1 / 20

Teknologi Beton Pertemuan 10

Teknologi Beton Pertemuan 10. Matakuliah : R0132 – Teknologi Bahan Tahun : Feb 2010. TEKNOLOGI BETON.

loring
Download Presentation

Teknologi Beton Pertemuan 10

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Teknologi BetonPertemuan 10 Matakuliah : R0132 – Teknologi Bahan Tahun : Feb 2010

  2. TEKNOLOGI BETON Perancangan campuran Beton adalah untuk menentukan kombinasi yang paling praktis dan ekonomis dari bahan yang ada untuk menghasilkan beton yang memenuhi persyaratan pada kondisi penggunaan tertentu. Untuk mencapai tujuan ini campuran beton yang dibuat harus memiliki kualitas berikut : Workability campuran beton segar dapat diterima Durability, kekuatan dan tampilan yang seragam dari beton yang telah mengeras Ekonomis

  3. Pemahaman prinsip-prinsip dasar dari desain campuran adalah sama pentingnya dengan perhitungan-perhitungan yang aktual. Kualitas-kualitas di atas hanya dapat diperoleh dengan pemilihan bahan yang tepat dan sifat-sifat campuran yang baik.

  4. Suatu w/c dapat menghasilkan kekuatan yang berbeda-beda akibat perubahan dalam ukuran-ukuran agregat, gradasi, tekstur permukaan, bentuk, kekuatan dan kekakuan agregat, perbedaan jenis semen dan sumber-sumbernya, kadar udara yang dimasukkan adanya admixture serta lamanya curing. W/C ratio adalah berat air dibagi dengan berat semen.

  5. Agregat Ada dua sifat agregat yang memiliki pengaruh penting terhadap campuran beton karena workability beton segar yaitu : Gradasi (ukuran dan distribusi partikel) Sifat-sifat partikel (bentuk, porositas dan tekstur permukaan)

  6. Slump Beton harus selalu dibuat dengan workability, konsistensi dan plastisitas yang sesuai dengan kondisi pekerjaan. Workability adalah suatu ukuran sulit atau mudahnya mengecor, mengkonsolidasikan dan menyelesaikan beton. Konsistensi adalah kemampuan beton segar untuk mengalir. Plastisitas menentukan kemudahan beton untuk dicetak. Jika dalam suatu campuran beton dipakai agregat lebih banyak atau air yang ditambahkan lebih sedikit, campuran akan menjadi kaku dan sulit dicetak.

  7. Pengujian slump adalah suatu ukuran konsistensi beton. Untuk suatu proporsi semen dan agregat tanpa admixture, semakin tinggi slump, campuran semakin basah. Slump merupakan workability yang ditunjukan ketika memperkirakan campuran yang serupa.

  8. Tegangan Beton

  9. Percobaan Tarik/Tekan Pada Beton

  10. CEMENT Aggregate • Based on Size • Fine Aggregate • Coarse Aggregate • Properties • Specific Gravity • Absorption • Gradation, FM • Texture and Shape • Type • Hydraulic • Non-Hydraulic • Hydration • Setting • Hardening CONCRETE CONSTITUENT MATERIAL Water • Function • Requirement

  11. Concrete Characteristics • Fresh Concrete • Workability  Slump • Consistency • Mobility • Compactibility • Hardened Concrete • Strength • Compression Test • Shear Test

  12. Recommendation Dalam penelitian lebih lanjut dapat dilakukan dengan menggunakan plastik jenis lain sebagai bahan tambahan dalam beton. Misalnya HPDE (High Density Polyethilene). Untuk memperoleh hasil yang dapat dibandingkan secara akurat, lebih baik membuat adukan campuran beton dalam satu adukan. Salah satu alternatif yaitu dengan menggunakan mixer dengan kapasitas yang lebih besar. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut yang belum dilakukan penulis yaitu pengujian shrinkage dan rangkak beton serta kuat tarik belah dan kuat lentur beton. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terkait dengan bentuk geometris cacahan plastik, seperti bentuk, ukuran dan ketebalan cacahan plastik. Penggunaan bahan additive untuk meningkatkan workability dan gaya adhesi antara cacahan dengan matrik beton

  13. Retakan Beton tidak kuat menahan tarikan, sebuah balok yang dibebani akan melengkung dan pada bagian bawah akan timbul retak-retak karena beton tidak dapat menahan tarikan, maka gaya tarikan dapat ditahan dengan memberikan tulangan. Beton hanya kuat menahan tekanan.

  14. M1 = momen pada saat timbul retakan pertama pada permukaan bawah pelat M2 = momen pada saat retakan telah berkembang penuh Hubungan non-linier antara momen dan lendutan bagi pelat beton bertulang.

  15. Beton dan Baja Tulangan Beton bertulang adalah beton yang terdiri dari baja dan tulangan . Bila sebuah balok beton (tidak bertulang) diberi beban tekan yang makin membesar dan regangan yang terjadi setelah setiap pertambahan beban diukur, maka diagram - (tegangan-regangan) dapat dibuat.

  16. Besarnya tegangan tekan ultimat ’cu tergantung dari mutu beton semakin tinggi mutu beton semakin tinggi ’cu

  17. Diagram tegangan–tegangan dari baja Diagram tegangan-regangan dari baja pengerjaan dingin. Pada bagian awal diagram tegangan-regangan ini modulus elastisitas baja konstan Es = 2x105 MPa=2,0 x 106 kg/cm2 y = tegangan leleh baja pada  = 0,2% maka y = batas leleh/yield point.

  18. Struktur Lantai Komposit Tambrisering Dek-Baja Plafond

  19. Bangunan komposit baja dan beton

More Related