1 / 426

ETIKA PROFESI KETEKNIKAN PERTANIAN Oleh Prof. Dr. Ir. Sumardi HS, MS.

ETIKA PROFESI KETEKNIKAN PERTANIAN Oleh Prof. Dr. Ir. Sumardi HS, MS. Dr. Ir. Ruslan Wirosoedarmo , MS. . Bismillahhirohmanirohim Dengan nama Allah yang maha pengasih dan maha penyayang Diantara kita disini jumlahnya ditambah sat yaitu Allah. Evaluasi diri dengan mengenal diri

kiet
Download Presentation

ETIKA PROFESI KETEKNIKAN PERTANIAN Oleh Prof. Dr. Ir. Sumardi HS, MS.

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. ETIKA PROFESI KETEKNIKAN PERTANIAN Oleh Prof. Dr. Ir. Sumardi HS, MS. Dr. Ir. RuslanWirosoedarmo, MS.

  2. Bismillahhirohmanirohim Dengan nama Allah yang maha pengasih dan maha penyayang Diantara kita disini jumlahnya ditambah sat yaitu Allah

  3. Evaluasi diri dengan mengenal diri 1. Siapa saya 2. Dimana saya 3. Mau kemana saya

  4. Fisik atau tubuh kita terdiri antara lain: 1. Kaki 2. Tangan 3. Mulut 4. Hidung 5. Mata 6. Telinga

  5. Tingkatan kecerdasan manusia diantaranya: 1. IQ = Kecerdasan intelektual = fisik= Rogo 2. EQ=Kecercasan emosional=roso =jiwo 3. SQ= kecerdasan speritual = hati= sokmo

  6. Nilai dasar menuju prestasi gemilang: 1. Jujur 2. Tanggung jawab 3. Visioner 4. Disiplin 5. Kerjasama 6. Adil 7. Peduli

  7. Suara hati manusia diantaranya: 1.Ingin memberi 2.Kasih dan sayang 3. Ingin maju 4.Ingin tahu 5. Ingin bersih 6. Memelihara 7. Menolong 8. keindahan

  8. Tangga Kepemimpinan: Tingkat 1: Pemimpin yang dicintai Tingkat 2: Pemimpin yang dipercaya Tingkat 3: Pembimbing Tingkat 4: pemimpin yang berkepribadian Tingkat 5: Pemimpin yang abadi

  9. 1. PENDAHULUAN

  10. ApakahEtika? KataEtikaatauetikberasaldarikata ethos (bahasaYunani) yang berartikarakter, watakkesusilaanatauadat. Dapatjugadiartikannorma-norma, kaidah-kaidahdanukuran-ukuranbagitingkahlakumanusia yang baik. Profesiadalahkelompoksosialmanusia.

  11. Etika : dirupakandalambentukaturan (kode) tertulis yang secarasistematiksengajadibuatberdasarkanprinsip-prinsip moral yang adadanpadasaat yang dibutuhkanakanbisadifungsikansebagaialatuntukmenghakimisegalamacamtindakan yang secaralogika-rasionalumumdinilaimenyimpangdarikodeetik.

  12. Etika dalampergaulanhidupbermasyarakat, bernegarahinggapergaulanhiduptingkatinternasionaldiperlukansuatusistem yang mengaturbagaimanaseharusnyamanusiabergaul. Sistempengaturanpergaulantersebutmenjadisalingmenghormatidandikenaldengansebutansopansantun, tatakrama, protokolerdll.

  13. Dengandemikian 1. etikaakanmemberikansemacambatasan maupunstandar yang akanmengatur pergaulanmanusiadidalamkelompok sosial. 2. etikaadalahrefleksidariapa yang disebut dengan “ self control” karenasegala sesuatunyadibuatdanditerapkandaridan untukkepentingankelompoksosial (profesi) itusendiri

  14. Profesional : merupakankelompok yang berkeahliandanberkemahiran yang diperolehmelaluiprosespendidikandanpelatihan yang berkualitasdanberstandartinggi yang dalammenerapkansemuakeahliandankemahiran yang tinggiituhanyadikontroldandinilaidaridalam 0leh rekansejawat, sesamaprofesisendiri.

  15. BEBERAPA PENGERTIAN DALAM ETIKAPROFESI 1.1 Pengertian Etika dan Etika Profesi Kata etik (atau etika) berasal dari kata ethos (bahasaYunani) yang berartikarakter, watak kesusilaanatauadat. Sebagaisuatusubyek, etika akanberkaitandengankonsep yang dimilikioleh individuataupunkelompokuntukmenilaiapakah tindakan-tindakan yang telahdikerjakannyaitu salahataubenar, burukataubaik. Menurut Martin [1993], etikadidefinisikansebagai "the discipline which can act as the performance index or reference for our control system".

  16. Etikaadalahrefleksidariapa yang disebutdengan "self control", karenasegalasesuatunyadibuatdanditerapkandaridanuntukkepentingankelompoksosial(profesi) itusendiri. Kehadiranorganisasiprofesidenganperangkat "built-in mechanism" berupakodeetikprofesidalamhalinijelasakandiperlukanuntukmenjagamartabatsertakehormatanprofesi, dandisisi lain melindungimasyarakatdarisegalabentukpenyimpanganmaupunpenyalah-gunaankeahlian (Wignjosoebroto, 1999). Sebuahprofesihanyadapatmemperolehkepercayaandarimasyarakat, bilamanadalamdiriparaelitprofesionaltersebutadakesadarankuatuntukmengindahkan etika profesi pada saat mereka inginmemberikan jasa keahlian profesi kepada masyarakatyang memerlukannya.

  17. 1.2 EtikadanEstetika Etikadisebutjugafilsafat moral adalahcabangfilsafat yang berbicaratentang praxis (tindakan) manusia. Etika tidak mempersoalkan keadaan manusia, melainkan mempersoalkanbagaimanamanusiaharusbertindak. Tindakan manusia ini ditentukan oleh bermacam-macam norma. Norma dibagi lagi menjadi norma hukum,norma moral, norma agama dannormasopansantun. Norma hukumberasaldarihukumdanperundangundangan,norma agama berasal dari agama sedangkannorma moral berasaldarisuarabatin. Norma sopan santun berasal dari kehidupan sehari-hari sedangkan norma moral berasal dari etika.

  18. 1.3 EtikadanEtiket • Etika (ethics) berarti moral sedangkan etiket (etiquette) berartisopansantun. Persamaanantaraetikadengan etiketyaitu: • etikadanetiketmenyangkutperilakumanusia. Istilah tersebutdipakaimengenaimanusiatidakmengenai binatangkarenabinatangtidakmengenaletikamaupun etiket. • Kedua-duanyamengaturperilakumanusiasecara normatif artinya memberi norma bagi perilaku manusia dandengandemikianmenyatakanapayagharus dilakukandanapa yang tidakbolehdilakukan. Justru karenasifatnyanormatifmakakeduaistilahtersebut seringdicampuradukkan.

  19. Perbedaan antara etika dengan etiket 1. Etiketmenyangkutcaramelakukanperbuatanmanusia. Etiketmenunjukkancara yang tepatartinyacara yang diharapkansertaditentukandalamsebuahkalangantertentu. Etikatidakterbataspadacaramelakukansebuahperbuatan, etikamemberinormatentangperbuatanitusendiri. Etikamenyangkutmasalahapakah sebuah perbuatan boleh dilakukan atau tidak boleh dilakukan. 2. Etikethanyaberlakuuntukpergaulan. Etikaselaluberlakuwalaupuntidakadaorang lain. Barang yang dipinjamharusdikembalikanwalaupunpemiliknyasudahlupa. 3. Etiketbersifatrelatif. Yang dianggaptidaksopandalamsebuahkebudayaan, dapatsajadianggapsopandalamkebudayaan lain. Etikajauhlebihabsolut. Perintahseperti “janganberbohong”, “janganmencuri” merupakanprinsipetika yang tidakdapatditawar-tawar. 4. Etikethanyamemadangmanusiadarisegilahiriahsajasedangkanetikamemandang manusia dari segi dalam. Penipu misalnya tutur katanyalembut, memegangetiketnamunmenipu. Orangdapatmemegangetiketnamunmunafiksebaliknyaseseorang yang berpegangpadaetikatidakmungkinmunafikkarenaseandainyadiamunafikmakadiatidakbersikapetis. Orang yang bersikapetisadalahorang yang sungguh-sungguhbaik.

  20. 1.4 Etika dan Ajaran Moral • Etikaperludibedakandari moral. Ajaran moral memuat pandangantentangnilaidannorma moral yang terdapat padasekelompokmanusia. Ajaran moral mengajarkan bagaimanaorangharushidup. Ajaran moral merupakan rumusan sistematik terhadap anggapan tentang apa yang bernilaisertakewajibanmanusia. • Etika merupakan ilmu tentang norma, nilai dan ajaran moral. Etikamerupakanfilsafat yang merefleksikan ajaran moral. Pemikiran filsafat mempunyai 5 ciri khas yaitubersifatrasional, kritis, mendasar, sistematikdan normatif (tidak sekadar melaporkan pandangan moral melainkanmenyelidikibagaimanapandangan moral yang sebenarnya).

  21. Pluralismemoral diperlukankarena: 1. pandangan moral yang berbeda-beda karena adanyaperbedaansuku, daerahbudayadan agama yang hidupberdampingan; 2. modernisasimembawaperubahanbesardalam strukturdannilaikebutuhanmasyarakat yang akibatnyamenantangpandangan moral tradisional; 3. berbagaiideologimenawarkandirisebagai penuntunkehidupan, masing-masingdengan ajarannya sendiri tentang bagaimana manusia harushidup.

  22. MenurutAhli: 1. Drs. OP Simorangkir: etikaatauetiksebagaipandanganmanusiadalamberperilakumenurutukurandannilai yang baik. 2. Drs. SidiGajalbadalamsistematikafilsafat: etikaadalahteoritentangtingkahlakuperbuatanmanusiadipandangdarisegibaikdanburuk, sejauh yang dapatditentukanolehakal. 3. Drs. H Burhanudin Salam: etikaadalahcabangfilsafat yang berbicaramengenainilaidannoma moral yang menentukanprilakumanusiadalamhidupnya.

  23. Moralitas Ajaran moral memuatpandangantentangnilaidannorma moralyang terdapatdiantarasekelompokmanusia. Adapunnilai moraladalahkebaikanmanusiasebagaimanusia. Norma moral adalahtentangbagaimanamanusiaharushidupsupayamenjadibaiksebagaimanusia. Adaperbedaanantarakebaikan moral dankebaikanpadaumumnya. Kebaikan moral merupakankebaikan manusiasebagaimanusiasedangkankebaikanpadaumumnya merupakan kebaikan manusia dilihat dari satu segi saja, misalnya sebagaisuamiatauisteri. • Moral berkaitan dengan moralitas. Moralitas adalah sopan santun, segalasesuatu yang berhubungandenganetiketatausopansantun. Moralitasdapatberasaldarisumbertradisiatauadat, agama atausebuahideologiataugabungandaribeberapasumber

  24. EtikadanMoralitas Etika bukan sumber tambahan moralitas melainkan merupakanfilsafat yang mereflesikanajaran moral. Pemikiranfilsafatmempunyai lima cirikhasyaitu rasional, kritis, mendasar, sistematikdannormatif. Rasionalberartimendasarkandiripadarasioataunalar,padaargumentasi yang bersediauntukdipersoalkantanpaperkecualian. Kritisberartifilsafatinginmengertisebuahmasalahsampaikeakar-akarnya, tidakpuasdenganpengertiandangkal. Sistematisartinyamembahaslangkahdemilangkah. Normatifmenyelidikibagaimanapandangan moral yang seharusnya.

  25. Etikadan Agama • Etikatidakdapatmenggantikan agama. Agama merupakanhal yang tepatuntukmemberikanorientasi moral. Pemeluk agama menemukanorientasidasarkehidupandalamagamanya. Akantetapi agama itumemerlukan ketrampilan etika agar dapat memberikan orientasi, bukan sekadarindoktrinasi. Hal inidisebabkanempatalasansebagaiberikut: 1. Orang agama mengharapkan agar ajaranagamanyarasional. IatidakpuasmendengarbahwaTuhanmemerintahkansesuatu, tetapiiajugainginmengertimengapaTuhanmemerintahkannya. Etikadapatmembantumenggalirasionalitas agama. 2. Seringkaliajaran moral yang termuatdalamwahyumengizinkaninterpretasi yang salingberbedadanbahkanbertentangan. 3. Karena perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan masyarakat makaagama menghadapimasalah moral yang secaralangsungtidakdisinggungsinggung dalamwahyu. Misalnyabayitabung, reproduksimanusiadengangen yang sama. 4. Adanya perbedaan antara etika dan ajaran moral. Etika mendasarkan diripadaargumentasirasionalsemata-matasedangkan agama padawahyunyasendiri. Olehkarenaituajaran agama hanyaterbukapadamereka yangmengakuinyasedangkanetikaterbukabagisetiaporangdarisemua agamadanpandangandunia.

  26. 1.5 Istilahberkaitan Kata etika sering dirancukan dengan istilah etiket, etis, ethos,iktikaddankodeetikataukodeetika. Etikaadalahilmu yangmempelajariapa yang baikdanburuk. Etiketadalahajaransopansantun yang berlakubilamanusiabergaulatauberkelompokdenganmanusia lain. Etikettidakberlakubilaseorangmanusiahidupsendirimisalnyahidupdisebuahpulauterpencilataudi tengahhutan. Etisartinyasesuaidenganajaran moral, misalnyatidaketismenanyakanusiapadaseorangwanita. Ethos artinyasikapdasarseseorangdalambidangtertentu. Makaadaungkapanethos kerjaartinyasikapdasarseseorangdalampekerjaannya,misalnyaethos kerja yang tinggiartinyadiamenaruhsikapdasaryang tinggiterhadappekerjaannya. Kodeatikaataukodeetik artinyadaftarkewajibandalammenjalankantugassebuahprofesi yang disusun oleh anggota profesi dan mengikat anggota dalam menjalankantugasnya.

  27. 2.TEORI ETIKA

  28. Teori etika sebenarnya cuma meningkatkan keamanan, kegembiraan dan kesejahteraan manusia. Peraturan etika melibatkan semua orang yang bertujuan untuk mencapai keputusan yang baik untuk manusia sejagat. Perilaku yang tidak beretika, walaupun tidak melanggar undang-undang boleh menjejaskan kerjanya dan reputasi kita. Etika juga merupakan satu disiplin ilmu yang mengkaji tentang moral, prinsip moral, kaedah moral dan tindakan serta kelakuan manusia yang betul.

  29. Pengenalan : Teori Etika French danGranrose (1995) : set panduan/peraturan bertingkahlaku-menyelesaikan konflik terhadap keinginan Buchnolz (1989) : sistem –panduan tingkahlaku Shea (1988 : 17) : prinsip bertingkahlaku yang mengawalindividuatauprofesion dan sebagai satu standard tingkahlaku

  30. Perkembangan Teori Etika Etika bermula di zaman purba apabila ahli-ahli falsafah hanya memberikan tumpuan kepada kebaikan moral. Socrates (469-399 B.C.) menggunakan pendekatan yang mencoba dan menggalakkan rekan-rakannyauntuk berfikir tentang kebaikan dan kesehatan roh. Ide utama Socrates tentang etika adalah berhubung dengan menyakinkan orang agar berakhlak mulia. Socrates mengatakan bahwa kebahagian adalah mustahil diperoleh tanpa memiliki kebaikan moral dan tindakan yang tidak beretika akan mengganggu orang lain, beliau menganggap orang yang tidak beretika sebagai orang yang lemah dan mempunyai psikologi yang tidak sihat.

  31. Plato (428-348B.C.) mengkaji hubungan etika dan personaliti manusia Kebaikan moral adalah suatu imbangan dan harmoni di kalangan perbedaan yang wujud dalam roh Kebaikan moral sebagai suatu keperluan terhadap kesihatan roh tetapi kebaikan yang sejati adalah sukar dicapai Mengikut Plato kebaikan moral adalah berada di bahagian dalaman intelektual

  32. Aristotle (384-322B.C.) pula, beliaumelihatkebaikan moral agak berbeda daripada Plato danSocrates di mana beliau menyatakan bahwa kebaikan moral mempunyai hubungan yang sedikit dengan intelektual tetapi lebih kepada sifat (character) atau personaliti. Plato dan Socrates pula mengatakan beretika itu mempunyai hubungan yang rapat antara kebaikan moral dan personaliti yang sehat. Bagaimanapun ketiga-tiga ahli falsafah ini berpendapat bahwa kebajikan seseorang itu bergantung sepenuhnya dan berada dalam tangan seseorang itu.

  33. Sekiranya etika dahulu menekankan kebaikan moral dan rasionalnya, etika modern banyak menfokuskan kepada menentukan sifat-sifat beretika menerusi tindakan. Etika modern telah membentuk dua persaingan yaitu : 1.tindakan yang mempunyai sifat etika dalam dan memerlukan status moral daripada akibat (consequences) yang dibuat 2. tindakan itu sama ada betul atau salah. Dahulunya ia dikenali sebagai Teologikal dan sekarang dikenali dengan Deontologikal yaitu pendekatan kepada etika.

  34. Penyataan dalam Teori Etika 1. Etika deskriptif. Merupakan suatu disiplin yang membicarakan tentang sejarah sistem moral. Etika deskriptif memberitahu bagaimana ahli masyarakat harus bertingkahlaku, apakah peraturan yang digunakan dan dianuti dalam sebuah masyarakat dan sebagainya. Etika deskriptif menyadarkan manusia bahwa terdapat berbagai sistem moral yang bersifat relatif di muka bumi ini : etika Kristian, Buddha, Islam, Yahudi, Hindu etc Etika deskriptif menyatukan bentuk atau karektor sesuatu sistem moral yang ada tanpa membuat penilaian, pengadilan dan keputusan terhadap sistem tersebut.

  35. ETIKA DESKRIPTIF: yaituetika yang berusahameneropongsecarakritisdanrasionalsikapdanperilakumanusiadanapa yang dikejarolehmanusiadalamhidupinisebagaisesuatu yang bernilai. Etikadeskriptifmemberikanfaktasebagaidasaruntukmengambilkeputusantentangperilakuatausikap yang maudiambil.

  36. Penyataan dalam Teori Etika 2. Etika normatif. Merujuk kepada panduan dan peraturan yang berkaitan dengan tingkahlaku yang baik dan jahat. Etika normatif juga menjurus kepada kenyataan yang memberitahu apa yang mesti dilakukan dan apa yang betul. Etika normatif menilai, mengkritik dan membuat keputusan terhadap sistem moral yang ada di samping menerangkan sesuatu undang-undang moral yang dianggap terbaik, bukan undang-undang moral yang sedia ada dan sedia diterima.

  37. Etika normatif mengemukakan sistem moral yang piawai berpandukan sistem sedia ada. Etika normatif menyadarkan kita bahwa tidak semua nilai moral berubah mengikuti perubahan masa tetapi ada yang terus kekal dipelihara meskipun budaya mengalami perubahan. Inilah yang dikatakan sebagai nilai mutlak dan biasanya berkaitrapat dengan agama. Golden Rule merupakan contoh prinsip etika normatif klasik. Jika mau orang melakukan perkara yang baik kepada kita, kita perlu melakukan perkara yang baik juga kepada orang lain.

  38. ETIKA NORMATIF: etika yang berusahamenetapkanberbagaisikapdanpolaprilaku ideal yang seharusnyadimilikiolehmanusiadalamhidupsebagaisesuatu yang bernilai. Etikanormatifmemberipenilaiansekaligusmemberinormasebagaidasardankerangkatindakan yang akandiputuskan

  39. EtikaNormatif: 1. EtikaUmum: berbicaramengenaikondisi-kondisidasarbagaimanamanusiabertindaksecaraetis, bagaimanamanusiamengambilkeputusanetis, teori-teorietikadanprinsip-prinsip moral dasar yang menjadipeganganbagimanusiadalambertindaksertatolokukurdalammenilaibaikatauburuknyasuatutindakan.

  40. 2. EtikaKhusus: Merupakanpenerapanprinsip-prinsip moral dasardalambidangkehidupan yang khusus. Penerapanbisa: bagaimanamengambilkeputusandanbertindakdalambidangkehidupandankegiatankhusus yang dilakukandidasariolehcara, teoridanprinsip-prinsip moral dasar, ataubagaimanasayamenilaiperilakusendiriatauorang lain dalambidangkegiatandankehidupankhusus yang dilatarbelakangiolehkondisi yang memungkinkanmanusiabertindaketis.

  41. EtikaKhusus: 1.Etika individual: yaitumenyangkutkewajibandansikapmanusiaterhadapdirinyasendiri. 2.Etikasosial: yaituberbicaramengenaikewajiban, sikapdanpolaperilakumanusiasebagaianggotaumatmanusia.

  42. EtikaSosialmenyangkuthubunganmanusiadenganmanusiabaiksecaralangsungmaupunsecarakelembagaan (keluarga, masyarakat, negara), sikapkritisterhadappandangan-pandanganduniadanidiologi-idiologimaupuntanggungjawabumatmanusiaterhadaplingkunganhidup.

  43. MacamEtikaSosial: 1.Sikapterhadapsesama 2.Etikakeluarga 3.EtikaProfesi 4.Etikapolitik 5.Etikalingkungan 6.Etikaidiologi

  44. VariabelpenilaianEtika: 1.Tujuanbaik, tetapicarauntukmencapainyatidakbaik 2.Tujuantidakbaik, carapencapaiannyakelihatannyabaik 3.Tujuantidakbaik, carapencapaiannyajugatidakbaik 4.Tujuanbaik, carapencapaiannyajugaterlihatbaik

  45. Teori dan Aliran Pemikiran 1. Teologi : Teori ini melihat kebaikan dan keburukan sesuatu tindakan. Sesuatu perbuatan itu tidak diketahui sama ada baik atau buruk sehinggalah melihat kepada kesannya. vs 2. Deontologi atau non consequentialist : Teori deontologi ini berasaskan kepada prinsip asas yaitu kewajipan manusia. Teori ini berasal daripada perkataan Greek, deon iaitu duty yang merujuk kepada kewajipan individu.

  46. 1. TEORI DEONTOLOGI Teori Deontologi diperkenalkan oleh Immanuel Kant (1724-1804). • Berasaldari kata deon yang berarti: apa yang harus dilakukan atau KEWAJIBAN harus sesuai dengan prosedur dan teori. • Menurut Kant hakekat sesuatu “YANG BAIK” adalah NIAT YANG BAIK • Deontologi Aturan:suatu tindakan dilakukan menurut kaidah yang dikehendaki dan dapat diberlakukan secara umum • Deontologi Situasi: suatu tindakan yang secara moral dibenarkan adalah jika tindakan itu dapat dijadikan aturan umum di mana semua orang akan bertindak sama dalam situasi itu. AVSH - EB MM IPB 2008

  47. Teori deontologi aturan menghadapi masalah ketika: Ada dua norma bertentangan Semua aturan moral kadang-kadang memunculkan pengecualian. SOLUSI Kewajiban moral bersifat prime facie (WD Ross). Melalui teori Deontologi situasi (Imannuel Kant) (dengan tiga kriteria): Reversibility (able to be changed or undone) Universability (relating to the universe or everything; relating to whole word) Penghargaan terhadap martabat manusia. AVSH - EB MM IPB 2008

  48. 2. TEORI TELEOLOGI • Teori Teleologi mengandung makna tentang adanya upaya membedakan tujuan, hasil, sasaran dan akibat dari suatu tindakan dari sudut pandang APA & SIAPAyangmelakukan. • Dari sudut Apa dikenal dua versi teleologi, yaitu: • Hedonisme, yang merupakan gambaran suatu situasi dimana seseorang bertindak sedemikian rupa sehingga mencapai kenikmatan yang paling besar • Eudaimonisme, yaitu situasi dimana seseorang Bertindak sedemikian rupa sehingga mencapai kebahagiaan; • Dari sudut Siapa dikenal DUA versi egoisme etis yaitu: • Egoisme Hedonistik: bertindak sedemikian rupa sehingga mencapai kenikmatan yang paling besar • Egoisme Eudamonistik. bertindak sedemikian rupa sehingga mencapai kebahagiaan terbesar AVSH - EB MM IPB 2008

  49. Teori dan Aliran Pemikiran 3. Subjektif. Penilaian terhadap sesuatu etika berdasarkan kepada penilaian diri sendiri. Individu berhak meletakkan nilai sama ada baik atau sebaliknya. Perasaan peribadi terlibat dalam menilai dan menentukan baik buruk sesuatu tindakan. vs 4. Objektif. Kode moral adalah bebas dari kepentingan individu. Baik dan buruk tidak bersandar kepada sikap individu tetapi wujud dengan sendirinya

  50. Teori dan Aliran Pemikiran 5. Naturalisme. Sesuatuperbuatanitubaikatau buruk bergantung kepada pengalaman keseronokan. ‘Baik’ perlu dijelaskan dalam bentuk kualiti fakta alam seperti memenuhi keperluan manusia, mendatangkan kebahagiaan, kenikmatan dan sebagainya kepada manusia. vs 6. Non Naturalisme. Moral adalahsesuatu yang unik dan tidak boleh dikelaskan. Sesuatu perlakuan itu baik kerana ianya memang baik.

More Related