1 / 27

Statistik Harga Pedesaan Subdit Statistik Harga Pedesan Direktorat Statistik Harga

Statistik Harga Pedesaan Subdit Statistik Harga Pedesan Direktorat Statistik Harga. NILAI TUKAR PETANI (NTP). SEJARAH PENGHITUNGAN NTP.

kishi
Download Presentation

Statistik Harga Pedesaan Subdit Statistik Harga Pedesan Direktorat Statistik Harga

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. StatistikHargaPedesaanSubditStatistikHargaPedesanDirektoratStatistikHargaStatistikHargaPedesaanSubditStatistikHargaPedesanDirektoratStatistikHarga

  2. NILAI TUKAR PETANI(NTP)

  3. SEJARAH PENGHITUNGAN NTP • NTP Pertama dengan Tahun Dasar 1976=100, Mencakup 4 provinsi (di Jawa) dan 2 Sub sektor, yaitu Tanaman Bahan Makanan (TBM) & Tanaman Perkebunan Rakyat (TPR). • NTP kedua Menggunakan Tahun Dasar 1983=100, Mencakup 4 provinsi (di Jawa) dan 2 Sub sektor, yaitu Tanaman Bahan Makanan (TBM) & Tanaman Perkebunan Rakyat (TPR).

  4. NTP ketiga Mengunakan Tahun Dasar 1987=100, Mencakup 14 Provinsi (4 Provinsi Jawa dan 10 Provinsi luar Jawa) dan 2 Sub sektor, yaitu Tanaman Bahan Makanan (TBM) & Tanaman Perkebunan Rakyat (TPR). • NTP keempat Menggunakan Tahun Dasar 1993=100, Mencakup 23 Provinsi (4 Provinsi Jawa dan 19 Provinsi luar Jawa) dan Sub sektor, yaitu Tanaman Bahan Makanan & Tanaman Perkebunan Rakyat. • NTP kelima Menggunakan Tahun Dasar 2007 = 100, Mencakup 32 Provinsi dan 5 Sub sektor, yaitu Tanaman Pangan, Hortikultura, Tanaman Perkebunan Rakyat, Peternakan, dan Perikanan

  5. A. PengertianUmum NTP merupakanindikator proxy kesejahteraanpetani NTP merupakanperbandinganantaraIndeksharga yang diterimapetani (It) denganIndeksharga yang dibayarpetani (Ib)

  6. @ IndeksHarga Yang DiterimaPetani (It) Penimbang yang digunakanuntuk It adalahnilaiproduksi yang dijualpetanidaritiapjenisbaranghasilpertaniantanamanpangan, hortikultura, perkebunanrakyat, peternakan, perikanan. Penghitungan diagram timbangandiperlukantigamacam data pokokyaitu : a. KuantitasProduksiTiapJenisTanaman b. HargaProdusenPertanian c. Persentase Marketed Surplus

  7. Persentase Marketed Surplus Perbandinganantaranilaiproduksi yang dijualpetanidengannilaiproduksi yang dihasilkan per jenistanamanpertanian. Dalampenghitungannilaiproduksi yang dijualdigunakanrumus :NMSi = % MSi x Pi x Qidimana:NMSi = Nilaiproduksi yang dijualuntukjenisbarangi% MSi = Persentase Market Surplus untukjenisbarangiPi = HargaprodusenuntukjenisbarangiQi = Kuantitasproduksiuntukjenisbarangi

  8. @ IndeksHarga Yang DibayarPetani (Ib) a. KelompokKonsumsiRumahTangga b. KelompokBiayaProduksidanPenambahanBarang Modal • Sub KelompokBiayaProduksi, UpahdanLainnya Penimbanguntukkelompokiniadalahongkos/biaya yang dikeluarkanolehpetanitetapitidaktermasukongkosproduksi yang berasaldariproduksisendiri. • Sub KelompokPenambahanBarang Modal Jenisbarang yang dicakuppadakelompokiniadalahbarang yang penggunaannyatahan lama (durable goods) seperticangkul, bajakdanlainnya. IndeksKelompokKonsumsiRumahTangga (IKRT) jugamerupakanproxy InflasiPedesaan

  9. It Nasional Maret ‘09 (2007=100) = 117,46 ; artinya tingkat harga produk pertanian mengalami kenaikan secara rata-rata hampir 1,17 kali lipat dibanding dgn produk yg sama pada thn 2007. • Ib Nasional Maret `09 (2007=100) = 119,96 ; artinya tingkat harga kebutuhan petani naik 1,19 kali lipat dibanding dgn tingkat harga pd tahun 2007.

  10. B. ArtiAngka NTP • NTP > 100, berartipetanimengalami surplus. Hargaproduksinaiklebihbesardarikenaikanhargakonsumsinya. Pendapatanpetaninaiklebihbesardaripengeluarannya. • NTP = 100, berartipetanimengalamiimpas. Kenaikan/penurunanhargaproduksinyasamadenganpersentasekenaikan/penurunanhargabarangkonsumsi. Pendapatanpetanisamadenganpengeluarannya. • NTP< 100, berartipetanimengalamidefisit. Kenaikanhargaproduksirelatiflebihkecildibandingkandengankenaikanhargabarangkonsumsinya. Pendapatanpetaniturun, lebihkecildaripengeluarannya.

  11. C. KegunaandanManfaat • Dari IndeksHarga Yang DiterimaPetani (It), dapatdilihatfluktuasihargabarang-barang yang dihasilkanpetani. Indeksinidigunakanjugasebagai data penunjangdalampenghitunganpendapatansektorpertanian. • Dari IndeksHarga Yang DibayarPetani (Ib), dapatdilihatfluktuasihargabarang-barang yang dikonsumsiolehpetani yang merupakanbagianterbesardarimasyarakatdipedesaan, sertafluktuasihargabarang yang diperlukanuntukmemproduksihasilpertanian. PerkembanganIbjugadapatmenggambarkanperkembanganinflasidipedesaan.

  12. NTP mempunyai kegunaan untuk mengukur kemampuan tukar produk yang dijual petani dengan produk yang dibutuhkan petani dalam produksi dan konsumsi rumah tangga. • Angka NTP menunjukkan tingkat daya saing produk pertanian dibandingkan dengan produk lain. Atas dasar ini upaya produk spesialisasi dan peningkatan kualitas produk pertanian dapat dilakukan.

  13. D. Ruanglingkup CakupanKomoditas: • Sub SektorTanamanPanganseperti: padi, palawija, • Sub SektorHortikulturaseperti : Sayur-sayuran, buah-buahan, tanamanhias & tanamanobat-obatan • Sub SektorTanaman Perkebunan Rakyat (TPR) seperti: kelapa, kopi robusta, cengkeh, tembakau, dankapukodolan. Jumlahkomoditasinijugabervariasiantaradaerah.

  14. Sub SektorPeternakanseperti : ternakbesar (sapi, kerbau), ternakkecil (kambing, domba, babi, dll), unggas (ayam, itik, dll), hasil-hasilternak (sususapi, telur, dll). • Sub SektorPerikanan, baikperikanantangkapmaupunbudidaya. • Barang/jasauntukkelompokmakanandan non makanan Cakupan Wilayah: Wilayah yang dicakupdalampenghitungan NTP meliputi 32 Provinsikecuali Prov. DKI Jakarta

  15. E. Pengumpulan Data Harga Dilakukanwawancaralangsungdenganmenggunakandaftar HP-1A, HP-1B, HP-2.1, HP-2.2, HP-2.3, HP-2.4 (HP-2.4.1 dan HP-2.4.2), dan HP-2.6 • Daftar HP-IA dan HP-IB mencatathargaeceranbarang/jasakelompokmakanandanbukanmakananuntukkeperluankonsumsirumahtanggapetani. Pencatatanhargadilakukansetiapbulanpadaharipasaran yang terdekatdengantanggal 15. • Daftar HP-2.1 mencatathargaprodusen yang dihasilkanpetanidanhargaeceranbarang/jasauntukkeperluanproduksipertaniansub sektortanamanpangan. Pencatatanhargadilakukanpadakecamatanterpilihpadatanggal 15 denganmenanyakanhargatransaksiantaratanggal 1 sampaidengan 14 padabulan yang bersangkutan.

  16. Daftar HP-2.2 mencatat harga produsen yang dihasilkan petani dan harga eceran barang/jasa untuk keperluan produksi pertanian sub sektortanaman perkebunan rakyat (tpr). Pencatatan harga dilakukan pada kecamatan terpilih pada tanggal 15 dengan menanyakan harga transaksi antara tanggal 1 sampai dengan 14 pada bulan yang bersangkutan. • Daftar HP-2.3 mencatat harga produsen yang dihasilkan petani dan harga eceran barang/jasa untuk keperluan produksi pertanian sub sektor peternakan. Pencatatan harga dilakukan pada kecamatan terpilih pada tanggal 15 dengan menanyakan harga transaksi antara tanggal 1 sampai dengan 14 pada bulan yang bersangkutan.

  17. Daftar HP-2.4 mencatat harga produsen yang dihasilkan petani dan harga eceran barang/jasa untuk keperluan produksi pertanian sub sektorperikanan, baik perikanan tangkap maupun budidaya. Pencatatan harga dilakukan pada kecamatan terpilih pada tanggal 15 dengan menanyakan harga transaksi antara tanggal 1 sampai dengan 14 pada bulan yang bersangkutan. • Daftar HP-2.6 mencatat harga produsen yang dihasilkan petani dan harga eceran barang/jasa untuk keperluan produksi pertanian sub sektor hortikultura. Pencatatan harga dilakukan pada kecamatan terpilih pada tanggal 15 dengan menanyakan harga transaksi antara tanggal 1 sampai dengan 14 pada bulan yang bersangkutan.

  18. F. PemilihanSampel (Kecamatan) • Denganrancangan sampling duatahap, yaitu : • Tahappertama, darisetiapprovinsidipilihsecarapurposive bersyarat,dipilihsejumlahkabupaten yang merupakandaerahsentraproduksipertanian, • Tahapkedua, darisetiapkabupatenterpilih, dipilihsejumlahkecamatan yang merupakansentraproduksipertanian.

  19. G. PemilihanPasar PemilihanPasardikecamatanterpilihberdasarkan kriteria : • Paling besardikecamatantersebut • Beranekaragambarang yang diperdagangkan • Kebanyakanmasyarakatberbelanjadisana • Dapatdijaminkelangsungan (kontinyuitas) pencatatanharganya. • Pasarterletakdidesapedesaan.

  20. H. PemilihanResponden • RespondenHargaKonsumenPedesaan, adalah • Di setiappasardiwawancarai 3-4 pedaganguntuksetiapjenishargabarang yang diperjualbelikan. • Dokterpraktek, rumahsakit, tukangpangkasrambut, tukangjahit, sekolahdsb. • RespondenHargaProdusenPertanianadalahPetani yang dipilihberdasarkankriteriasebagaiberikut: • Tinggaldidesapedesaan (kecamatanpedesaan) • Menjualbermacamhasilproduksipertanian • Pencatatanhargaterjaminsecarakontinyu.

  21. Penghitungan Nilai Tukar Petani(NTP)

  22. INPUT PROSES OUTPUT OUTCOME SensusPertanian 2003 Proyeksi RT Bobot Per sub (ST03) P ertanian 2007 sector/Propinsi/ Nasional Survei Pertanian /SPNV/ SBIdan Nilai Produksi SPI(perikanan) pertanian Diagram Timbang ( IT) Departem en Terkait Ratio Marketed Surplus NTP SP TahunDasar - Persubsektor Indeks (SPTD) Ratio BPPBM propinsi/Nasional Harga yang dan KRT - Gabungan propinsi Diterima Struktur Input PDRB - Gabungan petani (IT) (Ratio Surplus Usaha Nasional Nilai BPPBM dan Pertanian terhadap - Struktur BPPBM Total Input ) SURVEI Struktur Nilai KRT per Diagram Ongkos Usaha Tani bulan dan Indeks Timbang (IB) (SOUT) Strukturnya Harga yang Dibayar Petani (IB) Pembanding Paket Susenas modul komoditas KRT konsumsi & SBH 2007 P (2007) RH (Relatif 0 SurveiHargaPedesaan Harga) • Skema Penyusunan Diagram Timbang NTP (2007=100)

  23. Formula NTP Provinsi per Subsektor ∑PnQo Iti = ───── × 100 % ∑PoQo Iti = Indeks Harga Yang diterima Petani Subsektor i Pn = Harga Komoditi pada bulan berjalan Po = Harga Komoditi pada tahun dasar Qo = Kuantum tahun dasar ∑PnQo Ibi = ─────── × 100 % ∑PoQo Ibi = Indeks Harga Yang dibayar Petani Subsektor i Iti NTPi = ── × 100 % Ibi NTPi = NTP Subsektor I di suatu Provinsi i = Tanaman Pangan, Hotikultura, Perkebunan Rakyat, Peternakan, Perikanan

  24. Formula NTP Provinsi (Gabungan Subsektor) NTPp = ∑NTPi × wi x 100 % NTPp = NTP Gabungan Subsektor di suatu Provinsi NTPi = NTP Subsektor I di suatu Provinsi Wi = Jumlah Rumah Tangga Subsektor i di Provinsi i = Tanaman Pangan, Hortikultura, Perkebunan Rakyat, Peternakan, Perikanan

  25. Formula NTP Nasional Per Subsektor ∑ITi Wi NTPNi = ────── × 100 % ∑IBi Wi NTPNi = NTP per Subsektor di Indonesia (Nasional) ITNi = Indeks Harga Yang Diterima Petani per Subsektor di Indonesia (Nasional) IBNi = Indeks Harga Yang Dibayar Petani per Subsektor di Indonesia (Nasional) Wi = Jumlah Rumah Tangga per Subsektor di suatu Provinsi i = Provinsi

  26. Fomula NTP Nasional (GabunganSubsektor) NTPN = ∑NTPNi x wi x 100 % NTPN = NTP Nasional NTPNi = NTP per Subsektor di Indonesia (Nasional) Wi = Jumlah Rumah Tangga per Subsektor i di Indonesia (Nasional) i = Tanaman Pangan, Hortikultura, Perkebunan Rakyat, Peternakan, Perikanan

  27. Terima Kasih

More Related