Tidak Ada Niali Negatif : Kredibilitas dari menajemen rendah baik didalam dan diluar organisasi HASIL • Pegawai dan masyarakat berteriak menentang atas kepetusan tersebut • Beberapa top official sedih karna top management tidak berkonsultasi sebelumnya • Top management diingatkan untuk melarang secara resmi kepada pegawai membeli mobil – mobil luar karna dibuat dari baja luar. • Prposal dari pegawai untuk menaikan produksi atas tungku pembakaran yang masih tersisa.

  13. DIVISI BESAR PERUSAHAAN BAJA DI U.S DI SEBUAH KOTA KECIL(1984) MASALAH Perusahaan harus menutup satu dari tiga tempat pembakaran baja untuk “reline”Yang membutuhkan 4 bulan penyelesainnya. Sedangkan perkiraan penjualan Menyatakan kebuthan konsumen tidak bisa dipenuhi dari divisi lain perusahaan selama masa “reline” karna kualitas batang baja tidak ada pada harga yang kompetitiv dari perusahaan domestik,perusahaan berinisitif menegosiaikan ke foreign producers Option Purchase domestic Steel Shut down temporarily and lay offf employees Purchase Foreign Steel Produce Steel Internally PILIHAN

  14. 3. Dominasi P Perspektiv KASUS : Tahun 1979, Toko Pakaian H yang berpusat di Ohio mengembangkan jaringaanya di sebelah selatan dan sentral Florida dengan membuka 3 Toko baru. 70 % barang dagangan pembeliannya dibeli secara terpusat, yang mengakibatkan peralatan untuk pasar bagian pertengahan barat dan sebelah utara dikirim ke toko di Florida. MASALAH : Kondisi Penjualan memburuk / menurun tajam di Florida, Toko H mengalami kehiangan finansial yang besar untuk pertama alinya dalam sejarah keuntungannya Mengalami kerugian besar, karna persediaan tidak bisa dialihkan ke cabang toko yang lain. Tutup Toko Menghasilkan kerugian yang kecil karna kepemilikan toko disewakan.Hanya persediaan, perlengkapan dan lokasi yang bisa dijual OPTIONS Menjual Toko P Perspektiv dari presiden perusahaan dominan untuk melanjutkan toko. Tidak ada data yang mendukung opsi ini. Hanya Presiden berkomitmen untuk memutuskan mereka tetap bekerja Menghidupkan kembali Toko

  15. KASUS : KONTAMINASI POLYBROMINATED BIPHENYL (PBB) • Insiden terjadi di Michigan, Perusahaan Kimia yang membuat PBB (dinamakan Fire Master ) dan magnesium oxide yang meningkatkan uji lemak di dalam susu (dipasarnya sebagai Nutrimaster). • Musim Panas 1973, kedua produk tertukar karena keidakhati-hatian. Firemaster dikirimkan ke penggilingan makanan, dimana dicampur dengan makanan dan didistribusikan kepada petani – petani melalui Michigan Farm Bureau. • Bulan Agustus, banyak ternak yang mengalami penyakit ringan dan menjalar sepanjang kota, termasuk perubahan konsumsi makanan dan produksi susu, pertumbuhan kuku, yang abnormal, kematian bayi ternak dan kesulitan dalam membiakannya. • Tahun 1974, analisis dilakukan pada pencampuran makanan menyatakan adanya kontaminasi PBB, yang diperkuat dengan pendeteksi PBB didalam susu dari ternak yang terpengaruh dan kesalahan ditemukan. USING THE MULTIPLE PERSPECTIVE APPROACH

  16. Peternakan di karantinakan untuk ditest, dan aturan dibuat. Hasilnya 181 petani dikategorikan terkena kontaminasi PBB. • 30.000 ternak terkontaminasi dibawa jauh dari kota dan dibunuh dan dikubur tanpa ada pemberitahuan kepada publik . • Selanjutnya penguburan kedua terjadi atas perintah gubernur yang diketahui oleh publik dari media, protes yang keras dari warga dan mengambil tindakan hukum. • Membentuk komite, menggugat bahwa penguburan tsb akan merusak lingkungan dan meminta agar alternativ yang dilakukan adalah dengan cara membakar. • Keputusan pengadilan menyatakan untuk melakukan pembunuhan dan dikubur di kota Oscada dan sisanya dikirim ke Utah untuk dibunuh dan dikubut.

  17. KASUS : BUILDING A MESEUM Dibangun tahun1935, Benteng Leavenworth, Kansas, sebuah tempat pusat yang dijadikan rumah bagi cavalry dan Unit dragoon dan titik awal bagi rentetan kereta api untuk pergi ke Santa Fe dan Oregon dalam rangka menjajah Amerika barat. Tahun 1908, inisiatif dari militer untuk merenovasi dan dijadikan museum, tetapi dilarang oleh Reagan Administration apabila menggunakan dana militer.Kemudian Masyarakat setempat beinisitif mengumpulkan dana. Masalahnya : Membuat keputusan terhadap selesksi tim perancang arsitektur untuk merancang dan membangun museum. Setelah 3 bulan Terdapat 17 perusahaan yang diajukan kepada direktur asosisasi Perwakilan 75 perusahaan Arsitektur di interview oleh sebuah perwakilan asosiasi Diseleksi Mengambil Beberapa Kali perhitungan suara Konflik Hanya 3 perusahaan yang memenuhi syarat

  18. Kompromi tercapai setelah memperoleh seorng penasehat, yang bekerja bagi U.S Army Corps of Engineers and served, memberikan pandangan kepada dewan. T Perspektiv Memfokuskan bagaimana menemukan pertimbangan fungsional, seperti kebutuhan pengguna ( users), interpretasi dalam bentuk ruangan, perluasan, dan isu – isu mengenai bangunan, penyimpanan dan hal lainnya. Arsitek memberikan “gambaran” atau model bangunan (form) yang kelihatannya memberikan solusi karna tampak sebagai alternativ yang nyata yang menghilangkan keraguan. O Perspektiv Menyoroti Kepentingan donor dimana Model atau gambar bisa digunakan untuk menangkap imajinasi orang – orang pemilik dana. P Perspektiv Muncul dalam bentuk trade-off dari permintaan dari berbagai pengguna agar bangunan tetap memiliki dana. Seorang pengambil keputusan harus menempatkan pertanyaan kepada kepentingan untuk pelayanan. Dengan kepentingan eksplisit ini, baik bentuk dan fungsi bangunan bisa di satukan

More Related