1 / 107

Outline

Outline. Mengenal spesifikasi Chemically Mengenal MSDS (Material Safety Data Sheet) Mengenal B3 ( Bahan Berbahaya dan Beracun ) Mengenal lambang bahaya chemically Teknik Pelarutan dan pengenceran

lilian
Download Presentation

Outline

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Outline • Mengenalspesifikasi Chemically • Mengenal MSDS (Material Safety Data Sheet) • Mengenal B3 (BahanBerbahayadanBeracun) • Mengenallambangbahaya chemically • TeknikPelarutandanpengenceran • Mengenalalat-alatlaboratorium yang sederhana (nama, fungsi, dancaramenggunakandenganbenar) • Model Penggunaanalat Lab • Mengenalinstrumenanalisis • PeraturanKeselamatanKerjadi Lab Kimia

  2. SPESIFIKASI CHEMICALLY SPESIFIKASI CHEMICALLY • Laboran, analis, peneliti harus mengetahui sifat atau spesifikasi pereaksi (reagen) yang digunakan Tingkat kemurnian • Berdasarkan tingkat kemurnian, chemically dikelompokkan menjadi 4 tingkat :

  3. Kriteria Spesifikasi Chemically Tingkat Teknik (Technical Grade)  tingkat komersial • Digunakan untuk kebutuhan industri, jarang untuk tujuan analisis kimia kecuali : a. untuk larutan pembersih/pencuci b. untuk larutan pereaksi kualitatif (demonstratif)

  4. TingkatFarmasi (Pharmaceutical Grade) • Tingkatkemurnianmemenuhikebakuan USP (United States Pharmacopeia) • Biasadigunakanuntukkebutuhanbidangfarmasidankedokteran, sebagaipereaksikimiadilaboratoriumkecualiuntukanalisiskimia

  5. Tingkat Murni (Chemically Pure, CP)  General Purpose Reagent, GPR • Kemurniannya jauh di atas tingkat farmasi • Tidak ada ketentuan khusus aturan kebakuan kemurnian, tergantung pabrik pembuatnya • Umumnya digunakan untuk analisis kimia

  6. Tingkat Pereaksi (Analyzed Grade) •  Pro Analysis, p.a.; Analar Reagent, AR; Guaranteed Reagent,GR • Tingkat kemurnian memenuhi aturan kebakuan ACS (The American Chemical Society Committee on Analytical Reagents Pabrik pembuatnya selalu mencantumkan pernyataan pada label pereaksi : “Conforms to ACS Specifications” • Memenuhi persyaratan analisis

  7. MSDS(Material Safety Data Sheet) Examples: • MSDS logam Kalsium • MSDS Kalsium hidroksida

  8. PENGENALAN B3(BahanBerbahayadanBeracun) • PeraturanPemerintah RI No. 74 Tahun 2001 : BahanBerbahayadanBeracun yang selanjutnyadisingkatdenganB3 adalahbahan yang karenasifatdanataukonsentrasinyadanataujumlahnya, baiksecaralangsungmaupuntidaklangsung, dapatmencemarkandanataumerusaklingkunganhidup, danataudapatmembahayakanlingkunganhidup, kesehatan, kelangsunganhidupmanusiasertamakhlukhiduplainnya.

  9. Klasifikasi B3 • Mudahmeledak (exlosive) • Pengoksidasi (oxidizing) • Sangatmudahsekalimenyala (extremely flammable) • Sangatmudahmenyala (highly flammable) • Mudahmenyala (flammable) • Amatsangatberacun (extremely toxic) • Sangaberacun (highly toxic)

  10. Klasifikasi B3….lanjutan • Beracun (moderately toxic) • Berbahaya (harmful) • Korosif (corrosive) • Bersifatiritasi (irritant) • Berbahayabagilingkungan (dangerous to the environment) • Karsingenik (carcinogenic) • Teratogenik (teratogenic) • Mutagenik (mutagenic)

  11. LAMBANG BAHAYA CHEMICALLY Lambang E (explosive) : berarti bahan kimia bersifat dapat meledak Lambang F (highly flammable) : berarti bahan kimia bersifat mudah menyala/terbakar

  12. Lambang F+ (extremely flammable) : berarti bahan kimia bersifat sangat mudah terbakar Lambang O (oxidant substance) : berarti bahan kimia bersifat pengoksidasi Lambang T (toxic) : berarti bahan kimia bersifat racun

  13. Lambang T+ (very toxic) : berarti bahan kimia bersifat racun kuat Lambang C (corrosive) : berarti bahan kimia bersifat korosif, atau dapat merusak jaringan hidup Lambang Xi (irritant) : berarti bahan kimia dapat menyebabkan iritasi terhadap jaringan atau organ tubuh

  14. Lambang Xn (harmful) : berarti bahan kimia dapat melukai jaringan atau organ tubuh Lambang N (dangerous for the environment) : berarti bahan kimia bersifat berbahaya bagi satu atau beberapa komponen dalam lingkungan kehidupan

  15. ZAT KIMIA DAN BAHAYANYA

  16. PENANGANAN SAMPAH LABORAORIUM • Sampah/limbahlaboratorium : - sampahkimia - sampahbiologi - sampahplastik - sampah yang lain

  17. SAMPAH KIMIA AturanPembuangansampahkimia • Tidakbolehdibuangdisaluranpembuangan air : - pelarut-pelarutorganik - logamberat - sianida, sulfida - bahan-bahanpadat • Sampah –sampahkimia yang berbahayaharusditempatkanpadawadah yang diberi label • Sampahradioaktifharusmendapatpenanganankhusus, demikianjugabahanbersifatkarsinogenik.

  18. Catatan…… • Sampah-sampah yang sangatberbahayabiasanyadiubah (dioksidasi, direduksi, dinetralisasi, dll) menjadibahan yang kurangberbahayasebelumditempatkandalamwadah-wadahpembuangan. • Alkali kuatharusdinetralisirsebelumdibuang, sedangkanasamkuatharusdinetralkandengan sodium bikarbonatsebelumdibuang

  19. BAHAN KARSINOGENIK • Bahaya : beresiko tumor dankankerpadaseseorang. • Penyimpanan : - bahantsbdipesansebanyak yang diperlukansaja - wadahpenyimpanharusamanbetul - semuawadahharusberlabeljelasdandisimpandlmalmari yang amanberventilassi • Penanganan : - bagiantubuh yang terkenadenganzattersebutharussegeradicucidengan air dinginselama+ 5 menit

  20. Lanjutan….. • Pembuangan ; - limbahkarsinogenikdibuangdalamwadahberlabeldantertutupsertaterpisahdaribahankimialainnya - dibuangsecarabertahap, janganmenungguhinggajumlahnyabanyak - bahankarsinogenikcairditempatkanmaksimalseparodarikapasisas volume tempatpembuangan

  21. LIMBAH BIOLOGI • Membakarsampahbotanidanzoologimerupakanjalanterbaikutkmeyakinkanbahwabahan-bahanbusuktsbtidakberesikomembahayaknkesehatan • Preparatbiologi, stains, fixative dan clearing agents kemungkinanbesartoksikshgtidakbolehdibuangkesistemdrainaseumum • Sampahharusditempatkanpadawadahtertutupdandiberi label • Sampah yang mengandungmikroorganismeharusdiautoklaveterlebihdahulu • Sampahbiologidanmikrobiologidlmjumlahbesarsebaiknyadimusnahkandlmincenerator

  22. SAMPAH PLASTIK • Jangandibakar, kecualidalamalatpembakarkhusus. • Sampahplastikjangandikubur, sebaiknyadibuangpadawadahkhususpembuanganplastik

  23. SAMPAH-SAMPAH LAIN • Sampahkertasdibuangdlmwadahkhususuntukkertasdansebaiknyadibakardalamsatutempatpembakaran • Sampah-sampah yang tajam (matapisau, syringe, jarum) harusditempatkandalamkotakkhususdantidakbolehdicampurdengansampahlainnya.

  24. TEKNIK PELARUTAN & PENGENCERAN Teknik Pelarutan

  25. Contoh Pembuatan Larutan dari Zat kimia padatan • Pembuatan larutan 250 mL NaCl 0,1 M *Gunakan NaCl dengan spesifikasi teknis atau farmasi  terapkan Mr (Mr NaCl = 58,5 g/mol) *Perhitungan massa NaCl = (0,25 L)(0,1M) = 0,025 mol = (0,025)(58,5) g = 1,5 g * Pelaksanaan : a. Timbang NaCl kira-kira sejumlah itu dengan neraca teknis semi analitis b. Pindahkan ke gelas ukur 250 mL; tambahkan + 50 mL; goyang hingga homogen; terakhir jadikan volume akhir larutan sampai tanda batas c. Diperoleh : 250 mL NaCl 0,1000M

  26. Teknik Pengenceran • Teknik Pengenceran dari Cairan Pekat Pra pengenceran : • Hitung volum cairan pekat dan volume akuades yang akan diukur • Ukur volum akuades tersebut dan siapkan di gelas kimia Teknik pengukuran volum cairan pekat : • Lakukan pengukuran volume di ruang asam, dan pembacaan volume sesegera mungkin • Sebaiknya gunakan masker, jika asam pekatnya berasap

  27. Pencampuran/Pelarutan : • Segera alirkan perlahan cairan pekat lewat batang pengaduk ke dalam gelas kimia yang berisi akuades di atas • Hitung balik, konsentrasi cairan hasil pengenceran, tambahkan sesuai dengan kekurangan akuades.

  28. B. Teknik pengenceran dari cairan kurang pekat Cara : Ukur akuades (hasil hitung) dengan gelas ukur (berukuran sesuai dengan volum akhir larutan); kemudian tuangkan larutan lebih pekatnya ke dalam gelas ukur tersebut sampai volumnya mendekati tanda batas; lanjutkan penambahan tetes per tetes sampai tanda batas volum akhir yang diharapkan.

  29. Perhitungan Volum dan Konsentrasi larutan hasil pengenceran • Hubungan pengenceran molar (M) M1V1 = M2V2 • Hubungan pengenceran persen (%v/v) V1P1 = V2P2 • Hubungan pengenceran persen (%b/b) V1P1d1 = V2P2d2

  30. ALAT-ALAT LABORATORIUM SEDERHANA • Tabungreaksi Terbuatdarigelas, dapatdipanaskan, untukmereaksikanzat-zatkimiadalamjumlahrelatifkecil • Pengadukgelas Terbuatdarikacapanjang 15 cm, salahsaruujungpipih. Dipakaiuntukmengaduksuatucampuranataularutankimiaketikamelakukanreaksi, untuknmembantupadawaktumenuang/mendekantircairandalamprosespenyaringan, dandapatjugaberfungsisebagaisendok

  31. Gelaskimia (gelasbeker, gelaspiala) Bukanalatpengukurvolum, digunakansbgtempatlarutandanjugadapatuntukmemanaskanzat-zatkimia, untukmenguapkanpelarut • Erlenmeyer Bukanalatpengukurvolum (walaupunmempunyaiskala). Dipakaiuntuktempatzat-zat yang dititrasi

  32. Gelasukur Dipakaiuntukmengukurvolumcairan yang tidakmemerlukanketelitiantinggi.tidakbolehdigunakanuntukmengukurlarutan/pelarut yang panas. • Pipetvolum (pipetgondok) Berfungsiuntukmemindahkansejumlahvolumtertentularutansesuaiukurannyadengantepat. Ukuran : 5mL, 10mL,25mL. Alatinicukuptelitidengankesalahan+0,02%. Cara penggunaan : Larutandisedot/ditarikkedalampipetsampaimelewatisedikitdiatasgarisbatas, kmdnditurunkantepatsampaigarisbatas, danselanjutnyalarutandialirkan/dipindahkan. Catatan: Jikalarutan yang akandipindahkanberbahayaatauberacunharusmenggunakan “ball-pipet” untukmenyedotnya, janganmenggunakanmulut.

  33. LabuTakar (labuukur) Adabeberapaukuranvolum (50mL, 100mL, 200mL, 250mL, 500mL, 1000mL). Terbuatdarigelas. Digunakanuntukmembuatlarutantertentudenganvolum yang setepat-tepatnya. Kadangjugadipakaiuntukpengenceransampaivolumtertentu. Jangandipakaiuntukmengukurlarutan/pelarut yang panas. • Buret Berfungsiuntukmemindahkanlarutandalamberbagaiukuranvolum misal : untuktitrasiasam-basa. Jenis-jenisburet : - Buret ASAM Mempunyaikrandarikaca. Buretinihanyabolehdiisidenganlarutanasam, jgndiisilarutanbasakarenakrannyadapatmati. - Buret BASA mempunyaikrandarikaret yang dijepit. Buretinihanyadigunakanuntuklarutanbasa.

  34. BotolPencuci Bahandariplastik. Merupakanbotoltempatakuades, ygdigunakanuntukmencuci, ataumembantusaatpengenceran • Corong Biasanyadarigelas, tapiadajugadariplastik. Digunakanuntukmenolongpadawaktumemasukkancairankedlmwadahdengnmulutsempit, ex : botol, labuukur, buret, dsb.

  35. Kuvet Bentuksepertitabungreaksiataupersegipanjang, digunakansbgtempatsampeluntukanalisis dg spektrofotometer. Tidakbolehdipanaskan. Terbuuatdarisilika (quartz), polistirena, ataupolimetakrilat. • RakuntukTempatTabungreaksi rakterbuatdarikayuataulogam. Digunakansbgtempatmeletakkantabungreaksi.

  36. Penjepit Penjepitlogamdigunakanutkmenjepittabungreaksipadasaatpemanasan, atuuntukmembantumengambilkertassaringataubenda lain padakondisipanas. • Spatula Terbuatdaribahanlogamdandigunakanuntukalatbantumengambilbahanpadatataukristal

  37. GelasArloji Terbuatdarigelas. Digunakanuntuktempatzat yang akanditimbang. • CawanPorselin Digunakansbgwadahsuatuzat yang akandiuapkandenganpemanasan • Sikat Digunakanuntukmembersihkan (mencuci) tabungreaksi

  38. Heater dan stirer

  39. Neraca

  40. Kalorimeter • Untuk menentukan kalor reaksi kimia

  41. MODEL PENGGUNAAN ALAT LAB Penyaringan (filtration) • Melipat kertas saring

  42. b. Menyaring larutan

More Related