1 / 72

PENGELOLAAN PENYAKIT KARANTINA

PENGELOLAAN PENYAKIT KARANTINA. Abdiana, SKM, M.Epid Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat FK-UNAND. Pengertian Karantina. KARANTINA ADALAH PEMBATASAN AKTIVITAS ORANG SEHAT ATAU BINATANG YANG TELAH TERPAJAN (EXPOSED) KASUS PENYAKIT MENULAR TERTENTU. UNTUK MENCEGAH PENYEBARAN PENYAKIT LEBIH LANJUT.

Download Presentation

PENGELOLAAN PENYAKIT KARANTINA

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PENGELOLAAN PENYAKIT KARANTINA Abdiana, SKM, M.Epid Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat FK-UNAND

  2. Pengertian Karantina KARANTINA ADALAH PEMBATASAN AKTIVITAS ORANG SEHAT ATAU BINATANG YANG TELAH TERPAJAN (EXPOSED) KASUS PENYAKIT MENULAR TERTENTU. UNTUK MENCEGAH PENYEBARAN PENYAKIT LEBIH LANJUT.

  3. Tujuan Karantina • Menolak dan mencegah masuk dan keluarnya penyakit karantina dengan sarana angkutan darat, laut dan udara.

  4. Dasar Hukum & Pengertian • UU No. 23 tahun 1992 tentang Kesehatan Dalam Undang-undang Pokok Kesehatan pasal 6 sub 3 tercantum kewajiban  mencegah penyakit menular dengan usaha karantina. UU No. 1 Tahun 1962 Tentang Karantina Laut UU No. 2 Tahun 1962 Tentang Karantina Udara UU No. 4 tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular

  5. JenisPenyakitKarantina • Berdasarkan Pasal 1 Ayat (1) UU No. 1 dan UU No. 2 Tahun 1962 Tentang Karantina Laut dan Karantina Udara, Penyakit Karantina ada 6 Jenis Penyakit. • Jenis-jenis Penyakit Karantina (6 Penyakit) • Pes (Plague); • Kolera (Cholera) • Demam kuning • Cacar (smallpox) • Tifus bercak wabahi - Typhus exanthematicus infectiosa (Louse borne typhus) • Demam balik-balik (Louse borne Relapsing fever)

  6. UsahaKarantina • Yang disebut usaha karantina ialah tindakan-tindakan untuk mencegah penjalaran sesuatu penyakit yang dibawa oleh seorang yang baru masuk wilayah Indonesia dengan alat-alat pengangkutan Darat, Laut dan Udara. (Penjelasan UU No. 1 dan UU No. 2)

  7. Tindakan Khusus Terhadap Penyakit Karantina • Tindakan terhadap penyakit karantina dilakukan oleh dokter pelabuhan. • Baik Instansi pemerintah maupun swasta memberi bantuannya jika diminta dokter pelabuhan utk melaksanakan tindakan tsb.

  8. Suatupelabuhan/wilayahdinyatakanterjangkitpenyakitkarantinaapabila pd pelabuhanatauwilayahituterdapat: • Seorang penderita penyakit karantina yg bkn berasal dari luar pelabuhan/ wilayah itu • Tikus berpenyakit pes • Binatang yang bertulang punggung dan mengandung virus demam kuning yang aktif • Wabah demam kuning

  9. PES

  10. Penyakit Pes • Penyebab : Bakteri Yersinia pestis • Gejala Klinis : • Gejala Umum : Demam • Gejala Khusus : • pembesaran kelenjar getah beningpaling sering di daerah selangkang/inguinal, paling jarang terjadi di daerah ketiak. • pes paru (batuk dengan dahak cair berbercak darah, sesak pernafasan melemah,gagal nafas, efusi pleura)

  11. Penyakit Pes • Masa Inkubasi : 1 - 7 hari • Cara Penularan : • Gigitan kutu tikus (Xenopsylla Chepsis), gigitan atau cakaran kucing, • Gigitan pinjal Pulex Iritans • Gigitan kutu manusia

  12. PengawasanPenderita, KontakdanLingksekitar • Laporkankpdinstitusikesehatansetempat. • Isolasi: • bersihkan penderita, pakaian dan barang2 dari pinjal dengan insektisida kutu • Rujukke RS • Lakukankewaspadaanstandarterhadapsekretpenderitadankemungkinanpenyebaranlewatudarasampai 48 jam setelahterapiefektifselesai • Disinfeksiserentak : Dilakukanthdpdahakdanalat-alattercemar • Karantina: kemoprofilaksisdanpengawasanketatselama 7 hariterhadaporang yang serumahdankontaklangsungdenganpesparu

  13. Pengawasan Penderita, Kontak dan Lingk sekitar • Investigasi Kontak: semua orang yang kontak langsung dengan penderita pes paru • Investigasi sumber infeksi : binatang pengerat yang sakit atau mati beserta kutunya. • Pengobatan spesifik: Streptomycin (obat pilihan utama)

  14. Tindakan International • Pemerintah melaporkan dlm wkt 24 jam kpd WHO dan negara tetangga. • Lakukan semua upaya yg diwajibkan bagi kapal, pesawat udara atau transportasi darat yg datang dari daerah pes • Semua kapal hrs bebas dari binatang pengerat • Bangunan di pelabuhandan bandara hrs bebas dr tikus • Bagi yg melakukan perjalanan international mewajibkan utk isolasi slm 6 hr sblm berangkat dihitung dr saat terakhir terpajan.

  15. Kapal ditetapkan terjangkit pes, jika • Pd wkt tiba di pelabuhan terdpt penderita pes atau terdpt tikus pes dikapal. • Lebih dari enam hari sesudah embarkasi terjd peristiwa pes.

  16. Tindakan khusus terhadap penyakit Pes • Tindakanterhdpkapalterjangkitatautersangkapesadalah • Pemeriksaanawakkapaldanpenumpang • Para penderitaditurunkan, diisolasidandirawat • Para tersangkadiawasiselama-lamanya 6 hr terhitungdaritibanyakapaldipelabuhan • Bagasiseorgtersangkasertabarangmiliknyaygdipakaiolehsipenderitadihapushamakan. • Seluruhkapaldihapustikusjikaperlu.

  17. Tindakan khusus terhadap penyakit Pes • Tindakanterhdpkapal yg sehat pes yg datang dari pelabuhan atau daerah terjangkit adalah • Seorang tersangka yg turun diawasi selama-lamanya 6 hr, terhitung dari tanggal ia meninggalkan pelabuhan/daerah terjangkit. • Jika perlu dinkes pelabuhan dpt melakukan hapushama tikus terhadap muatan/kapal.

  18. Cara Pencegahan - Berikan penyuluhan kpd masyarakat - Lakukan survei populasi binatang pengerat scr berkala - Penanggulangan tikus pd kapal atau dermaga atau gedung - Gunakan APD - Imunisasi aktif dgn vaksin

  19. KOLERA

  20. Penyakit Kolera • Agen Penyebab : Vibrio Cholera • serogroup O1, terdiri 2 biotype : 1) Vibrio klasik 2) Vibrio El Tor yang terdiri dari serotipe Inaba, Ogawa dan Hikojima. Tahun 1992 muncul serotype baru yang disebut v. cholera O139 • Reservoir: manusia, zooplankton • Masa Inkubasi: beberapa jam – 5 hari, umumnya 2-3 hari • Cara Penularan: melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi secara langsung atau tidak langsung oleh tinja atau muntahan dari orang yang terinfeksi

  21. Penyakit Kolera • Masa Menular: beberapa hari setelah sembuh. Pada penderita ‘carrier’ v. cholera di dalam feses dapat menetap sampai beberapa bulan. • Gambaran : • onset tiba-tiba, diawali dengan mual dan muntah • diare berat, cair terus menerus seperti air cucian beras, • tanpa sakit perut,. • komplikasi : dehidrasi, kolaps, gagal ginjal.

  22. Pengawasan Penderita, kontak atau lingk Sekitarnya • LaporkankpdInstansikesehatansetempat. • Isolasi: perawatandi RS denganmelaksanakankewaspadaandiperlukanutkpasienberat. • DisinfeksiSerentak : terhadaptinja, muntahandan linen denganpemanasan, dan melakukanpembersihanmenyeluruh. • Pengobatan • Terapirehidrasiagresif • antibiotika yang tepat • Pengobatankomplikasi.

  23. Managemen Kontak: surveilans terhadap orang yang mengkonsumsi minuman dan makanan yang sama dengan penderita, selama 5 hari setelah kontak terakhir. Jika ada kemungkinan adanya penularan sekunder dalam rumah tangga diberikan terapi kemoprofilaksis. • Investigasi Sumber Infeksi : ditanyakan tentang masukan makanan dan minuman dalam 5 hari sebelum sakit. Pencarian dengan mengkultur tinja disarankan untuk anggota rumah tangga atau yang kemungkinan terpajan dari satu sumber (common source) di daerah yang sebelumnya tidak terinfeksi.

  24. Tindakan International • Pemerintah suatu negara hrs melapor kpd WHO dan negara tetangga. • Pelancong international imunisasi dengan vaksin oral dianjurkan untuk yang akan bepergian dari negara maju ke negara endemis atau negara yang sedang mengalami wabah kolera. • Peraturan kesehatan International menyatakan bahwa : orang yang melakukan perjalanan internasional dan datang dari daerah terjangkit kolera yang masih dalam masa inkubasi dan orang yang menunjukkan gejala kolera harus menyerahkan tinjanya untuk dilakukan pemeriksaan.

  25. Kapal ditetapkan Terjangkit Kolera, jika • Pada wkt tiba di pelabuhan terdpt penderita kolera di dalamnya • Dalam 5 hr sblm tiba di pelabuhan terdpt penderita kolera di dalamnya.

  26. Tindakan khusus terhadap penyakit Kolera • Tindakanterhdpkapalterjangkitatautersangkakoleraadalah • Pemeriksaanawakkapaldanpenumpang • Para penderitaditurunkan, diisolasidandirawat • Penderitadgntanda-tandakliniskoleradiperlakukansbgpenderitakolera. • Penumpangdanawakkapalygmpysuratketvaksinasikoleraygberlaku, diawasiselama 5 hr sjkkapaltibadipelabuhan. • Penumpangygtdkmpysrtketvaksinasikoleraygberlakudiisolasi.

  27. Tindakan khusus terhadap penyakit Kolera f. Barang-barang seseorg yg tersangka atau barang lain yg disangka mengandung hama, dihapushamakan. g. Air dan tempatnya di dlm kapal yg dianggap mengandung hama di hapushamakan. h. Pembongkaran dilakukan di bwh pengawsn dinkes pelabuhan i. Org yg melakukan pembongkaran diawasi slm 5 hr

  28. TindakanPencegahan •  imunisasi aktif : • vaksin kuman yang dimatikan dan disuntikkan saat wabah kurang efektif, memberikan perlindungan parsial 50% kasus dalam waktu hanya 3-6 bulan • vaksin oral, dapat menghasilkan antibody dengan kadar tinggi yang dapat melindungi sampai beberapa bulan. .

  29. YELLOW FEVER

  30. Penyakit Yellow Fever • Etiologi : Flavivirus • Cara Penularan : • Siklus penularan di hutan reservoarnya adalah primata dan nyamuk Haemogogus. • Siklus penularan di kota adalah manusia dan nyamuk Aedes aegypty. • Masa inkubasi : 3 hingga 6 hari.

  31. Penyakit Yellow Fever • Gejala Klinis : Merupakan infeksi virus akut dengan durasi pendek dan mortalitas yang bervariasi. Demam mendadak, menggigil, dan nyeri punggung, mual dan muntah. Denyut nadi lemah dan pelan walau suhu meningkat.

  32. Pengawasan penderita • Isolasi : kewaspadaan universal terhadap darah dan cairan tubuh paling sedikit sampai 5 hari setelah sakit, penderita dihindari dari gigitan nyamuk • Desinfeksi serentak : tidak dilakukan desinfeksi. Rumah penderita dan sekitarnya disemprot dengan insektisida efektif. • Imunisasi : bagi mereka yang kontak dengan penderita sebelumnya. • Investigasi terhadap kontak dan sumber infeksi di semua tempat yang dikunjungi penderita 3 – 6 hari sebelum mereka sakit.

  33. Tindakan International • Segera laporkan kpd WHO dan negara tetangga • Karantina thdp hewan Monyet yg datang dari daerah endemis. Dilakukan karantina slm 7 hr stlh meninggalkan daerah endemis. • Perjalanan International : Mereka yang datang dari daerah endemis Afrika dan Amerika Selatan diwajibkan memiliki sertifikat vaksinasi yang masih berlaku, bila belum diimunisasi, perlu dilakukan selama 6 hari sebelum diijinkan melanjutkan perjalanannya. Demikian juga mereka yang akan berkunjung ke daerah endemis perlu diberikan imunisasi sebelumnya. (International Certificate of Vaccination (ICV) untuk demam kuning berlaku mulai 10 hari sampai 10 tahun setelah imunisasi. )

  34. Kapal ditetapkan Terjangkit demam kuning, jika • Pada wkt tiba di pelabuhan terdpt penderita demam kuning di dalamnya. • Di dalam perjlanan terdpt peristiwa demam kuning di dalamnya

  35. Tindakan khusus terhadap penyakit Demam Kuning • Tindakanterhdpkapalterjangkitatautersangkaadalah • Pemeriksaanawakkapaldanpenumpang • Pengukuransuhubadansemuapenumpangdanawakkapal • Penderitademamkuningditurunkan, diisolasidandilindungithdpgigitannyamuk • Penumpangdanawakkapallainnyaygmemilikisrtvaksinasidemamkuningygblmberlaku, diisolasikansampaisrtketnyaberlakuselama-lamanya 6 hr. • Kapal hrs mskdlmkarantinasampaidinyatakanbebasdrnyamukaedesaegypti.

  36. Cara Pencegahan • Pencegahan : Imunisasi aktif bagi semua orang (bayi 9 bulan ke atas) yang oleh karena tempat tinggal, pekerjaan dan perjalanan berisiko terpajan infeksi. Antibodi terbentuk 7-10 hari setelah imunisasi. • Pembasmian nyamuk aedes aegypti

  37. TIFUS

  38. Penyakit Tifus • Etiologi : Rickettsia prowazekii • Cara Penularan : • Kutu badan yg menghisap darah penderita akut akan terinfeksi kmd menularkan kpd org lain. • Masa inkubasi : 1-2 minggu rata-rata 12 hari

  39. Penyakit Tifus • Gejala : Ditandai dgn skt kepala, mengigil, lelah, demam dan skt disekujur tubuh. Timbul bercak dikulit pd hr ke-5 dan ke 6, mulai muncul pd badan bagian atas kmd menyerbu keseluruh tubuh, namun tdk mengenai muka, telapak tangan dan telapak kaki.

  40. Pengawasan penderita • Isolasi : Tidak perlu dilakukan • Desinfeksi serentak : Taburkan insektisida pd pakaian dan tempat tidur penderita dan kontak. • Karantina: Mereka yg tubuhnya mengandung kutu dan terpajan dgn penderita tifus dikarantina slm 15 hr stlh badannya ditaburi insektisida. • Penanganan kontak : semua kontak hrs diamati terus menerus slm 2 minggu. • Investigasi terhadap kontak dan sumber infeksi: Segala upy hrs dilakukan utk melacak sumber penularan.

  41. Pengawasan penderita • Pengobatan spesifik: Pemberian doksisiklin dosis tunggal 200 mg biasanya sdh cukup utk menyembuhkan sipenderita.

  42. Tindakan International • Segera laporkan kpd WHO • Wisatawan mancanegara: Tdk satupun negara yg mewajibkan para wisatawan utk mendapatkan imunisasi sblm memasuki negara tsb

  43. Kapal ditetapkan Sehat, jika • Kapal ditetapkan sehat walaupun dikapal itu terdapat seorg penderita tifus.

  44. Tindakan khusus terhadap penyakit Tifus • Pemeriksaan kesehtan semua penumpang dan awak kapal. • Penderita diturunkan, diisolasi, dihapusseranggakan dan dirawat • Mereka yg tersangka dihapusseranggakan dan diawasi selama-lamanya 14 hr. • Bagasi, barang2 lain dan bag.kapal yg dianggap mengandunghama, dihapushamakan.

  45. Cara Pencegahan • Didaerah yg lingk kutunya tinggi, teburkan bubuk insektisida pd pakaian. • Perbaikan kondisi kesehatan lingkungan • Lakukan tindakan thdp mereka yg tinggal didaerah risiko tinggi dgn menaburkan insektisida.

  46. DEMAM BOLAK-BALIK

  47. Penyakit Demam Bolak Balik • Etiologi : Yang ditularkan oleh tungau disebabkan oleh Borrelia recurrentis • Gejala : Ditandai demam berlangsung 2-9 hr diikuti periode tanpa demam slm 2-4 hr. Jumlah kekambuhan bervariasi dari 1-10x bahkan lebih. • Cara Penularan : • Ditularkan oleh vektor. • Masa inkubasi : 5-15 hr, biasanya 8 hari

  48. Pengawasan penderita • Isolasi : Penderita beserta pakaian dan semua kontak serumah dan lingk sekitarnya hrs dibebaskan dr tungau dan kutu. • Investigasi terhadap kontak dan sumber infeksi: temukan kasus-kasus tambahan dan sumber infeksi • Pengobatan yg spesifik: dgn tetracycline

  49. Kapal ditetapkan Sehat, jika • Kapal ditetapkan sehat walaupun dikapal itu terdapat seorg penderita demam bolak balik

  50. Tindakan khusus terhadap penyakit Tifus • Pemeriksaan kesehtan semua penumpang dan awak kapal. • Penderita diturunkan, diisolasi, dihapusseranggakan dan dirawat • Mereka yg tersangka dihapusseranggakan dan diawasi selama-lamanya 8 hr. • Bagasi, barang2 lain dan bag.kapal yg dianggap mengandunghama, dihapushamakan.

More Related