1 / 59

BAB VI ESTIMASI BIAYA DAN ANALISIS FINANSIAL

BAB VI ESTIMASI BIAYA DAN ANALISIS FINANSIAL. Investasi dan Analisis Finansial. Sebelum mengambil keputusan untuk melakukan investasi, selain melakukan tinjauan dari segi teknis, salah satu syarat terpenting adalah mengkaji aspek finansial dan keekonomian.

lazar
Download Presentation

BAB VI ESTIMASI BIAYA DAN ANALISIS FINANSIAL

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. BAB VIESTIMASI BIAYA DAN ANALISIS FINANSIAL

  2. Investasi dan Analisis Finansial • Sebelum mengambil keputusan untuk melakukan investasi, selain melakukan tinjauan dari segi teknis, salah satu syarat terpenting adalah mengkaji aspek finansial dan keekonomian. • Sebelum dilakukan investasi, perlu dilakukan estimasi pengeluaran dan penerimaan keuangan selama umur proyek (pabrik) yang merupakan aliran kas keuangan perusahaan (future cash flow). • Aliran keuangan tersebut akan dipakai sebagai acuan dalam menilai kelayakan proyek investasi dari aspek keekonomiannya.

  3. Prosedur Analisis Keuangan • Hal-halyangdilakukandalamanalisiskeuanganmeliputi: • Menghitung Biaya Modal Investasi (CAPEX) dan Modal Kerja • MenghitungBiayaOperasi (OPEX) • MenghitungProyeksiPendapatan • Membuat Model Aliran Dana (Cash Flow Model) • MenentukanKriteriaKeekonomiansuatuproyek • NilaiSekarangBersih (Net Present Value = NPV) • LajuPengembalian Internal (Internal Rate of Return/IRR) • PeriodePengembalian (Payback Period) • Melakukan Analisis Kepekaan (Sensitivity Analysis)

  4. Biaya Investasi dan Modal Kerja • Biayainvestasiadalahbiaya-biayauntukinvestasiperalatan-peralatanutamadanperalatan-peralatanpendukung, biayainvestasiuntukkegiatanpengembangan (FS, Basic Design), investasiuntukpenggantian (replacement), infrastruktur, utilities dan lain-lain. • Biaya Modal Kerja (Working Capital)adalahbiaya yang harusdisediakanuntukmemenuhikebutuhanbiayaproduksisampaidengansuatuwaktudimanaperusahaanbisamemperolehpendapatandarihasilpenjualanprodukyang dapatdigunakanuntukmembiayaiproduksinya. • Sumberdanabisadarihutang/pinjamandari bank dan modal sendiri (equitas).

  5. BiayaInvestasi Secara umum basis untuk mengestimasi capital expenditure (CAPEX) adalah biaya-biaya yang harus dikeluarkan untuk: • Pembelian peralatan dan pemasangannya • Instrumentasi dan kontrol • Perpipaan (piping) • Peralatan-peralatan listrik • Gedung • Fasilitas-fasilitas servis seperti water treatment plant, dst. • Peralatan-peralatan yang bergerak (mobile equipments) • Infrastruktur seperti fasilitas pelabuhan, bandara, jalan, fasilitas akomodasi.

  6. BiayaInvestasi Untuk perusahaan tambang yang mempunyai pabrik pengolahan (ekstraksi), komponen CAPEX dapat diklasifikasikan menjadi biaya-biaya yang harus dikeluarkan untuk: • Tambang, • Ore Beneficiation/Ore Preparation/Ore Dressing • Process Plant • Pabrik pendukung (supporting plant), seperti acid plant, steam plant, O2 plant, calcination plant, H2S plant • Utilitas dan servis: air, minyak, compressed air, uap air • Infrastruktur

  7. Sebagai contoh, CAPEX untuk process plant HPAL bijih nikel laterit dengan produk antara (intermediate) adalah biaya-biaya untuk pengadaan peralatan-peralatan dan fasilitas sbb: • Pressure leach circuit (autoclave and its supporting equipments) • Autoclave seal water cooling system • Distribution piping • Autoclave discharge neutralization • CCD circuit • CCD overflow and neutralization • PLS (Pregnant Leach Solution) storage pond • Tailings neutralization • Hydroxide/sulfide/carbonate precipitation circuit • Tailings pumping • Tailing disposalfacilities

  8. Contohperinciankomponen CAPEX proyek HPAL di Mindoro, Philippina (data tahun 2007): Kapasitas produksi: 37.000 nikel dalam MSP (Mixed Sulphide Precipitate)

  9. Contoh perincian CAPEX proses heap leaching nikel laterit (kapasitas 20.000 t/y Ni dalam MHP), PROYEK NICKELORE‘S • Acid Plant A$ 170 m • Power Plant A$ 64 m • Borefield Development A$ 80 m • Heap Leach Pads & Ponds A$ 66 m • Processing Plant A$ 255 m • EPCM, temp camp & owner costs A$ 86 m • Contingencies A$ 144 m Total A$ 865 m

  10. BiayaOperasi (OPEX) • Biaya Operasi (operating expenditure) adalah besarnya dana yang harus dikeluarkan untuk membiayai semua kegiatan operasi hingga produk siap untuk dijual. • Basis untuk menentukan biaya operasi (operating cost) adalah biaya-biaya yang harus dikeluarkan untuk: • Bahan habis (consumables seperti reduktor, asam sulfat, limestone, flokulan dan termasuk bahan bakar/fuels) • Labour (managers, engineers, operators, administration, services) • Maintenance cost • Mining cost • Product transportation • Fixed charges such as taxes, depreciation, insurance • Office cost such as communication • Sales and marketing expenses • Environmental management • Community development • Research and development

  11. Contoh perincian komponen OPEX proyek HPAL nikel laterit di Mindoro, Philippina

  12. Menghitung Proyeksi Pendapatan (Revenue) • Perhitungan proyeksi pendapatan (revenue) adalah perkiraan dana yang masuk atau diterima dari hasil penjualan produk atau pendapatan yang diperoleh dari biaya pengolahan dan pemurnian (treatment cost, refining cost = TCRC) • Skema pendapatan • Buying scheme: Bahan baku yang diolah dibeli dan pendapatan diperoleh dari penjualan produk. Pembelian bahan baku dikenai pajak pertambahan nilai (PPn) • Tolling scheme: Pendapatan diperoleh dari biaya untuk pengolahan dan pemurnian (TCRC) dan pendapatan yang diperoleh dari selisih recoveri yang dapat diperoleh pabrik pengolah dan recoveri yang disepakati (digunakan di pasar)

  13. Contoh kasus: • Suatu pabrik pengolahan lumpur anoda (dari pabrik electrorefining tembaga) mempunyai data-data sebagai berikut:

  14. Denganmekanismetolling, pendapatanperusahaanakanberasaldari: • Treatment cost-refiningcost (TCRC) • Pendapatandariselisihrecoveriteknispabrikdanrecoveripasaryangdisepakati (marketrecovery) 1. Treatment cost PendapatandariTreatment Cost (USD/yr), = Treatment Cost (USD/ton) x Berat Kering Slime (tpy) = 100 USD/ton x 1,800 ton/yr = 180,000 USD/yr

  15. 2.Refining cost untuk emas, perak, platina, paladium dan selenium Refining Cost Au (USD/kg) = = 128.6 USD/kg • PendapatandariRefining Cost Au (USD /yr) = Refining Cost Au (USD/kg) x Berat Au (tpy) x 1000 x Recovery Market Au = 128.6 USD/kg x 20.7 tpy x 1000 x 99% = 2,635,459 USD/yr

  16. Refining Cost Ag (USD/kg) = = 9.65 USD/kg PendapatandariRefining Cost Ag (USD /yr), = Refining Cost Ag (USD/kg) x Berat Ag (tpy) x 1000 x Recovery Market Ag = 9.65 USD/kg x 63.698 tpy x 1000 x 99% = 608,241 USD/yr • Refining Cost Pt (USD/kg) = = 643.01 USD/kg PendapatandariRefining Cost Pt (USD /yr), = Refining Cost Pt (USD/kg) x Berat Pt (kg/yr) x Recovery Market Pt = 643.01 USD/kg x 23.4 kg/yr x 80% = 12,037 USD/yr

  17. Refining Cost Pd (USD/kg), = • PendapatandariRefining Cost Pd (USD /yr), = Refining Cost Pd (USD/kg) x Berat Pd (kg/yr) x Recovery Market Pd = 225.06 USD/kg x 140.4 kg/yr x 80% = 25,278 USD/yr

  18. Refining Cost Se (USD/kg), = PendapatandariRefining Cost Se (USD /yr), = Refining Cost Se (USD/kg) x Berat Se (tpy) x 1000 x Recovery Market = 17.64 USD/kg x 117.36 tpy x 1000 x 65% = 1,345,418 USD/yr

  19. Hasil perhitungan pendapatan dari TCRC dinyatakan dalam tabel berikut:

  20. 2. Pendapatan Karena Selisih Recoveri • Pendapatan dari selisih technical recovery dan market recoveryAu, Ag, Pt, Pd dan Se . Pendapatan Pb dan Ag yang masuk ke dalam slag diperkirakan sebesar 90 % untuk Pb dan 81 % Ag setelah dikurangi biaya-biaya pengolahan slag. a. Recovery Au = Berat Au (tpy) x 1000 x (%recoveri teknik Au - %recoveri market Au) = 20.7 tpy x 1000 x (99.557 % - 99.0 %) = 115.3 kg/yr = = 3,706.95 oz/yr Yearly Revenue Au = Recovery Au (oz/yr) x Harga Au (USD/oz), = 3,706.95 oz/yr x 727.5 USD/oz = 2,696,803 USD/yr

  21. b. Recovery Ag = Berat Ag (tpy) x 1000 x (%recoveri teknik Ag - %recoveri market Ag) = 63.698 tpy x 1000 x (87.007 % - 99 %) = (-7639.35) kg/yr == (-245,610.59) oz/yr • Yearly Revenue Ag, = Recovery Ag (oz/yr) x Harga Ag (USD/oz) = (-245,610.59) oz/yr x 11.66 USD/oz = (-2,863,820) USD/yr

  22. c. Recovery Pt = Berat Pt (kg/yr) x (%recoveri teknik Pt - %recoveri market Pt) = 23.4 kg/yr x (95 % - 80 %) = 3.51 kg/yr = = 112.85 oz/yr • Yearly Revenue dari Pt = Recovery Pt (oz/yr) x Harga Pt (USD/oz) = 112.85 oz/yr x 900 USD/oz = 101,564 USD/yr

  23. d. Recovery Pd = Berat Pd (kg/yr) x (%recoveri teknik Pd - %recoveri market Pd) = 140.4 kg/yr x (95 % - 80 %) = 21.06 kg/yr == 677.09 oz/yr Yearly Revenue dariPd = Recovery Pd (oz/yr) x Harga Pd (USD/oz) = 677.09 oz/yr x 450 USD/oz = 304,692 USD/yr

  24. e. Recovery Se = Berat Se (tpy) x (%recoveri teknik Se - %recoveri market Se) = 177.36 tpy x 1000 x (90 % - 65 %) = 29.34 tpy Yearly Revenue dari Se = Recovery Se (tpy) x Harga Se (USD/ton) = 29.34 tpy x 60,506.4 USD/ton = 1,775,258 USD/yr f. Recovery Pb = Berat Pb (tpy) x 90 % = 990 tpy x 90 % = 891 tpy Yearly Revenue dari Pb = Recovery Pb (tpy) x Harga Pb (USD/ton) = 891 tpy x 1,550 USD/ton = 1,381,050 USD/yr

  25. g. Recovery Ag dalam slag = Berat Ag dalam slag (tpy) x 1000 x 81 % = 8276 tpy x 1000 x 81 % = 6703.56 kg/yr = = 215,524.30 oz/yr Catatan: Ag dalam slag direcover kembali Yearly Revenue dari Ag = Recovery Ag (tpy) x Harga Ag (USD/ton) = 215,524.30 oz/yr x 11.66 USD/ton = 2,513,013 USD/yr

  26. Total Revenue dari Selisih Recovery Total Revenue = Total Revenue TCRC + Total Revenue Recovery = USD 4,806,433 + USD 5,908,561 = USD 10,714,994

  27. ALIRAN KAS (CASH FLOW) • Analisis cash flow merupakan analisis yang berhubungan dengan pendapatan atau keuntungan yang ditimbulkan karena adanya pembelanjaan dan atau investasi. • Apabila analisis cash flow memperhitungkan nilai waktu dari uang maka disebut dengan Discounted Cash Flow (DCF). • Cash flow biasanya dihitung dengan basis perhitungan tahun dengan tujuan evaluasi, yang ditentukan melalui pengurangan cash outflow dari cash inflow yang dihasilkan dari kegiatan investasi.

  28. Menghitung aliran dana (cash flow) • Untuk menghitung aliran dana, diperlukan data-data mengenai: • Biaya investasi • Biaya operasi • Keuntungan bersih (net profit) • Depresiasi • Biaya revitalisasi

  29. Biaya investasi (contoh kasus pabrik pengolah lumpur anoda) • Biaya pembelian tanah = IDR 30,800,000,000 = USD 3,080,000 • Biaya bangunan = IDR 35,200,000,000 = USD 3,520,000 • Biaya infrastruktur pabrik = IDR 165,000,000,000 = USD 16,500,000 • Pembangunan infrastruktur pabrik akan dilakukan pada tahun 2010 dan 2011. Sehingga biaya infrastruktur pabrik pada tahun 2010 dan 2011 = 50% x USD 16,500,000 = USD 8,250,000.

  30. Biaya revitalisasi (contoh kasus) • Biaya revitalisasi bangunan dan infrastruktur pabrik akan dikeluarkan setelah 10 tahun yaitu pada tahun 2021 sebesar 40% x (biaya bangunan + biaya infrastruktur pabrik) = 40% x (USD 3,520,000 + USD 16,500,000) = USD 8,008,000.

  31. Biaya operasional (contoh kasus pabrik pengolah lumpur anoda)

  32. DEPRESIASI (DEPRECIATION) • Depresiasi adalah penurunan dalam nilai fisik properti seiring dengan waktu dan penggunaannya. • Depresiasi merupakan biaya non-kas yang berpengaruh terhadap pajak pendapatan. • Dalam konsep akuntansi, depresiasi adalah pemotongan tahunan terhadap pendapatan sebelum pajak sehingga pengaruh waktu dan penggunaan atas nilai aset dapat terwakili dalam laporan keuangan suatu perusahaan. • Properti yang didepresiasi yaitu infrastruktur pabrik, gedung dan tanah. Metoda perhitungan depresiasi adalah linier (diasumsikan bahwa aset terdepresiasi setiap tahunnya selama umur pemanfaatannya).

  33. DEPRESIASI (DEPRECIATION) • Depresiasi tahun ke-n • Umur manfaat (depreciation life) infrastruktur pabrik, gedung dan tanah yaitu selama 10 tahun dan nilai aset tersebut setelah 10 tahun dianggap tidak mempunyai nilai sisa. Sehingga; Depresiasi infrastruktur pabrik pada tahun 1 (2012) = = USD 1,650,000

  34. Depresiasi gedung pada tahun 1 (2012) = = USD 352,000 • Depresiasi tanah pada tahun 1 (2012) = = USD 308,000 • Total depresiasi pada tahun 2012, = USD 1,650,000 + USD 352,000 + USD 308,000 = USD 2,310,000

  35. Pada tahun ke-10 yaitu tahun 2022 pabrik direvitalisasi sehingga dapat kembali produktif untuk 10 tahun kedepan dan diasumsikan akan berhenti beroperasi pada tahun 2031. • Depresiasi biaya revitalisasi pada tahun 2022 = = USD 800,800

  36. ALIRAN KAS (CASH FLOW) • Cash flow = Net profit+ Depresiasi – Biaya Investasi atau Biaya Revitalisasi • Net profit = Gross profit – Pajak (Tax) • Pajak (Tax) = Tax rate x Gross profit • Gross profit = Total Revenue-Operating Cost- Depresiasi • Tax Rate yang digunakan misalnya sebesar 25%.

  37. Airan kas (Cash flow) Contoh Kasus a. Tahun 2010 Pabrik baru mulai dibangun sehingga aliran kasnya negatif sebesar biaya investasi yang dikeluarkan yaitu USD –14,850,000. b. Tahun 2011 Pabrik masih dalam tahap pembangunan. Biaya investasi yang dikeluarkan yaitu USD –8,250,000. c. Tahun 2012 – tahun 2020 Pabrik sudah mulai beroperasi dan memperoleh pendapatan dari revenue TCRC dan revenue recovery yaitu sebesar USD 10,714,994. Gross profit = USD 10,714,994 – USD 5,347,326 (biaya operasi) – USD 2,310,000 (depresiasi) = USD 3,057,668

  38. Pajak (Tax) = 25% x USD 3,057,668 = USD 764,417 • Net profit = USD 3,057,668 - USD 764,417 = USD 2,293,251 • Cash flow = USD 2,293,251 + USD 2,310,000 – 0 (biaya revitalisasi) = USD 4,603,251 • Biaya investasi hanya dikeluarkan pada saat pabrik belum beroperasi. Setelah pabrik beroperasi komponen biaya investasi berubah menjadi depresiasi seiring dengan berjalannya pabrik. • Nilai depresiasi akan mengurangi Gross Profit dan mengurangi besarnya pajak pendapatan (tax) kemudian akan ditambahkan kembali ke dalam Cash flow. Sehingga nilai depresiasi hanya berpengaruh terhadap besarnya pajak pendapatan (tax) tahunan.

  39. Jika analisis dilakukan dengan menggunakan nilai tukar dollar yang tetap, aliran kas tidak dieskalasi setiap tahunnya. Artinya aliran kas pada tahun 2012 sampai tahun 2020 mempunyai nilai yang sama sebesar USD 4,603,251 d. Tahun 2021 Pabrik sudah beroperasi selama 10 tahun sehingga dikeluarkan biaya revitalisasi yaitu sebesar USD 8,008,000. Cash flow = USD 2,293,251 + USD 2,310,000 – USD 8,008,000 = USD -3,404,749

  40. e. Tahun 2022 – 2031 • Biaya revitalisasi berubah menjadi depresiasi sebesar USD 800,800 per tahun selama 10 tahun. Sehingga aliran kas mejadi; Gross profit = USD 10,714,994 – USD 5,347,326 – USD 800,800 = USD 4,566,868 Pajak (Tax) = 25% x USD 4,566,868 = USD 1,141,717 Net profit = USD 4,566,868 - USD 1,141,717 = USD 3,425,151 Cash flow = USD 3,425,151 + USD 800,800 – 0 = USD 4,225,951

  41. MENENTUKAN KRITERIA KELAYAKAN • Indikator utama yang digunakan untuk menentukan kelayakan ekonomi dalam investasi adalah NPV (Net Present Value), IRR dan Pay Back Period. 1. ”Net Present Value” (NPV). Investasi dianggap mempunyai kelayakan bila hasil-hasil evaluasi memberikan NPV yang positif. Present Value (PV) adalah nilai sekarang dari penerimaan (uang) yang akan didapat pada tahun mendatang. Net Present Value (NPV) adalah selisih antara penerimaan dan pengeluaran per tahun.

  42. Discount Rate adalah bilangan yang dipergunakan untuk mendiscount penerimaan yang akan didapat pada tahun mendatang menjadi nilai sekarang. • t = tahun ke-t Misal interest rate yang digunakan dalam perhitungan ini sebesar 8.79%. PV = cash flow tahun ke – t x discount rate =

  43. = USD 12,640,110

  44. 2. Internal Rate of Return (IRR) • IRR adalah tingkat discount (discount rate / interest rate) pada saat NPV = 0. Suatu investasi dapat diterima apabila IRR lebih besar dari nilai interest rate yang ditentukan. • Semakin tinggi nilai IRR maka investasi akan semakin layak (feasible). IRR dihitung dengan rumus; • Mencari IRR dapat dilakukan dengan metode numerik hingga didapat NPV = 0.

  45. 3. Payback Period (PBP) • PBP adalah periode waktu yang menunjukkan berapa lama dana yang diinvestasikan akan didapatkan kembali. Semakin pendek PBP maka investasi akan semakin layak. • PBP merupakan nilai saat accumulative present value (NPV) menjadi positif. Accumulative present value thn ke t, = (PV thn ke t) + Accumulative PVthn ke (t-1)

  46. Contoh perhitungan • Discount rate tahun ke 0 (2010) = 1 • PV tahun ke 0 (2010) = cash flow thn ke 0 x discount rate thn ke 0 = USD -14,850,000 • Accumulative PV tahun ke 0 (2010) = USD -14,850,000

  47. Discount rate tahun ke 1 (2011) = 0.92 • PV tahun ke 1 (2011) = cash flow thn ke 1 x discount rate thn ke 1 = USD -8,250,000 x 0.92 = USD -7,583,418 • Accumulative PV tahun ke 1 (2011) = (PV thn ke 1) + AccumulativePVthn ke 0 = USD -7,583,418 + USD -14,850,000 = USD -22,433,418 • Discount rate tahun ke 2 (2012) = 0.84 • PV tahun ke 2 (2012) = cash flow thn ke 2 x discount rate thn ke 2 • = USD 4,603,252 x 0.84 = USD 3,889,437

  48. Accumulative PV tahun ke 2 (2012) = (PV thn ke 2) + AccumulativePVthn ke 1 • = USD 3,889,437 + USD -22,433,418 = USD -18,543,980 • NPV = jumlah total PV tahun ke 0 sampai tahun ke 21 = USD 12,640,110 • IRR = 15,71% • PBP = 8 + = 8 + 0.46 = 8.46 tahun • Formula Excell NPV =NPV(interest rate;cash flow thn1 hingga terakhir) + cash flow thn ke 0 • Formula Excell IRR =IRR(cash flow thn ke 0 hingga terakhir)

  49. Hasil Perhitungan aliran dana

  50. Hasil Perhitungan aliran dana

More Related