1 / 1

tahap akhir menyelesaikan skripsi. Berbeda dengan konsep humanisme sekuler, bahwa

8. tahap akhir menyelesaikan skripsi. Berbeda dengan konsep humanisme sekuler, bahwa. makna ada di lingkungan sosial seperti perolehan popularitas, kekayaan yang berlimpah,. teman-teman sesama mahasiswa menurut keyakinan kagum dengan penampilan yang.

lakia
Download Presentation

tahap akhir menyelesaikan skripsi. Berbeda dengan konsep humanisme sekuler, bahwa

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. 8 tahap akhir menyelesaikan skripsi. Berbeda dengan konsep humanisme sekuler, bahwa makna ada di lingkungan sosial seperti perolehan popularitas, kekayaan yang berlimpah, teman-teman sesama mahasiswa menurut keyakinan kagum dengan penampilan yang aneh-aneh, kagum dengan pakaian mahasiswi ketat sehingga lekuk-lekuk tubuh tampak transparan padahal hemat penulis itu hanya fatamorgana saja dan lain-lain. Pola kehidupan mahasiswa yang disadari atau tidak sudah terpengaruh dengan humanisme sekuler modern, yaitu menjauhnya pengamalan dan penghayatan nilai-nilai religius adalah sebagai penyebab mulai menggejalanya gangguan neurosis noogenik dikalangan mahasiswa. Pola kehidupan manusia selalu berubah. Adakalanya susah dan berganti senang, adakalanya berhasil mencapai sesuatu dan kadang gagal. Ketika senang dan berhasil mencapai sesuatu, tentu saja kondisi psikis individu tetap stabil, namun bila kegagalan menghantamnya secara bertubi-tubi yang tak dapat dikendalikan yang membuatnya menderita, mungkin bagi sebagian orang tetap stabil dan sebagian yang lain membuat mentalnya menjadi melemah. Bila kondisi yang dialami individu datang secara beruntun, maka reaksi manusia secara umum dapat dikelompokkan menjadi dua. Pertama, ia akan pesimis dan menyerah begitu saja terhadap kondisi yang menekan itu sebab diyakini bila di lawan akan sia-sia saja. Hal ini karena belajar dari kondisi sebelumnya. Orang jenis ini adalah tipe yang dikelompokkan sebagai orang pesimistik. Kedua, mereka yang memiliki gaya atribusi optimistik akan tetap berusaha, sebab mereka punya keyakinan bahwa masalah berhasil atau tidak yang penting bertahan dan dicoba, sedangkan ciri ini adalah orang optimistik.

More Related