1 / 8

Pembelajaran dari Rencana Pembangunan di bidang Energi

Pembelajaran dari Rencana Pembangunan di bidang Energi . Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. Workshop “Upaya Mengentaskan Kemiskinan Energi di Indonesia: Hambatan dan Solusi” Jakarta, 7 Juni 2012 . Energi dan Ekonomi.

lieu
Download Presentation

Pembelajaran dari Rencana Pembangunan di bidang Energi

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript

  1. Pembelajaran dari Rencana Pembangunan di bidang Energi Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Workshop “Upaya Mengentaskan Kemiskinan Energi di Indonesia: Hambatan dan Solusi” Jakarta, 7 Juni 2012

  2. Energi dan Ekonomi • Energi adalah “mesin” pertumbuhan ekonomi. GDP (agregat) Indonesia sekarang no. 17 di dunia, namun GDP/Capita kita masih relatif rendah. • Agar ekonomi dapat tumbuh (GDP membesar) lebih banyak energi harus disediakan. • Konsumsi energi perkapita Indonesia masih sangat rendah. Untuk mencapai tingkat kemakmuran tertentu (tidak miskin secara ekonomi), dibutuhkan tingkat konsumsi energi per kapita tertentu.

  3. Energi dan Indeks Pembangunan Manusia • Bukan hanya ekonomi yang mengharuskan pasokan energi memadai, tapi juga juga kegiatan pembangunan manusia secara keseluruhan (dicerminkan dalam HDI) • HDI Indonesia sekarang no. 124 di dunia, atau masih sangat buruk. Untuk mencapai tingkat HDI yang lebih baik, Indonesia membutuhkan energi lebih banyak. • Pasokan energi harus diamankan, “kemiskinan energi” dikurangi!

  4. Konsumsi Energi/Kapita: Perbandingan By region? • Konsumsi energi perkapita Indonesia termasuk yang masih sangat rendah (masih miskin energi). Ini pun masih terdistribusi secara tidak merata, dengan Jawa memiliki konsumsi energi/kapita terbesar. Banyak wilayah masih sangat miskin energi.

  5. Perencanaan energi INDONESIA: Situasi “Kemarin” • Target “jelas”, relatif mudah dicapai (contoh listrik desa) • Permintaan terhadap energi relatip tidak besar, belum meningkat cepat. • Konflik permintaan DN dan LN tidak besar (contoh gas). • Mengandalkan perencanaan terpusat (sentralisasi). • Perencanaan dan penganggaran terkait erat. • Peranan BUMN Energi sangat besar. • Peranan Pemerintah (Daerah) kecil

  6. INDONESIA: Situasi “Sekarang” • Otonomi Daerah: aspirasi terhadap energi meningkat. • Medan makin sulit (pelosok, pulau terpencil), permintaan energi meningkat. • Deregulasi industri energi: UU Energi, UU Listrik, UU Panas Bumi  transformasi menuju ke sistem baru berjalan lambat. • Kaitan perencanaan dan penganggaran melemah. • Peranan Pemda dituntut. • Ada peluang-peluang baru: program-program Poverty, Climate Change, dll. Ke depan: Permintaan energi makin meningkat, medan makin sulit , investasi/MTOE makin besar … Perencanaan dan kordinasi makin rumit?

  7. Usulan Solusi (Strategis) Percepat penyusunan RUEN – RUED Perkuat hubungan Pusat-Daerah dalam penyusunan dan implementasi rencana pembangunan energi: Kerja Sama Peningkatan Kapasitas(termasuk masyarakat) Manfaatkan isu-isu strategis yang sedang berkembang di dunia: Climate Change, Poverty, Millenium Development Goals, SEFA (?) Manfaatkan peluang yang ada dalam APBN: DAK CSR untuk pembangunan energi lokal? “Subsidy shifting”: Jawa ke luar Jawa, kaya energi ke miskin energi. APBN: prioritas untuk wilayah miskin energi Prioritas sumber energi lokal.

  8. Terima kasih atas perhatian Anda … nugrohohn@bappenas.go.id Discover the wonders of natural gas

More Related