1 / 11

PEMBELAJARAN INQUIRY & TEORI BELAJAR KOQNITIF (GESTALT)

PEMBELAJARAN INQUIRY & TEORI BELAJAR KOQNITIF (GESTALT). OLEH : CASUTRI NIM. 0104511001 KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN UNNES SEMARANG 2012. PEMBELAJARAN INQUIRY

keala
Download Presentation

PEMBELAJARAN INQUIRY & TEORI BELAJAR KOQNITIF (GESTALT)

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PEMBELAJARAN INQUIRY & TEORI BELAJAR KOQNITIF (GESTALT) OLEH : CASUTRI NIM. 0104511001 KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN UNNES SEMARANG 2012

  2. PEMBELAJARAN INQUIRY • Inquiry berasal dari kata to inquire yang berarti ikut serta, atau terlibat, dalam mengajukan pertanyaan-pertanyaan, mencari informasi, dan melakukan penyelidikan. • Pembelajaran inquiry ini bertujuan untuk memberikan cara bagi siswa untuk membangun kecakapan-kecakapan intelektual (kecakapan berpikir) terkait dengan proses-proses berpikir reflektif.

  3. Strategi pembelajaran inquiry • Pertama, strategi inquiry menekankan kepada aktifitas siswa secara maksimal untuk mencari dan menemukan, artinya pendekatan inquiry menempatkan siswa sebagai subjek belajar. • Kedua, seluruh aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari dan menemukan sendiri dari sesuatu yang dipertanyakan, sehingga diharapkan dapat menumbuhkan sikap percaya diri (self belief). • Ketiga, tujuan dari penggunaan strategi pembelajaran inkuiri adalah mengembangkan kemampuan intelektual sebagai bagian dari proses mental, akibatnya dalam pembelajaran inquiry siswa tidak hanya dituntut agar menguasai pelajaran, akan tetapi bagaimana mereka dapat menggunakan potensi yang dimilikinya.

  4. Pembelajaran inquiry mengikutilangkah-langkah sebagaiberikut: Orientasi, Padatahapini guru melakukanlangkahuntukmembina suasanaatauiklimpembelajaran yang kondusif Merumuskanmasalah, Merumuskanmasalahmerupakanlangkah membawasiswapadasuatupersoalanyangmengandungteka-teki Merumuskanhipotesis, Hipotesisadalahjawabansementaradari suatupermasalahan yang dikaji. Sebagaijawabansementara, hipotesisperludiujikebenarannya. Mengumpulkan data, Mengumpulkan data adalahaktifitas menjaringinformasi yang dibutuhkanuntukmengujihipotesis yang diajukan

  5. Mengujihipotesis, adalahmenentukanjawaban yang dianggapditerimasesuaidengan data atauinformasi yang diperolehberdasarkanpengumpulan data. Merumuskankesimpulan, adalahprosesmendeskripsikantemuan yang diperolehberdasarkanhasilpengujianhipotesis.

  6. Pendekatan Inquiry terbagi 3 jenis : • Inquiry Terbimbing (guided inquiry approach) dimana guru membimbing siswa melakukan kegiatan dengan memberi pertanyaan awal dan mengarahkan pada suatu diskusi. • Inquiry Bebas (free inquiry approach). menempatkan siswa seolah-olah bekerja seperti seorang ilmuwan. • Inquiry Bebas yang Dimodifikasikan ( modified free inquiry approach) kolaborasi atau modifikasi dari dua pendekatan inquiry sebelumnya

  7. TeoriBelajarKoqnitif (Gestalt) GestaltberasaldaribahasaJerman yang mempunyaipersamaanartisebagai “bentukataukonfigurasi”. Pokokpandangan Gestalt adalahbahwaobyekatauperistiwatertentuakandipandangsebagaisesuatukeseluruhan yang terorganisasikan. MenurutKoffkadan Kohler, adabeberapaprinsiporganisasi yang terpentingyaitu: • Hubunganbentukdanlatarbelakang (figure and gound relationship); yaitumenganggapbahwasetiapbidangpengamatandapatdibagiduayaitu figure (bentuk) danlatarbelakang. (2) Kedekatan (proxmity); bahwaunsur-unsur yang salingberdekatan (baikwaktumaupunruang) dalambidangpengamatanakandipandangsebagaisatubentuktertentu.

  8. (3) Kesamaan (similarity); bahwa sesuatu yang memiliki kesamaan cenderung akan dipandang sebagai suatu obyek yang saling memiliki. (4) Arah bersama (common direction); bahwa unsur-unsur bidang pengamatan yang berada dalam arah yang sama cenderung akan dipersepsi sebagi suatu figure atau bentuk tertentu. (5) Kesederhanaan (simplicity); bahwa orang cenderung menata bidang pengamatannya bentuk yang sederhana, penampilan reguler dan cenderung membentuk keseluruhan yang baik berdasarkan susunan simetris dan keteraturan (6) Ketertutupan (closure) bahwa orang cenderung akan mengisi kekosongan suatu pola obyek atau pengamatan yang tidak lengkap

  9. Terdapatempatasumsi yang mendasari pandangan Gestalt, yaitu: • Perilaku “Molar“adalahperilakudalamketerkaitandenganlingkunganluar. 2. Hal yang pentingdalammempelajariperilakuialahmembedakanantaralingkungangeografisdenganlingkungan behavioral. 3. Organismetidakmereaksiterhadaprangsanganlokalatauunsuratausuatubagianperistiwa, akantetapimereaksiterhadapkeseluruhanobyekatauperistiwa. 4. Pemberianmaknaterhadapsuaturangsangansensorisadalahmerupakansuatuproses yang dinamisdanbukansebagaisuatureaksi yang statis.

  10. Aplikasi teori Gestalt dalam proses pembelajaran antara lain : • Pengalaman tilikan (insight); yaitu kemampuan mengenal keterkaitan unsur-unsur dalam suatu obyek atau peristiwa. • Pembelajaran yang bermakna (meaningful learning); kebermaknaan unsur-unsur yang terkait akan menunjang pembentukan tilikan dalam proses pembelajaran. • Perilaku bertujuan (pusposive behavior); bahwa perilaku terarah pada tujuan. • Prinsip ruang hidup (life space); bahwa perilaku individu memiliki keterkaitan dengan lingkungan dimana ia berada. • Transfer dalam Belajar; yaitu pemindahan pola-pola perilaku dalam situasi pembelajaran tertentu ke situasi lain.

  11. TERIMA KASIH

More Related