1 / 22

Setiawargi Menata Diri

Setiawargi Menata Diri. Program Penataan Lingkungan Pemukiman Berbasis Komunitas (PLPBK/ ND) Kelurahan Setiawargi Kecamatan Tamansari Kota Tasikmalaya. U. Kel Setiamulya. Kab Tasikmalaya. Kec Kawalu. Kab Tasikmalaya. Kondisi Umum.

kalin
Download Presentation

Setiawargi Menata Diri

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Setiawargi Menata Diri Program Penataan Lingkungan Pemukiman Berbasis Komunitas (PLPBK/ ND) Kelurahan Setiawargi Kecamatan Tamansari Kota Tasikmalaya

  2. U Kel Setiamulya Kab Tasikmalaya Kec Kawalu Kab Tasikmalaya Kondisi Umum • Kelurahan Setiawargi terletak di wilayah Kecamatan Tamansari Kota Tasikmalaya berada pada ketinggian 630 m dpl. Luas wilayah mencakup 1.074 Ha. • Wilayah Kelurahan Setiawargi terdiri dari 15 RW dan 53 RT, yang terdiri dari 2.876 kepala keluarga. Jarak Kelurahan Setiawargi dari Ibu kota kecamatan adalah sekitar 17 km dengan waktu tempuh sekira 45 menit, jarak dari ibu kota Tasikmalaya adalah 24 km, jarak dari ibu kota propinsi adalah 203 km, dan jarak dari ibu kota Negara adalah sekitar 376 km. (PJM Pronangkis, 2010)

  3. Kondisi Existing Tata Guna Lahan dan Permukiman

  4. Kondisi Existing Infrastruktur Jalan

  5. Kondisi Existing Sebaran Potensi Ekonomi Industri Rumahan

  6. Kondisi Existing Fasilitas Umum

  7. Permasalahan Utama Kualitas infrastruktur rendah Produktifitas lahan yangrendah Aksesibilitas air bersih yang kurang memadai Sarana pelayanan umum yang kurang optimal

  8. Potensi Pertanian, Peternakan dan Perikanan Potensi Peternakan Domba Potensi Budidaya Ikan Mujaer Budidaya Kacang Banten Potensi Peternakan Unggas Potensi Pertanian Potensi Budidaya Lele

  9. Potensi Industri Rumahan Industri pegangan tas Tikar Mendong Kelom Geulis Makanan Olahan Industri sortir limbah mute

  10. Potensi Pariwisata Curug Tonjong

  11. Visi KELURAHAN SETIAWARGI MENATA DIRI DENGAN BASIS SEKTOR PERTANIAN DAN WISATA ALAM MENJADIKAN KELURAHAN YANG PRODUKTIF, SEHAT,NYAMAN DAN SEJAHTERA

  12. Misi MENGEMBANGKAN INFRASTRUKTUR DENGAN KUALITAS YANG BAIK SEBAGAI PENUNJANG KEKUATAN EKONOMI LOKAL MEMBANGUN SIKAP SOSIAL YANG PRODUKTIF, MANDIRI DAN TERBUKA MEMBANGUN KEMITRAAN YANG KUAT DENGAN PEMANGKU KEPENTINGAN EKSTERNAL UNTUK MENUNJANG KEKUATAN SEKTOR PERTANIAN DAN PARIWISATA

  13. Rencana Pengembangan • Rencana Pengembangan Pola dan Struktur Ruang • Rencana Penataan Lingkungan Pemukiman • Rencana Jaringan Jalan • Rencana Jaringan Transportasi • Rencana Jaringan Irigasi • Rencana Pengembangan Kawasan Pertanian Lahan Kering • Rencana Pengembangan Kawasan Pariwisata dengan Konsep Pariwisata Pertanian dan Tipologi Pedesaan. • Rencana Pengembangan Kawasan Ekonomi Lainnya • Rencana Pengembangan Konservasi Lahan, Sumberdaya Air dan Mitigasi Bencana. • Rencana Pengembangan Kelembagaan

  14. RENCANA ZONIFIKASI RUANG ZONA PERTANIAN ORGANIK ZONA KOMODITAS UNGGULAN ZONA INDUSTRI RUMAHAN ZONA ANEKA KOMODITAS PERTANIAN LAHAN KERING Wisata Curug Tonjong

  15. Dasar Pemikiran Penetapan Kawasan Prioritas • Kawasan yang memiliki persoalan-persoalan pembangunan (fisik, sosial dan ekonomi) yang mendesak untuk ditangani (urgent) • Kawasan yang memiliki potensi sumberdaya lokal yang lebih tinggi dibandingkan kawasan lainnya dan apabila potensi tersebut dididayagunakan, diperkirakan dapat membangkitkan perkembangan atau menjadi triger perkembangan pembangunan fisik, sosial dan ekonomi Kelurahan/Desa • Kawasan potensi atau rawan bencana alam • Kawasan terisolasi dan atau kawasan permukiman masyarakat miskin

  16. Prioritas pertama, penataan kawasan jalan utama dengan memperbaiki kualitas jalan, penataan lampu penerangan jalan, penanganan TPT pada jalur yang sering mengalami erosi, pembangunan saluran drainase, penanaman tanaman keras di kakija jalur utama dan Gapura. Prioritas kedua, menata kawasan terpilih dengan lengkap potensi pertanian, perikanan dan permasalahan dijadikan sebagai model permukiman yang ideal untuk dijadikan referensi bagi kampung lainnya Prioritas ketiga, menata kawasan curug tonjong yang akan dikembangkan menjadi area out bond, berikut penataan lahan kritis dengan penanaman tanaman kerasa tetapi memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Kawasan Prioritas

  17. Jalur utama ditata saluran drainase, kemudian dilengkapi dengan penataan tanaman keras pada kakija, dilengkapi dengan penerangan jalan, dan pembangunan TPT pada dinding tanah yang mengalami erosi Gerbang utama Disepanjang jalur utama dibangunkan rest area dengan luas lahan 12X24 m2 berfungsi sebagai tempat istirahat,lengkap dengan ruang terbuka, warung, MCK dan Mushola Rest area ini dapat dijadikan untuk home stay bagi pengunjung sekaligus menjadi outlet hasil produksi dari kelurahan Setiawargi seperti hasil produk pertanian tanaman hias, bibit, kerajinan dan makanan olahan bersifat home industri Gerbang kedua Pada jalur utama dibangunkan Gapura dipintu masuk dan keluar sebagai identitas diri dari kelurahan Setiawargi Penataan jalur utama

  18. Penataan jalur utama Gerbang utama Gerbang kedua Gerbang kedua

  19. Penataan jalur utama Kondisi existing Sketsa Rencana penataan hijau kakija Lokasi yang direncanakan Lokasi yang direncanakan Sketsa Rencana Rest Area

  20. Kawasan Prioritas Curug Tonjong Fasilitas Out Bond dapat menarik wisatwan untuk menikmati keindahan alam dan memberikan atraksi yang menantang kemudian penataan lahan kritis dengan metoda konservasi dan sipil teknis

  21. Penataan Kawasan Permukiman Permukiman diwilayah pedalaman memiliki lahan pekarangan yang luas, pekarangan ini ditata dengan optimalisasi penanaman tanaman keras, perdu yang memiliki nilai ekonomis, kemudian metode tumpangsari di area terbuka dengan menanam tanaman hias, tanaman sayuran atau dibuat lahan pembibitan, bagi permukiman yang memiliki peternakan ditata dimana kandang ternak agak terpisah secara tegas dengan hunian, serta penanganan limbah ternak dan limbah hunian dengan konsep ramah lingkungan

  22. SEKIAN DAN TERIMA KASIH

More Related